Jumat, 20 Juni 2025

KEPEMIMPINAN SYARIAH DALAM BISNIS

 MATERI - PENGANTAR BISNIS ISLAM

Oleh: Eny Latifah, S.E.Sy.,M.Ak


Kepemimpinan Syariah dalam Bisnis

 

A.     Pengertian  Kepemimpinan

Kepemimpinan dapat diartikan sebagai suatu seni atau proses untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang lain agar mereka mau berusaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebuah kelompok/organisasi (AM. Kadarman SJ dan Jusuf Udaya (2001 : 143)

Kepemimpinan menurut House, (1999 ; 184) : Kepemimpinan adalah “ kemampuan individu untuk mempengaruhi, memotivasi dan membuat orang lain mampu memberikan kontribusinya demi efektivitas dan keberhasilan organisasi”

Kepemimpinan menurut Hemphill & Coons (1957;7) Kepemimpinan adalah “prilaku individu….yang mengarahkan aktivitas kelompok untuk mencapai sasaran bersama”. Kepemimpinan menurut Gary Yukl ( 2005; 8).

Kepemimpinan adalah “proses untuk mempengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju dengan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana tugas itu dilakukan secara efektif, serta proses untuk memfasilitasi upaya individu dan kolektif untuk mencapai tujuan” bersama.

 

B.     Kreteria Kepemimpinan

Karakteristik kepemimpinan mencakup berbagai sifat dan kemampuan yang memungkinkan seseorang memimpin dan menginspirasi orang lain. Beberapa karakteristik penting termasuk visi, kemampuan memotivasi, empati, kemampuan membangun tim, integritas, dan kemampuan mengambil keputusan. Seorang pemimpin yang efektif juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik, adaptasi, dan keberanian untuk berinovasi.

Karakteristik Kepemimpinan:

1)    Visioner: Memiliki tujuan yang jelas dan mampu menginspirasi orang lain untuk mencapainya.

2)    Memotivasi: Mampu membangkitkan semangat dan dorongan pada anggota tim untuk mencapai hasil terbaik.

3)    Empati: Memahami dan merasakan perasaan orang lain, membangun hubungan yang kuat, dan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif.

4)    Kemampuan membangun tim: Mampu membentuk, membimbing, dan memelihara kerja sama tim yang harmonis.

5)    Integritas: Memiliki kejujuran, etika, dan prinsip yang kuat dalam menjalankan tugasnya.

6)    Pengambilan keputusan: Mampu membuat keputusan yang tepat dan efektif, bahkan dalam situasi sulit.

7)    Berkomunikasi dengan baik: Mampu menyampaikan informasi dengan jelas dan efektif, serta mendengarkan dengan seksama.

8)    Adaptasi: Mampu menyesuaikan diri dengan perubahan dan tantangan yang ada.

9)    Berani berinovasi: Mampu menciptakan ide-ide baru dan berani mengambil risiko untuk mencapai tujuan.

10)                Kreatif: Mampu berpikir out-of-the-box dan menemukan solusi baru untuk masalah yang ada.

11)                Introspektif: Mampu melakukan evaluasi diri dan belajar dari pengalaman.

12)                Kecerdasan emosional: Mampu memahami dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain.

13)                Bertanggung jawab: Menerima konsekuensi dari tindakan dan keputusan yang diambil.

14)                Disiplin: Mampu menjalankan tugas dengan teratur dan tepat waktu.

15)                Bijaksana: Mampu mengambil keputusan yang adil dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang.

16)                Kombinasi dari karakteristik-karakteristik ini akan membantu seorang pemimpin untuk membangun tim yang kuat, mencapai tujuan organisasi, dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitarnya.

C.     Gaya Kepemimpinan

Ada berbagai gaya kepemimpinan, yang masing-masing memiliki pendekatan yang berbeda dalam memimpin dan mempengaruhi orang lain. Beberapa gaya kepemimpinan yang umum meliputi: demokratis, otokratis, karismatik, transformasional, transaksional, laissez-faire, dan servant leadership.

Berikut adalah penjelasan singkat mengenai beberapa gaya kepemimpinan tersebut:

1.     Kepemimpinan Demokratis: Pemimpin yang demokratis melibatkan anggota tim dalam proses pengambilan keputusan, menghargai pendapat mereka, dan mendorong kolaborasi.

2.     Kepemimpinan Otokratis: Pemimpin otokratis cenderung membuat keputusan sendiri tanpa banyak masukan dari anggota tim, seringkali dengan pendekatan yang terpusat pada diri sendiri.

3.     Kepemimpinan Karismatik: Pemimpin karismatik memiliki daya tarik pribadi yang kuat dan kemampuan untuk menginspirasi dan memotivasi pengikut mereka.

4.     Kepemimpinan Transformasional: Pemimpin transformasional berfokus pada perubahan positif dan pengembangan anggota tim, mendorong mereka untuk mencapai potensi penuh mereka.

5.     Kepemimpinan Transaksional: Gaya kepemimpinan ini menekankan pada pemberian imbalan atau hukuman untuk memotivasi anggota tim untuk mencapai tujuan.

6.     Kepemimpinan Laissez-Faire: Pemimpin laissez-faire memberikan kebebasan kepada anggota tim untuk membuat keputusan sendiri dan menjalankan tugas mereka dengan sedikit intervensi.

7.     Kepemimpinan Servant (Pelayan): Pemimpin pelayan mengutamakan kebutuhan dan kesejahteraan anggota tim, membantu mereka berkembang dan mencapai tujuan bersama.

Selain gaya-gaya di atas, ada juga gaya kepemimpinan lain seperti situasional, visioner, strategis, suportif, delegatif, birokratis, dan kepemimpinan militeristik.

Penting untuk dicatat bahwa seorang pemimpin mungkin menerapkan kombinasi dari beberapa gaya kepemimpinan, tergantung pada situasi dan kebutuhan tim atau organisasi yang dipimpin.

Menurut Stoner ada dua gaya kepemimpinan yang biasa digunakan oleh sese orang pemimpin dalam mengarahkan dan mempengaruhi bawahannya, yaitu: Am. Kadarman SJ dan Jusuf Udaya (2001;143)

a)    Gaya Kepemimpinan yang berorientasi pada tugas (Task Oriented Style)

yaitu dimana seorang manajer akan mengarahkan dan mengawasi bawahannya secara ketat agar mereka bekerja sesuai dengan harapan. Manajer gaya ini lebih mengutamakan keberhasilan pekerja dari pada pengembangan kemapuan bawahan.

b)    Gaya Kepemimpinan yang berorientasi pada pekerja (Employee Oriented Style)

yaitu dimana manajer dengan gaya ini kepemimpinannya berusaha mendorong dan memotivasi bawahannya untuk bekerja dengan baik dan mengikutsertakan bawahan mengambil keputusan yang menyangkut tugas dan pekerjaan bawahan. Disini hubungan pimpinan dan bawahan terasa akrab, saling percaya dan saling menghargai.

D.    Etika Kepemimpinan Syariah

Etika kepemimpinan syariah adalah seperangkat nilai dan prinsip moral yang bersumber dari ajaran Islam, yang digunakan sebagai landasan dalam menjalankan kepemimpinan. Etika ini menekankan pada kejujuran, keadilan, amanah, tabligh, fathonah, dan akhlakul karimah dalam segala aspek kepemimpinan. 

Etika Kepemimpinan Syariah:

1)    Siddiq (Jujur dan Benar): Pemimpin harus selalu berkata benar, tidak menipu, dan bertindak sesuai dengan fakta. 

2)    Amanah (Bertanggung Jawab): Pemimpin harus dapat dipercaya dan memikul tanggung jawab atas segala tindakannya. 

3)    Tabligh (Menyampaikan): Pemimpin harus mampu menyampaikan informasi dan kebijakan dengan jelas dan transparan kepada seluruh anggota. 

4)    Fathonah (Cerdas/Bijaksana):Pemimpin harus memiliki kecerdasan dan kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat dan bijaksana. 

5)    Adil dalam Pengambilan Keputusan: Pemimpin harus berlaku adil kepada semua anggota, tanpa memihak atau diskriminasi. 

6)    Tanggung Jawab Sosial: Pemimpin harus peduli terhadap kesejahteraan masyarakat dan lingkungan sekitar. 

7)    Menjaga Integritas: Pemimpin harus menjaga martabat dan kehormatan diri serta organisasi yang dipimpin. 

8)    Memberikan Teladan: Pemimpin harus menjadi contoh perilaku yang baik dan sesuai dengan nilai-nilai Islam dalam setiap tindakan. 

E.     Kepemimpinan Syariah dalam Bisnis

Kepemimpinan syariah dalam bisnis adalah proses mempengaruhi kegiatan bisnis untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Ini melibatkan penerapan nilai-nilai etika dan moral Islam dalam pengambilan keputusan dan operasional bisnis, dengan menekankan kejujuran, transparansi, amanah, dan keadilan. Seorang pemimpin syariah harus menjadi contoh dalam integritas, kerjasama, dan keseimbangan, serta selalu berpegang pada nilai-nilai agama dalam menjalankan usahanya. 

Prinsip-prinsip Kepemimpinan Syariah dalam Bisnis: 

a)      Tauhid: Pemimpin harus berpegang pada prinsip keesaan Allah dan menjadikan-Nya sebagai landasan dalam setiap tindakan bisnis.

b)      Amanah: Pemimpin harus bertanggung jawab dan dapat dipercaya dalam menjalankan tugasnya, serta jujur dalam setiap transaksi.

c)       Adil: Pemimpin harus memperlakukan semua pihak secara adil, baik karyawan, pelanggan, maupun mitra bisnis.

d)      Ihsan: Pemimpin harus senantiasa berbuat baik dan memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam bisnis.

e)      Istiqomah: Pemimpin harus konsisten dalam menjalankan prinsip-prinsip syariah dan tidak mudah tergoda oleh praktik bisnis yang tidak etis.

f)        Siddiq: Pemimpin harus selalu berkata benar dan jujur dalam segala situasi.

g)      Fathonah: Pemimpin harus cerdas dan bijaksana dalam mengambil keputusan.

h)      Tabligh: Pemimpin harus mampu menyampaikan informasi dengan jelas dan efektif.

i)        Akhlakul karimah: Pemimpin harus memiliki akhlak yang mulia dan menjadi teladan bagi orang lain. 

Manfaat Kepemimpinan Syariah dalam Bisnis:

(a)            Meningkatkan kepercayaan: Nilai-nilai syariah seperti kejujuran dan transparansi dapat meningkatkan kepercayaan dari pelanggan, investor, dan karyawan.

(b)           Menciptakan lingkungan kerja yang positif: Kepemimpinan syariah yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam dapat menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif.

(c)            Meminimalkan risiko: Prinsip-prinsip syariah dalam bisnis dapat membantu meminimalkan risiko kerugian akibat praktik bisnis yang tidak etis.

(d)           Mendapatkan keberkahan: Dengan menjalankan bisnis sesuai dengan prinsip syariah, seorang pemimpin bisnis dapat berharap mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

(e)            Berkontribusi pada pembangunan sosial: Bisnis syariah dapat menjadi agen perubahan sosial yang positif dengan memberikan manfaat bagi masyarakat luas. 

Kepemimpinan syariah bukan hanya tentang menjalankan bisnis sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, tetapi juga tentang bagaimana seorang pemimpin dapat menjadi teladan bagi orang lain dalam menjalankan kehidupan yang Islami. 

 

DAFTAR PUSTAKA

Arifien, M.S. (2021). Kepemimpinan Syariah. Surabaya : CV Jakaa Media Publishing

Sutrisno, E. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.

Sari, R., Muis, M., & Hamid, N. (2012). Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, dan Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Makassar. Jurnal Analisis, 1(1).

Sumadi dan Muliasari.D. (2019). Pengaruh Manajemen Syariah terhadap Kinerja Karyawan(Studi Kasus di BMT amanah berkah sukoharjo). Proceeding Seminar Nasional and call for papers.

Wa Ode Zus nita Muizu, Umi Kaltum, E. T. S. (2019). Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Pendidikan Kewirausahaan Indonesia, 2(1).

Wahjosumidjo. (1991). Kepemimpinan yang Efektif. Yogyakarta: Balai pustaka.

Zainal, Rivai Veithzal, Mansyur Ramly, Thoby Mutis, dan W. A. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: Rajawali Pers.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH DALAM BISNIS KONTEMPORER

  MATERI- PENGANTAR BISNIS ISLAM Oleh: Eny Latifah, S.E.Sy.,M.Ak Perspektif Ekonomi Syariah dalam Bisnis Kontemporer   A.      Pengertian Ek...