MATERI - PENGANTAR BISNIS ISLAM
Oleh: Eny Latifah, S.E.Sy.,M.Ak
Kepemimpinan
Syariah dalam Bisnis
A.
Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan
dapat diartikan sebagai suatu seni atau proses untuk mempengaruhi dan mengarahkan
orang lain agar mereka mau berusaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebuah kelompok/organisasi (AM. Kadarman SJ dan Jusuf Udaya (2001 : 143)
Kepemimpinan
menurut House, (1999 ; 184) : Kepemimpinan adalah “ kemampuan individu untuk mempengaruhi,
memotivasi dan membuat orang lain mampu memberikan kontribusinya demi
efektivitas dan keberhasilan organisasi”
Kepemimpinan
menurut Hemphill & Coons (1957;7) Kepemimpinan adalah “prilaku
individu….yang mengarahkan aktivitas kelompok untuk mencapai sasaran bersama”.
Kepemimpinan menurut Gary Yukl ( 2005; 8).
Kepemimpinan
adalah “proses untuk mempengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju dengan
apa yang perlu dilakukan dan bagaimana tugas itu dilakukan secara efektif,
serta proses untuk memfasilitasi upaya individu dan kolektif untuk mencapai
tujuan” bersama.
B.
Kreteria Kepemimpinan
Karakteristik
kepemimpinan mencakup berbagai sifat dan kemampuan yang memungkinkan seseorang
memimpin dan menginspirasi orang lain. Beberapa karakteristik penting termasuk
visi, kemampuan memotivasi, empati, kemampuan membangun tim, integritas, dan
kemampuan mengambil keputusan. Seorang pemimpin yang efektif juga harus
memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik, adaptasi, dan keberanian untuk
berinovasi.
Karakteristik
Kepemimpinan:
1)
Visioner: Memiliki tujuan
yang jelas dan mampu menginspirasi orang lain untuk mencapainya.
2)
Memotivasi: Mampu
membangkitkan semangat dan dorongan pada anggota tim untuk mencapai hasil
terbaik.
3)
Empati: Memahami dan
merasakan perasaan orang lain, membangun hubungan yang kuat, dan menciptakan
lingkungan kerja yang inklusif.
4)
Kemampuan membangun tim:
Mampu membentuk, membimbing, dan memelihara kerja sama tim yang harmonis.
5)
Integritas: Memiliki
kejujuran, etika, dan prinsip yang kuat dalam menjalankan tugasnya.
6)
Pengambilan keputusan:
Mampu membuat keputusan yang tepat dan efektif, bahkan dalam situasi sulit.
7)
Berkomunikasi dengan baik:
Mampu menyampaikan informasi dengan jelas dan efektif, serta mendengarkan
dengan seksama.
8)
Adaptasi: Mampu
menyesuaikan diri dengan perubahan dan tantangan yang ada.
9)
Berani berinovasi: Mampu
menciptakan ide-ide baru dan berani mengambil risiko untuk mencapai tujuan.
10)
Kreatif: Mampu berpikir
out-of-the-box dan menemukan solusi baru untuk masalah yang ada.
11)
Introspektif: Mampu
melakukan evaluasi diri dan belajar dari pengalaman.
12)
Kecerdasan emosional:
Mampu memahami dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain.
13)
Bertanggung jawab:
Menerima konsekuensi dari tindakan dan keputusan yang diambil.
14)
Disiplin: Mampu
menjalankan tugas dengan teratur dan tepat waktu.
15)
Bijaksana: Mampu mengambil
keputusan yang adil dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang.
16)
Kombinasi dari
karakteristik-karakteristik ini akan membantu seorang pemimpin untuk membangun
tim yang kuat, mencapai tujuan organisasi, dan memberikan dampak positif bagi
lingkungan sekitarnya.
C.
Gaya Kepemimpinan
Ada
berbagai gaya kepemimpinan, yang masing-masing memiliki pendekatan yang berbeda
dalam memimpin dan mempengaruhi orang lain. Beberapa gaya kepemimpinan yang
umum meliputi: demokratis, otokratis, karismatik, transformasional,
transaksional, laissez-faire, dan servant leadership.
Berikut
adalah penjelasan singkat mengenai beberapa gaya kepemimpinan tersebut:
1.
Kepemimpinan Demokratis: Pemimpin
yang demokratis melibatkan anggota tim dalam proses pengambilan keputusan,
menghargai pendapat mereka, dan mendorong kolaborasi.
2.
Kepemimpinan Otokratis: Pemimpin
otokratis cenderung membuat keputusan sendiri tanpa banyak masukan dari anggota
tim, seringkali dengan pendekatan yang terpusat pada diri sendiri.
3.
Kepemimpinan Karismatik: Pemimpin
karismatik memiliki daya tarik pribadi yang kuat dan kemampuan untuk
menginspirasi dan memotivasi pengikut mereka.
4.
Kepemimpinan
Transformasional: Pemimpin transformasional berfokus pada perubahan positif dan
pengembangan anggota tim, mendorong mereka untuk mencapai potensi penuh mereka.
5.
Kepemimpinan
Transaksional: Gaya kepemimpinan ini menekankan pada pemberian imbalan atau
hukuman untuk memotivasi anggota tim untuk mencapai tujuan.
6.
Kepemimpinan
Laissez-Faire: Pemimpin laissez-faire memberikan kebebasan kepada anggota tim
untuk membuat keputusan sendiri dan menjalankan tugas mereka dengan sedikit
intervensi.
7.
Kepemimpinan Servant
(Pelayan): Pemimpin pelayan mengutamakan kebutuhan dan kesejahteraan anggota
tim, membantu mereka berkembang dan mencapai tujuan bersama.
Selain
gaya-gaya di atas, ada juga gaya kepemimpinan lain seperti situasional,
visioner, strategis, suportif, delegatif, birokratis, dan kepemimpinan
militeristik.
Penting
untuk dicatat bahwa seorang pemimpin mungkin menerapkan kombinasi dari beberapa
gaya kepemimpinan, tergantung pada situasi dan kebutuhan tim atau organisasi
yang dipimpin.
Menurut
Stoner ada dua gaya kepemimpinan yang biasa digunakan oleh sese orang pemimpin
dalam mengarahkan dan mempengaruhi bawahannya, yaitu: Am. Kadarman SJ dan Jusuf
Udaya (2001;143)
a)
Gaya Kepemimpinan yang
berorientasi pada tugas (Task Oriented Style)
yaitu dimana seorang manajer akan mengarahkan dan
mengawasi bawahannya secara ketat agar mereka bekerja sesuai dengan harapan.
Manajer gaya ini lebih mengutamakan keberhasilan pekerja dari pada pengembangan
kemapuan bawahan.
b)
Gaya Kepemimpinan yang
berorientasi pada pekerja (Employee Oriented Style)
yaitu dimana manajer dengan gaya ini
kepemimpinannya berusaha mendorong dan memotivasi bawahannya untuk bekerja
dengan baik dan mengikutsertakan bawahan mengambil keputusan yang menyangkut
tugas dan pekerjaan bawahan. Disini hubungan pimpinan dan bawahan terasa akrab,
saling percaya dan saling menghargai.
D.
Etika Kepemimpinan Syariah
Etika
kepemimpinan syariah adalah seperangkat nilai dan prinsip moral yang bersumber
dari ajaran Islam, yang digunakan sebagai landasan dalam menjalankan
kepemimpinan. Etika ini menekankan pada kejujuran, keadilan, amanah,
tabligh, fathonah, dan akhlakul karimah dalam segala aspek kepemimpinan.
Etika
Kepemimpinan Syariah:
1)
Siddiq (Jujur dan Benar): Pemimpin
harus selalu berkata benar, tidak menipu, dan bertindak sesuai dengan fakta.
2)
Amanah (Bertanggung
Jawab): Pemimpin harus dapat dipercaya dan memikul tanggung jawab atas
segala tindakannya.
3)
Tabligh (Menyampaikan): Pemimpin
harus mampu menyampaikan informasi dan kebijakan dengan jelas dan transparan
kepada seluruh anggota.
4)
Fathonah
(Cerdas/Bijaksana):Pemimpin harus memiliki kecerdasan dan kemampuan
untuk mengambil keputusan yang tepat dan bijaksana.
5)
Adil dalam Pengambilan
Keputusan: Pemimpin harus berlaku adil kepada semua anggota,
tanpa memihak atau diskriminasi.
6)
Tanggung Jawab Sosial: Pemimpin
harus peduli terhadap kesejahteraan masyarakat dan lingkungan sekitar.
7)
Menjaga Integritas: Pemimpin
harus menjaga martabat dan kehormatan diri serta organisasi yang dipimpin.
8)
Memberikan Teladan: Pemimpin
harus menjadi contoh perilaku yang baik dan sesuai dengan nilai-nilai Islam
dalam setiap tindakan.
E.
Kepemimpinan Syariah dalam
Bisnis
Kepemimpinan
syariah dalam bisnis adalah proses mempengaruhi kegiatan bisnis untuk
mencapai tujuan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Ini melibatkan
penerapan nilai-nilai etika dan moral Islam dalam pengambilan keputusan dan
operasional bisnis, dengan menekankan kejujuran, transparansi, amanah, dan
keadilan. Seorang pemimpin syariah harus menjadi contoh dalam integritas,
kerjasama, dan keseimbangan, serta selalu berpegang pada nilai-nilai agama
dalam menjalankan usahanya.
Prinsip-prinsip
Kepemimpinan Syariah dalam Bisnis:
a)
Tauhid: Pemimpin
harus berpegang pada prinsip keesaan Allah dan menjadikan-Nya sebagai landasan
dalam setiap tindakan bisnis.
b)
Amanah: Pemimpin
harus bertanggung jawab dan dapat dipercaya dalam menjalankan tugasnya, serta
jujur dalam setiap transaksi.
c)
Adil: Pemimpin
harus memperlakukan semua pihak secara adil, baik karyawan, pelanggan, maupun
mitra bisnis.
d)
Ihsan: Pemimpin
harus senantiasa berbuat baik dan memberikan manfaat bagi semua pihak yang
terlibat dalam bisnis.
e)
Istiqomah: Pemimpin
harus konsisten dalam menjalankan prinsip-prinsip syariah dan tidak mudah
tergoda oleh praktik bisnis yang tidak etis.
f)
Siddiq: Pemimpin
harus selalu berkata benar dan jujur dalam segala situasi.
g)
Fathonah: Pemimpin
harus cerdas dan bijaksana dalam mengambil keputusan.
h)
Tabligh: Pemimpin
harus mampu menyampaikan informasi dengan jelas dan efektif.
i)
Akhlakul karimah: Pemimpin
harus memiliki akhlak yang mulia dan menjadi teladan bagi orang lain.
Manfaat
Kepemimpinan Syariah dalam Bisnis:
(a)
Meningkatkan
kepercayaan: Nilai-nilai syariah seperti kejujuran dan
transparansi dapat meningkatkan kepercayaan dari pelanggan, investor, dan
karyawan.
(b)
Menciptakan
lingkungan kerja yang positif: Kepemimpinan syariah yang
berlandaskan pada nilai-nilai Islam dapat menciptakan lingkungan kerja yang
harmonis dan produktif.
(c)
Meminimalkan
risiko: Prinsip-prinsip syariah dalam bisnis dapat membantu
meminimalkan risiko kerugian akibat praktik bisnis yang tidak etis.
(d)
Mendapatkan
keberkahan: Dengan menjalankan bisnis sesuai dengan prinsip
syariah, seorang pemimpin bisnis dapat berharap mendapatkan keberkahan dari
Allah SWT.
(e)
Berkontribusi
pada pembangunan sosial: Bisnis syariah dapat menjadi agen perubahan
sosial yang positif dengan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Kepemimpinan
syariah bukan hanya tentang menjalankan bisnis sesuai dengan prinsip-prinsip
Islam, tetapi juga tentang bagaimana seorang pemimpin dapat menjadi teladan
bagi orang lain dalam menjalankan kehidupan yang Islami.
DAFTAR
PUSTAKA
Arifien,
M.S. (2021). Kepemimpinan Syariah. Surabaya : CV Jakaa Media Publishing
Sutrisno,
E. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.
Sari,
R., Muis, M., & Hamid, N. (2012). Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, dan
Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Makassar. Jurnal Analisis, 1(1).
Sumadi
dan Muliasari.D. (2019). Pengaruh Manajemen Syariah terhadap Kinerja
Karyawan(Studi Kasus di BMT amanah berkah sukoharjo). Proceeding Seminar
Nasional and call for papers.
Wa
Ode Zus nita Muizu, Umi Kaltum, E. T. S. (2019). Pengaruh Kepemimpinan terhadap
Kinerja Karyawan. Jurnal Pendidikan Kewirausahaan Indonesia, 2(1).
Wahjosumidjo.
(1991). Kepemimpinan yang Efektif. Yogyakarta: Balai pustaka.
Zainal,
Rivai Veithzal, Mansyur Ramly, Thoby Mutis, dan W. A. (2009). Manajemen Sumber
Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: Rajawali Pers.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar