MATERI 7- EKONOMI MIKRO ISLAM
Oleh: Eny Latifah,S.E.Sy.,M.Ak
Teori
Pasar Persaingan Sempurna
A.
Pengertian
Pasar Persaingan Sempurna
Pasar
persaingan sempurna adalah sebuah struktur pasar ideal yang memiliki
banyak penjual dan pembeli, dengan produk yang bersifat homogen. Harga
ditentukan oleh interaksi penawaran dan permintaan, dan tidak ada penjual atau
pembeli yang bisa mempengaruhi harga.
Pasar
persaingan sempurna adalah model pasar yang paling klasik dan paling sering
digunakan dalam analisis ilmu ekonomi. Model ini telah dianggap sebagai teori
dan secara luas digunakan untuk meramalkan keadaan ekonomi.
Model ini
telah mulai dibahas sejak era Adam Smith dalam bukunya Wealth of Nations.
Edgeworth, dalam bukunya Mathematical Physics (1881), merupakan orang pertama
yang mencoba menentukan definisi persaingan sempurna secara sistematis dan
jelas.
Menurut
Gregory Mankiw dalam bukunya mendefinisikan pasar persaingan sempurna sebagai
berikut: “Pasar persaingan sempurna (perfectly competitive market)
adalah suatu pasar dimana terdapat banyak sekali pembeli dan penjual sehingga pengaruh
masing-masing terhadap harga pasar dapat diabaikan karena sedemikian kecilnya”.
Pasar
persaingan sempurna yaitu industri di mana terdapat banyak penjual dan pembeli
dan setiap penjual atau pembeli tidak dapat memengaruhi keadaan di pasar.
Pada
pasar bentuk ini ciri-cirinya adalah sebagai berikut ;
Pertama:
Perusahaan adalah pengambil harga. Pengambil harga berarti itu perusahaan yang
ada dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar.
Kedua:
Setiap perusahaan mudahkeluar atau masuk pasar. Sekiranya perusahaan mengalami
kerugian dan ingin meningalkan industri tersebut, ia dapat dengan mudah untuk
keluar dari pasar. Sebaliknya jika ada produsen yang ingin masuk ke dalam
industri, produsen tersebut dapat dengan mudah untuk melakukan kegiatan yang
diinginkannya tersebut.
Ketiga: Menghasilkan
barang serupa. Barang yang dihasilkan oleh produsen sangat sama atau serupa.
Tidak ada perbedaan yang nyata di antara barang yang dihasilkan suatuperusahaan
dengan barang hasil produksi perusahaan lain. Sebagai akibat dari sifat ini
yakni tidak ada gunanya kepada perusahaan-perusahaan untuk melakukan persaingan
yang berbentuk persaingan bukan harga, karena hal tersebut tidak efektif untuk menaikkan
penjualan mengingat para konsumen sudah mengetahui bahwa barang- barang yang
dijual dalam industri tersebut antar produsen tidak ada bedanya sama sekali.
Keempat:
Terdapat banyak perusahaan di pasar. Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan
tidak mempunyai kekuasaan untuk mengubah harga. Sifat ini ada dua aspek, yang
pertama yakni jumlah perusahaan sangat banyak dan yang kedua yakni masing-
masing perusahaan relatif kecil jika dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan
di dalam pasar. Hal ini berakibat pada produksi setiap perusahaan adalah sangat
sedikit jika dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut.
Kelima:
Pembeli mengetahui pengetahuan sempurna tentang pasar. Dalam pasar Kelima:
Pembeli mengetahui pengetahuan sempurna tentang pasar. Dalam pasar persaingan
sempurna dimisalkan jumlah pembeli sangat banyak. Namun demikian dimisalkan
pula bahwa masing-masing pembeli memiliki pengetahuan yang sempurna mengenai
keadaan pasar. Hal tersebut berakibat pada para produsen tidak dapat menjual
barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku di pasar.
Pada
dasarnya Pasar Persaingan Sempurna dimaknai sebagai pasar yang didalamnya
terdapat banyak penjual dan pembeli, dengan Produk yang ditawarkan bersifat
homogen (Identik) sehingga Pembeli dan Penjual tidak mimiliki kuasa untuk mempengaruhi
harga. Dengan kata lain baik Pembeli dan Penjual bertindak sebagai Price Taker.
B.
Ciri-Ciri
Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan
sempurna memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.
Banyak penjual dan
pembeli: Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak sehingga tidak ada penjual
atau pembeli yang bisa mengendalikan harga.
2.
Produk homogen: Produk
yang diperjualbelikan bersifat homogen, artinya tidak ada perbedaan antara
produk yang dijual oleh satu penjual dengan penjual lainnya.
3.
Harga ditentukan oleh
pasar: Harga barang ditentukan oleh interaksi antara penawaran dan permintaan
di pasar.
4.
Kebebasan keluar masuk pasar:
Penjual dan pembeli bebas untuk keluar masuk pasar.
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna
1)
Barang yang diperjualbelikan di pasar persaingan sempurna bersifat homogen
atau sama.
2)
Jumlah penjual di pasar persaingan sempurna sangat banyak, banyak disini
berarti bahwa produsen penghasil barang tersebut jumlahnya tidak terbatas.
3)
Jumlah pembeli sangat banyak
4)
Penjual dan pembeli tidak bisa mempengaruhi harga, mereka hanyalah penerima
harga (price taker)
5)
Ada kebebasan bagi penjual untuk keluar masuk pasar
6)
Penjual dan pembeli mempunyai informasi yang sempurna tentang pasar.
Penjual akan memiliki pengetahuan yang lengkap mengenai harga, jumlah, dan
kualitas barang yang ada di pasar
7)
Harga yang berlaku di pasar, murni hasil interaksi antara permintaan dan
penawaran (mekanisme pasar) tanpa campur tangan pemerintah atau pihak manapun
C.
Kebaikan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna
Kebaikan dari Pasar Persaingan Sempurna antara lain:
1)
Pembeli sangat mengetahui harga pasar sehingga sangat kecil terjadi
kerugian atau kekecewaan.
2)
Konsumen merasa sejahtera, karena bebas memasuki pasar.
3)
Terdapat persaingan murni, karena barang yang diperjualbelikan homogen
4)
Harga cenderung stabil karena keadaan pasar dapat diketahui sebelumnya
5)
Mudah memilih atau menentukan barang yang diperjualbelikan
6)
Barang yang diproduksi dapat diperoleh dengan ongkos yang
serendah-rendahnya
Adapun kelemahannya antara lain sebagai berikut
1)
Hanya terdapat satu atau dua industri/pasar yang mendekati persaingan
sempurna, sedang sektor yang lain banyak ketidaksempurnaan
2)
Terdapat faktor eksternal yang tidak diperhitungkan dalam posisi
kesejahteraan optimum konsumen
3)
Tidak ada barang subtitusi karena bersifat homogen
D.
Laba maksimum dalam pasar persaingan sempurna
Untuk produsen perseorangan, harga pasar merupakan indikator atau pedoman
dalam melakukan produksinya. Naik turunnya harga akan sangat mempengaruhi
produksi perusahaan secara perseorangan. Untuk, menghindari risiko kerugian
karena adanya perubahan harga tersebut, seorang pengusaha harus selalu dapat
menghitung titik pulang pokoknya (Break
Even Point-BEP) dalam kondisi apapun. Titik pulang pokok adalah keadaan
ketika total penerimaan sama dengan total biaya yang dikeluarkan.
Untuk mengetahui titik pulang pokok dan laba maksimum suatu perusahaan,
kita harus mengetahui terlebih dahulu total biaya dan total penerimaan yang
diperoleh perusahaan tersebut.
1)
Penerimaan total (Total Revenue)
Penerimaan total (Total Revenue-TR) didefinisikan sebagai pendapatan yang diperoleh
dari hasil penjualan produk. Secara matematis, penerimaan total dapat ditulis
sebagai berikut
TR= PXQ
2)
Penerimaan rata-rata (Average Revenue)
Penerimaan rata-rata (Average revenue-AR) didefinisikan sebagai penerimaan total per unit
yang diproduksi. Untuk pasar persaingan sempurna, karena harga tetap, maka
penerimaan rata-rata sama dengan kurva permintaan. Secara matematis, penerimaan
rata-rata dapat ditulis sebagai berikut:
AR =
TR/Q
3)
Penerimaan marginal (Marginal Revenue)
Penerimaan marginal (marginal revenue-MR) didefinisikan sebagai tambahan penerimaan yang
diperoleh sebagai hasil dari penjualan satu unit produk lagi. Karena harga
tetap, maka penerimaan marginal pun konstan sesuai dengan tingkat harga. Oleh
karena itu, kurva penerimaan marginal sama dengan kurva penerimaan rata-rata,
dan sama juga dengan kurva permintaan. Secara matematis, biaya marginal dapat
ditulis sebagai berikut:
MR = TRn – TRn-1
4)
Biaya marginal (Marginal Cost)
Biaya marginal (Marginal
Cost – MC) didefinisikan sebagai tambahan biaya yang harus dikeluarkan
sebagai akibat dari memproduksi satu unit tambahan. Secara matematis, biaya
marginal dapat ditulis sebagai berikut:
MC = TCn – TCn-1
5)
Biaya total rata-rata (Average Total
Cost)
Biaya total rata-rata (Average Total Cost- ATC) didefinisikan sebagai biaya total yang
harus dikeluarkan untuk setiap unit produksi. Secara matematis, biaya total
rata-rata dapat ditulis sebagai berikut:
ATC =
TC/Q
Contoh perhitungan laba (rugi) pada pasar
persaingan sempurna
Q |
P |
TR (PXQ) |
TC |
ATC (TC/Q) |
MR (TRn-TRn-1) |
MC (TCn-TCn-1) |
Laba (Rugi) |
0 |
13 |
0 |
10 |
- |
- |
- |
-10 |
1 |
13 |
13 |
15 |
15,00 |
13 |
5 |
-2 |
2 |
13 |
26 |
22 |
11,00 |
13 |
7 |
4 |
3 |
13 |
39 |
31 |
10,33 |
13 |
9 |
8 |
4 |
13 |
52 |
44 |
11,00 |
13 |
13 |
8 |
5 |
13 |
65 |
61 |
12,20 |
13 |
17 |
4 |
6)
Keuntungan maksimum
Ada syarat dalam membentuk kurva keuntungan
maksimum pada PPS (Pasar Persaingan Sempurna
a)
Kurva AR=MR sejajar dengan sumbu 0Q.
b)
Kurva AC (Average Cost) selalu berada dibawah kurva AR dan MR.
c)
Kurva MC selalu memotong kurva AC minimum (pada titik kurva AC yang
terendah) karena pada saat itulah proses produksi terjadi efisiensi
Kurva keseimbangan dengan keuntungan maksimum
Ket
a)
Harga terbentuk pada saat kurva MC memotong kurva MR, yaitu setinggi 0P1
b)
Besarnya penerimaan total (TR) = 0P1AQ1
c)
Besarnya biaya total (TC) = 0P2BQ1
d)
Keuntungan maksimum sebesar P1P2AB
7)
Kerugian minimum
Ada 3 syarat untuk membentuk kurva kerugian minimum
pada PPS
a)
Kurva AR=MR sejajar dengan sumbu 0Q
b)
Kurva AC berada diatas kurva AR dan MR atau kurva AR dan MR berada di titik
terbawah kurva AC
c)
Kurva MC selalu memotong kurva AC minimum
d)
Sebelum memotong AC, kurva MC memotong kurva MR dan saat itulah menunjukkan
produksi mengalami kerugian minimum.
E. Perbedaan Dan Persamaan Pasar Persaingan Sempurna Dengan Pasar
Monopolistik
Pasar
persaingan sempurna dan monopolistik memiliki perbedaan dan persamaan.
Perbedaannya terletak pada jumlah penjual, jenis produk, dan persaingan.
Persamaan keduanya adalah adanya banyak penjual, kemudahan masuk dan keluar
pasar, dan konsumen memiliki informasi yang sempurna.
Secara
detail persamaan dan perbedaan Pasar
Persaingan Sempurna dan Pasar Monopolistik dapat dilihat di tabel bawah ini:
Tabel
Perbedaan Pasar Persaingan Sempurna dan Pasar
Monopolistik
Unsur / Elemen |
Perbedaan |
Jumlah
Penjual |
Pasar
persaingan sempurna memiliki banyak penjual dengan produk yang serupa
(homogen) ), sedangkan pasar monopolistik juga memiliki banyak penjual, namun
produknya beragam dan berbeda-beda (diferensiasi). |
Jenis
Produk |
Di pasar
persaingan sempurna, produk yang dijual bersifat homogen, artinya tidak ada
perbedaan yang signifikan antara produk satu dengan yang lain. Di pasar
monopolistik, produk bersifat heterogen atau terdiferensiasi, sehingga
konsumen memiliki berbagai pilihan produk yang berbeda. |
Persaingan |
Di pasar
persaingan sempurna, persaingan terutama terjadi melalui harga. Di pasar
monopolistik, persaingan tidak hanya melalui harga, tetapi juga melalui
kualitas, desain, promosi, dan layanan pelanggan |
Pengaruh
Harga |
Dalam
pasar persaingan sempurna, perusahaan tidak memiliki kekuatan untuk
menentukan harga, mereka hanya bertindak sebagai penerima harga yang telah
ditentukan oleh pasar. Di pasar monopolistik, perusahaan memiliki
sedikit kekuatan untuk menentukan harga, karena produknya memiliki perbedaan
yang dapat menciptakan nilai lebih bagi konsumen. |
Tabel
Persamaan Pasar Persaingan Sempurna dan Pasar
Monopolistik
Unsur / Elemen |
Persamaan |
Jumlah
Penjual |
Kedua
jenis pasar ini memiliki banyak penjual yang bersaing satu sama lain. |
Kemudahan
Masuk dan Keluar Pasar |
Kedua
jenis Pasar dapat dengan mudah masuk atau keluar dari pasar tanpa hambatan
yang berarti |
Informasi |
Kedua
jenis Pasar memberikan informasi kepada Konsumen yang sempurna tentang produk
yang dijual dan harga pasar |
|
|
F. Perspekif Islam Atas Pasar Persaingan Sempurna
Dalam
pandangan Islam, pasar persaingan sempurna dipandang sebagai bentuk pasar
yang ideal karena mengutamakan mekanisme pasar yang bebas dan adil. Islam
mendorong adanya persaingan yang sehat dan terbuka antara penjual dan pembeli,
dengan prinsip saling rida dan tidak ada paksaan. Pasar persaingan
sempurna ini merupakan model pasar yang mengutamakan keadilan dan menghindari
intervensi yang merugikan salah satu pihak.
Beberapa pandangan
Islam atas Pasar Persaingan sempurna dapat dilihat dari berbagai ketentuan,
diantaranya:
1.
Persaingan Bebas dan Adil:
Islam
mendukung persaingan bebas di pasar, tetapi dengan prinsip-prinsip
keadilan. Setiap transaksi harus dilakukan dengan saling rida, sukarela,
dan tanpa paksaan.
2.
Mekanisme Pasar yang
Transparan: Islam menekankan pentingnya informasi yang cukup
tentang kekuatan pasar dan barang dagangan. Tidak boleh ada tindakan yang
menyembunyikan informasi atau menguntungkan salah satu pihak karena
ketidakjelasan informasi.
3.
Perlawanan Terhadap
Monopoli: Islam sangat menentang adanya monopoli atau praktik yang dapat
mengendalikan pasar dan merugikan pihak lain.
4.
Peran Negara yang
Terbatas: Dalam pandangan Islam, peran negara dalam pasar adalah untuk
memastikan keadilan dan mencegah praktik-praktik yang
merugikan. Pemerintah tidak dianjurkan untuk menetapkan harga karena harga
ditentukan oleh mekanisme pasar.
5.
Etika Bisnis: Islam
sangat mementingkan etika bisnis dalam pasar. Prinsip-prinsip seperti
keadilan, kejujuran, dan tanggung jawab sosial menjadi bagian integral dari
perdagangan.
Contoh:
a)
Talaqqi Rukban: Islam
melarang talaqqi rukban (pedagang menyongsong di pinggir kota) karena dapat
menimbulkan ketidakadilan bagi pedagang dari kampung yang tidak mengetahui
harga yang berlaku di kota.
b)
Praktek Riba: Islam
melarang riba (serah terima barang dengan tambahan nilai), karena dianggap
bentuk penipuan dan tidak adil.
c)
Gharar (Ketidakpastian): Islam
juga melarang transaksi yang mengandung gharar (ketidakpastian), karena dapat
menimbulkan risiko kerugian bagi salah satu pihak.
Berdasar
uraian-urain tentang Pasar persaingan sempurna dalam pandangan Islam dapat
disimpulkan bahwa pasar persaingan sempurna adalah model pasar yang ideal
karena mendorong persaingan sehat, keadilan, dan menghindari praktik-praktik
yang merugikan. Islam menekankan pentingnya kebebasan pasar, tetapi dengan
prinsip-prinsip yang menjaga keadilan dan mencegah intervensi yang tidak tepat.
DAFTAR
PUSTAKA
Adrianus S. Girikallo, Mahdalena,
Dkk, Buku Ajar Mikro Ekonomi, Diterbitkan, Dicetak, Dan Didistribusikan Oleh
Pt. Literasi Nusantara Abadi Grup, Cetakan 1, Agustus 2023.
Aravik, Havis, 2016.
“Penyelesaian Sengketa Konsumen Melalui Jalur Al-Shulhuh dan Jawatan
al-Hisbah”, Economica Sharia, Volume 2 Nomor 1 Edisi Februari 2016.
Aravik, Havis. 2016. Ekonomi
Islam Konsep,Teori dan Aplikasi serta Pandangan Pemikir Ekonomi Islam dari Abu
Ubaid Samapi Al-Maududi. Empat Dua : Malang
Aravik, Havis. 2017. Sejarah
Pemikiran Ekonomi Islam Kontemporer. Kencana : Jakarta.
Fathimatuzzahro, Nimade Lintang
Purnaasa, Dkk, Strategi Pengelolaan Modal Kerja Untuk Meningkatkan Efisiensi
Operasional Perusahaan, Seminar Nasional & Call For Paper Hubisintek 2023.
Karim, Adiwarman Azwar,2006.
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta
Lailatis Syarifah, Teori Dasar
Ekonomi Mikro Dalam Literatur Islam Klasik, Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, Vol. 1,
No. 1. 2019.
M. Ridwan, Imsar, Dkk, Ekonomi
Mikro Islam, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara 2017. Nikmatul Husna, Husni Thamrin, Konsep Mikro Ekonomi
Syariah, Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Volume 4, Nomor 2, Desember 2021.
Nurrohman & Nurhaeti,
Pemikiran Ekonomi Mikro Islam Dalam Lintasan Sejarah, Jurnal Ilmu Akuntansi Dan
Bisnis Syariah, Volume I/ Nomor 02/ Juli 2019.
Rianton, Nur Al Arif dan Euis
Amalia ,2010. Teori Mikro Ekonomi Suatu Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi
Konvensional. Kencana : Jakarta
Rozalinda, 2016. Ekonomi Islam
Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi. PT Raja Grafindo Persada :
Jakarta
Reni Ria Armayani Hasibuan, Dkk,
Ekonomi Mikro, Hak Penerbitan Pada Cv. Merdeka Kreasi Grou, Cetakan Ke-1,
Februari 2022.
Siti Saidah, Sri Nabilah, Dkk,
Konsep Dasar Ekonomi Makro Islam, Jurnal Manajemen Dan Akuntansi, Vol. 1, No. 4
Juli 2024.
Sukirno, Sadono, 2015. Mikro
Ekonomi Toeri Pengantar. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar