Jumat, 25 April 2025

TEORI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

 MATERI 7- EKONOMI MIKRO ISLAM

Oleh: Eny Latifah,S.E.Sy.,M.Ak


Teori Pasar Persaingan Sempurna

 

A.    Pengertian Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna adalah sebuah struktur pasar ideal yang memiliki banyak penjual dan pembeli, dengan produk yang bersifat homogen. Harga ditentukan oleh interaksi penawaran dan permintaan, dan tidak ada penjual atau pembeli yang bisa mempengaruhi harga. 

Pasar persaingan sempurna adalah model pasar yang paling klasik dan paling sering digunakan dalam analisis ilmu ekonomi. Model ini telah dianggap sebagai teori dan secara luas digunakan untuk meramalkan keadaan ekonomi.

Model ini telah mulai dibahas sejak era Adam Smith dalam bukunya Wealth of Nations. Edgeworth, dalam bukunya Mathematical Physics (1881), merupakan orang pertama yang mencoba menentukan definisi persaingan sempurna secara sistematis dan jelas.

Menurut Gregory Mankiw dalam bukunya mendefinisikan pasar persaingan sempurna sebagai berikut: “Pasar persaingan sempurna (perfectly competitive market) adalah suatu pasar dimana terdapat banyak sekali pembeli dan penjual sehingga pengaruh masing-masing terhadap harga pasar dapat diabaikan karena sedemikian kecilnya”.

Pasar persaingan sempurna yaitu industri di mana terdapat banyak penjual dan pembeli dan setiap penjual atau pembeli tidak dapat memengaruhi keadaan di pasar.

Pada pasar bentuk ini ciri-cirinya adalah sebagai berikut ;

Pertama: Perusahaan adalah pengambil harga. Pengambil harga berarti itu perusahaan yang ada dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar.

Kedua: Setiap perusahaan mudahkeluar atau masuk pasar. Sekiranya perusahaan mengalami kerugian dan ingin meningalkan industri tersebut, ia dapat dengan mudah untuk keluar dari pasar. Sebaliknya jika ada produsen yang ingin masuk ke dalam industri, produsen tersebut dapat dengan mudah untuk melakukan kegiatan yang diinginkannya tersebut.

Ketiga: Menghasilkan barang serupa. Barang yang dihasilkan oleh produsen sangat sama atau serupa. Tidak ada perbedaan yang nyata di antara barang yang dihasilkan suatuperusahaan dengan barang hasil produksi perusahaan lain. Sebagai akibat dari sifat ini yakni tidak ada gunanya kepada perusahaan-perusahaan untuk melakukan persaingan yang berbentuk persaingan bukan harga, karena hal tersebut tidak efektif untuk menaikkan penjualan mengingat para konsumen sudah mengetahui bahwa barang- barang yang dijual dalam industri tersebut antar produsen tidak ada bedanya sama sekali.

Keempat: Terdapat banyak perusahaan di pasar. Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk mengubah harga. Sifat ini ada dua aspek, yang pertama yakni jumlah perusahaan sangat banyak dan yang kedua yakni masing- masing perusahaan relatif kecil jika dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam pasar. Hal ini berakibat pada produksi setiap perusahaan adalah sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut.

Kelima: Pembeli mengetahui pengetahuan sempurna tentang pasar. Dalam pasar Kelima: Pembeli mengetahui pengetahuan sempurna tentang pasar. Dalam pasar persaingan sempurna dimisalkan jumlah pembeli sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa masing-masing pembeli memiliki pengetahuan yang sempurna mengenai keadaan pasar. Hal tersebut berakibat pada para produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku di pasar.

Pada dasarnya Pasar Persaingan Sempurna dimaknai sebagai pasar yang didalamnya terdapat banyak penjual dan pembeli, dengan Produk yang ditawarkan bersifat homogen (Identik) sehingga Pembeli dan Penjual tidak mimiliki kuasa untuk mempengaruhi harga. Dengan kata lain baik Pembeli dan Penjual bertindak sebagai Price Taker.

 

B.    Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna memiliki karakteristik sebagai berikut:

1.     Banyak penjual dan pembeli: Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak sehingga tidak ada penjual atau pembeli yang bisa mengendalikan harga. 

2.     Produk homogen: Produk yang diperjualbelikan bersifat homogen, artinya tidak ada perbedaan antara produk yang dijual oleh satu penjual dengan penjual lainnya. 

3.     Harga ditentukan oleh pasar: Harga barang ditentukan oleh interaksi antara penawaran dan permintaan di pasar. 

4.     Kebebasan keluar masuk pasar: Penjual dan pembeli bebas untuk keluar masuk pasar. 

Ciri-ciri pasar persaingan sempurna

1)    Barang yang diperjualbelikan di pasar persaingan sempurna bersifat homogen atau sama.

2)    Jumlah penjual di pasar persaingan sempurna sangat banyak, banyak disini berarti bahwa produsen penghasil barang tersebut jumlahnya tidak terbatas.

3)    Jumlah pembeli sangat banyak

4)    Penjual dan pembeli tidak bisa mempengaruhi harga, mereka hanyalah penerima harga (price taker)

5)    Ada kebebasan bagi penjual untuk keluar masuk pasar

6)    Penjual dan pembeli mempunyai informasi yang sempurna tentang pasar. Penjual akan memiliki pengetahuan yang lengkap mengenai harga, jumlah, dan kualitas barang yang ada di pasar

7)    Harga yang berlaku di pasar, murni hasil interaksi antara permintaan dan penawaran (mekanisme pasar) tanpa campur tangan pemerintah atau pihak manapun

C.     Kebaikan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna

Kebaikan dari Pasar Persaingan Sempurna antara lain:

1)    Pembeli sangat mengetahui harga pasar sehingga sangat kecil terjadi kerugian atau kekecewaan.

2)    Konsumen merasa sejahtera, karena bebas memasuki pasar.

3)    Terdapat persaingan murni, karena barang yang diperjualbelikan homogen

4)    Harga cenderung stabil karena keadaan pasar dapat diketahui sebelumnya

5)    Mudah memilih atau menentukan barang yang diperjualbelikan

6)    Barang yang diproduksi dapat diperoleh dengan ongkos yang serendah-rendahnya

Adapun kelemahannya antara lain sebagai berikut

1)    Hanya terdapat satu atau dua industri/pasar yang mendekati persaingan sempurna, sedang sektor yang lain banyak ketidaksempurnaan

2)    Terdapat faktor eksternal yang tidak diperhitungkan dalam posisi kesejahteraan optimum konsumen

3)    Tidak ada barang subtitusi karena bersifat homogen

D.    Laba maksimum dalam pasar persaingan sempurna

Untuk produsen perseorangan, harga pasar merupakan indikator atau pedoman dalam melakukan produksinya. Naik turunnya harga akan sangat mempengaruhi produksi perusahaan secara perseorangan. Untuk, menghindari risiko kerugian karena adanya perubahan harga tersebut, seorang pengusaha harus selalu dapat menghitung titik pulang pokoknya (Break Even Point-BEP) dalam kondisi apapun. Titik pulang pokok adalah keadaan ketika total penerimaan sama dengan total biaya yang dikeluarkan.

Untuk mengetahui titik pulang pokok dan laba maksimum suatu perusahaan, kita harus mengetahui terlebih dahulu total biaya dan total penerimaan yang diperoleh perusahaan tersebut.

1)    Penerimaan total (Total Revenue)

Penerimaan total (Total Revenue-TR) didefinisikan sebagai pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan produk. Secara matematis, penerimaan total dapat ditulis sebagai berikut

TR= PXQ

2)    Penerimaan rata-rata (Average Revenue)

Penerimaan rata-rata (Average revenue-AR) didefinisikan sebagai penerimaan total per unit yang diproduksi. Untuk pasar persaingan sempurna, karena harga tetap, maka penerimaan rata-rata sama dengan kurva permintaan. Secara matematis, penerimaan rata-rata dapat ditulis sebagai berikut:

AR = TR/Q

 

 

 

 


3)    Penerimaan marginal (Marginal Revenue)

Penerimaan marginal (marginal revenue-MR) didefinisikan sebagai tambahan penerimaan yang diperoleh sebagai hasil dari penjualan satu unit produk lagi. Karena harga tetap, maka penerimaan marginal pun konstan sesuai dengan tingkat harga. Oleh karena itu, kurva penerimaan marginal sama dengan kurva penerimaan rata-rata, dan sama juga dengan kurva permintaan. Secara matematis, biaya marginal dapat ditulis sebagai berikut:

MR = TRn – TRn-1

4)    Biaya marginal (Marginal Cost)

Biaya marginal (Marginal Cost – MC) didefinisikan sebagai tambahan biaya yang harus dikeluarkan sebagai akibat dari memproduksi satu unit tambahan. Secara matematis, biaya marginal dapat ditulis sebagai berikut:

MC = TCn – TCn-1

5)    Biaya total rata-rata (Average Total Cost)

Biaya total rata-rata (Average Total Cost- ATC) didefinisikan sebagai biaya total yang harus dikeluarkan untuk setiap unit produksi. Secara matematis, biaya total rata-rata dapat ditulis sebagai berikut:

ATC = TC/Q

 

 

 


Contoh perhitungan laba (rugi) pada pasar persaingan sempurna

Q

P

TR

(PXQ)

TC

ATC

(TC/Q)

MR

(TRn-TRn-1)

MC

(TCn-TCn-1)

Laba

(Rugi)

0

13

0

10

-

-

-

-10

1

13

13

15

15,00

13

5

-2

2

13

26

22

11,00

13

7

4

3

13

39

31

10,33

13

9

8

4

13

52

44

11,00

13

13

8

5

13

65

61

12,20

13

17

4

6)    Keuntungan maksimum

Ada syarat dalam membentuk kurva keuntungan maksimum pada PPS (Pasar Persaingan Sempurna

a)    Kurva AR=MR sejajar dengan sumbu 0Q.

b)    Kurva AC (Average Cost) selalu berada dibawah kurva AR dan MR.

c)     Kurva MC selalu memotong kurva AC minimum (pada titik kurva AC yang terendah) karena pada saat itulah proses produksi terjadi efisiensi

 

 

 

 

 

 

 

 

Kurva keseimbangan dengan keuntungan maksimum

Ket

a)    Harga terbentuk pada saat kurva MC memotong kurva MR, yaitu setinggi 0P1

b)    Besarnya penerimaan total (TR) = 0P1AQ1

c)     Besarnya biaya total (TC) = 0P2BQ1

d)    Keuntungan maksimum sebesar P1P2AB

7)    Kerugian minimum

Ada 3 syarat untuk membentuk kurva kerugian minimum pada PPS

a)     Kurva AR=MR sejajar dengan sumbu 0Q

b)    Kurva AC berada diatas kurva AR dan MR atau kurva AR dan MR berada di titik terbawah kurva AC

c)     Kurva MC selalu memotong kurva AC minimum

d)    Sebelum memotong AC, kurva MC memotong kurva MR dan saat itulah menunjukkan produksi mengalami kerugian minimum.

E.     Perbedaan Dan Persamaan Pasar Persaingan Sempurna Dengan Pasar Monopolistik

Pasar persaingan sempurna dan monopolistik memiliki perbedaan dan persamaan. Perbedaannya terletak pada jumlah penjual, jenis produk, dan persaingan. Persamaan keduanya adalah adanya banyak penjual, kemudahan masuk dan keluar pasar, dan konsumen memiliki informasi yang sempurna.

Secara detail persamaan dan perbedaan  Pasar Persaingan Sempurna dan Pasar Monopolistik dapat dilihat di tabel bawah ini:

Tabel

Perbedaan  Pasar Persaingan Sempurna dan Pasar Monopolistik

 

Unsur / Elemen

Perbedaan

Jumlah Penjual

Pasar persaingan sempurna memiliki banyak penjual dengan produk yang serupa (homogen) ), sedangkan pasar monopolistik juga memiliki banyak penjual, namun produknya beragam dan berbeda-beda (diferensiasi). 

 

Jenis Produk

Di pasar persaingan sempurna, produk yang dijual bersifat homogen, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara produk satu dengan yang lain. Di pasar monopolistik, produk bersifat heterogen atau terdiferensiasi, sehingga konsumen memiliki berbagai pilihan produk yang berbeda. 

 

Persaingan

Di pasar persaingan sempurna, persaingan terutama terjadi melalui harga. Di pasar monopolistik, persaingan tidak hanya melalui harga, tetapi juga melalui kualitas, desain, promosi, dan layanan pelanggan

Pengaruh Harga

Dalam pasar persaingan sempurna, perusahaan tidak memiliki kekuatan untuk menentukan harga, mereka hanya bertindak sebagai penerima harga yang telah ditentukan oleh pasar. Di pasar monopolistik, perusahaan memiliki sedikit kekuatan untuk menentukan harga, karena produknya memiliki perbedaan yang dapat menciptakan nilai lebih bagi konsumen. 

 

 

Tabel

Persamaan  Pasar Persaingan Sempurna dan Pasar Monopolistik

 

Unsur / Elemen

Persamaan

Jumlah Penjual

Kedua jenis pasar ini memiliki banyak penjual yang bersaing satu sama lain. 

 

Kemudahan Masuk dan Keluar Pasar

Kedua jenis Pasar dapat dengan mudah masuk atau keluar dari pasar tanpa hambatan yang berarti

Informasi

Kedua jenis Pasar memberikan informasi kepada Konsumen yang sempurna tentang produk yang dijual dan harga pasar

 

 

 

F.     Perspekif Islam Atas Pasar Persaingan Sempurna

Dalam pandangan Islam, pasar persaingan sempurna dipandang sebagai bentuk pasar yang ideal karena mengutamakan mekanisme pasar yang bebas dan adil. Islam mendorong adanya persaingan yang sehat dan terbuka antara penjual dan pembeli, dengan prinsip saling rida dan tidak ada paksaan. Pasar persaingan sempurna ini merupakan model pasar yang mengutamakan keadilan dan menghindari intervensi yang merugikan salah satu pihak. 

Beberapa pandangan Islam atas Pasar Persaingan sempurna dapat dilihat dari berbagai ketentuan, diantaranya:

1.     Persaingan Bebas dan Adil: Islam mendukung persaingan bebas di pasar, tetapi dengan prinsip-prinsip keadilan. Setiap transaksi harus dilakukan dengan saling rida, sukarela, dan tanpa paksaan. 

2.     Mekanisme Pasar yang Transparan: Islam menekankan pentingnya informasi yang cukup tentang kekuatan pasar dan barang dagangan. Tidak boleh ada tindakan yang menyembunyikan informasi atau menguntungkan salah satu pihak karena ketidakjelasan informasi. 

3.     Perlawanan Terhadap Monopoli: Islam sangat menentang adanya monopoli atau praktik yang dapat mengendalikan pasar dan merugikan pihak lain. 

4.     Peran Negara yang Terbatas: Dalam pandangan Islam, peran negara dalam pasar adalah untuk memastikan keadilan dan mencegah praktik-praktik yang merugikan. Pemerintah tidak dianjurkan untuk menetapkan harga karena harga ditentukan oleh mekanisme pasar. 

5.     Etika Bisnis: Islam sangat mementingkan etika bisnis dalam pasar. Prinsip-prinsip seperti keadilan, kejujuran, dan tanggung jawab sosial menjadi bagian integral dari perdagangan. 

Contoh:

a)    Talaqqi Rukban: Islam melarang talaqqi rukban (pedagang menyongsong di pinggir kota) karena dapat menimbulkan ketidakadilan bagi pedagang dari kampung yang tidak mengetahui harga yang berlaku di kota. 

b)    Praktek Riba: Islam melarang riba (serah terima barang dengan tambahan nilai), karena dianggap bentuk penipuan dan tidak adil. 

c)     Gharar (Ketidakpastian): Islam juga melarang transaksi yang mengandung gharar (ketidakpastian), karena dapat menimbulkan risiko kerugian bagi salah satu pihak. 

Berdasar uraian-urain tentang Pasar persaingan sempurna dalam pandangan Islam dapat disimpulkan bahwa pasar persaingan sempurna adalah model pasar yang ideal karena mendorong persaingan sehat, keadilan, dan menghindari praktik-praktik yang merugikan. Islam menekankan pentingnya kebebasan pasar, tetapi dengan prinsip-prinsip yang menjaga keadilan dan mencegah intervensi yang tidak tepat. 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Adrianus S. Girikallo, Mahdalena, Dkk, Buku Ajar Mikro Ekonomi, Diterbitkan, Dicetak, Dan Didistribusikan Oleh Pt. Literasi Nusantara Abadi Grup, Cetakan 1, Agustus 2023.

Aravik, Havis, 2016. “Penyelesaian Sengketa Konsumen Melalui Jalur Al-Shulhuh dan Jawatan al-Hisbah”, Economica Sharia, Volume 2 Nomor 1 Edisi Februari 2016.

Aravik, Havis. 2016. Ekonomi Islam Konsep,Teori dan Aplikasi serta Pandangan Pemikir Ekonomi Islam dari Abu Ubaid Samapi Al-Maududi. Empat Dua : Malang

Aravik, Havis. 2017. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Kontemporer. Kencana : Jakarta.

Fathimatuzzahro, Nimade Lintang Purnaasa, Dkk, Strategi Pengelolaan Modal Kerja Untuk Meningkatkan Efisiensi Operasional Perusahaan, Seminar Nasional & Call For Paper Hubisintek 2023.

Karim, Adiwarman Azwar,2006. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta

Lailatis Syarifah, Teori Dasar Ekonomi Mikro Dalam Literatur Islam Klasik, Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, Vol. 1, No. 1. 2019.

M. Ridwan, Imsar, Dkk, Ekonomi Mikro Islam, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara 2017. Nikmatul Husna, Husni Thamrin, Konsep Mikro Ekonomi Syariah, Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Volume 4, Nomor 2, Desember 2021.

Nurrohman & Nurhaeti, Pemikiran Ekonomi Mikro Islam Dalam Lintasan Sejarah, Jurnal Ilmu Akuntansi Dan Bisnis Syariah, Volume I/ Nomor 02/ Juli 2019.

Rianton, Nur Al Arif dan Euis Amalia ,2010. Teori Mikro Ekonomi Suatu Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional. Kencana : Jakarta

Rozalinda, 2016. Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta

Reni Ria Armayani Hasibuan, Dkk, Ekonomi Mikro, Hak Penerbitan Pada Cv. Merdeka Kreasi Grou, Cetakan Ke-1, Februari 2022.

Siti Saidah, Sri Nabilah, Dkk, Konsep Dasar Ekonomi Makro Islam, Jurnal Manajemen Dan Akuntansi, Vol. 1, No. 4 Juli 2024.

Sukirno, Sadono, 2015. Mikro Ekonomi Toeri Pengantar. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH DALAM BISNIS KONTEMPORER

  MATERI- PENGANTAR BISNIS ISLAM Oleh: Eny Latifah, S.E.Sy.,M.Ak Perspektif Ekonomi Syariah dalam Bisnis Kontemporer   A.      Pengertian Ek...