Senin, 09 Juni 2025

ETIKA BISNIS SYARIAH

 MATERI - PENGANTAR BISNIS ISLAM

Oleh: Eny Latifah,S.E.Sy.,M.Ak


Etika Bisnis Syariah

 

A.    Pengertian Etika Bisnis

Etika berasal dari Bahasa Yunani “Ethos” yang berarti adat kebiasaan yang merupakan bagian dari filsafat. Menurut Webster Dictionary (2012), etika adalah ilmu tentang tingkah laku manusia, prinsip-prinsip yang distematisasi tentang tindakan moral yang benar.

Perbedaan akhlak dan etika adalah etika merupakan cabang dari filsafat yang ertitik tolak dari akal pikiran, sedangkan akhlak ialah suatu ilmu pengetahuan yang mengajarkan mana yang baik dan mana yang buruk, berdasarkan ajaran Allah dan Rasul-Nya.

Istilah etika dalam syariah disamakan dengan “akhlaq”,budi pekerti, perangai, tabiat, moral, sopan santun, dan sebagainya.

Etika bisnis adalah sebuah aturan main yang tidak mengikat karena bukan hukum, namun perlu diperhatikan dengan baik karena menjadi batasan bagi aktivitas bisnis yang dijalankan.

Etika bisnis adalah serangkaian prinsip dan nilai moral yang menjadi pedoman bagi individu dan perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis. Prinsip-prinsip ini mencakup kejujuran, integritas, keadilan, transparansi, dan tanggung jawab. Etika bisnis bertujuan untuk mempromosikan praktik bisnis yang bertanggung jawab dan adil, serta menjaga reputasi dan kepercayaan. 

Etika bisnis memberikan panduan bagi pelaku bisnis dalam membuat keputusan dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral yang berlaku. 

Prinsip-prinsip etika bisnis yang umum meliputi: 

1)   Kejujuran: Menjaga kebenaran dalam setiap tindakan dan komunikasi bisnis. 

2)   Integritas: Mempertahankan prinsip-prinsip moral dalam menjalankan bisnis, bahkan saat menghadapi tekanan. 

3)   Keadilan: Perlakuan yang adil terhadap semua pihak yang terlibat dalam bisnis, termasuk pelanggan, karyawan, dan pemegang saham. 

4)   Transparansi: Menyajikan informasi yang jelas dan akurat tentang kegiatan bisnis. 

5)   Tanggung Jawab: Mempertimbangkan dampak bisnis terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. 

Pentingnya Etika Bisnis: Penerapan etika bisnis dapat meningkatkan kepercayaan konsumen, memperbaiki reputasi perusahaan, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik. 

Manfaat Lainnya: Selain manfaat di atas, etika bisnis juga dapat membantu perusahaan dalam menghindari risiko hukum dan meningkatkan daya saing. 

Berbagai Perspektif: Definisi etika bisnis dapat bervariasi tergantung pada konteks dan sudut pandang yang berbeda, tetapi intinya tetap sama, yaitu sebagai pedoman moral dalam menjalankan bisnis.

 

B.    Perkembangan Etika Bisnis

Etika bisnis lahir di Amerika pada tahun 1970 an kemudian meluas ke Eropa tahun 1980-an dan menjadi fenomena global di tahun 1990-an. Jika semula hanya para teolog dan agamawan saja yang memperhatikan bahwa di dalam berbisnis itu sangat diperlukan yang namanya etika. Kini para filsuf dan masyarakat luas sangat mendambakan adanya etika dalam berbisnis.

Perkembangan etika bisnis mencakup evolusi nilai-nilai dan prinsip moral yang menjadi dasar perilaku bisnis, serta penerapan norma-norma etika dalam praktik bisnis. Ini meliputi penerapan kode etik, pernyataan nilai, dan pengembangan sistem tata kelola yang lebih baik untuk meningkatkan kepercayaan dan tanggung jawab sosial perusahaan. 

Evolusi Nilai dan Prinsip: Etika bisnis berkembang seiring dengan perubahan nilai-nilai individu dan lembaga, serta perubahan dalam pemahaman tentang prinsip-prinsip moral yang relevan dalam dunia bisnis. 

Penerapan Kode Etik: Pembuatan dan penerapan kode etik menjadi semakin umum sebagai pedoman perilaku bisnis yang etis, mencakup tanggung jawab sosial, norma perilaku, dan prinsip moral. 

Tata Kelola Perusahaan yang Lebih Baik: Perusahaan berusaha untuk membangun sistem tata kelola yang transparan dan efektif, termasuk perencanaan strategis, prosedur operasional, dan budaya perusahaan yang mendukung praktik etika bisnis. 

Pentingnya Kepercayaan: Etika bisnis memiliki peran penting dalam membangun kepercayaan dari konsumen, investor, dan mitra bisnis, sehingga perusahaan dengan standar etika tinggi cenderung lebih diminati. 

Perubahan dan Perbaikan: Etika bisnis perlu terus diperbaiki dan terbuka terhadap kritik agar tetap relevan dengan perkembangan zaman dan perubahan perilaku moral masyarakat. 

Contoh Perkembangan: Tahun 1960-an: Munculnya kode etik dan pernyataan nilai yang eksplisit sebagai pedoman perilaku bisnis. Kini: Perusahaan semakin fokus pada tanggung jawab sosial, keberlanjutan, dan transparansi dalam operasional mereka. Perkembangan di Masa Depan:Etika bisnis akan terus beradaptasi dengan tantangan baru, seperti perubahan teknologi, perubahan regulasi, dan perubahan harapan masyarakat

Berbisnis secara etis sangat perlu dilakukan karena profesi bisnis pada hakikatnya adalah profesi luhur yang  melayani masyarakat banyak.

Terdapat sejumlah prinsip etika bisnis yang dirumuskan top manager di Eropa, Amreika, dan Jepangyang disebut “The Caux Round Table (CRT) pada juli 1994 sebagai berikut:

                                i.      Prinsip-prinsip umum antara lain menyangkut nilai bisnis bagi masyarakat yang berkaitan dengan kesejahteraan dan lapangan pekerjaaan.

                             ii.      Perusahaan yang dibangun di negara asing harus memberi sumangan agi kesejahteraan masyarakat setempat dengan menciptakan lapangan pekerjaaan, meningkatkan pendidikan, dan lain lain

                           iii.      Pelaku bisnis harus mengakui adanya kesungguhan, kejujuran,setia pada janji dan keterbukaan.

                           iv.      Harus melindungi dan memperbaiki lingkungan, pembangunan yang berkelanjutan, dan mencegah pemborosan sumber daya alam

                              v.      Tidak dibenarkan melakukan tindakan suap, money lounderung, memberantas tindakan jahat, tidak terlibat dalam perdagangan terlarang.

                           vi.      Memberikan produk dan jasa dengan kualitas terbaik

                        vii.      Memberlakukan pelanggan secara adil dalam semua transaksi

                      viii.      Perusahaan harus menghormati martabat manusia dalam memasarkan dan mengiklankan produk

                           ix.      Menghormati integritas budaya pelanggan

                              x.      Hubungan dengan pekerja, memberikan pekerjaan dan imbalan yang dapat memperbaiki kondisi mereka, meningkatkan kesehatan, menghormasti RAS, dan lainya

                           xi.      Menjaga hubungan baik dengan pemasok, pesaing, dan masyarakat umumnya.

C.     Etika Bisnis Islam

Etika Bisnis Islam adalah norma atau aturan perilaku yang bersumber dari ajaran Islam, terutama Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW, yang menjadi pedoman bagi pelaku bisnis dalam menjalankan aktivitas ekonominya. Ini mencakup tidak hanya aturan hukum syariah, tetapi juga nilai-nilai moral seperti keadilan, tanggung jawab sosial, dan kejujuran.

Sumber Etika Bisnis Islam: Etika Bisnis Islam bersumber dari ajaran Islam, yang diturunkan dalam Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.

Tujuan Etika Bisnis Islam: Etika Bisnis Islam bertujuan untuk menciptakan kegiatan bisnis yang adil, jujur, bertanggung jawab, dan sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Landasan Etika Bisnis Islam: Etika Bisnis Islam dibangun di atas prinsip-prinsip seperti kebenaran, kepercayaan, kejujuran, ketulusan, pengetahuan, dan keadilan.

Aplikasi Etika Bisnis Islam: Etika Bisnis Islam harus diterapkan dalam semua aspek kegiatan bisnis, mulai dari proses produksi, pemasaran, hingga pelayanan pelanggan.

Perbedaan dengan Etika Bisnis Umum: Etika Bisnis Islam tidak hanya berfokus pada aspek hukum dan ekonomi, tetapi juga pada aspek moral dan agama, sehingga memberikan panduan yang lebih luas dalam menjalankan bisnis.

Manfaat Etika Bisnis Islam: Penerapan Etika Bisnis Islam dapat menciptakan bisnis yang berkelanjutan, membangun kepercayaan masyarakat, serta meningkatkan kualitas hidup para pelaku bisnis.

Nilai-nilai etika syariah yang dapat mendorong bertumbuhnya dan suksesnya bisnis, yaitu

1.     Konsep ihsan

Ihsan adalah usaha individu untuk bersungguh-sungguh dalam bekerja, tanpa kenal menyerah,memiliki dedikasi yang tinggi atas segala apa yang telah menjadi tanggungjawabnya.

2.     Itqan

Itqan artinya membuat sesuatu dengan teliti dan teratur. Harus bisa mempertahankan kualitas dari suatu produk yang dihasilkan dengan melakukan riset dan tinjauan pangsa pasar yang sekarang dihadapi.

3.     Konsep hemat

Islam sangat membenci boros, maka dari itu kita harus selalu hemat akan apa yang kita meliki agar bisa di manfaatkan dengan sebaik dan sesuai dengan tujuan dari penggunaan barang tersebut. Orang tidak bisa hemat akan jauh dari kata kaya. Karena sifat boros yang lebih mendominasinya.

4.     Kejujuran dan keadilan

Kejujuran yang ada dalam diri seseorang akan membuat orang itu mudah berteman dan kerap akan membuka pintu kerjasama dalam bisnis. Keadilan juga menjadi hal yang penting dalam berbisnis. Karena berbuat adil akan mampu memberi keseimbangan diantara keduabelah pihak yang sedang menjalankan transaksi bisnis.

5.     Kerja keras

Rasulullah adalah tauladan bagi kita dalam memiliki jiwa pekerja keras dan berusaha semaksimal mungkin meraih sesuatu yang ingin kita raih. Agama Islam sangat benci dengan umatnya yang berpangku tangan dan tidak mau bekerjakeras.

D.    Landasan Etika Bisnis Islam

Landasan etika bisnis dalam Islam didasarkan pada ajaran Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Prinsip-prinsip utama meliputi tauhid (keesaan Allah), keseimbangan, kehendak bebas, dan pertanggungjawaban. Etika bisnis Islam menekankan pentingnya kejujuran, keadilan, tanggung jawab sosial, dan menghindari riba (bunga), gharar (ketidakjelasan dalam transaksi), dan maysir (perjudian). 

1)    Tauhid: Landasan utama etika bisnis Islam adalah keesaan Allah. Hal ini berarti bahwa semua kegiatan bisnis harus dilakukan dengan niat tulus untuk mencari ridho Allah dan menghindari perbuatan yang dapat menyalahi ajaran agama. 

2)    Keseimbangan: Prinsip ini menekankan pentingnya keseimbangan antara keuntungan material dan kebaikan spiritual. Bisnis harus dijalankan dengan cara yang adil dan bertanggung jawab, serta tidak hanya mengejar keuntungan semata, tetapi juga memperhatikan kepentingan masyarakat dan lingkungan. 

3)    Kehendak Bebas: Setiap individu bertanggung jawab atas pilihannya dalam menjalankan bisnis. Pilihan tersebut haruslah didasarkan pada prinsip-prinsip etika Islam, seperti kejujuran, keadilan, dan menghindari perbuatan yang dilarang. 

4)    Pertanggungjawaban: Setiap orang bertanggung jawab atas tindakannya dalam bisnis, baik kepada Allah, manusia, maupun lingkungan. Tanggung jawab ini meliputi kejujuran dalam transaksi, keadilan dalam memperlakukan karyawan, dan menjaga lingkungan agar tetap lestari. 

5)    Nilai-nilai lain: Etika bisnis Islam juga menekankan pentingnya kejujuran, amanah, dan tanggung jawab dalam menjalankan bisnis. Selain itu, penting untuk menjauhi perilaku yang merugikan orang lain, seperti riba, gharar, dan maysir. 

Contoh Penerapan:

(1)            Kejujuran dalam transaksi: Pedagang muslim harus jujur dalam menentukan harga, berat, dan kualitas barang yang dijual. Mereka juga harus menghindari tindakan curang seperti mengurangi timbangan atau memberikan informasi yang menyesatkan kepada pembeli. 

(2)            Keadilan dalam memperlakukan karyawan: Pengusaha muslim harus memperlakukan karyawan dengan adil, memberikan gaji yang layak, dan memberikan kesempatan untuk berkembang. 

(3)            Tanggung jawab sosial: Bisnis muslim harus berpartisipasi dalam kegiatan sosial, seperti membantu fakir miskin, menyumbang untuk pendidikan, atau menjaga lingkungan agar tetap bersih dan lestari. 

(4)            Menghindari riba: Bisnis yang melibatkan bunga atau riba adalah haram dalam Islam. Seorang muslim harus mencari alternatif lain, seperti pembiayaan syariah, untuk memenuhi kebutuhan finansialnya. 

(5)            Menghindari gharar: Gharar adalah ketidakjelasan atau ketidakpastian dalam transaksi. Seorang muslim harus menghindari transaksi yang melibatkan gharar, seperti jual beli yang tidak jelas atau perjanjian yang tidak jelas batasan waktunya. 

(6)            Menghindari maysir:Maysir adalah perjudian. Islam melarang perjudian karena dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. 

Terdapat beberapa hal penting terkait dengan dasar etika dalam bisnis syariah, yaitu menyangkut:

                                   i.      Janji

                                ii.      Utang piutang

                              iii.      Tidak boleh menghadang orang desa di perbatasan kota

                              iv.      Jual beli harus jujur dan ada hak khiyar

                                 v.      Ukuran takaran dan timbangan

                              vi.      Menjual barang haram dan minuman memabukkan

                           vii.      Berperilaku hemat dan menjauhi boros

                         viii.      Masalah upah

                              ix.      Mengambil hak orang lain

                                 x.      Adakan penghijaun, hindari polusi, dan tidak membuat kerusakan di bumi

                              xi.      Perintah berusaha

                            xii.      Batasan-batasan agar tidak mengumpulkan dan pamer kekayaaan.

                         xiii.      Agama dan kata hati.

 

DAFTAR PUSTAKA

Bertens, K. 2000. Pengantar Etika Bisnis. Yogyakarta: Kanisius.

Faisal Badroen, Etika Bisnis Dalam Islam, (Jakarta; Kencana Perdana Media Group.

Keraf, A. S. 1998. Etika Bisnis, Tuntutan dan Relevansinya. Kanisius: Yogyakarta.

Muslich. 1998. Etika Bisnis, edisi ke-1, cetakan ke-1. Penerbit Ekonisia: Yogyakarta.

Nawatmi, S. 2010. Etika bisnis dalam Perspektif Islam. Fokus Ekonomi, Vol.9, No. 1, 50- 58

Sutrisna. 2010. Etika Bisnis; Konsep Dasar Implementasi dan Kasus. Udayana University Press: Denpasar

Velasques, M. 2005. Etika Bisnis,Konsep dan Kasus. Edisi 5. Penerbit Andi: Yogyakart

Weiss, J. W. 2008. Business Ethics: A Stakeholder and Issues Management Approach. Cengage Learning.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH DALAM BISNIS KONTEMPORER

  MATERI- PENGANTAR BISNIS ISLAM Oleh: Eny Latifah, S.E.Sy.,M.Ak Perspektif Ekonomi Syariah dalam Bisnis Kontemporer   A.      Pengertian Ek...