MATERI - PENGANTAR BISNIS ISLAM
Oleh: Eny Latifah,S.E.Sy.,M.Ak
Etika Bisnis
Syariah
A.
Pengertian
Etika Bisnis
Etika
berasal dari Bahasa Yunani “Ethos” yang berarti adat kebiasaan yang merupakan
bagian dari filsafat. Menurut Webster Dictionary (2012), etika adalah ilmu
tentang tingkah laku manusia, prinsip-prinsip yang distematisasi tentang
tindakan moral yang benar.
Perbedaan
akhlak dan etika adalah etika merupakan cabang dari filsafat yang ertitik tolak
dari akal pikiran, sedangkan akhlak ialah suatu ilmu pengetahuan yang
mengajarkan mana yang baik dan mana yang buruk, berdasarkan ajaran Allah dan
Rasul-Nya.
Istilah
etika dalam syariah disamakan dengan “akhlaq”,budi pekerti, perangai, tabiat,
moral, sopan santun, dan sebagainya.
Etika
bisnis adalah sebuah aturan main yang tidak mengikat karena bukan hukum, namun
perlu diperhatikan dengan baik karena menjadi batasan bagi aktivitas bisnis
yang dijalankan.
Etika
bisnis adalah serangkaian prinsip dan nilai moral yang menjadi pedoman
bagi individu dan perusahaan dalam menjalankan kegiatan
bisnis. Prinsip-prinsip ini mencakup kejujuran, integritas, keadilan,
transparansi, dan tanggung jawab. Etika bisnis bertujuan untuk
mempromosikan praktik bisnis yang bertanggung jawab dan adil, serta menjaga
reputasi dan kepercayaan.
Etika
bisnis memberikan panduan bagi pelaku bisnis dalam membuat keputusan dan
bertindak sesuai dengan nilai-nilai moral yang berlaku.
Prinsip-prinsip
etika bisnis yang umum meliputi:
1)
Kejujuran: Menjaga
kebenaran dalam setiap tindakan dan komunikasi bisnis.
2)
Integritas: Mempertahankan
prinsip-prinsip moral dalam menjalankan bisnis, bahkan saat menghadapi tekanan.
3)
Keadilan: Perlakuan
yang adil terhadap semua pihak yang terlibat dalam bisnis, termasuk pelanggan,
karyawan, dan pemegang saham.
4)
Transparansi: Menyajikan
informasi yang jelas dan akurat tentang kegiatan bisnis.
5)
Tanggung
Jawab: Mempertimbangkan dampak bisnis terhadap masyarakat dan
lingkungan sekitar.
Pentingnya
Etika Bisnis: Penerapan etika bisnis dapat meningkatkan
kepercayaan konsumen, memperbaiki reputasi perusahaan, dan menciptakan
lingkungan kerja yang lebih baik.
Manfaat
Lainnya: Selain manfaat di atas, etika bisnis juga dapat membantu
perusahaan dalam menghindari risiko hukum dan meningkatkan daya saing.
Berbagai
Perspektif: Definisi etika bisnis dapat bervariasi tergantung
pada konteks dan sudut pandang yang berbeda, tetapi intinya tetap sama, yaitu
sebagai pedoman moral dalam menjalankan bisnis.
B.
Perkembangan
Etika Bisnis
Etika
bisnis lahir di Amerika pada tahun 1970 an kemudian meluas ke Eropa tahun
1980-an dan menjadi fenomena global di tahun 1990-an. Jika semula hanya para
teolog dan agamawan saja yang memperhatikan bahwa di dalam berbisnis itu sangat
diperlukan yang namanya etika. Kini para filsuf dan masyarakat luas sangat
mendambakan adanya etika dalam berbisnis.
Perkembangan
etika bisnis mencakup evolusi nilai-nilai dan prinsip moral yang menjadi
dasar perilaku bisnis, serta penerapan norma-norma etika dalam praktik
bisnis. Ini meliputi penerapan kode etik, pernyataan nilai, dan
pengembangan sistem tata kelola yang lebih baik untuk meningkatkan kepercayaan
dan tanggung jawab sosial perusahaan.
Evolusi
Nilai dan Prinsip: Etika bisnis berkembang seiring dengan perubahan
nilai-nilai individu dan lembaga, serta perubahan dalam pemahaman tentang
prinsip-prinsip moral yang relevan dalam dunia bisnis.
Penerapan
Kode Etik: Pembuatan dan penerapan kode etik menjadi semakin
umum sebagai pedoman perilaku bisnis yang etis, mencakup tanggung jawab sosial,
norma perilaku, dan prinsip moral.
Tata
Kelola Perusahaan yang Lebih Baik: Perusahaan berusaha untuk
membangun sistem tata kelola yang transparan dan efektif, termasuk perencanaan
strategis, prosedur operasional, dan budaya perusahaan yang mendukung praktik
etika bisnis.
Pentingnya
Kepercayaan: Etika bisnis memiliki peran penting dalam
membangun kepercayaan dari konsumen, investor, dan mitra bisnis, sehingga
perusahaan dengan standar etika tinggi cenderung lebih diminati.
Perubahan
dan Perbaikan: Etika bisnis perlu terus diperbaiki dan terbuka
terhadap kritik agar tetap relevan dengan perkembangan zaman dan perubahan
perilaku moral masyarakat.
Contoh
Perkembangan: Tahun 1960-an: Munculnya kode etik dan pernyataan nilai yang
eksplisit sebagai pedoman perilaku bisnis. Kini: Perusahaan semakin
fokus pada tanggung jawab sosial, keberlanjutan, dan transparansi dalam
operasional mereka. Perkembangan di Masa Depan:Etika bisnis akan
terus beradaptasi dengan tantangan baru, seperti perubahan teknologi, perubahan
regulasi, dan perubahan harapan masyarakat
Berbisnis
secara etis sangat perlu dilakukan karena profesi bisnis pada hakikatnya adalah
profesi luhur yang melayani masyarakat
banyak.
Terdapat
sejumlah prinsip etika bisnis yang dirumuskan top manager di Eropa, Amreika,
dan Jepangyang disebut “The Caux Round Table (CRT) pada juli 1994 sebagai
berikut:
i.
Prinsip-prinsip umum
antara lain menyangkut nilai bisnis bagi masyarakat yang berkaitan dengan
kesejahteraan dan lapangan pekerjaaan.
ii.
Perusahaan yang dibangun
di negara asing harus memberi sumangan agi kesejahteraan masyarakat setempat
dengan menciptakan lapangan pekerjaaan, meningkatkan pendidikan, dan lain lain
iii.
Pelaku bisnis harus
mengakui adanya kesungguhan, kejujuran,setia pada janji dan keterbukaan.
iv.
Harus melindungi dan
memperbaiki lingkungan, pembangunan yang berkelanjutan, dan mencegah pemborosan
sumber daya alam
v.
Tidak dibenarkan melakukan
tindakan suap, money lounderung, memberantas tindakan jahat, tidak terlibat
dalam perdagangan terlarang.
vi.
Memberikan produk dan jasa
dengan kualitas terbaik
vii.
Memberlakukan pelanggan
secara adil dalam semua transaksi
viii.
Perusahaan harus
menghormati martabat manusia dalam memasarkan dan mengiklankan produk
ix.
Menghormati integritas
budaya pelanggan
x.
Hubungan dengan pekerja,
memberikan pekerjaan dan imbalan yang dapat memperbaiki kondisi mereka,
meningkatkan kesehatan, menghormasti RAS, dan lainya
xi.
Menjaga hubungan baik
dengan pemasok, pesaing, dan masyarakat umumnya.
C.
Etika Bisnis
Islam
Etika
Bisnis Islam adalah norma atau aturan perilaku yang bersumber dari ajaran
Islam, terutama Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW, yang menjadi pedoman
bagi pelaku bisnis dalam menjalankan aktivitas ekonominya. Ini mencakup tidak
hanya aturan hukum syariah, tetapi juga nilai-nilai moral seperti keadilan,
tanggung jawab sosial, dan kejujuran.
Sumber
Etika Bisnis Islam: Etika Bisnis Islam bersumber dari ajaran Islam, yang
diturunkan dalam Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.
Tujuan
Etika Bisnis Islam: Etika Bisnis Islam bertujuan untuk menciptakan kegiatan
bisnis yang adil, jujur, bertanggung jawab, dan sesuai dengan nilai-nilai
Islam.
Landasan
Etika Bisnis Islam: Etika Bisnis Islam dibangun di atas prinsip-prinsip seperti
kebenaran, kepercayaan, kejujuran, ketulusan, pengetahuan, dan keadilan.
Aplikasi
Etika Bisnis Islam: Etika Bisnis Islam harus diterapkan dalam semua aspek
kegiatan bisnis, mulai dari proses produksi, pemasaran, hingga pelayanan
pelanggan.
Perbedaan
dengan Etika Bisnis Umum: Etika Bisnis Islam tidak hanya berfokus pada aspek
hukum dan ekonomi, tetapi juga pada aspek moral dan agama, sehingga memberikan
panduan yang lebih luas dalam menjalankan bisnis.
Manfaat
Etika Bisnis Islam: Penerapan Etika Bisnis Islam dapat menciptakan bisnis yang
berkelanjutan, membangun kepercayaan masyarakat, serta meningkatkan kualitas
hidup para pelaku bisnis.
Nilai-nilai
etika syariah yang dapat mendorong bertumbuhnya dan suksesnya bisnis, yaitu
1.
Konsep ihsan
Ihsan adalah usaha individu untuk
bersungguh-sungguh dalam bekerja, tanpa kenal menyerah,memiliki dedikasi yang
tinggi atas segala apa yang telah menjadi tanggungjawabnya.
2.
Itqan
Itqan artinya membuat sesuatu dengan teliti dan
teratur. Harus bisa mempertahankan kualitas dari suatu produk yang dihasilkan
dengan melakukan riset dan tinjauan pangsa pasar yang sekarang dihadapi.
3.
Konsep hemat
Islam sangat membenci boros, maka dari itu kita
harus selalu hemat akan apa yang kita meliki agar bisa di manfaatkan dengan
sebaik dan sesuai dengan tujuan dari penggunaan barang tersebut. Orang tidak
bisa hemat akan jauh dari kata kaya. Karena sifat boros yang lebih
mendominasinya.
4.
Kejujuran dan keadilan
Kejujuran yang ada dalam diri seseorang akan
membuat orang itu mudah berteman dan kerap akan membuka pintu kerjasama dalam
bisnis. Keadilan juga menjadi hal yang penting dalam berbisnis. Karena berbuat
adil akan mampu memberi keseimbangan diantara keduabelah pihak yang sedang
menjalankan transaksi bisnis.
5.
Kerja keras
Rasulullah adalah tauladan bagi kita dalam
memiliki jiwa pekerja keras dan berusaha semaksimal mungkin meraih sesuatu yang
ingin kita raih. Agama Islam sangat benci dengan umatnya yang berpangku tangan
dan tidak mau bekerjakeras.
D.
Landasan Etika
Bisnis Islam
Landasan
etika bisnis dalam Islam didasarkan pada ajaran Al-Qur'an dan Sunnah Nabi
Muhammad SAW. Prinsip-prinsip utama meliputi tauhid (keesaan Allah),
keseimbangan, kehendak bebas, dan pertanggungjawaban. Etika bisnis Islam
menekankan pentingnya kejujuran, keadilan, tanggung jawab sosial, dan
menghindari riba (bunga), gharar (ketidakjelasan dalam transaksi), dan maysir
(perjudian).
1)
Tauhid: Landasan
utama etika bisnis Islam adalah keesaan Allah. Hal ini berarti bahwa semua
kegiatan bisnis harus dilakukan dengan niat tulus untuk mencari ridho Allah dan
menghindari perbuatan yang dapat menyalahi ajaran agama.
2)
Keseimbangan: Prinsip
ini menekankan pentingnya keseimbangan antara keuntungan material dan kebaikan
spiritual. Bisnis harus dijalankan dengan cara yang adil dan bertanggung
jawab, serta tidak hanya mengejar keuntungan semata, tetapi juga memperhatikan
kepentingan masyarakat dan lingkungan.
3)
Kehendak Bebas: Setiap
individu bertanggung jawab atas pilihannya dalam menjalankan bisnis. Pilihan
tersebut haruslah didasarkan pada prinsip-prinsip etika Islam, seperti
kejujuran, keadilan, dan menghindari perbuatan yang dilarang.
4)
Pertanggungjawaban: Setiap
orang bertanggung jawab atas tindakannya dalam bisnis, baik kepada Allah,
manusia, maupun lingkungan. Tanggung jawab ini meliputi kejujuran dalam
transaksi, keadilan dalam memperlakukan karyawan, dan menjaga lingkungan agar
tetap lestari.
5)
Nilai-nilai lain: Etika
bisnis Islam juga menekankan pentingnya kejujuran, amanah, dan tanggung jawab dalam
menjalankan bisnis. Selain itu, penting untuk menjauhi perilaku yang
merugikan orang lain, seperti riba, gharar, dan maysir.
Contoh
Penerapan:
(1)
Kejujuran dalam transaksi:
Pedagang
muslim harus jujur dalam menentukan harga, berat, dan kualitas barang yang
dijual. Mereka juga harus menghindari tindakan curang seperti mengurangi
timbangan atau memberikan informasi yang menyesatkan kepada pembeli.
(2)
Keadilan dalam
memperlakukan karyawan: Pengusaha muslim harus memperlakukan karyawan
dengan adil, memberikan gaji yang layak, dan memberikan kesempatan untuk
berkembang.
(3)
Tanggung jawab sosial: Bisnis
muslim harus berpartisipasi dalam kegiatan sosial, seperti membantu fakir
miskin, menyumbang untuk pendidikan, atau menjaga lingkungan agar tetap bersih
dan lestari.
(4)
Menghindari riba: Bisnis
yang melibatkan bunga atau riba adalah haram dalam Islam. Seorang muslim
harus mencari alternatif lain, seperti pembiayaan syariah, untuk memenuhi
kebutuhan finansialnya.
(5)
Menghindari gharar: Gharar
adalah ketidakjelasan atau ketidakpastian dalam transaksi. Seorang muslim
harus menghindari transaksi yang melibatkan gharar, seperti jual beli yang
tidak jelas atau perjanjian yang tidak jelas batasan waktunya.
(6)
Menghindari maysir:Maysir
adalah perjudian. Islam melarang perjudian karena dapat merugikan diri
sendiri dan orang lain.
Terdapat
beberapa hal penting terkait dengan dasar etika dalam bisnis syariah, yaitu
menyangkut:
i.
Janji
ii.
Utang piutang
iii.
Tidak boleh menghadang
orang desa di perbatasan kota
iv.
Jual beli harus jujur dan
ada hak khiyar
v.
Ukuran takaran dan
timbangan
vi.
Menjual barang haram dan
minuman memabukkan
vii.
Berperilaku hemat dan
menjauhi boros
viii.
Masalah upah
ix.
Mengambil hak orang lain
x.
Adakan penghijaun, hindari
polusi, dan tidak membuat kerusakan di bumi
xi.
Perintah berusaha
xii.
Batasan-batasan agar tidak
mengumpulkan dan pamer kekayaaan.
xiii.
Agama dan kata hati.
DAFTAR
PUSTAKA
Bertens,
K. 2000. Pengantar Etika Bisnis. Yogyakarta: Kanisius.
Faisal
Badroen, Etika Bisnis Dalam Islam, (Jakarta; Kencana Perdana Media Group.
Keraf,
A. S. 1998. Etika Bisnis, Tuntutan dan Relevansinya. Kanisius: Yogyakarta.
Muslich.
1998. Etika Bisnis, edisi ke-1, cetakan ke-1. Penerbit Ekonisia: Yogyakarta.
Nawatmi,
S. 2010. Etika bisnis dalam Perspektif Islam. Fokus Ekonomi, Vol.9, No. 1, 50-
58
Sutrisna.
2010. Etika Bisnis; Konsep Dasar Implementasi dan Kasus. Udayana University
Press: Denpasar
Velasques,
M. 2005. Etika Bisnis,Konsep dan Kasus. Edisi 5. Penerbit Andi: Yogyakart
Weiss,
J. W. 2008. Business Ethics: A Stakeholder and Issues Management Approach.
Cengage Learning.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar