MATERI - METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF
Oleh: Eny Latifah,S.E.Sy.,M.Ak
Analisis
Data (Statistik Deskriptif dan Inferensial)
A.
Statistik
Deskriptif
Statistik
deskriptif adalah cabang statistika yang fokus pada menggambarkan dan meringkas
karakteristik utama dari suatu kumpulan data. Tujuan utamanya adalah memberikan
gambaran umum tentang data tanpa menarik kesimpulan yang berlaku secara umum.
Statistik
deskriptif merupakan bidang ilmu statistika yang mempelajari caracara
pengumpulan, penyusunan, dan penyajian data suatu penelitian. Statistik
deskriptif adalah bagian dari ilmu statistik yang meringkas, menyajikan dan
mendeskripsikan data dalam bentuk yang mudah dibaca sehingga memberikan
informasi tersebut lebih lengkap. Statistik deskriptif hanya berhubungan dengan
hal menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data atau
keadaan atau fenomena, dengan kata lain hanya melihat gambaran secara umum dari
data yang didapatkan.
Statistik
deskriptif adalah metode yang digunakan untuk mengatur, meringkas, dan
menyajikan data dalam bentuk yang lebih mudah dipahami.
Statistika
deskriptif adalah cabang statistik yang fokus pada deskripsi atau penjelasan
data. Ini berarti statistik deskriptif digunakan untuk merangkum dan
menyajikan data dalam bentuk yang mudah dipahami, seperti tabel, grafik, atau
ukuran deskriptif seperti rata-rata, median, dan modus.
Mendeskripsikan
karakteristik data, seperti ukuran pemusatan (mean, median, modus), ukuran
penyebaran (jangkauan, simpangan baku), dan ukuran letak (kuartil, desil). Memberikan gambaran umum tentang data tanpa
menarik kesimpulan yang berlaku untuk seluruh populasi.
Ukuran
Pemusatan: Mean, median, dan modus adalah ukuran yang menggambarkan nilai
tengah dari suatu data. Ukuran Penyebaran: Jangkauan, simpangan baku, dan
variansi adalah ukuran yang menggambarkan seberapa besar data menyebar. Ukuran Letak: Kuartil dan desil adalah ukuran
yang menunjukkan posisi data relatif terhadap kelompok data yang lain.
Contoh
Penggunaan:
1.
Dalam Penelitian: Mendeskripsikan
karakteristik sampel penelitian, seperti rata-rata nilai ujian, persentase
jawaban benar, dll.
2.
Dalam Bisnis: Menganalisis
data penjualan, data pelanggan, dll untuk mendapatkan gambaran tentang kinerja
bisnis.
3.
Dalam Keuangan:
Menganalisis data investasi untuk melihat bagaimana pengembalian investasi
berubah dari waktu ke waktu.
4.
Perbedaan dengan Statistik
Inferensial:
Statistik deskriptif hanya menggambarkan data yang
ada, sedangkan statistik inferensial digunakan untuk menarik kesimpulan tentang
populasi berdasarkan data sampel.
B.
Contoh
Statistik Deskriptif
Soal 1:
Sebuah
kelas memiliki 30 siswa. Nilai ujian statistika mereka adalah sebagai
berikut: 75, 80, 85, 70, 75, 80, 90, 85, 70, 75, 80, 85, 90, 75, 80, 70, 75,
80, 85, 90, 75, 80, 70, 75, 80, 85, 90, 75, 80, 70.
Hitunglah:
a) Mean (rata-rata)
b) Median
c) Modus
Pembahasan:
a)
Mean (Rata-rata):
Jumlahkan semua nilai: 75 + 80 + 85 + ... + 70 =
2400
Bagi jumlah tersebut dengan banyaknya data (30):
2400 / 30 = 80
Mean = 80
b)
Median:
Urutkan data dari terkecil ke terbesar: 70, 70,
70, 70, 70, 70, 75, 75, 75, 75, 75, 75, 75, 75, 80, 80, 80, 80, 80, 80, 80, 80,
85, 85, 85, 85, 85, 85, 90, 90, 90, 90
Karena jumlah data genap (30), median adalah
rata-rata dari dua nilai tengah: (80 + 80) / 2 = 80
Median = 80
c)
Modus:
Modus adalah nilai yang paling sering muncul.
Dalam data ini, nilai 75 dan 80 muncul paling
sering (masing-masing 8 kali).
Modus = 75 dan 80: (data
ini memiliki dua modus, sehingga disebut bimodal)
C. Penerapan Statistik Deskriptif dalam Penelitian
Penerapan
statistik deskriptif dalam penelitian adalah penggunaan metode statistik
untuk meringkas, mengatur, dan menyajikan data penelitian dalam bentuk yang
mudah dipahami, tanpa membuat kesimpulan yang bersifat umum atau inferensi ke
populasi yang lebih luas.
Statistik
deskriptif berfokus pada deskripsi karakteristik data yang dikumpulkan, seperti
tendensi sentral (rata-rata, median, modus), ukuran penyebaran (jangkauan,
varians, standar deviasi), dan distribusi data. Tujuannya adalah untuk
memberikan gambaran yang jelas dan ringkas tentang data, yang dapat membantu
peneliti untuk memahami pola, tren, dan karakteristik penting dari data yang
diteliti.
Penerapan
Statistik Deskriptif dalam Penelitian:
1)
Penyajian Data: Statistik
deskriptif digunakan untuk menyajikan data dalam berbagai bentuk, seperti
tabel, grafik (histogram, diagram lingkaran), dan ukuran numerik (mean, median,
modus).
2)
Deskripsi Data: Statistik
deskriptif membantu dalam menjelaskan karakteristik data, seperti rata-rata
skor ujian, rentang usia partisipan, atau distribusi pendapatan dalam suatu
kelompok.
3)
Analisis Data Exploratori:
Statistik
deskriptif dapat digunakan untuk mengeksplorasi data dan mengidentifikasi pola
atau tren yang mungkin ada sebelum melakukan analisis statistik yang lebih
kompleks.
4)
Laporan Penelitian:
Statistik deskriptif sering digunakan dalam
laporan penelitian untuk memberikan gambaran awal tentang data yang dikumpulkan
dan untuk mendukung temuan penelitian.
Contoh
Penerapan:
1.
Sebuah penelitian tentang
preferensi makanan bisa menggunakan statistik deskriptif untuk menyajikan data
dalam bentuk persentase makanan yang paling banyak dipesan atau rata-rata usia
responden yang menyukai makanan tertentu.
2.
Dalam penelitian
kesehatan, statistik deskriptif bisa digunakan untuk menggambarkan distribusi
usia pasien, rata-rata tekanan darah, atau tingkat keparahan penyakit.
Berikut
adalah langkah-langkah penerapan statistika deskriptif dalam penelitian:
1)
Pengumpulan Data: Data
dikumpulkan dari sampel penelitian sesuai dengan metode yang telah
ditentukan.
2)
Penyusunan Data: Data yang
terkumpul diurutkan dan disiapkan untuk analisis lebih lanjut.
3)
Penyajian Data: Data
disajikan dalam bentuk tabel, diagram (seperti histogram atau pie chart), atau
grafik untuk memudahkan pemahaman.
4)
Perhitungan Statistik
Deskriptif: Perhitungan ukuran pemusatan data (mean, median,
modus) dan ukuran penyebaran data (rentang, standar deviasi, dll.) dilakukan
untuk menggambarkan karakteristik data secara kuantitatif.
5)
Interpretasi Hasil: Hasil
analisis statistik deskriptif diinterpretasikan untuk memberikan gambaran
tentang distribusi data dan kecenderungan yang ada dalam sampel
penelitian.
Contoh
Penerapan:
1.
Pendidikan: Menghitung
rata-rata nilai siswa dalam suatu mata pelajaran, menentukan modus nilai, atau
melihat sebaran nilai siswa dalam kelas.
2.
Bisnis: Menganalisis
data penjualan untuk menghitung rata-rata penjualan harian, menentukan produk
terlaris, atau melihat tren penjualan.
3.
Penelitian Kualitas
Makanan: Menentukan rata-rata skor kualitas makanan dari sampel ahli
makanan, atau melihat sebaran skor yang diberikan.
D. Statistik Inferensial
Statistik
inferensial adalah cabang dari statistika yang bertujuan untuk menarik
kesimpulan tentang suatu populasi berdasarkan data sampel yang terbatas. Ini
melibatkan penggunaan teknik analisis untuk membuat generalisasi, prediksi,
atau keputusan tentang seluruh populasi berdasarkan informasi yang diperoleh
dari sebagian kecil data (sampel).
Statistik
inferensial digunakan untuk "menginferensi" atau menarik kesimpulan
tentang karakteristik populasi yang lebih besar dari data sampel yang terbatas.
Perbedaan
dengan Deskriptif: Statistik deskriptif hanya meringkas dan menggambarkan data
sampel itu sendiri, sedangkan statistik inferensial melangkah lebih jauh dengan
membuat pernyataan tentang populasi yang lebih luas.
Contoh
Penerapan:
1.
Penelitian: Menentukan
apakah suatu metode pengobatan efektif berdasarkan hasil uji klinis pada
sekelompok pasien.
2.
Pemasaran: Memprediksi
perilaku konsumen berdasarkan survei terhadap sejumlah kecil pembeli.
3.
Pemilu: Memperkirakan
hasil pemilu berdasarkan quick count dari beberapa TPS.
Teknik
yang Digunakan dalam Statistik inferensial mencakup berbagai teknik seperti:
1.
Uji Hipotesis: Menentukan
apakah ada perbedaan signifikan antara kelompok atau apakah suatu klaim tentang
populasi valid.
2.
Regresi: Memodelkan
hubungan antara variabel dan membuat prediksi.
3.
Estimasi Interval:
Menghitung rentang nilai yang mungkin untuk suatu parameter populasi dengan
tingkat kepercayaan tertentu.
4.
Pentingnya Sampel: Statistik
inferensial sangat bergantung pada sampel yang representatif dari populasi.
Kesimpulan yang ditarik hanya valid jika sampel tersebut mencerminkan
karakteristik populasi dengan baik.
E. Contoh Statistik Inferensial
Contoh
Soal dan Pembahasan:
1.
Uji Hipotesis:
·
Soal: Sebuah
penelitian ingin mengetahui apakah rata-rata tinggi badan mahasiswa baru di
suatu universitas berbeda secara signifikan dengan rata-rata tinggi badan
mahasiswa di seluruh Indonesia. Data sampel menunjukkan rata-rata tinggi
badan mahasiswa baru adalah 170 cm dengan standar deviasi 5 cm, dan jumlah
sampel 100 orang. Rata-rata tinggi badan mahasiswa di seluruh Indonesia
adalah 168 cm. Ujilah hipotesis ini dengan taraf signifikansi 5%.
·
Pembahasan: Langkah-langkah
uji hipotesis, termasuk menentukan hipotesis nol dan alternatif, menghitung
statistik uji (misalnya t-statistik atau z-statistik), menentukan daerah
kritis, dan menarik kesimpulan.
2.
Interval Kepercayaan:
·
Soal: Sebuah
penelitian ingin mengetahui proporsi pemilih yang setuju dengan kebijakan
pemerintah. Dari sampel acak 500 orang, 300 orang menyatakan
setuju. Buatlah interval kepercayaan 95% untuk proporsi pemilih yang
setuju dengan kebijakan tersebut.
·
Pembahasan: Menghitung
proporsi sampel, menghitung standar error, dan menggunakan rumus interval
kepercayaan untuk proporsi.
3.
Analisis Regresi:
·
Soal: Sebuah
perusahaan ingin mengetahui hubungan antara pengeluaran iklan dengan
penjualan. Data historis menunjukkan hubungan linear antara kedua variabel
tersebut. Buatlah model regresi sederhana untuk memprediksi penjualan
berdasarkan pengeluaran iklan.
·
Pembahasan: Menentukan
variabel dependen dan independen, menghitung koefisien regresi, membuat
persamaan regresi, dan menginterpretasikan hasil analisis regresi.
4.
Analisis Varian (ANOVA):
·
Soal: Sebuah
penelitian ingin membandingkan efektivitas tiga metode pembelajaran yang
berbeda terhadap hasil belajar siswa. Data sampel menunjukkan hasil
belajar dari masing-masing metode. Ujilah hipotesis apakah terdapat
perbedaan signifikan hasil belajar antar ketiga metode tersebut.
·
Pembahasan: Langkah-langkah
uji ANOVA, termasuk menghitung kuadrat tengah, F-statistik, dan menarik
kesimpulan.
5.
Analisis Korelasi:
·
Soal: Sebuah
penelitian ingin mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat
pendapatan. Data sampel menunjukkan adanya hubungan positif antara kedua
variabel tersebut. Hitung koefisien korelasi dan interpretasikan
kekuatannya.
·
Pembahasan: Menghitung
koefisien korelasi (misalnya Pearson correlation coefficient), dan
menginterpretasikan kekuatan dan arah hubungan antar variabel.
Penting
untuk diingat:
1)
Sampel yang representatif:
Hasil inferensi hanya valid jika sampel yang
digunakan benar-benar representatif dari populasi yang dituju.
2)
Asumsi uji:
Setiap uji statistik memiliki asumsi tertentu yang
harus dipenuhi agar hasil uji valid. Pastikan untuk memeriksa asumsi uji
sebelum melakukan analisis.
3)
Tingkat signifikansi:
Tingkat signifikansi (alpha) adalah probabilitas
menolak hipotesis nol padahal sebenarnya benar. Pilihlah tingkat
signifikansi yang sesuai dengan konteks penelitian.
4)
Interpretasi hasil:
Perhatikan dengan seksama hasil analisis dan
interpretasikan dengan benar sesuai dengan konteks penelitian.
Contoh
lainya:
Contoh 1
Michele
ingin membuka toko roti di Malang. Untuk menentukan daftar menu yang akan
dijual, dilakukan survei ke 300 warga setempat dengan tujuan mengetahui selera
dan preferensinya. Survei mencakup orang-orang dari berbagai kelompok usia,
jenis kelamin, dan kelas pendapatan. Hasil survei tersebut dinyatakan sebagai berikut:
60%
perempuan menyukai brownies.
45% dari
total penduduk menyukai donat.
95% orang
dewasa menyukai bolu pisang.
25%
remaja menyukai cookies.
Hasil
tersebut diperoleh dari analisis inferensial. Selanjutnya, Michele memasukkan
semua jenis roti di atas ke daftar menunya untuk menarik pelanggan, di mana
Michele membuat kesimpulan atau generalisasi berdasarkan jawaban survei.
Informasi
penting disajikan secara kronologis
Contoh 2
Dalam
sebuah catatan kelulusan yang telah dilakukan dalam lima tahun terakhir, di
sebuah SMA menunjukkan hasil bahwa sekitar 73% di antara sisa SMA dapat lulus
dengan capaian nilai yang memuaskan.
Bentuk
statistika inferensial dari ilustrasi di atas yaitu nilai numerik 73%. Jika
berdasarkan hal tersebut, seorang siswa dapat menyimpulkan bahwa peluang
dirinya dapat lulus dengan nilai yang memuaskan.
Nilai
tersebut adalah lebih dari 70%. Maka siswa tersebut telah menerapkan statistika
inferensial yang memiliki sifat tidak pasti atau hanya sebatas peramalan.
Contoh 3
Seorang
peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan signifikan dalam rata-rata
tingkat kebahagiaan antara dua kelompok usia yang berbeda, yaitu kelompok usia
20-30 tahun dan kelompok usia 31-40 tahun.
Peneliti
tersebut mengumpulkan data tingkat kebahagiaan dari masing-masing kelompok dan
ingin menggunakan uji t-test untuk memeriksa apakah perbedaan tersebut
signifikan secara statistik.
F. Penerapan Statistik Inferensial dalam Penelitian
Penerapan
statistik inferensial dalam penelitian adalah penggunaan teknik statistik untuk
membuat generalisasi atau menarik kesimpulan tentang populasi berdasarkan data
dari sampel. Ini berbeda dengan statistik deskriptif yang hanya menyajikan data
tanpa membuat kesimpulan tentang populasi yang lebih luas. Statistik
inferensial memungkinkan peneliti untuk menguji hipotesis, memperkirakan
parameter populasi, dan membuat prediksi tentang fenomena yang dipelajari.
Berikut
adalah beberapa contoh penerapan statistik inferensial dalam penelitian:
1.
Uji Hipotesis: Menguji
apakah ada perbedaan signifikan antara dua kelompok (misalnya, efektivitas
metode pengajaran baru dibandingkan dengan metode tradisional).
2.
Estimasi Parameter: Memperkirakan
rata-rata atau proporsi populasi berdasarkan data sampel.
3.
Analisis Regresi: Memprediksi
nilai satu variabel berdasarkan nilai variabel lain (misalnya, memprediksi
penjualan berdasarkan pengeluaran iklan).
4.
Analisis Varian (ANOVA): Membandingkan
rata-rata dari tiga atau lebih kelompok untuk melihat apakah ada perbedaan yang
signifikan di antara mereka.
5.
Pengambilan Keputusan: Menggunakan
hasil statistik untuk membuat keputusan berdasarkan bukti data (misalnya,
meluncurkan produk baru, mengubah kebijakan perusahaan).
Dengan kata lain, statistik inferensial
memungkinkan peneliti untuk melampaui data sampel dan membuat pernyataan yang
lebih luas tentang keseluruhan populasi.
G. Perbedaan Statistik Deskriptif dan Inferensial
Statistik
deskriptif dan inferensial memiliki perbedaan mendasar dalam tujuan dan cakupan
analisis. Statistik deskriptif bertujuan untuk meringkas dan menggambarkan
data yang ada, sementara statistik inferensial bertujuan untuk membuat
generalisasi dan prediksi tentang populasi berdasarkan data sampel.
Berikut
adalah beberapa perbedaan utama antara statistik deskriptif dan inferensial:
1.
Statistik Deskriptif:
a)
Tujuan: Menggambarkan,
meringkas, dan menyajikan data dengan cara yang mudah dipahami, biasanya
melalui tabel, grafik, atau ukuran statistik seperti rata-rata, median, modus,
standar deviasi, dll.
b)
Fokus: Hanya
pada data yang ada dalam sampel atau populasi yang diteliti. Tidak ada
generalisasi atau prediksi yang dibuat untuk populasi yang lebih luas.
c)
Contoh: Menghitung
rata-rata nilai ujian siswa dalam satu kelas, membuat grafik batang untuk
menunjukkan distribusi usia karyawan di sebuah perusahaan, atau menyajikan data
penjualan bulanan dalam bentuk tabel.
2. Statistik Inferensial:
a)
Tujuan: Membuat
kesimpulan tentang populasi berdasarkan data sampel. Ini melibatkan
penggunaan teknik statistik untuk menguji hipotesis, membuat perkiraan
parameter populasi, dan membuat prediksi.
b)
Fokus: Berusaha
untuk menarik kesimpulan yang berlaku untuk seluruh populasi berdasarkan data
sampel. Ini melibatkan generalisasi dan prediksi tentang perilaku atau
karakteristik populasi.
c)
Contoh: Menggunakan
data sampel untuk memperkirakan rata-rata pendapatan seluruh penduduk di suatu
kota, menguji apakah ada perbedaan signifikan dalam tingkat kepuasan pelanggan
antara dua produk yang berbeda, atau memprediksi hasil pemilu berdasarkan
survei pendapat umum.
Tabel
Perbedaan Statistik Deskriptif
dengan Inferensial
Fitur |
Statistik
Deskriptif |
Statistik
Inferensial |
Tujuan |
Deskripsi,
ringkasan data |
Generalisasi,
prediksi |
Fokus |
Data yang ada |
Populasi
berdasarkan sampel |
Metode |
Rata-rata, median,
modus, grafik, tabel |
Uji hipotesis,
regresi, estimasi |
Hasil |
Deskripsi data |
Kesimpulan tentang
populasi |
Contoh |
Rata-rata nilai
ujian, grafik penjualan |
Perkiraan
pendapatan, prediksi hasil pemilu |
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto,
S. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.
Bennett,
N., Borg, W. R., & Gall, M. D. (1984). Educational Research: An
Introduction. British Journal of Educational Studies, 32(3), 274.
https://doi.org/10.2307/3121583
Emzir.
2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Kasiram,
Mohammad. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Malang: UIN Malang
Lubis.
A.Y, (2014) Filsafat Ilmu: Klasik hingga Kontemporer. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Muslim.
(2016). Varian-Varian Paradigma, Pendekatan, Metode, Dan Jenis Penelitian Dalam
Ilmu Komunikas I, Wahana, Vol. 1, No. 10, Ganjil, 78-79
Sugiyono.
2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta
Sudjana,
N. dan Ibrahim, R. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar
Baru Algesindo.
Suharsimi
Arikunto. 2019. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Suparlan
Suhartono. 2008. Wawasan pendidikan: Sebuah pengantar pendidikan. Yogyakarta:
Ar-Ruzzmedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar