MATERI- METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF
Oleh: Eny Latifah,S.E.Sy.,M.Ak
Analisis
Data (Statistik Parametris dan Nonparametris)
A.
Statistik
Parametris
Statistik
parametrik adalah cabang dari statistik inferensial yang menggunakan
informasi tentang parameter populasi untuk membuat kesimpulan tentang populasi
tersebut berdasarkan data sampel. Statistik parametrik mengasumsikan bahwa
data memiliki distribusi tertentu (biasanya normal) dan menggunakan statistik
yang didasarkan pada parameter populasi seperti rata-rata dan standar
deviasi.
Ciri-ciri
statistik parametrik:
1. Data berdistribusi normal: Data yang dianalisis
diasumsikan mengikuti distribusi normal.
2. Skala data interval atau rasio: Data
yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio, yang merupakan data
kuantitatif.
3. Menggunakan parameter populasi: Statistik
parametrik melibatkan penggunaan parameter populasi seperti rata-rata dan
standar deviasi dalam perhitungan dan analisis.
Contoh
statistik parametrik:
1. Uji-t
(t-test) untuk membandingkan rata-rata dua kelompok.
2. Analisis
Varian (ANOVA) untuk membandingkan rata-rata lebih dari dua kelompok.
3. Korelasi
Pearson untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel.
Kelebihan
statistik parametrik:
1.
Hasil
analisis yang lebih kuat: Jika asumsi-asumsi terpenuhi, statistik
parametrik dapat menghasilkan kesimpulan yang lebih kuat dan akurat.
2.
Dapat
digunakan untuk berbagai jenis penelitian: Statistik parametrik dapat
diterapkan pada berbagai jenis penelitian kuantitatif.
Kekurangan
statistik parametrik:
1)
Memiliki asumsi yang
ketat: Statistik parametrik memiliki asumsi yang harus dipenuhi,
terutama asumsi distribusi normal, yang mungkin sulit dipenuhi dalam beberapa
kasus.
2)
Kurang cocok untuk data
non-normal: Jika data tidak berdistribusi normal, statistik
parametrik mungkin tidak cocok untuk digunakan.
B.
Statistik
Nonparametris
Statistik
nonparametrik adalah cabang statistik yang tidak mengharuskan adanya asumsi
tentang distribusi populasi data yang diuji. Dengan kata lain, uji statistik
nonparametrik tidak bergantung pada parameter populasi dan tidak mensyaratkan
data harus berdistribusi normal.
Tidak Ada
Asumsi Distribusi Normal: Statistik nonparametrik tidak mengharuskan data
mengikuti distribusi tertentu, seperti distribusi normal yang sering menjadi
asumsi dalam statistik parametrik.
Bebas
Distribusi (Distribution-free): Karena tidak adanya asumsi distribusi,
statistik nonparametrik juga sering disebut sebagai statistik bebas distribusi.
Data
Skala Nominal atau Ordinal: Statistik nonparametrik sering digunakan ketika
data yang dianalisis berskala nominal (kategorikal) atau ordinal (peringkat).
Cocok
untuk Sampel Kecil: Uji nonparametrik seringkali menjadi pilihan yang baik
ketika ukuran sampel relatif kecil.
Contoh
Uji Nonparametrik: Beberapa contoh uji nonparametrik meliputi uji Wilcoxon, uji
Mann-Whitney, uji Kruskal-Wallis, dan uji Friedman.
Keuntungan:
Keuntungan menggunakan statistik nonparametrik adalah kemudahan dalam penerapan
karena tidak membutuhkan banyak asumsi, serta kemampuannya untuk menganalisis
data yang tidak memenuhi asumsi statistik parametrik.
Kerugian:
Kerugiannya adalah hasil uji nonparametrik biasanya tidak dapat digunakan untuk
mengestimasi karakteristik populasi secara akurat, seperti yang bisa dilakukan
dalam statistik parametrik.
Perbandingan
dengan Statistik Parametrik: Statistik parametrik, di sisi lain, memerlukan
asumsi tentang distribusi populasi (biasanya distribusi normal) dan melibatkan
penggunaan parameter populasi dalam analisis. Statistik parametrik umumnya
lebih kuat jika asumsi-asumsinya terpenuhi, tetapi bisa menjadi tidak tepat
jika asumsi tersebut dilanggar.
C.
Perbedaan
Statistik Parametrik dan Non-parametrik
Statistik
parametrik dan non-parametrik adalah dua pendekatan berbeda dalam analisis
statistik. Perbedaan utama terletak pada asumsi yang mendasari dan jenis
data yang digunakan. Statistik parametrik mengasumsikan data berdistribusi
normal dan menggunakan parameter populasi seperti mean dan standar deviasi,
sementara statistik non-parametrik tidak memerlukan asumsi distribusi tertentu
dan seringkali digunakan untuk data nominal atau ordinal.
Berikut
adalah perbedaan lebih detail antara statistik parametrik dan
non-parametrik:
1)
Asumsi Distribusi Data:
a) Statistik Parametrik: Mengasumsikan data terdistribusi
normal atau mendekati normal. Data biasanya diukur pada skala interval
atau rasio.
b) Statistik Non-parametrik: Tidak memerlukan asumsi
distribusi tertentu. Data bisa berupa nominal atau ordinal, seperti
peringkat atau kategori.
2)
Jenis Data:
a)
Statistik
Parametrik: Cocok untuk data kuantitatif yang terukur, seperti
tinggi badan, berat badan, atau nilai ujian.
b)
Statistik
Non-parametrik: Cocok untuk data kualitatif atau data kuantitatif
yang tidak memenuhi asumsi normalitas, seperti preferensi, ranking, atau
kategori.
3)
Ukuran Tendensi Sentral:
a)
Statistik
Parametrik: Menggunakan mean (rata-rata) sebagai ukuran
tendensi sentral.
b)
Statistik
Non-parametrik: Menggunakan median (nilai tengah) sebagai
ukuran tendensi sentral.
4)
Ukuran Derajat Hubungan:
a)
Statistik
Parametrik: Menggunakan koefisien korelasi Pearson untuk
mengukur hubungan antara dua variabel kuantitatif.
b)
Statistik
Non-parametrik: Menggunakan korelasi peringkat Spearman untuk
mengukur hubungan antara dua variabel kuantitatif yang diukur pada skala
ordinal.
5)
Contoh Uji Statistik:
a)
Statistik Parametrik: Uji-t,
ANOVA, regresi linier.
b)
Statistik Non-parametrik: Uji
Wilcoxon, uji Mann-Whitney, uji Kruskal-Wallis, uji Chi-square.
6)
Penerapan:
a)
Statistik
Parametrik: Lebih sering digunakan dalam penelitian yang
melibatkan populasi besar dan data yang terukur dengan baik.
b)
Statistik
Non-parametrik: Lebih fleksibel dan dapat digunakan dalam berbagai
situasi, termasuk penelitian dengan data terbatas atau data yang tidak memenuhi
asumsi normalitas.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto,
S. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.
Bennett,
N., Borg, W. R., & Gall, M. D. (1984). Educational Research: An
Introduction. British Journal of Educational Studies, 32(3), 274.
https://doi.org/10.2307/3121583
Emzir.
2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Kasiram,
Mohammad. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Malang: UIN Malang
Lubis.
A.Y, (2014) Filsafat Ilmu: Klasik hingga Kontemporer. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Muslim.
(2016). Varian-Varian Paradigma, Pendekatan, Metode, Dan Jenis Penelitian Dalam
Ilmu Komunikas I, Wahana, Vol. 1, No. 10, Ganjil, 78-79
Sugiyono.
2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta
Sudjana,
N. dan Ibrahim, R. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar
Baru Algesindo.
Suharsimi
Arikunto. 2019. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Suparlan
Suhartono. 2008. Wawasan pendidikan: Sebuah pengantar pendidikan. Yogyakarta:
Ar-Ruzzmedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar