Jumat, 23 Mei 2025

TEORI PASAR OLIGOPOLI

 MATERI - EKONOMI MIKRO ISLAM

Oleh: Eny Latifah,S.E.Sy.,M.Ak


Teori Pasar Oligopoli

 

A.    Pengertian pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah jenis pasar di mana hanya ada beberapa produsen atau penjual yang menguasai sebagian besar pangsa pasar, sedangkan pembeli relatif banyak. Pasar ini ditandai dengan persaingan yang tidak sempurna karena jumlah penjual terbatas, sehingga keputusan satu perusahaan dapat memengaruhi strategi pesaing lainnya. 

Pasar oligopoly, yaitu jenis pasar dimana jumlah produsen atau penjualnya lebih sedikit, sedangkan pembelinya relatif banyak atau Pasar oligopoli adalah kondisi pasar di mana komoditas hanya dikuasai oleh beberapa perusahaan. Kondisi ini membuat persaingan harga di pasar jadi tidak seimbang.Ada kalanya pasar oligopoly terdiri dari dua perusahaan saja dan pasar seperti itu dinamakan duopoli.

Pasar oligopoli, menurut para ahli, adalah struktur pasar di mana hanya terdapat beberapa produsen besar yang menguasai pasar. Produsen-produsen ini memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga pasar dan tindakan masing-masing produsen akan memengaruhi perilaku produsen lainnya. Oligopoli juga merupakan persaingan tidak sempurna karena jumlah produsen lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah konsumen. 

Pasar oligopoli adalah struktur pasar di mana hanya ada sedikit produsen, tetapi setiap produsen memiliki kekuatan untuk mempengaruhi harga pasar. 

Pasar oligopoli adalah struktur pasar di mana sejumlah kecil perusahaan memiliki kontrol signifikan terhadap harga dan output pasar, yang sering kali menyebabkan persaingan terbatas dan potensi kolusi. 

Pasar oligopoli adalah pasar di mana terdapat beberapa produsen/penjual (tidak banyak) yang menguasai pasar dengan banyak konsumen atau pembeli. 

Pasar oligopoli adalah sistem perdagangan dengan sedikit produsen dan banyak konsumen, sehingga memiliki persaingan yang tidak sempurna. 

Pasar oligopoli adalah suatu pasar di mana jumlah penjual sedikit, sehingga setiap tindakan penjual dapat berdampak pada penjual lain. 

Pasar oligopoli adalah struktur pasar yang di dalamnya hanya terdapat kapasitas kecil atau hanya segelintir saja, tetapi bisa memengaruhi kondisi pasar secara signifikan. 

 

B.    Jenis-jenis Pasar Oligopoli

1)    Pasar Oligopoli Murni

Pada pasar oligopoli jenis ini, hampir setiap kebijakannya dipengaruhi oleh produsen utama. Itulah mengapa pasar oligopoli jenis ini dinamakan pasar oligopoli murni.

2)    Pasar Oligopoli Diferensiasi

Pada jenis ini harga dari satu produsen dengan produsen lainnya akan mengalami diferensiasi. Dan jika terjadi, maka pasar oligopoli semakin menjadi tidak sehat, karena konsumen lebih menyukai harga yang relatif murah, tetapi barang cukup berkualitas.

3)    Pasar oligopoli non kolusi adalah pasar yang di mana jika ada perusahaan yang ingin memainkan harga suatu barang atau jasa perlu memperhatikan kondisi atau perkembangan yang terjadi pada perusahaan lain (kompetitor).

4)    Pasar Oligopoli Kolusi

Pasar oligopoli adalah pasar yang di mana hampir setiap produsen atau perusahaan melakukan kerja sama. Biasanya langkah kerja sama ini dilakukan pada saat ingin menaikkan harga dari suatu produk atau jasa.

C.     Ciri-ciri Pasar Oligopoli

1)    Menghasilkan barang standar maupun barang berbeda corak.

Adakalanya perusahaan dalam pasar oligopoly menghasilkan barang standar (standardized product).

2)    Kekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan adakalanya sangat tangguh.

Dari kedua kemungkinan ini, yang mana yang akan wujud tergantung kepada bentuk kerjasama di antara perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoly. Tanpa ada kerjasama, kekuasaan menentukan harga menjadi lebih terbatas

3)    Pada umumnya perusahaan oligopoly perlu melakukan promosi secara iklan

Kegiatan promosi secara iklan yang sangat aktif tersebut adalah untuk dua tujuan, yaitu menarik pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama.

4)    Jumlah Penjual Sedikit: Pasar oligopoli memiliki ciri khas dengan jumlah penjual yang sedikit, seringkali hanya beberapa perusahaan yang mendominasi. 

5)    Pembeli Banyak: Sementara itu, jumlah pembeli di pasar oligopoli relatif banyak. 

6)    Persaingan Tidak Sempurna: Karena jumlah penjual terbatas, persaingan di pasar oligopoli tidak sempurna, dan perusahaan-perusahaan saling bergantung. 

7)    Kekuatan Pasar: Perusahaan-perusahaan di pasar oligopoli memiliki kekuatan pasar yang signifikan karena mereka menguasai sebagian besar pangsa pasar. 

Contoh Pasar Oligopoli:

1.     Industri otomotif, di mana hanya beberapa produsen besar (seperti Toyota, General Motors, Ford) yang mendominasi pasar global. 

2.     Industri telekomunikasi, di mana beberapa operator seluler besar (seperti Telkomsel, Indosat) memiliki pangsa pasar yang signifikan. 

Dampak adanya Pasar Oligopoli:

1.     Pengaruh Strategi: Keputusan satu perusahaan di pasar oligopoli dapat memengaruhi strategi pesaing lainnya, sehingga mereka cenderung bersikap hati-hati dalam membuat keputusan. 

2.     Kolusi: Perusahaan-perusahaan di pasar oligopoli dapat berkolusi untuk mengendalikan harga atau membatasi produksi, yang dapat merugikan konsumen. 

3.     Kekuatan Pasar: Perusahaan-perusahaan di pasar oligopoli dapat menggunakan kekuatan pasar mereka untuk menaikkan harga atau membatasi produksi, sehingga dapat memberikan keuntungan yang lebih besar.

D.    Kelebihan dan Kekurangan Pasar Oligopoli

Tabel Kelebihan dan Kekurangan Pasar Oligopoli

Kelebihan

Kekurangan

Terdapat sedikit pemjual karena memerlukan investasi besar.

Terdapat rintangan yang kuat untuk masuk kepasar oligopoli kerena investasi tinggi.

Penjual sedikit sehingga dapat mengendalikan harga.

Akan terjadi perang harga.

Bila terjadi persaingan harga, konsumen diuntungkan.

Produsen bisa kerjasama (Kartel).

 

Bentuk Hambatan Kemasukan Pasar Oligopoli

3.     Skala Ekonomi

Skala yang dinikmati oleh perusahaan yang terdapat dalam pasar oligopoli dapat menjadi penghambat yang sangat penting kepada perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri itu. Apabila perusahaan oligopoli dapat menikmati skala ekonomi sehingga ketingkat produksi yang sangat besar, ini berarti semakin banyak produksinya semakin rendah biaya produksi per unit.

4.     Biaya Produksi Yang Berbeda

Yang dijelaskan diatas adalah biaya produksi per unit yang berbeda sebagai akibat dari tingkat (jumlah) produksi yang berbeda. Di samping itu biaya produksi dapat pula berbeda pada tingkat produksi yang sama. Biasanya pada setiap tingkat produksi, biaya produksi per unit yang harus dikeluarkan perusahaan yang baru adalah lebih tinggi dari yang dikeluarkan perusahaan lama.

5.     Keistimewaan Hasil Produksi

Keistimewaan yang dimiliki oleh barang yang diproduksikan oleh perusahaan lama merupakan sumber lain yang dapat menghambat kemasukan perusahaan baru. Keistimewaan ini dapat dibedakan dalam beberapa bentuk. Yang pertama ialah karena barang tersebut sudah sangat terkenal (product rekognition), Keistimewaan yang kedua adalah apabila barang tersebut sangat rumit (product complexity) Selanjutnya keistimewaan lain yang mungkin dimiliki oleh perusahaan dalam pasar oligopoli afalah ia memproduksikan berbagai barang yang sejenis.

 

E.     Pemaksimuman Keuntungan dalam Pasar Oligopoli        

Didalam melihat pemaksimuman keuntungan dalam suatu perusahaan oligopoly,akan diperhatikan bagaimana tujuan itu akan dicapai apabila perusahaan-perusahaan tidak membuat persepakatan. Setiap tindakan kyang dilakukan suatu perusahaan akan menimbulkan implikasi yang nyata kepada perusahaan-perusahaan lainnya.

Di dalam pasar oligopoly, penurunan harga disuatu perusahaan berkecenderungan akan menyebabkan perusahaan-perusahaan lain juga akan melakukan penurunan harga agar mereka tidak kehilangan langganan. Sebagai akibatnya perusahaan yang menaikkan harga akan kehilangan langganan, sedangkan perusahaan lain yang tidak menaikkan harga bertambah banyak langganannya. Dengan demikian tidak ada alasan untuk perusahaan lain tsb mengubah tingkat harganya.

F.     Perbedaan dan Persamaan Pasar Persaingan Pasar Monopolistik dengan Oligopoli

Pasar Monopolistik dan Oligopoli merupakan jenis pasar persaingan tidak sempurna. Keduanya memiliki beberapa persamaan, namun juga terdapat perbedaan yang signifikan.

Persamaan Pasar Persaingan Pasar Monopolistik dengan Oligopoli :

1)   Persaingan Tidak Sempurna: Keduanya bukan pasar persaingan sempurna, dimana produsen memiliki kendali atas harga dan produk. 

2)   Beberapa Produsen Menguasai Pasar: Dalam kedua pasar ini, hanya beberapa perusahaan yang dominan. 

3)   Persaingan yang Ketat: Baik dalam pasar monopolistik maupun oligopoli, persaingan sangat ketat karena semua perusahaan ingin meningkatkan pangsa pasar. 

4)   Perlu Strategi Pemasaran: Perusahaan-perusahaan di pasar ini perlu melakukan strategi pemasaran untuk menarik pelanggan dan mempertahankan pangsa pasar. 

Perbedaan Pasar Persaingan Pasar Monopolistik dengan Oligopoli :

1)   Jumlah Produsen: Pasar Monopolistik memiliki banyak produsen, sedangkan Oligopoli hanya memiliki beberapa produsen yang menguasai pasar. 

2)   Produk: Produk di pasar Monopolistik memiliki diferensiasi, artinya setiap produsen memiliki produk yang sedikit berbeda. Produk di pasar Oligopoli cenderung homogen (mirip) atau terdiferensiasi. 

3)   Pengaruh Harga: Dalam pasar Monopolistik, setiap produsen dapat mempengaruhi harga produk masing-masing. Dalam pasar Oligopoli, keputusan harga satu produsen dapat memengaruhi produsen lain. 

4)   Tingkat Persaingan: Persaingan di pasar Monopolistik lebih tinggi karena banyaknya produsen. Persaingan di pasar Oligopoli cenderung lebih terbatas. 

5)   Hambatan Masuk: Hambatan masuk ke pasar Monopolistik relatif lebih rendah dibandingkan Oligopoli. 

6)   Perilaku Produsen: Produsen di pasar Monopolistik cenderung lebih independen, sedangkan produsen di pasar Oligopoli cenderung saling bergantung karena keputusan satu produsen dapat memengaruhi yang lain. 

7)   Contoh: Pasar Monopolistik: Restoran, toko pakaian, salon kecantikan, dan toko buku. Pasar Oligopoli: Industri rokok, industri semen, industri operator telekomunikasi. 

Pasar Monopolistik dan Oligopoli sama-sama merupakan bentuk persaingan tidak sempurna yang melibatkan beberapa produsen. Perbedaannya terletak pada jumlah produsen, karakteristik produk, dan tingkat persaingan yang ada di pasar tersebut. 

 

G.    Perspekif Islam atas Pasar Oligopoli

Dalam pandangan Islam, pasar oligopoli tidak sepenuhnya dilarang seperti pasar monopoli. Namun, tetap ada perhatian khusus terhadap dampak negatifnya, seperti potensi merugikan konsumen dan menghambat pertumbuhan perusahaan kecil. Pasar oligopoli yang sehat dalam konteks Islam adalah yang menjaga prinsip keadilan, menghindari kolusi, dan mencegah penentuan harga yang tidak wajar.

Tidak Seberat Monopoli: Islam tidak memandang pasar oligopoli dengan ketegasan yang sama dengan pasar monopoli. Dalam pasar monopoli, satu penjual memiliki kendali penuh atas harga dan pasokan, sementara dalam pasar oligopoli, kendali ini dipegang oleh beberapa penjual.

Potensi Kerugian: Meskipun tidak sepenuhnya dilarang, pasar oligopoli tetap berpotensi menimbulkan kerugian bagi konsumen. Salah satunya adalah harga yang mungkin lebih tinggi dibandingkan dengan pasar persaingan sempurna, serta kemungkinan terjadinya perang harga yang dapat merugikan produsen kecil.

Perlu Pengawasan: Islam menekankan pentingnya pengawasan dan kontrol pasar untuk memastikan keadilan dan mencegah praktik yang merugikan. Misalnya, lembaga seperti Al-Hisbah dalam sejarah Islam memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas pasar, mencegah kecurangan, dan melindungi konsumen.

Prinsip Kebebasan Pasar: Kebebasan pasar dalam Islam tetap berlaku, namun harus dibatasi oleh prinsip-prinsip syariah, seperti keadilan, transparansi, dan menghindari tindakan yang merugikan pihak lain.

Pentingnya Persaingan Sehat:Persaingan sehat adalah hal yang diinginkan dalam Islam, dan pasar oligopoli seharusnya mendorong persaingan yang sehat antara produsen, bukan malah mengarah pada kolusi atau manipulasi harga.

Mencegah Ihtikar: Islam melarang praktik ihtikar (penimbunan barang untuk menaikkan harga), dan ini menjadi perhatian dalam konteks pasar oligopoli, di mana beberapa produsen besar dapat mengendalikan pasokan dan harga.

Perjanjian Oligopoli: Perjanjian yang bersifat oligopoli (kolusi antara beberapa perusahaan) juga dilarang karena dapat merugikan konsumen dan mengurangi kinerja pasar.

Prioritas Keberlanjutan: Islam juga menekankan pentingnya keberlanjutan dan keseimbangan pasar, sehingga pasar oligopoli harus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan tidak hanya menguntungkan segelintir pihak.

Pasar oligopoli dalam perspektif Islam adalah sebuah struktur pasar yang perlu diawasi dan dikelola dengan hati-hati. Kebebasan pasar tetap dipertahankan, namun dengan prinsip-prinsip syariah yang menekankan keadilan, transparansi, dan persaingan sehat. Pemerintah dan lembaga pengawas pasar memiliki peran penting dalam memastikan bahwa pasar oligopoli tidak mengarah pada praktik yang merugikan masyarakat.

 

DAFTAR PUSTAKA

Adrianus S. Girikallo, Mahdalena, Dkk, Buku Ajar Mikro Ekonomi, Diterbitkan, Dicetak, Dan Didistribusikan Oleh Pt. Literasi Nusantara Abadi Grup, Cetakan 1, Agustus 2023.

Aravik, Havis, 2016. “Penyelesaian Sengketa Konsumen Melalui Jalur Al-Shulhuh dan Jawatan al-Hisbah”, Economica Sharia, Volume 2 Nomor 1 Edisi Februari 2016.

Aravik, Havis. 2016. Ekonomi Islam Konsep,Teori dan Aplikasi serta Pandangan Pemikir Ekonomi Islam dari Abu Ubaid Samapi Al-Maududi. Empat Dua : Malang

Aravik, Havis. 2017. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Kontemporer. Kencana : Jakarta.

Fathimatuzzahro, Nimade Lintang Purnaasa, Dkk, Strategi Pengelolaan Modal Kerja Untuk Meningkatkan Efisiensi Operasional Perusahaan, Seminar Nasional & Call For Paper Hubisintek 2023.

Karim, Adiwarman Azwar,2006. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta

Lailatis Syarifah, Teori Dasar Ekonomi Mikro Dalam Literatur Islam Klasik, Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, Vol. 1, No. 1. 2019.

M. Ridwan, Imsar, Dkk, Ekonomi Mikro Islam, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara 2017. Nikmatul Husna, Husni Thamrin, Konsep Mikro Ekonomi Syariah, Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Volume 4, Nomor 2, Desember 2021.

Nurrohman & Nurhaeti, Pemikiran Ekonomi Mikro Islam Dalam Lintasan Sejarah, Jurnal Ilmu Akuntansi Dan Bisnis Syariah, Volume I/ Nomor 02/ Juli 2019.

Rianton, Nur Al Arif dan Euis Amalia ,2010. Teori Mikro Ekonomi Suatu Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional. Kencana : Jakarta

Rozalinda, 2016. Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta

Reni Ria Armayani Hasibuan, Dkk, Ekonomi Mikro, Hak Penerbitan Pada Cv. Merdeka Kreasi Grou, Cetakan Ke-1, Februari 2022.

Siti Saidah, Sri Nabilah, Dkk, Konsep Dasar Ekonomi Makro Islam, Jurnal Manajemen Dan Akuntansi, Vol. 1, No. 4 Juli 2024

Sukirno, Sadono, 2015. Mikro Ekonomi Toeri Pengantar. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH DALAM BISNIS KONTEMPORER

  MATERI- PENGANTAR BISNIS ISLAM Oleh: Eny Latifah, S.E.Sy.,M.Ak Perspektif Ekonomi Syariah dalam Bisnis Kontemporer   A.      Pengertian Ek...