MATERI - EKONOMI MIKRO ISLAM
Oleh: Eny Latifah,S.E.Sy.,M.Ak
Teori
Pasar Oligopoli
A. Pengertian pasar Oligopoli
Pasar
oligopoli adalah jenis pasar di mana hanya ada beberapa produsen atau
penjual yang menguasai sebagian besar pangsa pasar, sedangkan pembeli relatif
banyak. Pasar ini ditandai dengan persaingan yang tidak sempurna karena
jumlah penjual terbatas, sehingga keputusan satu perusahaan dapat memengaruhi
strategi pesaing lainnya.
Pasar
oligopoly, yaitu jenis pasar dimana jumlah produsen atau penjualnya lebih
sedikit, sedangkan pembelinya relatif banyak atau Pasar oligopoli adalah
kondisi pasar di mana komoditas hanya dikuasai oleh beberapa perusahaan.
Kondisi ini membuat persaingan harga di pasar jadi tidak seimbang.Ada kalanya
pasar oligopoly terdiri dari dua perusahaan saja dan pasar seperti itu
dinamakan duopoli.
Pasar
oligopoli, menurut para ahli, adalah struktur pasar di mana hanya terdapat
beberapa produsen besar yang menguasai pasar. Produsen-produsen ini
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga pasar dan tindakan masing-masing
produsen akan memengaruhi perilaku produsen lainnya. Oligopoli juga
merupakan persaingan tidak sempurna karena jumlah produsen lebih sedikit
dibandingkan dengan jumlah konsumen.
Pasar
oligopoli adalah struktur pasar di mana hanya ada sedikit produsen, tetapi
setiap produsen memiliki kekuatan untuk mempengaruhi harga pasar.
Pasar
oligopoli adalah struktur pasar di mana sejumlah kecil perusahaan memiliki
kontrol signifikan terhadap harga dan output pasar, yang sering kali
menyebabkan persaingan terbatas dan potensi kolusi.
Pasar
oligopoli adalah pasar di mana terdapat beberapa produsen/penjual (tidak
banyak) yang menguasai pasar dengan banyak konsumen atau pembeli.
Pasar
oligopoli adalah sistem perdagangan dengan sedikit produsen dan banyak
konsumen, sehingga memiliki persaingan yang tidak sempurna.
Pasar
oligopoli adalah suatu pasar di mana jumlah penjual sedikit, sehingga setiap
tindakan penjual dapat berdampak pada penjual lain.
Pasar
oligopoli adalah struktur pasar yang di dalamnya hanya terdapat kapasitas kecil
atau hanya segelintir saja, tetapi bisa memengaruhi kondisi pasar secara
signifikan.
B. Jenis-jenis Pasar Oligopoli
1)
Pasar Oligopoli Murni
Pada pasar oligopoli jenis ini, hampir setiap
kebijakannya dipengaruhi oleh produsen utama. Itulah mengapa pasar oligopoli
jenis ini dinamakan pasar oligopoli murni.
2)
Pasar Oligopoli
Diferensiasi
Pada jenis ini harga dari satu produsen dengan
produsen lainnya akan mengalami diferensiasi. Dan jika terjadi, maka pasar
oligopoli semakin menjadi tidak sehat, karena konsumen lebih menyukai harga
yang relatif murah, tetapi barang cukup berkualitas.
3)
Pasar oligopoli non kolusi
adalah pasar yang di mana jika ada perusahaan yang ingin memainkan harga suatu
barang atau jasa perlu memperhatikan kondisi atau perkembangan yang terjadi
pada perusahaan lain (kompetitor).
4)
Pasar Oligopoli Kolusi
Pasar oligopoli adalah pasar yang di mana hampir setiap
produsen atau perusahaan melakukan kerja sama. Biasanya langkah kerja sama ini
dilakukan pada saat ingin menaikkan harga dari suatu produk atau jasa.
C. Ciri-ciri Pasar Oligopoli
1)
Menghasilkan barang standar
maupun barang berbeda corak.
Adakalanya perusahaan dalam pasar oligopoly
menghasilkan barang standar (standardized product).
2)
Kekuasaan menentukan harga
adakalanya lemah dan adakalanya sangat tangguh.
Dari kedua kemungkinan ini, yang mana yang akan
wujud tergantung kepada bentuk kerjasama di antara perusahaan-perusahaan dalam
pasar oligopoly. Tanpa ada kerjasama, kekuasaan menentukan harga menjadi lebih
terbatas
3)
Pada umumnya perusahaan
oligopoly perlu melakukan promosi secara iklan
Kegiatan promosi secara iklan yang sangat aktif
tersebut adalah untuk dua tujuan, yaitu menarik pembeli baru dan mempertahankan
pembeli lama.
4)
Jumlah Penjual Sedikit: Pasar
oligopoli memiliki ciri khas dengan jumlah penjual yang sedikit, seringkali
hanya beberapa perusahaan yang mendominasi.
5)
Pembeli Banyak: Sementara
itu, jumlah pembeli di pasar oligopoli relatif banyak.
6)
Persaingan Tidak Sempurna: Karena
jumlah penjual terbatas, persaingan di pasar oligopoli tidak sempurna, dan
perusahaan-perusahaan saling bergantung.
7)
Kekuatan Pasar: Perusahaan-perusahaan
di pasar oligopoli memiliki kekuatan pasar yang signifikan karena mereka menguasai
sebagian besar pangsa pasar.
Contoh
Pasar Oligopoli:
1.
Industri otomotif, di mana
hanya beberapa produsen besar (seperti Toyota, General Motors, Ford) yang
mendominasi pasar global.
2.
Industri telekomunikasi,
di mana beberapa operator seluler besar (seperti Telkomsel, Indosat) memiliki
pangsa pasar yang signifikan.
Dampak
adanya Pasar Oligopoli:
1.
Pengaruh Strategi: Keputusan
satu perusahaan di pasar oligopoli dapat memengaruhi strategi pesaing lainnya,
sehingga mereka cenderung bersikap hati-hati dalam membuat keputusan.
2.
Kolusi: Perusahaan-perusahaan
di pasar oligopoli dapat berkolusi untuk mengendalikan harga atau membatasi
produksi, yang dapat merugikan konsumen.
3.
Kekuatan Pasar: Perusahaan-perusahaan
di pasar oligopoli dapat menggunakan kekuatan pasar mereka untuk menaikkan harga
atau membatasi produksi, sehingga dapat memberikan keuntungan yang lebih besar.
D. Kelebihan dan Kekurangan Pasar Oligopoli
Tabel
Kelebihan dan Kekurangan Pasar Oligopoli
Kelebihan |
Kekurangan |
Terdapat
sedikit pemjual karena memerlukan investasi besar. |
Terdapat
rintangan yang kuat untuk masuk kepasar oligopoli kerena investasi tinggi. |
Penjual
sedikit sehingga dapat mengendalikan harga. |
Akan
terjadi perang harga. |
Bila
terjadi persaingan harga, konsumen diuntungkan. |
Produsen
bisa kerjasama (Kartel). |
Bentuk Hambatan
Kemasukan Pasar Oligopoli
3.
Skala Ekonomi
Skala yang dinikmati oleh perusahaan yang terdapat
dalam pasar oligopoli dapat menjadi penghambat yang sangat penting kepada
perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri itu. Apabila perusahaan oligopoli
dapat menikmati skala ekonomi sehingga ketingkat produksi yang sangat besar,
ini berarti semakin banyak produksinya semakin rendah biaya produksi per unit.
4.
Biaya Produksi Yang
Berbeda
Yang dijelaskan diatas adalah biaya produksi per
unit yang berbeda sebagai akibat dari tingkat (jumlah) produksi yang berbeda.
Di samping itu biaya produksi dapat pula berbeda pada tingkat produksi yang
sama. Biasanya pada setiap tingkat produksi, biaya produksi per unit yang harus
dikeluarkan perusahaan yang baru adalah lebih tinggi dari yang dikeluarkan
perusahaan lama.
5.
Keistimewaan Hasil
Produksi
Keistimewaan yang dimiliki oleh barang yang
diproduksikan oleh perusahaan lama merupakan sumber lain yang dapat menghambat
kemasukan perusahaan baru. Keistimewaan ini dapat dibedakan dalam beberapa
bentuk. Yang pertama ialah karena barang tersebut sudah sangat terkenal (product
rekognition), Keistimewaan yang kedua adalah apabila barang tersebut sangat
rumit (product complexity) Selanjutnya keistimewaan lain yang mungkin
dimiliki oleh perusahaan dalam pasar oligopoli afalah ia memproduksikan
berbagai barang yang sejenis.
E. Pemaksimuman Keuntungan dalam Pasar Oligopoli
Didalam
melihat pemaksimuman keuntungan dalam suatu perusahaan oligopoly,akan
diperhatikan bagaimana tujuan itu akan dicapai apabila perusahaan-perusahaan
tidak membuat persepakatan. Setiap tindakan kyang dilakukan suatu perusahaan
akan menimbulkan implikasi yang nyata kepada perusahaan-perusahaan lainnya.
Di dalam
pasar oligopoly, penurunan harga disuatu perusahaan berkecenderungan akan
menyebabkan perusahaan-perusahaan lain juga akan melakukan penurunan harga agar
mereka tidak kehilangan langganan. Sebagai akibatnya perusahaan yang menaikkan
harga akan kehilangan langganan, sedangkan perusahaan lain yang tidak menaikkan
harga bertambah banyak langganannya. Dengan demikian tidak ada alasan untuk perusahaan
lain tsb mengubah tingkat harganya.
F. Perbedaan dan Persamaan Pasar Persaingan Pasar Monopolistik
dengan Oligopoli
Pasar
Monopolistik dan Oligopoli merupakan jenis pasar persaingan tidak
sempurna. Keduanya memiliki beberapa persamaan, namun juga terdapat
perbedaan yang signifikan.
Persamaan
Pasar
Persaingan Pasar Monopolistik dengan Oligopoli :
1)
Persaingan
Tidak Sempurna: Keduanya bukan pasar persaingan sempurna, dimana
produsen memiliki kendali atas harga dan produk.
2)
Beberapa
Produsen Menguasai Pasar: Dalam kedua pasar ini, hanya beberapa
perusahaan yang dominan.
3)
Persaingan
yang Ketat: Baik dalam pasar monopolistik maupun oligopoli,
persaingan sangat ketat karena semua perusahaan ingin meningkatkan pangsa
pasar.
4)
Perlu
Strategi Pemasaran: Perusahaan-perusahaan di pasar ini perlu melakukan
strategi pemasaran untuk menarik pelanggan dan mempertahankan pangsa pasar.
Perbedaan
Pasar Persaingan Pasar Monopolistik dengan Oligopoli :
1)
Jumlah
Produsen: Pasar Monopolistik memiliki banyak produsen, sedangkan
Oligopoli hanya memiliki beberapa produsen yang menguasai pasar.
2)
Produk: Produk di
pasar Monopolistik memiliki diferensiasi, artinya setiap produsen memiliki
produk yang sedikit berbeda. Produk di pasar Oligopoli cenderung homogen
(mirip) atau terdiferensiasi.
3)
Pengaruh
Harga: Dalam pasar Monopolistik, setiap produsen dapat mempengaruhi
harga produk masing-masing. Dalam pasar Oligopoli, keputusan harga satu
produsen dapat memengaruhi produsen lain.
4)
Tingkat
Persaingan: Persaingan di pasar Monopolistik lebih tinggi
karena banyaknya produsen. Persaingan di pasar Oligopoli cenderung lebih
terbatas.
5)
Hambatan
Masuk: Hambatan masuk ke pasar Monopolistik relatif lebih rendah
dibandingkan Oligopoli.
6)
Perilaku
Produsen: Produsen di pasar Monopolistik cenderung lebih independen,
sedangkan produsen di pasar Oligopoli cenderung saling bergantung karena
keputusan satu produsen dapat memengaruhi yang lain.
7)
Contoh: Pasar
Monopolistik: Restoran, toko pakaian, salon kecantikan, dan toko buku.
Pasar Oligopoli: Industri rokok, industri semen, industri operator
telekomunikasi.
Pasar
Monopolistik dan Oligopoli sama-sama merupakan bentuk persaingan tidak sempurna
yang melibatkan beberapa produsen. Perbedaannya terletak pada jumlah
produsen, karakteristik produk, dan tingkat persaingan yang ada di pasar
tersebut.
G. Perspekif Islam atas Pasar Oligopoli
Dalam
pandangan Islam, pasar oligopoli tidak sepenuhnya dilarang seperti pasar
monopoli. Namun, tetap ada perhatian khusus terhadap dampak negatifnya, seperti
potensi merugikan konsumen dan menghambat pertumbuhan perusahaan kecil. Pasar
oligopoli yang sehat dalam konteks Islam adalah yang menjaga prinsip keadilan,
menghindari kolusi, dan mencegah penentuan harga yang tidak wajar.
Tidak
Seberat Monopoli: Islam tidak memandang pasar oligopoli dengan ketegasan yang
sama dengan pasar monopoli. Dalam pasar monopoli, satu penjual memiliki kendali
penuh atas harga dan pasokan, sementara dalam pasar oligopoli, kendali ini
dipegang oleh beberapa penjual.
Potensi
Kerugian: Meskipun tidak sepenuhnya dilarang, pasar oligopoli tetap berpotensi
menimbulkan kerugian bagi konsumen. Salah satunya adalah harga yang mungkin
lebih tinggi dibandingkan dengan pasar persaingan sempurna, serta kemungkinan
terjadinya perang harga yang dapat merugikan produsen kecil.
Perlu
Pengawasan: Islam menekankan pentingnya pengawasan dan kontrol pasar untuk
memastikan keadilan dan mencegah praktik yang merugikan. Misalnya, lembaga seperti
Al-Hisbah dalam sejarah Islam memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas
pasar, mencegah kecurangan, dan melindungi konsumen.
Prinsip
Kebebasan Pasar: Kebebasan pasar dalam Islam tetap berlaku, namun harus
dibatasi oleh prinsip-prinsip syariah, seperti keadilan, transparansi, dan
menghindari tindakan yang merugikan pihak lain.
Pentingnya
Persaingan Sehat:Persaingan sehat adalah hal yang diinginkan dalam Islam, dan
pasar oligopoli seharusnya mendorong persaingan yang sehat antara produsen, bukan
malah mengarah pada kolusi atau manipulasi harga.
Mencegah
Ihtikar: Islam melarang praktik ihtikar (penimbunan barang untuk menaikkan
harga), dan ini menjadi perhatian dalam konteks pasar oligopoli, di mana
beberapa produsen besar dapat mengendalikan pasokan dan harga.
Perjanjian
Oligopoli: Perjanjian yang bersifat oligopoli (kolusi antara beberapa
perusahaan) juga dilarang karena dapat merugikan konsumen dan mengurangi
kinerja pasar.
Prioritas
Keberlanjutan: Islam juga menekankan pentingnya keberlanjutan dan keseimbangan
pasar, sehingga pasar oligopoli harus mendorong pertumbuhan ekonomi yang
inklusif dan tidak hanya menguntungkan segelintir pihak.
Pasar
oligopoli dalam perspektif Islam adalah sebuah struktur pasar yang perlu
diawasi dan dikelola dengan hati-hati. Kebebasan pasar tetap dipertahankan,
namun dengan prinsip-prinsip syariah yang menekankan keadilan, transparansi,
dan persaingan sehat. Pemerintah dan lembaga pengawas pasar memiliki peran
penting dalam memastikan bahwa pasar oligopoli tidak mengarah pada praktik yang
merugikan masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
Adrianus S. Girikallo, Mahdalena,
Dkk, Buku Ajar Mikro Ekonomi, Diterbitkan, Dicetak, Dan Didistribusikan Oleh
Pt. Literasi Nusantara Abadi Grup, Cetakan 1, Agustus 2023.
Aravik, Havis, 2016.
“Penyelesaian Sengketa Konsumen Melalui Jalur Al-Shulhuh dan Jawatan
al-Hisbah”, Economica Sharia, Volume 2 Nomor 1 Edisi Februari 2016.
Aravik, Havis. 2016. Ekonomi
Islam Konsep,Teori dan Aplikasi serta Pandangan Pemikir Ekonomi Islam dari Abu
Ubaid Samapi Al-Maududi. Empat Dua : Malang
Aravik, Havis. 2017. Sejarah
Pemikiran Ekonomi Islam Kontemporer. Kencana : Jakarta.
Fathimatuzzahro, Nimade Lintang
Purnaasa, Dkk, Strategi Pengelolaan Modal Kerja Untuk Meningkatkan Efisiensi
Operasional Perusahaan, Seminar Nasional & Call For Paper Hubisintek 2023.
Karim, Adiwarman Azwar,2006.
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta
Lailatis Syarifah, Teori Dasar
Ekonomi Mikro Dalam Literatur Islam Klasik, Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, Vol. 1,
No. 1. 2019.
M. Ridwan, Imsar, Dkk, Ekonomi
Mikro Islam, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara 2017. Nikmatul Husna, Husni Thamrin, Konsep Mikro Ekonomi
Syariah, Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Volume 4, Nomor 2, Desember 2021.
Nurrohman & Nurhaeti, Pemikiran
Ekonomi Mikro Islam Dalam Lintasan Sejarah, Jurnal Ilmu Akuntansi Dan Bisnis
Syariah, Volume I/ Nomor 02/ Juli 2019.
Rianton, Nur Al Arif dan Euis
Amalia ,2010. Teori Mikro Ekonomi Suatu Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi
Konvensional. Kencana : Jakarta
Rozalinda, 2016. Ekonomi Islam
Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi. PT Raja Grafindo Persada :
Jakarta
Reni Ria Armayani Hasibuan, Dkk,
Ekonomi Mikro, Hak Penerbitan Pada Cv. Merdeka Kreasi Grou, Cetakan Ke-1,
Februari 2022.
Siti Saidah, Sri Nabilah, Dkk, Konsep Dasar Ekonomi Makro Islam, Jurnal Manajemen Dan Akuntansi, Vol. 1, No. 4 Juli 2024
Sukirno, Sadono, 2015. Mikro Ekonomi Toeri Pengantar. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar