Jumat, 18 April 2025

TEORI ELASTISITAS

 MATERI 5- EKONOMI MIKRO ISLAM

Oleh: Eny Latifah,S.E.Sy.,M.Ak


Teori Elastisitas

A.Definisi Elastisitas

Teori elastisitas adalah konsep yang menjelaskan bagaimana sebuah benda padat merespons terhadap gaya atau tekanan yang diterapkan. Ia mengukur seberapa besar benda tersebut akan berubah bentuk atau meluas sebagai akibat dari gaya tersebut, dan bagaimana ia akan kembali ke bentuk asalnya setelah gaya tersebut dihilangkan.

Elastisitas adalah sebuah ukuran berapa banyak pembeli atau penjual berespon terhadap perubahan-perubahan kondisi pasar. Ukuran ini mengarahkan kita untuk menganalisis supply dan demand dengan ketepatan yang lebih baik.

Defisnisi umum tentang elastisitas adalah Persentase (%) perubahan sesuatu akibat perubahan 1 % perubahan faktor sesuatu lainnya.

Elastisitas merupakan konsep ekonomi untuk menggambarkan kecuraman (kemiringan kemiringan) dan kedataran kedataran dari suatu kurva atau fungsi.

Elastisitas, secara umum, mengukur tingkat responsitas dari satu variabel terhadap perubahan variabel lainnya.

Elastisitas harga barang yang diminta merupakan persentase perubahan jumlah barang yang diminta dibagi dengan persentase perubahan harga barang tersebut, yang menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta tersebut.

 

B.Jenis-jenis Elastisitas dan contohnya

Elastisitas, dalam konteks ekonomi, terbagi menjadi beberapa jenis utama berdasarkan faktor yang memengaruhi: elastisitas harga, elastisitas pendapatan, dan elastisitas silang. Selain itu, masing-masing jenis elastisitas dapat dikategorikan lebih lanjut berdasarkan koefisien elastisitasnya, seperti elastis, inelastis, elastis uniter, elastis sempurna, dan inelastis sempurna. 

Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang jenis-jenis elastisitas:

1.  Elastisitas Harga (Price Elasticity):

·         Elastisitas Harga Permintaan:

Mengukur seberapa besar perubahan jumlah barang yang diminta sebagai respons terhadap perubahan harga barang itu sendiri. 

·         Elastisitas Harga Penawaran:

Mengukur seberapa besar perubahan jumlah barang yang ditawarkan sebagai respons terhadap perubahan harga barang itu sendiri. 

2.  Elastisitas Pendapatan (Income Elasticity):

Mengukur seberapa besar perubahan jumlah barang yang diminta sebagai respons terhadap perubahan pendapatan konsumen. 

3.  Elastisitas Silang (Cross Elasticity):

Mengukur seberapa besar perubahan jumlah barang yang diminta sebagai respons terhadap perubahan harga barang lain yang terkait. 

Kategori Elastisitas Berdasarkan Koefisien:

1)           Elastis: Koefisien elastisitas lebih besar dari satu ( > 1). Perubahan harga menyebabkan perubahan jumlah yang diminta atau ditawarkan yang proporsional lebih besar.

2)           Inelastis:

Koefisien elastisitas kurang dari satu ( < 1). Perubahan harga menyebabkan perubahan jumlah yang diminta atau ditawarkan yang proporsional lebih kecil.

3)           Elastis Uniter:

Koefisien elastisitas sama dengan satu (= 1). Perubahan harga menyebabkan perubahan jumlah yang diminta atau ditawarkan yang proporsional sama.

4)           Elastis Sempurna:

Koefisien elastisitas tak terhingga (∞). Perubahan harga yang sangat kecil dapat menyebabkan perubahan jumlah yang diminta atau ditawarkan yang sangat besar, bahkan tak terbatas.

5)           Inelastis Sempurna:

Koefisien elastisitas sama dengan nol (0). Perubahan harga tidak menyebabkan perubahan jumlah yang diminta atau ditawarkan. 

Konsep elastisitas permintaan dan penawaran:

1.   Nilai elastisitas yang lebih besar dari 1 menunjukkan elastisitas (responsif terhadap perubahan).

2.  Nilai elastisitas kurang dari 1 menunjukkan inelastisitas (kurang responsif terhadap perubahan).

3.  Nilai elastisitas sama dengan 1 menunjukkan unitary elastic (responsif sebanding dengan perubahan).

 

C.  Elastisitas Permintaan

Elastisitas permintaan adalah suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai di mana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Ketika harga sebuah barang naik, jumlah permintaan terhadap barang tersebut biasanya menurun sedangkan semakin rendah harganya, semakin banyak benda itu dibeli.

Elastisitas permintaan ditunjukan dengan rasio persen perubahan jumlah permintaan dan persen perubahan harga. Singkatnya Elastisitas permintaan adalah istilah dalam dunia ekonomi untuk menggambarkan perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga dari barang tersebut.

Elastisitas permintaan juga dikatakan sebagai alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya kepekaan dari perubahan jumlah permintaan barang apabila terjadi perubahan harga barang.

Pengertian Elastisitas permintaan adalah ukuran besarnya respons jumlah permintaan suatu barang terhadap perubahan variable yang mempengaruhi, dihitung sebagai perubahan persentase jumlah permintaan dibagi dengan perubahan persentase variable yang mempengaruhi atau dengan kata lain perbandingan (rasio) antara persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perubahan harga. Dengan demikian elastisitas permintaan mengukur derajat kepekaan perubahan jumlah yang diminta terhadap perubahan harga.

Pengertian elastisitas permintaan adalah merupakan suatu konsep yang digunakan untuk mengukur derajat kepekaan perubahan jumlah kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan faktor yang mempengaruhi. pada dasarnya ada tiga variabel utama yang mempengaruhi, antara lain elastisitas harga permintaan, elastisitas silang dan elastisitas pendapatan

Penentu Elastisitas Permintaan

1.  Tersedianya Barang Substitusi yang Terdekat.

Barang-barang dengan substitusi terdekat cenderung memiliki permintaan yang lebih elastis karena mempermudah para konsumenuntuk mengganti barang tersebut dengan yang lain. Misalnya, mentega dan margarin merupakan barang yang mudah diganti dengan yang lain. Kenaikan harga mentega sedikit saja, jika harga margarin tetap, akan mengakibatkan jumlah mentega yang terjual turun dratis. Sebaliknya, karena telur merupakan makanan tanpa substitusi dekat, maka permintaan akan telur tidak seelastis permintaan akan mentega.

2.  Kebutuhan versus Kemewahan.

Kebutuhan cenderung memiliki permintaan yang inelastic, sebaliknya kemewahan memiliki permintaan yang elastis. Ketika biaya berobat ke dokter meningkat, oreng tidak akan secara dramatis mengubah frekuensi mereka ke dokter, meskipun mungkin tidak sesering sebelumnya.

3.  Pasar.

Elastisitas permintaan dalam segala jenis pasar bergantung pada bagaimana kita menggambarkan batas-batas pasar. Pasar yang terdefinisi sempit cenderung memiliki permintaan yang lebih elastis dibandingkan yang terdefinisi luas, karena lebih mudah menemukan substitusi untuk barang-barang yang terdefinisi secara sempit.

4.  Rentang Waktu.

Barang-barang cenderung memiliki permintaan yang lebih elastis selama kurun waktu yang lebih panjang. Ketika harga bensin naik, jumlah permintaan bensin hanya sedikit mengalami kemerosotan pada beberapa bulan pertama. Namun setelah itu, bagaimanapun juga, orang-orang akan membeli mobil-mobil yang lebih irit bahan bakar, menggunakan transportasi umum, dan pindah ke tempat kerja yang lebih dekat dengan tempat tinggal mereka.

Kenaikan harga barang mewah (misalnya, mobil mewah) mungkin menyebabkan penurunan permintaan yang signifikan (elastis). Kenaikan harga kebutuhan pokok (misalnya, beras) mungkin tidak menyebabkan penurunan permintaan yang signifikan (inelastis). 

Faktor-faktor yang Memengaruhi Permintaan dan Penawaran Sebagai contoh, adanya penurunan harga dari suatu produk, entah itu barang atau jasa, maka hal ini berimbas pada meningkatnya jumlah permintaan terhadap barang atau jasa tersebut.

Rumus elastisitas permintaan dan penawaran Elastisitas permintaan

Ed    = (ΔQ/Q) / (ΔP/P) atau

Es = Persentase jumlah barang diminta / Persentase perubahan harga 

Ed    = Elastisitas harga permintaan

ΔQ   =Perubahan jumlah diminta Q: Jumlah diminta awal

ΔP  =Perubahan harga

P    = Harga awal

Contoh elastisitas permintaan :

Jika harga suatu barang naik sebesar 10 persen, dan jumlah barang yang diminta turun sebesar 20 persen, berapakah elastisitas harga permintaan. Jawaban: Ed = -20 persen / 10 persen = -2

Elastisitas harga permintaan (Ed) adalah -2, yang berarti permintaan bersifat elastis.

Macam-Macam Elastisitas Harga Permintaan

1.   Permintaan Elastis (Ed > 1)

Apabila diperoleh Ed > 1, sifat permintaan dikatakan elastis. Hal ini berarti konsumen peka terhadap perubahan harga barang atau perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah yang diminta lebih dari 1%. Barang-barang yang mempunyai sifat permintaan yang elastis adalah barang-barang yang mempunyai pengganti (substitusi) dan barang-barang elektronik, seperti VCD, televisi, dan DVD.

2.   Permintaan Inelastis (Ed < 1)

Pada jenis elastisitas ini konsumen kurang peka terhadap perubahan harga. Artinya, meskipun harga naik atau turun, masyarakat akan tetap membelinya. Barang yang mempunyai elastisitas yang inelastis adalah barang-baramg kebutuhan pokok dan barang-barang yang tidak mempunyai pengganti (subtitusi). Ed < 1 berarti perubahan harga sebesar 1% menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta kurang dari 1%.

3.   Permintaan Elastis Uniter (Ed = 1)

Elastisitas permintaan ini mengandung arti bahwa perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang diminta sebesar 1%.

4.   Permintaan Elastis Sempurna (Ed = • )

Suatu barang/jasa disebut memiliki elastisitas sempurna jika memiliki koefisien elastisitas tak terhingga. Dengan demikian, pada harga tertentu jumlah yang diminta konsumen mencapai tidak terhingga atau berapa pun persediaan barang/jasa yang ada akan habis diminta oleh konsumen. Salah satu komoditas yang memiliki ciri ini adalah bahan bakar minyak (BBM).

5.   Permintaan Inelastis Sempurna (Ed = 0)

Untuk barang yang penting sekali (kebutuhan yang sangat pokok), berapa pun perubahan harga tidak akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Kurva untuk jenis elastisitas ini akan berbentuk garis lurus yang sejajar dengan sumbu vertikal (sumbu P).

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Elastisitas Permintaan

Jika kita mengambil keputusan dari uraian di atas, ternyata barang/ jasa tertentu tidak memiliki elastisitas yang sama. Faktor yang memengaruhinya adalah sebagai berikut.

1.   Ketersediaan Barang

Ketersediaan barang subtitusi atas suatu barang dan juga semakin tinggi tingkat kemampuannya mensubtitusi maka permintaan barang tersebut semakin elastis.

2.   Intensitas kebutuhan (desakan kebutuhan)

Kebutuhan pokok bersifat inelastis, artinya semakin penting kebutuhan pokok itu semakin inelastis permintaannya. Artinya, meskipun harga naik, masyarakat tetap membutuhkan dan tetap membelinya. Sebaliknya, barang mewah lebih bersifat elastis karena tidak mesti diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pembelinya dapat ditunda dan jumlah pembeli banyak seandainya harga turun.

3.   Pendapatan Konsumen

Jika pendapatan konsumen relatif besar dibandingkan dengan harga barang, permintaan akan inelastis. Sebaliknya, konsumen yang berpendapatan kecil dengan terjadinya perubahan harga sedikit saja akan memengaruhi permintannya terhadap barang sehingga permintaan bersifat elastis.

4.   Tradisi

Barang yang sudah menjadi kebiasaan (tradisi) untuk dipergunakan, barang tersebut harganya akan naik. Orang akan tetap membelinya sehingga untuk barang ini permintaannya cenderung elastis.

 

D.      Elastisitas Penawaran

Elastisitas harga dari penawaran adalah tingkat/derajat kepekaan perubahan jumlah yang ditawarkan terhadap perubahan harga.

Kenaikan harga produk yang mudah diproduksi (misalnya, bumbu dapur) mungkin menyebabkan peningkatan penawaran yang signifikan (elastis). Kenaikan harga produk yang sulit diproduksi (misalnya, obat-obatan) mungkin tidak menyebabkan peningkatan penawaran yang signifikan (inelastis). 

Elastisitas penawaran

Es = (ΔQ/Q) / (ΔP/P) atau

Es = Persentase jumlah barang ditawarkan / Persentase perubahan harga

Es = Elastisitas harga penawaran

ΔQ= Perubahan jumlah ditawarkan

Q =Jumlah ditawarkan awal

ΔP =Perubahan harga

P =Harga awal.

Contoh elastisitas penawaran:

Jika harga suatu barang naik sebesar 8 persen, dan jumlah barang yang ditawarkan naik sebesar 12 persen, berapakah elastisitas harga penawaran (Es)?

Es = 12 persen / 8 persen = 1,5

Elastisitas harga penawaran (Ess) adalah 1,5,

yang berarti penawaran bersifat elastis.
Macam-macam Elastisitas dari Penawaran

1.   Penawaran Elastis (Es > 1)

Penawaran yang elastis mengandung arti bahwa penjual peka (sensitif) terhadap perubahan harga, yaitu adanya perubahan harga sebesar 1% menyebabkan perubahan jumlah yang ditawarkan lebih dari 1%.

2.   Penawaran Inelastis (Es < 1)

Penawaran inelastis ditandai dengan penjual yang tidak/ kurang peka terhadap perubahan harga. Perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang ditawarkan kurang dari 1%.

3.   Penawaran Elastisitas Uniter/Satuan (Es = 1)

Jenis elastisitas ini ditandai dengan persentase perubahan harga sama dengan persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan.

4.   Penawaran Elastis Sempurna (Es = • )

Pada harga tertentu jumlah barang yang ditentukan tidak terbatas, atau perubahan harga 0% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang ditawarkan lebih 0%.

5.   Penawaran Inelastis Sempurna (Es = 0)

Penawaran inelastis sempurna ditandai oleh perubahan harga yang tidak memengaruhi jumlah barang yang ditawarkan. Pada tingkat harga berapa pun jumlah barang yang ditawarkan tetap.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Elastisitas Harga dari Penawaran

1.   Waktu

Yang dimaksud waktu di sini adalah kesempatan produsen/ penjual untuk menambah jumlah produksi. Waktu dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

Jangka waktu sangat pendek: Produsen tidak dapat menambah barang dalam waktu yang sangat pendek karena penawaran tergantung persediaannya (harus menunggu masa panen), seperti produksi di bidang pertanian, misalnya sayur-mayur dan buah-buahan. Waktu dalam beberapa hari saja ± 40 hari menyebabkan penawaran bersifat inelastis.

Jangka pendek: Produsen masih tetap dapat menambah produksi barang yang ditawarkan walaupun tidak dapat memperbesar kapasitas produksi yang ada, seperti bangunan, mesin-mesin, tetapi dengan cara bekerja lebih lama dari waktu sebelumnya atau menambah bahan baku sehingga produksi dapat ditambah. Penawaran dalam waktu ini dapat elastis atau inelastis.

Jangka panjang: Penawaran bersifat elastis karena produsen mempunyai banyak kesempatan untuk memperluas kapasitas produksi (areal pertanian, mesin-mesin, pabrik baru, dan tenaga ahli). Makin lama waktu makin elastis.

2.   Daya Tahan Produk

Produk-produk hasil pertanian, seperti sayuran dan buah-buahan yang mudah busuk, pecah, dan layu sehingga penawarannya cenderung inelastis. Akan tetapi, produk-produk dengan daya tahan lebih lama, seperti kulkas, mesin jahit, dan kompor gas, cenderung lebih elastis.

3.   Kapasitas Produksi

Industri yang beroperasi di bawah kapasitas optimal cenderung membuat kurva penawaran elastis.

E. Faktor Penentu Tingkat Elastisitas

Faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan dan penawaran:

1.  Banyaknya barang pengganti yang tersedia.

Jika suatu barang mempunyai banyak barang pengganti, permintaannya cenderung untuk bersifat elastis.

Maksudnya, perubahan harga yang kecil saja akan menimbulkan perubahan yang besar terhadap permintaan barang tersebut. Pada saat harga naik para pembeli akan merasa enggan membeli barang tersebut, mereka lebih suka menggunakan barang-barang lain sebagai penggantinya.

Sebaliknya pada waktu harga turun, para pembeli melihat bahwa barang tersebut lebih baik dibeli daripada barang-barang penggantinya dan beramai-ramai membeli barang tersebut inilah yang menyebabkan permintaannya bertambah dengan cepat

Permintaan terhadap barang yang tidak mempunyai barang pengganti bersifat tidak elastis, karena jika harga naik para pembelinya sukar memperoleh barang pengganti dan oleh karenanya harus tetap membeli barang tersebut, oleh sebab itu permintaannya tidak banyak pembeli yang berpaling dan jika harga turun permintaannya tidak pula bertambah banyak.

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan semakin banyak jenis barang pengganti terhadap suatu barang, semakin elastis permintaannya.

2.  Persentase pendapatan yang dibelanjakan

Faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan dan penawaran adalah persentase pendapatan yang dibelanjakan.

Besarnya bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli sesuatu barang dapat mempengaruhi elastisitas permintaan terhadap barang tersebut.

Perhatikanlah sikap orang dalam membeli barang-barang yang sangat murah harganya. Jika seseorang itu sudah menyukai suatu jenis minuman ringan tertentu, kenaikan harga minuman tidak akan banyak mempengaruhi permintaannya.

Tetapi perhatikanlah permintaan terhadap barang-barang yang agak mahal. Sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu orang akan membandingkan harga dari berbagai jenis barang yang diinginkan. Perbedaan harga dapat menyebabkan orang membatalkan untuk membeli barang dari suatu merek tertentu dan membeli merek lain yang lebih murah.

Jadi dapat dikatakan bahwa semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli sesuatu barang, semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut.

3.  Jangka waktu analisis

Faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan dan penawaran adalah jangka waktu. Semakin lama jangka waktu di mana permintaan itu dianalisis, semakin elastis sifat permintaan suatu barang.

Dalam jangka waktu yang singkat permintaan bersifat lebih tidak elastis karena perubahan-perubahan yang baru terjadi dalam pasar belum diketahui oleh pembeli. Oleh sebab itu mereka cenderung untuk meminta barang-barang yang biasa dibelinya walaupun harganya mengalami kenaikan.

Dengan demikian dalam jangka waktu yang lebih panjang para pembeli dapat mencari barang pengganti yang mengalami kenaikan harga dan ini akan banyak mengurangi permintaan terhadap barang yang disebutkan belakangan ini. Juga dalam jangka panjang barang pengganti mengalami perubahan dalam mutu dan desainnya dan akan menyebabkan orang lebih mudah berpaling untuk membeli barang pengganti.

4.  Produk mewah versus kebutuhan

Dalam teori elastisitas permintaan dan penawaran, permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, di mana konsumen sangat membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya.

Akibatnya, kenaikan harga cenderung tidak menurunkan permintaan. Sebaliknya, permintaan akan produk mewah cenderung elastis, dimana barang mewah bukanlah sebuah kebutuhan dan substitusinya lebih mudah dicari. Akibatnya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan.

5.  Perubahan harga dan barang yang diminta

Faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan dan penawaran terakhir adalah perubahan harga dan barang yang diminta. Hal ini akan mempengaruhi golongan lain untuk meminta barang tersebut, sehingga permintaannya menjadi elastis.

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Adrianus S. Girikallo, Mahdalena, Dkk, Buku Ajar Mikro Ekonomi, Diterbitkan, Dicetak, Dan Didistribusikan Oleh Pt. Literasi Nusantara Abadi Grup, Cetakan 1, Agustus 2023.

Aravik, Havis, 2016. “Penyelesaian Sengketa Konsumen Melalui Jalur Al-Shulhuh dan Jawatan al-Hisbah”, Economica Sharia, Volume 2 Nomor 1 Edisi Februari 2016.

Aravik, Havis. 2016. Ekonomi Islam Konsep,Teori dan Aplikasi serta Pandangan Pemikir Ekonomi Islam dari Abu Ubaid Samapi Al-Maududi. Empat Dua : Malang

Aravik, Havis. 2017. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Kontemporer. Kencana : Jakarta.

Fathimatuzzahro, Nimade Lintang Purnaasa, Dkk, Strategi Pengelolaan Modal Kerja Untuk Meningkatkan Efisiensi Operasional Perusahaan, Seminar Nasional & Call For Paper Hubisintek 2023.

Karim, Adiwarman Azwar,2006. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta

Lailatis Syarifah, Teori Dasar Ekonomi Mikro Dalam Literatur Islam Klasik, Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, Vol. 1, No. 1. 2019.

M. Ridwan, Imsar, Dkk, Ekonomi Mikro Islam, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara 2017. Nikmatul Husna, Husni Thamrin, Konsep Mikro Ekonomi Syariah, Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Volume 4, Nomor 2, Desember 2021.

Nurrohman & Nurhaeti, Pemikiran Ekonomi Mikro Islam Dalam Lintasan Sejarah, Jurnal Ilmu Akuntansi Dan Bisnis Syariah, Volume I/ Nomor 02/ Juli 2019.

Rianton, Nur Al Arif dan Euis Amalia ,2010. Teori Mikro Ekonomi Suatu Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional. Kencana : Jakarta

Rozalinda, 2016. Ekonomi Islam Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta

Reni Ria Armayani Hasibuan, Dkk, Ekonomi Mikro, Hak Penerbitan Pada Cv. Merdeka Kreasi Grou, Cetakan Ke-1, Februari 2022.

Siti Saidah, Sri Nabilah, Dkk, Konsep Dasar Ekonomi Makro Islam, Jurnal Manajemen Dan Akuntansi, Vol. 1, No. 4 Juli 2024.

Sukirno, Sadono, 2015. Mikro Ekonomi Toeri Pengantar. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta

Syarfi, Muhamad.2004. Sistem Ekonomi Islam ditengah Pertarungan Sistem Ekonomi Konvensional. Forum Padagogik.

Tatik Mariyanti, Ekonomi Mikro Islam Versus Konvensional, Diterbitkan Oleh : Penerbit Universitas Trisakti, Jakarta, Cetakan Pertama : Mei 2017. Terjemahan Kemeneg 2019.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH DALAM BISNIS KONTEMPORER

  MATERI- PENGANTAR BISNIS ISLAM Oleh: Eny Latifah, S.E.Sy.,M.Ak Perspektif Ekonomi Syariah dalam Bisnis Kontemporer   A.      Pengertian Ek...