MATERI 5- EKONOMI MIKRO ISLAM
Oleh: Eny Latifah,S.E.Sy.,M.Ak
Teori
Elastisitas
A.Definisi
Elastisitas
Teori
elastisitas adalah konsep yang menjelaskan bagaimana sebuah benda padat
merespons terhadap gaya atau tekanan yang diterapkan. Ia mengukur seberapa
besar benda tersebut akan berubah bentuk atau meluas sebagai akibat dari gaya
tersebut, dan bagaimana ia akan kembali ke bentuk asalnya setelah gaya tersebut
dihilangkan.
Elastisitas
adalah sebuah ukuran berapa banyak pembeli atau penjual berespon terhadap perubahan-perubahan
kondisi pasar. Ukuran ini mengarahkan kita untuk menganalisis supply dan demand
dengan ketepatan yang lebih baik.
Defisnisi
umum tentang elastisitas adalah Persentase (%) perubahan sesuatu akibat
perubahan 1 % perubahan faktor sesuatu lainnya.
Elastisitas
merupakan konsep ekonomi untuk menggambarkan kecuraman (kemiringan kemiringan)
dan kedataran kedataran dari suatu kurva atau fungsi.
Elastisitas,
secara umum, mengukur tingkat responsitas dari satu variabel terhadap perubahan
variabel lainnya.
Elastisitas
harga barang yang diminta merupakan persentase perubahan jumlah barang yang
diminta dibagi dengan persentase perubahan harga barang tersebut, yang
menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta tersebut.
B.Jenis-jenis
Elastisitas dan contohnya
Elastisitas,
dalam konteks ekonomi, terbagi menjadi beberapa jenis utama berdasarkan faktor
yang memengaruhi: elastisitas harga, elastisitas pendapatan, dan
elastisitas silang. Selain itu, masing-masing jenis elastisitas dapat
dikategorikan lebih lanjut berdasarkan koefisien elastisitasnya, seperti
elastis, inelastis, elastis uniter, elastis sempurna, dan inelastis
sempurna.
Berikut
adalah penjelasan lebih rinci tentang jenis-jenis elastisitas:
1. Elastisitas
Harga (Price Elasticity):
·
Elastisitas Harga Permintaan:
Mengukur
seberapa besar perubahan jumlah barang yang diminta sebagai respons terhadap
perubahan harga barang itu sendiri.
·
Elastisitas Harga Penawaran:
Mengukur
seberapa besar perubahan jumlah barang yang ditawarkan sebagai respons terhadap
perubahan harga barang itu sendiri.
2. Elastisitas
Pendapatan (Income Elasticity):
Mengukur seberapa besar perubahan jumlah barang
yang diminta sebagai respons terhadap perubahan pendapatan konsumen.
3. Elastisitas
Silang (Cross Elasticity):
Mengukur seberapa besar perubahan jumlah barang
yang diminta sebagai respons terhadap perubahan harga barang lain yang
terkait.
Kategori Elastisitas
Berdasarkan Koefisien:
1)
Elastis: Koefisien elastisitas
lebih besar dari satu ( > 1). Perubahan harga menyebabkan perubahan
jumlah yang diminta atau ditawarkan yang proporsional lebih besar.
2)
Inelastis:
Koefisien elastisitas kurang dari satu ( <
1). Perubahan harga menyebabkan perubahan jumlah yang diminta atau
ditawarkan yang proporsional lebih kecil.
3)
Elastis Uniter:
Koefisien elastisitas sama dengan satu (= 1). Perubahan
harga menyebabkan perubahan jumlah yang diminta atau ditawarkan yang
proporsional sama.
4)
Elastis Sempurna:
Koefisien elastisitas tak terhingga
(∞). Perubahan harga yang sangat kecil dapat menyebabkan perubahan jumlah
yang diminta atau ditawarkan yang sangat besar, bahkan tak terbatas.
5)
Inelastis Sempurna:
Koefisien elastisitas sama dengan nol
(0). Perubahan harga tidak menyebabkan perubahan jumlah yang diminta atau
ditawarkan.
Konsep elastisitas
permintaan dan penawaran:
1. Nilai elastisitas yang lebih besar dari 1
menunjukkan elastisitas (responsif terhadap perubahan).
2. Nilai
elastisitas kurang dari 1 menunjukkan inelastisitas (kurang responsif terhadap
perubahan).
3. Nilai
elastisitas sama dengan 1 menunjukkan unitary elastic (responsif sebanding
dengan perubahan).
C. Elastisitas
Permintaan
Elastisitas
permintaan adalah suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai di mana
besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Ketika harga
sebuah barang naik, jumlah permintaan terhadap barang tersebut biasanya menurun
sedangkan semakin rendah harganya, semakin banyak benda itu dibeli.
Elastisitas
permintaan ditunjukan dengan rasio persen perubahan jumlah permintaan dan
persen perubahan harga. Singkatnya Elastisitas permintaan adalah istilah dalam
dunia ekonomi untuk menggambarkan perubahan jumlah permintaan barang terhadap
perubahan harga dari barang tersebut.
Elastisitas
permintaan juga dikatakan sebagai alat ukur yang digunakan untuk mengukur
besarnya kepekaan dari perubahan jumlah permintaan barang apabila terjadi
perubahan harga barang.
Pengertian
Elastisitas permintaan adalah ukuran besarnya respons jumlah permintaan suatu
barang terhadap perubahan variable yang mempengaruhi, dihitung sebagai
perubahan persentase jumlah permintaan dibagi dengan perubahan persentase variable
yang mempengaruhi atau dengan kata lain perbandingan (rasio) antara persentase
perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perubahan harga. Dengan
demikian elastisitas permintaan mengukur derajat kepekaan perubahan jumlah yang
diminta terhadap perubahan harga.
Pengertian elastisitas
permintaan adalah merupakan suatu konsep yang digunakan untuk mengukur derajat
kepekaan perubahan jumlah kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan
faktor yang mempengaruhi. pada dasarnya ada tiga variabel utama yang
mempengaruhi, antara lain elastisitas harga permintaan, elastisitas silang dan
elastisitas pendapatan
Penentu Elastisitas
Permintaan
1. Tersedianya
Barang Substitusi yang Terdekat.
Barang-barang
dengan substitusi terdekat cenderung memiliki permintaan yang lebih elastis
karena mempermudah para konsumenuntuk mengganti barang tersebut dengan yang
lain. Misalnya, mentega dan margarin merupakan barang yang mudah diganti dengan
yang lain. Kenaikan harga mentega sedikit saja, jika harga margarin tetap, akan
mengakibatkan jumlah mentega yang terjual turun dratis. Sebaliknya, karena
telur merupakan makanan tanpa substitusi dekat, maka permintaan akan telur
tidak seelastis permintaan akan mentega.
2. Kebutuhan
versus Kemewahan.
Kebutuhan
cenderung memiliki permintaan yang inelastic, sebaliknya kemewahan memiliki
permintaan yang elastis. Ketika biaya berobat ke dokter meningkat, oreng tidak
akan secara dramatis mengubah frekuensi mereka ke dokter, meskipun mungkin
tidak sesering sebelumnya.
3. Pasar.
Elastisitas
permintaan dalam segala jenis pasar bergantung pada bagaimana kita
menggambarkan batas-batas pasar. Pasar yang terdefinisi sempit cenderung
memiliki permintaan yang lebih elastis dibandingkan yang terdefinisi luas,
karena lebih mudah menemukan substitusi untuk barang-barang yang terdefinisi
secara sempit.
4. Rentang
Waktu.
Barang-barang
cenderung memiliki permintaan yang lebih elastis selama kurun waktu yang lebih
panjang. Ketika harga bensin naik, jumlah permintaan bensin hanya sedikit
mengalami kemerosotan pada beberapa bulan pertama. Namun setelah itu,
bagaimanapun juga, orang-orang akan membeli mobil-mobil yang lebih irit bahan
bakar, menggunakan transportasi umum, dan pindah ke tempat kerja yang lebih
dekat dengan tempat tinggal mereka.
Kenaikan
harga barang mewah (misalnya, mobil mewah) mungkin menyebabkan penurunan
permintaan yang signifikan (elastis). Kenaikan harga kebutuhan pokok
(misalnya, beras) mungkin tidak menyebabkan penurunan permintaan yang
signifikan (inelastis).
Faktor-faktor
yang Memengaruhi Permintaan dan Penawaran Sebagai contoh, adanya penurunan
harga dari suatu produk, entah itu barang atau jasa, maka hal ini berimbas pada
meningkatnya jumlah permintaan terhadap barang atau jasa tersebut.
Rumus
elastisitas permintaan dan penawaran Elastisitas permintaan
Ed
= (ΔQ/Q) / (ΔP/P) atau
Es
= Persentase jumlah barang diminta / Persentase perubahan harga
Ed = Elastisitas harga permintaan
ΔQ =Perubahan jumlah diminta Q: Jumlah diminta
awal
ΔP =Perubahan harga
P = Harga awal
Contoh elastisitas
permintaan :
Jika harga suatu barang
naik sebesar 10 persen, dan jumlah barang yang diminta turun sebesar 20 persen,
berapakah elastisitas harga permintaan. Jawaban: Ed = -20 persen / 10 persen =
-2
Elastisitas harga
permintaan (Ed) adalah -2, yang berarti permintaan bersifat elastis.
Macam-Macam Elastisitas
Harga Permintaan
1.
Permintaan Elastis (Ed
> 1)
Apabila diperoleh Ed > 1, sifat permintaan
dikatakan elastis. Hal ini berarti konsumen peka terhadap perubahan harga
barang atau perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah
yang diminta lebih dari 1%. Barang-barang yang mempunyai sifat permintaan yang
elastis adalah barang-barang yang mempunyai pengganti (substitusi) dan
barang-barang elektronik, seperti VCD, televisi, dan DVD.
2.
Permintaan Inelastis (Ed
< 1)
Pada jenis elastisitas ini konsumen kurang peka
terhadap perubahan harga. Artinya, meskipun harga naik atau turun, masyarakat
akan tetap membelinya. Barang yang mempunyai elastisitas yang inelastis adalah
barang-baramg kebutuhan pokok dan barang-barang yang tidak mempunyai pengganti
(subtitusi). Ed < 1 berarti perubahan harga sebesar 1% menyebabkan perubahan
jumlah barang yang diminta kurang dari 1%.
3.
Permintaan Elastis Uniter
(Ed = 1)
Elastisitas permintaan ini mengandung arti bahwa
perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang
diminta sebesar 1%.
4.
Permintaan Elastis
Sempurna (Ed = • )
Suatu barang/jasa disebut memiliki elastisitas
sempurna jika memiliki koefisien elastisitas tak terhingga. Dengan demikian,
pada harga tertentu jumlah yang diminta konsumen mencapai tidak terhingga atau
berapa pun persediaan barang/jasa yang ada akan habis diminta oleh konsumen.
Salah satu komoditas yang memiliki ciri ini adalah bahan bakar minyak (BBM).
5.
Permintaan Inelastis
Sempurna (Ed = 0)
Untuk barang yang penting
sekali (kebutuhan yang sangat pokok), berapa pun perubahan harga tidak akan
memengaruhi jumlah barang yang diminta. Kurva untuk jenis elastisitas ini akan
berbentuk garis lurus yang sejajar dengan sumbu vertikal (sumbu P).
Faktor-Faktor Yang
Memengaruhi Elastisitas Permintaan
Jika kita mengambil
keputusan dari uraian di atas, ternyata barang/ jasa tertentu tidak memiliki
elastisitas yang sama. Faktor yang memengaruhinya adalah sebagai berikut.
1.
Ketersediaan Barang
Ketersediaan barang subtitusi atas suatu barang
dan juga semakin tinggi tingkat kemampuannya mensubtitusi maka permintaan
barang tersebut semakin elastis.
2.
Intensitas kebutuhan
(desakan kebutuhan)
Kebutuhan pokok bersifat inelastis, artinya
semakin penting kebutuhan pokok itu semakin inelastis permintaannya. Artinya,
meskipun harga naik, masyarakat tetap membutuhkan dan tetap membelinya.
Sebaliknya, barang mewah lebih bersifat elastis karena tidak mesti diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pembelinya dapat ditunda dan jumlah pembeli
banyak seandainya harga turun.
3.
Pendapatan Konsumen
Jika pendapatan konsumen relatif besar
dibandingkan dengan harga barang, permintaan akan inelastis. Sebaliknya,
konsumen yang berpendapatan kecil dengan terjadinya perubahan harga sedikit
saja akan memengaruhi permintannya terhadap barang sehingga permintaan bersifat
elastis.
4.
Tradisi
Barang yang sudah menjadi kebiasaan (tradisi)
untuk dipergunakan, barang tersebut harganya akan naik. Orang akan tetap
membelinya sehingga untuk barang ini permintaannya cenderung elastis.
D. Elastisitas
Penawaran
Elastisitas
harga dari penawaran adalah tingkat/derajat kepekaan perubahan jumlah yang
ditawarkan terhadap perubahan harga.
Kenaikan
harga produk yang mudah diproduksi (misalnya, bumbu dapur) mungkin menyebabkan
peningkatan penawaran yang signifikan (elastis). Kenaikan harga produk
yang sulit diproduksi (misalnya, obat-obatan) mungkin tidak menyebabkan
peningkatan penawaran yang signifikan (inelastis).
Elastisitas penawaran
Es = (ΔQ/Q) / (ΔP/P) atau
Es = Persentase jumlah
barang ditawarkan / Persentase perubahan harga
Es = Elastisitas harga
penawaran
ΔQ= Perubahan jumlah
ditawarkan
Q =Jumlah ditawarkan awal
ΔP =Perubahan harga
P =Harga awal.
Contoh elastisitas
penawaran:
Jika harga suatu barang
naik sebesar 8 persen, dan jumlah barang yang ditawarkan naik sebesar 12
persen, berapakah elastisitas harga penawaran (Es)?
Es = 12 persen / 8 persen
= 1,5
Elastisitas harga
penawaran (Ess) adalah 1,5,
yang berarti penawaran
bersifat elastis.
Macam-macam Elastisitas dari Penawaran
1.
Penawaran Elastis (Es >
1)
Penawaran yang elastis mengandung arti bahwa
penjual peka (sensitif) terhadap perubahan harga, yaitu adanya perubahan harga
sebesar 1% menyebabkan perubahan jumlah yang ditawarkan lebih dari 1%.
2.
Penawaran Inelastis (Es
< 1)
Penawaran inelastis ditandai dengan penjual yang
tidak/ kurang peka terhadap perubahan harga. Perubahan harga sebesar 1%
menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang ditawarkan kurang dari 1%.
3.
Penawaran Elastisitas
Uniter/Satuan (Es = 1)
Jenis elastisitas ini ditandai dengan persentase
perubahan harga sama dengan persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan.
4.
Penawaran Elastis Sempurna
(Es = • )
Pada harga tertentu jumlah barang yang ditentukan
tidak terbatas, atau perubahan harga 0% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah
barang yang ditawarkan lebih 0%.
5.
Penawaran Inelastis
Sempurna (Es = 0)
Penawaran inelastis sempurna ditandai oleh
perubahan harga yang tidak memengaruhi jumlah barang yang ditawarkan. Pada
tingkat harga berapa pun jumlah barang yang ditawarkan tetap.
Faktor-faktor yang
Memengaruhi Elastisitas Harga dari Penawaran
1. Waktu
Yang dimaksud waktu di sini adalah kesempatan
produsen/ penjual untuk menambah jumlah produksi. Waktu dapat dibedakan menjadi
tiga, yaitu sebagai berikut.
Jangka waktu sangat pendek: Produsen tidak dapat
menambah barang dalam waktu yang sangat pendek karena penawaran tergantung
persediaannya (harus menunggu masa panen), seperti produksi di bidang
pertanian, misalnya sayur-mayur dan buah-buahan. Waktu dalam beberapa hari saja
± 40 hari menyebabkan penawaran bersifat inelastis.
Jangka pendek: Produsen masih tetap dapat
menambah produksi barang yang ditawarkan walaupun tidak dapat memperbesar kapasitas
produksi yang ada, seperti bangunan, mesin-mesin, tetapi dengan cara bekerja
lebih lama dari waktu sebelumnya atau menambah bahan baku sehingga produksi
dapat ditambah. Penawaran dalam waktu ini dapat elastis atau inelastis.
Jangka panjang: Penawaran bersifat elastis
karena produsen mempunyai banyak kesempatan untuk memperluas kapasitas produksi
(areal pertanian, mesin-mesin, pabrik baru, dan tenaga ahli). Makin lama waktu
makin elastis.
2. Daya
Tahan Produk
Produk-produk hasil pertanian, seperti sayuran dan
buah-buahan yang mudah busuk, pecah, dan layu sehingga penawarannya cenderung
inelastis. Akan tetapi, produk-produk dengan daya tahan lebih lama, seperti
kulkas, mesin jahit, dan kompor gas, cenderung lebih elastis.
3. Kapasitas
Produksi
Industri yang beroperasi di bawah kapasitas
optimal cenderung membuat kurva penawaran elastis.
E. Faktor Penentu Tingkat Elastisitas
Faktor
yang mempengaruhi elastisitas permintaan dan penawaran:
1. Banyaknya
barang pengganti yang tersedia.
Jika suatu barang mempunyai
banyak barang pengganti, permintaannya cenderung untuk bersifat elastis.
Maksudnya, perubahan harga yang
kecil saja akan menimbulkan perubahan yang besar terhadap permintaan barang
tersebut. Pada saat harga naik para pembeli akan merasa enggan membeli barang
tersebut, mereka lebih suka menggunakan barang-barang lain sebagai
penggantinya.
Sebaliknya pada waktu harga
turun, para pembeli melihat bahwa barang tersebut lebih baik dibeli daripada
barang-barang penggantinya dan beramai-ramai membeli barang tersebut inilah
yang menyebabkan permintaannya bertambah dengan cepat
Permintaan terhadap barang yang
tidak mempunyai barang pengganti bersifat tidak elastis, karena jika harga naik
para pembelinya sukar memperoleh barang pengganti dan oleh karenanya harus
tetap membeli barang tersebut, oleh sebab itu permintaannya tidak banyak
pembeli yang berpaling dan jika harga turun permintaannya tidak pula bertambah
banyak.
Dari uraian di atas maka dapat
disimpulkan semakin banyak jenis barang pengganti terhadap suatu barang, semakin
elastis permintaannya.
2. Persentase
pendapatan yang dibelanjakan
Faktor yang mempengaruhi
elastisitas permintaan dan penawaran adalah persentase pendapatan yang
dibelanjakan.
Besarnya bagian pendapatan yang
digunakan untuk membeli sesuatu barang dapat mempengaruhi elastisitas
permintaan terhadap barang tersebut.
Perhatikanlah sikap orang dalam
membeli barang-barang yang sangat murah harganya. Jika seseorang itu sudah
menyukai suatu jenis minuman ringan tertentu, kenaikan harga minuman tidak akan
banyak mempengaruhi permintaannya.
Tetapi perhatikanlah permintaan
terhadap barang-barang yang agak mahal. Sebelum memutuskan untuk membeli
sesuatu orang akan membandingkan harga dari berbagai jenis barang yang
diinginkan. Perbedaan harga dapat menyebabkan orang membatalkan untuk membeli
barang dari suatu merek tertentu dan membeli merek lain yang lebih murah.
Jadi dapat dikatakan bahwa
semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli sesuatu barang,
semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut.
3. Jangka
waktu analisis
Faktor yang mempengaruhi
elastisitas permintaan dan penawaran adalah jangka waktu. Semakin lama jangka
waktu di mana permintaan itu dianalisis, semakin elastis sifat permintaan suatu
barang.
Dalam jangka waktu yang singkat
permintaan bersifat lebih tidak elastis karena perubahan-perubahan yang baru
terjadi dalam pasar belum diketahui oleh pembeli. Oleh sebab itu mereka
cenderung untuk meminta barang-barang yang biasa dibelinya walaupun harganya
mengalami kenaikan.
Dengan demikian dalam jangka
waktu yang lebih panjang para pembeli dapat mencari barang pengganti yang
mengalami kenaikan harga dan ini akan banyak mengurangi permintaan terhadap
barang yang disebutkan belakangan ini. Juga dalam jangka panjang barang pengganti
mengalami perubahan dalam mutu dan desainnya dan akan menyebabkan orang lebih
mudah berpaling untuk membeli barang pengganti.
4. Produk
mewah versus kebutuhan
Dalam teori elastisitas
permintaan dan penawaran, permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak
elastis, di mana konsumen sangat membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit
mencari substitusinya.
Akibatnya, kenaikan harga
cenderung tidak menurunkan permintaan. Sebaliknya, permintaan akan produk mewah
cenderung elastis, dimana barang mewah bukanlah sebuah kebutuhan dan
substitusinya lebih mudah dicari. Akibatnya, kenaikan harga akan menurunkan
permintaan.
5. Perubahan
harga dan barang yang diminta
Faktor yang mempengaruhi elastisitas
permintaan dan penawaran terakhir adalah perubahan harga dan barang yang
diminta. Hal ini akan mempengaruhi golongan lain untuk meminta barang tersebut,
sehingga permintaannya menjadi elastis.
DAFTAR
PUSTAKA
Adrianus S. Girikallo, Mahdalena,
Dkk, Buku Ajar Mikro Ekonomi, Diterbitkan, Dicetak, Dan Didistribusikan Oleh
Pt. Literasi Nusantara Abadi Grup, Cetakan 1, Agustus 2023.
Aravik, Havis, 2016.
“Penyelesaian Sengketa Konsumen Melalui Jalur Al-Shulhuh dan Jawatan
al-Hisbah”, Economica Sharia, Volume 2 Nomor 1 Edisi Februari 2016.
Aravik, Havis. 2016. Ekonomi
Islam Konsep,Teori dan Aplikasi serta Pandangan Pemikir Ekonomi Islam dari Abu
Ubaid Samapi Al-Maududi. Empat Dua : Malang
Aravik, Havis. 2017. Sejarah
Pemikiran Ekonomi Islam Kontemporer. Kencana : Jakarta.
Fathimatuzzahro, Nimade Lintang
Purnaasa, Dkk, Strategi Pengelolaan Modal Kerja Untuk Meningkatkan Efisiensi
Operasional Perusahaan, Seminar Nasional & Call For Paper Hubisintek 2023.
Karim, Adiwarman Azwar,2006.
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta
Lailatis Syarifah, Teori Dasar
Ekonomi Mikro Dalam Literatur Islam Klasik, Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, Vol. 1,
No. 1. 2019.
M. Ridwan, Imsar, Dkk, Ekonomi
Mikro Islam, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara 2017. Nikmatul Husna, Husni Thamrin, Konsep Mikro Ekonomi
Syariah, Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah Volume 4, Nomor 2, Desember 2021.
Nurrohman & Nurhaeti,
Pemikiran Ekonomi Mikro Islam Dalam Lintasan Sejarah, Jurnal Ilmu Akuntansi Dan
Bisnis Syariah, Volume I/ Nomor 02/ Juli 2019.
Rianton, Nur Al Arif dan Euis
Amalia ,2010. Teori Mikro Ekonomi Suatu Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi
Konvensional. Kencana : Jakarta
Rozalinda, 2016. Ekonomi Islam
Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi. PT Raja Grafindo Persada :
Jakarta
Reni Ria Armayani Hasibuan, Dkk,
Ekonomi Mikro, Hak Penerbitan Pada Cv. Merdeka Kreasi Grou, Cetakan Ke-1,
Februari 2022.
Siti Saidah, Sri Nabilah, Dkk,
Konsep Dasar Ekonomi Makro Islam, Jurnal Manajemen Dan Akuntansi, Vol. 1, No. 4
Juli 2024.
Sukirno, Sadono, 2015. Mikro
Ekonomi Toeri Pengantar. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta
Syarfi, Muhamad.2004. Sistem
Ekonomi Islam ditengah Pertarungan Sistem Ekonomi Konvensional. Forum
Padagogik.
Tatik Mariyanti, Ekonomi Mikro
Islam Versus Konvensional, Diterbitkan Oleh : Penerbit Universitas Trisakti,
Jakarta, Cetakan Pertama : Mei 2017. Terjemahan Kemeneg 2019.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar