Jumat, 09 Mei 2025

POTRET KOMUNIKASI FILANTROPI ISLAM BERBASIS MEDIA SOSIAL

 MATERI FILANTROPI ISLAM

Oleh: Eny Latifah,S.E.Sy.,M.Ak


Potret Komunitas Filantropi Islam Berbasis Media Sosial

 

A.    Potret komunitas Filantropi Islam

Potret komunitas filantropi Islam menunjukkan keberadaan berbagai lembaga yang berfokus pada zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF). Komunitas ini aktif dalam membantu masyarakat, terutama kaum muslim yang membutuhkan, melalui kegiatan sosial, pendidikan, dan keagamaan. Lembaga-lembaga ini juga berperan dalam mengembangkan pemahaman tentang kedermawanan dan kepedulian sosial di kalangan umat Islam.

Komunitas filantropi Islam adalah kelompok atau organisasi yang berfokus pada praktik kebaikan dan kedermawanan dalam tradisi Islam. Mereka umumnya mengumpulkan dan mendistribusikan dana untuk kegiatan keagamaan, sosial, dan kemanusiaan, seperti zakat, infak, sedekah, dan wakaf. 

Berdasarkan definisi terkait filantropi, dapat dipahami bahwa filantropi adalah bentuk tindakan baik demi kepentingan masyarakat luas dengan tidak mengharapkan apapun. Kemudian, konsep filantropi semakin berkembang berawal dari memberikan bantuan berfokus pada individu menjadi fokus ke pemberdayaan masyarakat dengan tujuan menyejahterakan masyarakat. Untuk melihat konsep filantopi modern, peneliti melakukan wawancara kepada 2 (dua) lembaga filantropi yaitu Dompet Dhuafa dan Lazis NU.

Berdasarkan sejarahnya, Dompet Dhuafa adalah lembaga zakat yang merupakan lembaga nirlaba (nonprofit) milik masyarakat Indonesia, yang fokus kepada mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum duafa dengan dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF) serta dana lainnya yang halal dan legal, dari perorangan, kelompok, dan perusahaan/lembaga.

Kelahiran lembaga tersebut berawal dari empati kolektif komunitas jurnalis yang banyak berinteraksi dengan masyarakat miskin, sekaligus sering berjumpa dengan kaum kaya. Oleh karena itu, digagas manajemen galang kebersamaan dengan siapapun yang peduli kepada nasib duafa. Empat orang wartawan, yaitu Parni Hadi, Haidar Bagir, S. Sinansari Ecip, dan Eri Sudewo berpadu sebagai dewan pendiri lembaga independen Dompet Dhuafa Republika.

 

B.    Komunitas Filantropi Islam

Beberapa Komunitas Filantropi Islam:

1.     Lembaga Filantropi: Lembaga-lembaga yang secara formal beroperasi untuk mengelola dan mendistribusikan dana filantropi.

2.     Komunitas Relawan: Kelompok sukarelawan yang bekerja dalam kegiatan filantropi, misalnya dalam kegiatan sosial, bencana alam, atau kegiatan keagamaan.

3.     Yayasan: Yayasan yang didirikan untuk tujuan filantropi, seringkali didasarkan pada nilai-nilai agama dan bertujuan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat.

Contoh Komunitas Filantropi Islam:

1)    BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional): Lembaga pemerintah yang mengelola zakat di Indonesia.

2)    Dompet Dhuafa: Lembaga filantropi yang fokus pada pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.

3)    Lazis NU (Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Sedekah Nahdlatul Ulama): Lembaga filantropi yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama.

4)    Sedekah Rombongan, Sedekah Bergerak, Laskar Sedekah, Sedekah Kreatif Edukatif, dan Kitabisa.com: Lembaga filantropi yang berbasis media sosial.

Peran Komunitas Filantropi Islam:

1)    Membantu Mereka yang Membutuhkan: Menyediakan bantuan finansial, makanan, pakaian, pendidikan, dan layanan kesehatan.

2)    Pemberdayaan Masyarakat: Memberikan dukungan untuk pengembangan ekonomi, pendidikan, dan keterampilan masyarakat.

3)    Meningkatkan Kualitas Hidup: Memperbaiki kondisi hidup masyarakat, terutama mereka yang terkena dampak bencana atau kemiskinan.

4)    Menumbuhkan Rasa Peduli: Membangkitkan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk berbagi dan membantu sesama

C.     Peran Pemerintah atas Komunitas Filantropi Islam

Pemerintah memiliki peran penting dalam mendukung komunitas filantropi Islam di Indonesia, termasuk melalui regulasi yang mengatur pengelolaan zakat. Pemerintah juga berperan dalam mengoptimalkan pengumpulan dan penggunaan dana filantropi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Berikut adalah beberapa peran pemerintah yang lebih detail:

1.     Regulasi dan Pengaturan: Pemerintah mengeluarkan undang-undang dan peraturan terkait pengelolaan zakat, seperti Undang-Undang No. 38/1999 dan Undang-Undang No. 23/2011 untuk menggantikannya.

2.     Optimalisasi Dana Filantropi: Pemerintah berusaha untuk mengoptimalkan pengumpulan dan penggunaan dana filantropi, termasuk dana ZIS (Zakat, Infak, Sedekah), untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

3.     Kerja Sama dengan Lembaga Filantropi: Pemerintah dapat menjalin kerja sama dengan lembaga filantropi Islam untuk mengimplementasikan berbagai program sosial dan ekonomi.

4.     Penyaluran Bantuan: Pemerintah dapat menyalurkan bantuan melalui lembaga filantropi untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, seperti melalui program BAZNAS.

5.     Edukasi dan Sosialisasi: Pemerintah berperan dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya berzakat dan berinfak, serta pentingnya filantropi Islam dalam meningkatkan kesejahteraan.

6.     Dukungan untuk Lembaga Filantropi: Pemerintah dapat memberikan dukungan kepada lembaga filantropi melalui berbagai bentuk, seperti insentif dan reward bagi masyarakat yang aktif dalam kegiatan filantropi.

D.    Sedekah Rombongan

Cikal bakal SedekahRombongan berawal dari gagasan seorang social entrepreneur asal Kota Jogja, Saptuari Sugiharto. Gagasan itu pun tak serta merta datang begitu saja, ada proses yang mengawalinya. Semua bermula dari tulisan di blog pribadinya yang ia tulis di medio tahun 2001 silam.

Inspirasinya datang dari Putri Herlina, seorang remaja difabel yang tak memiliki tangan sejak lahir namun bekerja merawat bayi-bayi yang dibuang di Panti Asuhan Sayap Ibu di Jogjakarta. Saptuari kemudian mengisahkan cerita untuk mengumpulkan bantuan untuk panti asuhan tersebut. Sungguh di luar dugaan, respon dari pembaca artikel tersebut bisa dinilai sangat luar biasa. Message, maupun mention terus masuk, semuanya ingin nitip sedekah, semuanya ingin sedekahnya diberikan kepada yang membutuhkan.

“Saya seperti mendapatkan amanah dari langit. Bayangkan, kawan-kawan yang hanya berkenalan di dunia maya dan tidak pernah berjumpa dengan saya. Mereka rela berbagi dan percaya bahwa sedekahnya akan sampai kepada yang berhak. Hanya Allah yang mampu membuat semua ini terjadi. Terimakasih, kawan-kawan… Amanah kalian akan saya sampaikan. Ini adalah pertanggungjawaban dunia dan akhirat. Tangan, kaki, dan para malaikat-lah yang menjadi saksi aksi kita ini…” tutur Saptuari.

Langkahnya tak terhenti sampai di situ.  Saptuari memutuskan untuk melanjutkan gerakan ini dengan nama resmi SedekahRombongan. SedekahRombongan memang ditulis dengan taggar di depannya supaya mudah dikenali terutama di dunia maya. Saptuari kemudian membuat dua rekening khusus untuk menggalang dana dari donatur

SedekahRombongan yang kemudian disebut dengan Sedekaholic. Rekening ini bukan rekening bisnis dan hanya boleh menerima transfer dari Sedekaholic untuk Sedekah Rombongan.

Setiap harinya makin banyak yang memberikan donasi melalui SedekahRombongan. Ada yang konfirmasi ada yang tidak. Tetapi semua tercatat di mutasi rekening yang rutin direkap. Semua dana yang tergalang melalui SedekahRombongan disampaikan untuk para dhuafa. Kemudian, tanggal 9 Juni 2011 disepakati sebagai ‘hari kelahiran SedekahRombongan. Tanggal ini adalah tanggal posting pertama kali tentang pengumpulan bantuan untuk Panti Asuhan Sayap Ibu di Jogjakarta. Kini Sedekah Rombongan telah mengkukuhkan eksistensinya dengan bernaung dalam yayasan Sedekah Rombongan yang terdaftar di Kementrian Hukum dan HAM Republik Indonesia dengan nomor Yayasan AHU 0009592.HA.01.12.Tahun 2018.

Lalu, satu persatu muncul kawan-kawan yang mendukung gerakan SedekahRombongan. Ada yang menyumbang dana, ada pula yang menyumbang tenaga, hingga terkumpul banyak relawan yang sukarela mengabdikan dirinya. Tanpa gaji, tanpa pamrih, bahkan biaya bensin untuk wara-wiri pun ditanggung sendiri. Pada saat penyerahan juga muncul sukarelawan dadakan yang ikut mendukung gerakan ini, mereka semua ikhlas turun ke lapangan tanpa mendapatkan imbalan.

Sedekah Rombongan terus bergerak dan bertransformasi menjadi organisasi sosial yang siap siaga membantu sesama dengan terus meningkatkan layanannya.

SedekahRombongan hadir sebagai mitra pemerintah dan yayasan sosial lainnya. SedekahRombongan mengedepankan penghidmatan pada para dhuafa yang sakit dan tak mampu berobat, dan berperan sebagai ‘jembatan’ para Sedekaholic dengan para pasien.

Visi SedekahRombongan adalah menyampaikan titipan langit tanpa rumit, sulit, dan berbelit-belit.

Sedangkan misinya adalah pertama, mengajak semua kalangan masyarakat untuk Bersama-sama merutinkan sedekah dengan mengedukasi tentang Gerakan Sedekah Rombongan.

Kedua, menyampaikan dana sedekah tepat sasaran kepada dhuafa yang membutuhkan, mendampingi yang sakit tanpa prosedur yang rumit. Dan ketiga, melaporkan semya santunan yang sudah diberikan dengan rapi dan akuntable untuk menjaga kepercayaan masyarakat.

Ketiga, melaporkan semua sedekah yang sudah disampaikan secara rapi dan berkelanjutan, agar kepercayaan masyarakat terus terjaga. Namun dalam bahasa sosial media visi SedekahRombongan yaitu “Cari muka di depan Tuhan”. Sedangkan misinya dirumuskan menjadi “Menyampaikan titipan langit tanpa rumit, sulit dan berbelit-belit”.

SedekahRombongan mempunyai filosofi layaknya rombongan semut yang mengangkat potongan roti bersama-sama. Work flow SedekahRombongan yaitu survey, santuni, dan dampingi. Hal ini berlaku terutama untuk para pasien baru yang perlu pendampingan. SedekahRombongan membantu pasien untuk menyiapkan kebutuhan jaminan kesehatan untuk pasien sebagai upaya memberikan haknya yang diberikan oleh pemerintah.

Kurir Sedekah Rombongan pada dasarnya merupakan kesatuan para kurir. Saat ini ada ratusan kurir SedekahRombongan yang tersebar di seluruh Indonesia. Mereka bergerak tanpa ekspos media dan bekerja dengan prinsip yang sama, yaitu membantu orang lain yang membutuhkan agar bisa cari muka di depan tuhan.

Rumah Singgah SedekahRombongan (RSSR)

RSSR atau Rumah Singgah SedekahRombongan merupakan rumah bersama yang dipergunakan untuk singgah dan/atau tinggal sementara bagi para pasien dampingan SedekahRombongan. #SedekahRombongan kini memiliki 14 rumah singgah yang tersebar di 13 kota di seluruh Indonesia.

 

E.     Laskar Sedekah

Apa itu Laskar Sedekah?

Laskar Sedekah adalah sebuah komunitas sosial yang melakukan aktivitas filantropi Islam dengan membantu orang-orang yang membutuhkan melalui pemberian sedekah.

Komunitas ini didirikan di Godean, SlemanDaerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 30 Maret 2012 oleh 7 orang pemuda atas inisiasi dari Ma’ruf Fahrudin. Beberapa kalangan mungkin terkesan pragmatis ketika mendengar kata “laskar” tersemat di nama komunitas itu. Terminologi tersebut kerap diasosiakan kepada hal-hal negatif, terutama berkaitan dengan kekerasan dan intimidasi terhadap golongan minoritas tertentu. Terlebih lagi, komunitas tersebut juga membawa embel-embel Islam yang pada masa ini sering diidentikan oleh publik sebagai kelompok radikal, bahkan ekstremis.

Berbeda dengan status quo tersebut, gerakan komunitas Laskar Sedekah cenderung berbeda. Mereka membantu banyak orang yang sedang mengalami kesulitan khusus, seperti sakit, biaya pendidikan, membangun fasilitas umum, dan lain-lain. Mereka seolah ingin menampilkan wajah baru Islam yang semestinya, yaitu yang dipenuhi rasa welas asih.

Komunitas independent yang peduli dan cinta kepada orang-orang yang membutuhkan,dan berkomitmen menyampaikan amanah  sedekah 100% tanpa potongan operasional. Mengabdikan diri dengan waktu, pikiran, tenaga, hingga materi yang mereka punya, untuk memaksimalkan kebaikan terhadap sesama dengan penuh keikhlasan, tanggungjawab, dan professional.

Selalu bergerak menyampaikan amanah  tanpa mengenal lelah meski tak mendapatkan upah. Hidup berdampingan dalam bermasyarakat senantiasa mengajarkan untuk berbagi terhadap sesama,  di samping itu memang begitu lah ajaran dari tiap agama. Sesuai dengan falsafah Jawa “urip ki kudu iso ndungkluk, ojo mung ndangak”, yang berarti kita hidup harus bisa melihat ke bawah kepada mereka yang membutuhkan uluran tangan, jangan lah menatap pada hingar-bingar kehidupan yang merupakan nafsu dunia.

Hidup ini akan terasa indah jika masing-masing di antara kita menyadari akan nikmatnya berbagi terhadap sesama. Lihatlah kemesraan keluarga semut, yang mau menyisikan sebagian sisa makanannya untuk saudara-saudara mereka. Alangkah indahnya mereka yang mau bergotong royong dengan yang lain hanya untuk mengangkat sebutir nasi. Alam di sekitar kita telah begitu banyak mengajarkan pada kita bagaimana caranya untuk berbagi dengan yang lain

 

Sejarah singkat dari Laskar Sedekah

Berawal dari cerita ada seorang balita yang sedang sakit namun tak ada biaya untuk berobat Melalui sahabat kecil tersebut, hati kami tergerak untuk saling berbagi. Dengan mendirikan sebuah wadah, dimana dalam wadah tersebut terkumpul biodata orang-orang yang membutuhkan, yang sebelumnya telah disurvei terlebih dahulu sehingga sedekah tersalurkan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.

Tujuh pemuda berinisiatif untuk membentuk komunitas ini. Ma’ruf Fahrudin sebagai founder komunitas ini merealisasikan mimpinya untuk berbagi terhadap sesama dengan meng-upload foto seorang balita yang sedang sakit namun tak ada biaya untuk berobat.

Visi Laskar Sedekah yakni sebagai gerakan sosial independen yang peduli dan cinta, kepada mereka yang membutuhkan.

Misi dari Laskar Sedekah mengabdi untuk masyarakat dalam berbagai kegiatan dan misi sosial, diantaranya menyalurkan sedekah cepat, tepat, mudah, profesional dan bertanggung jawab. Selain itu LS juga membantu anak Yatim, Piatu, Dhuafa, orang sakit maupun anak berkebutuhan khusus, pelajar yang tidak mampu, bahkan membantu janda dan duda yang tidak mampu.

Visi-Misi tersebut direalisasikan dalam aksi agenda rutin seperti tebar nasi bungkus, antar-jemput pasien ke rumah sakit, dan eksekusi sedekah yang meliputi menyampaikan uang tunai kepada target sedekah, maupun menyampaikan amanah akad sedekah dari berbagai program LS, diantaranya berbagi paket pendidikan, sembako, atau paket mengaji berupa Iqro’ dan Al-Qur’an.

Laskar sedekah mengajak kepada masyarakat untuk bersedekah melalui media sosial untuk menghimpun dana dalam membantu orang-orang yang membutuhkan. Termasuk sebagai sarana pertanggungjawabannya pun LS menggunakan media sosial dengan meng-upload foto-foto dokumentasi eksekusi sedekah.

Pasukan LS INDONESIA adalah Sebutan untuk anggota yang tergabung dalam Laskar Sedekah. Mereka semua bergerak hanya mencari ridha Allah tanpa mengejar materi. Sejauh ini LS memiliki ratusan pasukan yang tersebar di 17 kota di Indonesia, yaitu di Yogyakarta sebagai pusatnya dan di Jakarta, Bekasi, Samarinda, Tangerang, Surakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Makassar, Banjarmasin, Semarang, Bogor, Probolinggo, Padang, dan Malang sebagai cabangnya. Selain itu LS juga telah memiliki 9 mobil ambulance dan 2 mobil sosial yang digunakan untuk melayani antar-jemput pasien ke rumah sakit secara gratis maupun untuk transportasi menyampaikan amanah sedekah.

Komunitas dengan slogan “Sedekah 100%, tanpa dipotong operasional” memberikan arti semangat tersendiri yang mengingatkan akan pentingnya menyampaikan amanah dengan cepat, tepat dan bertanggung jawab tanpa menguranginya sedikitpun. Hal itulah yang membuat LS untuk senantiasa menghabiskan saldo yang ada di Rekening Bank agar uang sedekah dapat tersalurkan kepada mereka yang membutuhkan dengan segera.

Program Kerja Laskar Sedekah

Sesuai dengan visi dan misinya, Laskar Sedekah bertekad untuk membantu kegiatan kemanusiaan melalui penggalangan sedekah dari publik. Beberapa deskripsi yang telah mereka lakukan adalah sebagai berikut:

4.     Sedekah untuk anak yatim piatu yang tidak mampu.

Program ini bermaksud untuk memberikan santunan kepada anak yatim piatu, baik untuk keperluan sekolahkesehatangizi dan nutrisi, serta keperluan-keperluan lainnya.

Dalam kasus khusus, komunitas Laskar Sedekah juga turut ikut andil dalam upaya pembiayaan operasi anak yatim piatu dan membayar biaya kesehatan lain yang sulit untuk di-cover orang tuanya.

5.     Sedekah untuk janda dan duda yang tidak mampu

Selain anak yatim piatu, Laskar Sedekah juga memberikan santunan kepada janda dan duda tidak mampu, terutama yang telah berusia lanjut. Mereka mengatakan bahwa sebagian besar duda dan janda itu tidak terurus oleh keluarganya. Mereka juga banyak yang terlantar sehingga memerlukan kepedulian dari publik. Beberapa bantuan yang disalurkan untuk mereka antara lain sembako untuk keperluan sehari-hari, uang, serta biaya kesehatan

6.     Tebar nasi bungkus

Program tebar nasi bungkus biasanya dilakukan selama satu minggu sekali, tepatnya pada hari minggu pada pukul 05.00-06.00. Kegiatan tersebut juga diikuti oleh komunitas Laskar Sedekah dari seluruh chapter di Indonesia. Nasi bungkus itu dibagikan kepada para tukang becak, tukang sampah, pemulung, pengemis, dan orang-orang dhuafa lain yang memerlukan makanan.

7.     Wakaf Al Quran

Program wakaf Al-Qur'an ditujukan untuk memenuhi target 1 juta Al Quran bagi masjid, mushola, dan pondok pesantren di seluruh Indonesia. Dalam peluncurannya, Laskar Sedekah mengundang ustaz Yusuf Mansur selaku kepala pondok pesantren penghafal Al-Qur'an bernama Darul Quran untuk membawakan ceramah agama yang berkaitan dengan sedekah.

8.     Ambulans gratis

Program ambulans gratis ditujukan untuk mengatasi keperluan berobat orang-orang yang tidak memiliki biaya untuk membayar ambulans.

Bagi masyarakat yang membutuhkan ambulans gratis, mereka hanya perlu menghubungi contact person Laskar Sedekah. Namun demikian, ambulans tersebut baru tersedia di enam kota, yaitu YogyakartaSurakartaSemarangBekasiJakarta, dan Samarinda.

9.     Sedekah untuk orang sakit

Kegiatan tersebut berbentuk pemberian santunan kepada orang-orang yang menderita sakit tertentu namun tidak memiliki jaminan kesehatan seperti Badan Penyelenggara Jaminan SosialJamkesmas, dan Jamkesda. Pemberian santunan dilakukan untuk membayar biaya pengobatan mereka.

10.                        Sedekah untuk bencana alam

Seperti namanya, program itu memberikan santunan kepada para korban bencana alam. Beberapa korban yang pernah menerima manfaat dari program tersebut adalah korban bencana banjir di Purworejo, kebakaran hutan di Sumatra dan Kalimantan pada tahun 2015.

 

DAFTAR PUSTAKA

Allamah, Rijal, Sri Sudiarti, and Julfan Saputra. 2021. “Peran Zakat, Infaq, Shadaqah Dan Wakaf Dalam Memberdayakan Ekonomi Ummat.” Al-Sharf: Jurnal Ekonomi Islam 2 (1): 35–46.

Barbara Ibrahim. 2008. From Charity to Social Change; Trends in Arab Philanthropy, (Kairo: American University in Cairo Press.

Hadi, Solikhul. 2018. “Pemberdayaan Ekonomi Melalui Wakaf.” ZISWAF: Jurnal Zakat Dan Wakaf 4 (2): 229–44.

Helmut K. Anheier and Regina A. List. 2005. A. Dictionary of Civil Society, Philanthropy and the Non-Profit Sector, London-New York: Routledge.

Lawrence J. Friedman and Mark D. McGarvie, (2003). Charity, Philanthropy, and Civility in American History, (New York: Cambridge University Press.

Linsay Anderson, “Conspicuous Charity”, MA Thesis (Texas: Texas A&M University, 2007).

M. Dawam Rahardjo. 2003. “Filantropi Islam dan Keadilan Sosial: Mengurai Kebingungan Epistemologis”, dalam Berderma untuk Semua: Wacana dan Praktik Filantropi Islam, ed. Idris Thaha, Jakarta: Teraju.

Marty Sulek, “On the Classical Meaning of Philanthropia”, Nonprofit and Voluntary Sector Quarterly, 39:3 (2010).

Murti, Ari. 2017. “Peran Lembaga Filantropi Islam Dalam Proses Distribusi Ziswaf (Zakat, Infak, Sodaqoh Dan Wakaf) Sebagai Pemberdayaan Ekonomi Umat.” LABATILA: Jurnal Ilmu Ekonomi Islam 1 (01): 89–97.

Robert L. Payton and Michael P. Moody, Understanding Philanthropy, (Bloomington and Indianapolis: Indiana University Press, 2008).

Syafiq, Ahmad. 2018. “Peningkatan Kesadaran Masyarakat Dalam Menunaikan Zakat, Infaq, Sedekah Dan Wakaf (ZISWAF).” ZISWAF: Jurnal Zakat Dan Wakaf 5 (2).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH DALAM BISNIS KONTEMPORER

  MATERI- PENGANTAR BISNIS ISLAM Oleh: Eny Latifah, S.E.Sy.,M.Ak Perspektif Ekonomi Syariah dalam Bisnis Kontemporer   A.      Pengertian Ek...