Sabtu, 26 April 2025

METODE EKSPERIMEN

 MATERI 8- METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF

Oleh: Eny Latifah,S.E.Sy.,M.Ak


Metode Eksperimen 

 

A.    Pengertian Metode Eksperimen

Metode eksperimen dalam penelitian kuantitatif adalah sebuah pendekatan penelitian yang bertujuan untuk mencari tahu pengaruh dari suatu variabel terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkontrol. 

Apabila menilik pada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), eksperimen memiliki arti sebagai percobaan yang bersistem dan berencana untuk membuktikan kebenaran atas suatu teori atau sebagainya. Perlu diketahui bahwa istilah “eksperimen” ini merupakan padanan bahasa asing (Inggris) yakni “experiment”, yang ternyata juga dalam bahasa Latin adalah “experiri” yang berarti menguji coba.

Adapun menurut Sugiyono (2019: 111) mengartikan bahwa metode eksperimen merupakan metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (treatment atau perlakuan) terhadap variabel dependen (hasil) dalan kondisi yang terkendalikan.

Kemudian, menurut Arikunto (2006), mendefinisikan bahwa penelitian eksperimen ini merupakan suatu cara untuk mencari hubungan sebab-akibat (kausal) antara dua faktor yang sengaja dimunculkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu.

Lalu ada juga Solso & MacLin (2002) yang juga berpendapat bahwa penelitian eksperimen ini adalah suatu penelitian yang di dalamnya akan ditemukan minimal satu variabel manipulasi untuk mempelajari hubungan sebab-akibat. Maka dari itu, penelitian eksperimen pasti akan berkaitan erat dengan kegiatan menguji suatu hipotesis. Hal tersebut dilakukan untuk mencari pengaruh, hubungan, maupun perbedaan perubahaan terhadap kelompok atau variabel yang tengah diteliti.

 

Penelitian ini dilakukan dengan cara memanipulasi variabel bebas (independen) dan mengamati pengaruhnya pada variabel terikat (dependen). 

Metode ini sering digunakan untuk menguji hipotesis dan mengidentifikasi hubungan sebab-akibat antara variabel-variabel yang diteliti. 

Memanipulasi Variabel: Dalam metode eksperimen, peneliti sengaja mengubah atau memanipulasi variabel bebas (misalnya, jenis obat, metode pengajaran, dll) untuk melihat dampaknya pada variabel terikat (misalnya, tingkat kesehatan, hasil belajar, dll). 

Kontrol Variabel: Peneliti berusaha untuk mengendalikan variabel lain yang dapat memengaruhi hasil penelitian, agar pengaruh yang diamati benar-benar disebabkan oleh variabel bebas yang dimanipulasi. 

Pengamatan dan Analisis: Setelah manipulasi variabel bebas, peneliti mengamati dan mengukur perubahan pada variabel terikat. Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk menentukan apakah ada hubungan sebab-akibat yang signifikan antara variabel-variabel tersebut. 

Contoh:

Penelitian untuk menguji efektivitas obat baru terhadap pasien yang menderita penyakit tertentu, atau penelitian untuk mengetahui pengaruh metode pengajaran baru terhadap hasil belajar siswa. 

 

B.    Mengenal Variabel dalam Penelitian Eksperimen

Variabel adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kondisi, keadaan, faktor, perlakuan, atau tindakan yang diperkirakan dapat mempengaruhi hasil penelitian.

Dapat disebut bahwa variabel adalah sesuatu yang hendak kita teliti. Apabila dilihat pada penelitian eksperimen, maka variabelnya ada dua yakni variabel eksperimental (treatment variable) dan variabel non-eksperimental.

Variabel eksperimental (treatment variable) adalah variabel yang berkaitan secara langsung dan diberlakukan untuk mengetahui suatu keadaan tertentu; yang mana diharapkan mendapatkan dampak atau akibat dari adanya eksperimen.

Variabel eksperimental ini menjadi kondisi yang hendak diteliti oleh pihak peneliti mengenai bagaimana pengaruhnya terhadap suatu gejala. Kemudian, variabel non-eksperimental adalah variabel yang tidak sengaja dilakukan tetapi tetap dapat memberikan pengaruh terhadap hasil. Nah, untuk mengetahui pengaruh atas variabel tersebut, maka kedua kelompok ini harus dikenakan kontrol yang berbeda.

C.     Karakteristik

1.     Memanipulasi Variabel

Karakteristik pertama yang tidak dimiliki oleh metode penelitian lain adalah tindakan manipulasi variabel. Dalam tindakan tersebut, tidak dilakukan secara sembarangan begitu saja, tetapi tetap harus secara terencana oleh si peneliti.

Tindakan manipulasi yang dimaksud adalah tindakan atau perlakuan yang dilakukan oleh pihak peneliti atas dasar pertimbangan ilmiah dengan dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka, guna memperoleh perbedaan efek dalam variabel yang bersangkutan.

Misalnya dalam suatu proses penelitian eksperimen yang dilakukan di laboratorium, terdapat dua kelompok yakni kelompok treatment dan kelompok kontrol yang diberikan tingkatan suhu pada ruangannya berupa dingin, sedang, dan panas.

Nah, ketika proses manipulasi nanti akan terdapat perbedaan kondisi ruangan yang telah direncanakan sebelumnya supaya peneliti dapat memperoleh hasil yang mungkin berbeda terhadap dua kelompok tersebut. Dari adanya perbedaan yang muncul, dapat diperhitungkan sebagai akibat atas adanya manipulasi variabel terhadap dua kelompok.

2.     Mengontrol Variabel

Mengontrol adalah tindakan untuk memindahkan pengaruh variabel lain pada variabel terikat yang mungkin saja mempengaruhi penampilan variabel tersebut.

Kegiatan mengontrol suatu variabel atau subjek dalam penelitian ini tentu saja memiliki peranan penting. Hal tersebut karena tanpa adanya tindakan kontrol secara sistematis, maka pihak peneliti tidak dapat melakukan evaluasi dengan melakukan pengukuran secara cermat terutama pada variabel terikat.

Tujuan dari tindakan ini adalah mengatur situasi yang terjadi di dalam penelitian eksperimen, supaya efek dari variabel tersebut dapat diteliti.

3.     Melakukan Observasi

Ketika proses penelitian eksperimen ini tengah berlangsung, pihak peneliti akan melakukan observasi terhadap dua kelompok. Tujuannya adalah supaya dapat melihat dan mencatat fenomena apa yang muncul serta memungkinkan terjadinya perbedaan di antara dua kelompok tersebut atas adanya kontrol dan manipulasi variabel yang telah dilakukan sebelumnya.

Dalam proses penelitian eksperimen ini, biasanya akan terdapat dua kelompok variabel, yakni variabel bebas dan variabel terikat. Nah, pihak peneliti dianjurkan untuk lebih melakukan pengamatan terhadap variabel terikat, sebab variabel tersebut nantinya yang akan menerima akibat atas terjadinya perubahan secara sistematis dalam variabel bebas.

D.    Tujuan Metode Eksperimen

Secara umum, tujuan dilakukannya penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dan dibandingkan dengan kelompok lain yang mendapatkan perlakuan berbeda.

Tujuan dari dilakukannya penelitian eksperimen adalah:

1.     Untuk membangun hubungan yang memiliki fenomena sebab-akibat (causal-effect relationship)

2.     Untuk mempelajari pengaruh dari perubahan faktor atas situasi yang telah dikontrol.

3.     Untuk mencari pengaruh atas perlakukan tertentu terhadap yang lainnya dalam kondisi yang dikontrol.

4.     Untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari pemberian suatu perilaku dengan sengaja oleh peneliti.

5.     Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian.

 

E.     Syarat-Syarat Pelaksanaan Penelitian Eksperimen

Semua metode penelitian itu dapat berjalan secara baik dan memberikan hasil yang akurat apabila peneliti melaksanakannya sesuai dengan kaidah atau pedomannya. Tak terkecuali dengan penelitian eksperimen ini yang juga mempunyai syarat tertentu dan harus dipenuhi oleh pihak peneliti supaya proses penelitiannya dapat berjalan baik, yakni:

1.     Peneliti harus dapat menentukan secara sengaja mengenai waktu dan lokasi dimana dirinya akan melakukan penelitian tersebut.

2.     Penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dengan kondisi yang sama.

3.     Peneliti harus dapat memanipulasi variabel (mengubah dan mengontrol) yang diteliti sesuai dengan yang dikehendakinya.

4.     Diperlukan kelompok pembanding (control group) selain kelompok yang akan diberi perlakuan tertentu (experimental group).

 

F.     Jenis-jenis Metode Eksperimen

1.     Eksperimen Sejati (True Experiment)

Eksperimen yang melibatkan kelompok eksperimen (menerima perlakuan) dan kelompok kontrol (tidak menerima perlakuan), dengan pemisahan yang random.

Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek menjadi dua kelompok: kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Kelompok eksperimen menerima perlakuan atau intervensi yang sedang diteliti, sementara kelompok kontrol tidak menerima perlakuan tersebut atau menerima perlakuan standar.

Hasil dari kedua kelompok dibandingkan secara statistik untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok.

Contoh: Sebuah penelitian yang menguji pengaruh obat baru terhadap penyakit tertentu. Kelompok eksperimen diberikan obat baru, sedangkan kelompok kontrol diberikan plasebo (obat palsu).

2.     Eksperimen Semu (Quasi-Experiment)

Eksperimen yang tidak melibatkan pemisahan random antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Penelitian ini mirip dengan eksperimen true, namun tidak memiliki kelompok kontrol yang benar-benar acak.

Biasanya digunakan ketika sulit atau tidak etis untuk mengontrol semua variabel.

Contoh: Penelitian yang menguji pengaruh pelatihan terhadap peningkatan kinerja karyawan di suatu perusahaan, di mana hanya satu kelompok karyawan yang dilatih.

3.     Eksperimen dengan Desain Faktorial

Penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh beberapa variabel independen secara bersama-sama.

Misalnya, penelitian yang menguji pengaruh metode pembelajaran dan waktu belajar terhadap hasil belajar siswa.

4.     Eksperimen dengan Desain One-Group Pretest-Posttest:

Penelitian ini mengukur variabel dependen pada satu kelompok subjek sebelum dan sesudah perlakuan.

Contoh: Penelitian yang menguji pengaruh program bimbingan belajar terhadap hasil belajar siswa, di mana siswa diukur hasil belajarnya sebelum dan sesudah program bimbingan belajar. 

 

G.    Prosedur dan Tahapan Metode Eksperimen

Prosedur atau langkah-langkah untuk melakukan penelitian eksperimen ini pada dasarnya sama kok dengan prosedur dari metode penelitian lainnya. Menurut Emzir (2010), prosedur dalam penelitian ini mencakup:

1.     Memilih dan merumuskan masalah.

2.     Memilih subjek dan instrumen pengukuran.

3.     Memilih desain penelitian.

4.     Melaksanakan prosedur.

5.     Menganalisis data.

6.     Merumuskan kesimpulan.

Dalam penelitian eksperimen, nantinya harus diarahkan oleh sekurang-kurangnya satu hipotesis yang menyatakan adanya hubungan sebab-akibat (kausal) yang diharapkan antara dua kelompok.

Kemudian, menurut Darmadi (2013) yang sama-sama mencetuskan bahwa prosedur pelaksanaan penelitian ini tidak jauh beda dengan prosedur penelitian lainnya, secara eksplisit yakni:

1.     Melakukan kajian secara induktif yang berkaitan erat dengan permasalahan apa yang hendak dipecahkan.

2.     Mengidentifikasi permasalahan yang ada.

3.     Menggunakan studi literatur dari beberapa sumber yang relevan (biasanya buku dan artikel jurnal), memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan definisi operasional dan variabel.

4.     Membuat perencanaan terkait dengan pelaksanaan penelitian, yang mencakup kegiatan:

a)      Mengidentifikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi memungkinkan terjadinya kontaminasi ketika pelaksanaan.

b)      Menentukan cara untuk mengontrol kelompok-kelompok yang telah dipersiapkan.

c)       Memilih desain riset yang tepat.

d)      Menentukan populasi dan sampel yang akan mewakili sejumlah subjek penelitiannya.

e)      Membagi subjek menjadi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

f)        Menyusun instrumen yang sesuai, memvalidasi instrumen, dan melakukan pilot study supaya dapat memperoleh instrumen yang memenuhi persyaratan untuk mengambil data.

g)      Mengidentifikasi prosedur pengumpulan data dan menentukan hipotesis.

5.     Melakukan eksperimen.

6.     Mengumpulkan data kasar dari proses eksperimen.

7.     Mengorganisir dan mendeskripsikan data sesuai dengan variabel yang telah ditentukan.

8.     Menganalisis data dengan teknik statistika yang relevan.

9.     Menyusun laporan penelitian eksperimen berdasarkan pedoman yang ada.

 

H.   Validitas Penelitian Eksperimen

Pelaksanaan penelitian eksperimen ini dapat dikatakan valid apabila hasilnya disebabkan oleh variabel bebas yang dimanipulasi dan jika hasil penelitian tersebut dapat digeneralisasikan pada situasi di luar setting eksperimental.

Pada dasarnya, validitas adalah derajat ketepatan alat ukur penelitian terhadap isi sebenarnya yang diukur. Dalam hal ini, terdapat dua kondisi yang harus diterima dan diacu sebagai validitas internal dan eksternal.

1)    Validitas Internal

Menurut Hadjar (1996), validitas internal ini adalah penilaian yang dibuat berkenaan dengan keyakinan bahwa hipotesis tandingan dapat disingkirkan dari adanya kemungkinan sebagai eksplanasi dari hasil penelitian. Maka dari itu, peneliti perlu mengenali variabel apa saja yang mungkin dapat muncul dalam hipotesis tandingan bagi variabel eksperimental.

Terdapat 8 jenis variabel asing yang dapat mengancam validitas ini dan perlu diperhatikan ketika hendak melaksanakan penelitian eksperimen yakni: historis, kematangan, instrumentasi, testing, regresi, statistik, seleksi yang berbeda, dan moralitas.

2)    Validitas Eksternal

Dalam validitas ini ada 2 macam, yakni validitas populasi yang berkaitan dengan populasi subjek sampelnya, dan validitas ekologis yang berkaitan dengan kondisi eksperimen terhadap kondisi lingkungan lain.

I.       Kelemahan dan Kelebihan Penelitian Eksperimen

Kelebihan

Kelemahan

Meminimalisir adanya risiko berupa variabel tidak saling berhubungan dan adanya pembauran dalam hasil penelitian.

Desain penelitian eksperimen sulit untuk mewakili populasi tertentu.

Menjadi satu-satunya desain riset yang membuat hubungan sebab-akibat (kausal) dari variabel-variabelnya.

Kesulitan dalam pemilihan variabel ‘pengendali’ untuk mengeluarkan semua variabel yang membaur.

Mampu mengendalikan ancaman-ancaman yang berkaitan dengan waktu menuju validitas, terutama ketika melakukan pra dan pasca pengujian.

Tidak mampu mengisolasi satu variabel sebab ketika hipotesis tidak dapat dikendalikan maka sejumlah besar variabel tidak saling berhubungan.

Memungkinkan upaya manipulasi yang fleksibel, efisien, dan secara statistik.

Sering tidak memungkinkan untuk membuat ‘tempat alami’ yang diinginkan oleh pihak peneliti sebagai lapangan penelitiannya.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Arikunto, 2019. Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Hamdi, A. S., & E., B. 2014. Metode penelitian kuantitatif aplikasi dalam pendidikan. Deepublish.

Nugroho, A. S., & Haritanto, W. 2022. Pendekatan Penelitian Kuantitatif Dengan Pendekatan Statistika: (Teori, Implementasi & Praktik dengan SPSS)

Nurmalasari. 2018. Modul Metode Penelitian Disusun Oleh : Nurmalasari,SE,MM Program Studi Manajemen Informatika. Bsi Pontianak

Prajitno, S. B. 2013. Metodologi penelitian kuantitatif. Jurnal. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati.(tersedia di http://komunikasi. uinsgd. ac. id).

Punch, K. F. 2013. Introduction to social research: Quantitative and qualitative approaches. sage.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH DALAM BISNIS KONTEMPORER

  MATERI- PENGANTAR BISNIS ISLAM Oleh: Eny Latifah, S.E.Sy.,M.Ak Perspektif Ekonomi Syariah dalam Bisnis Kontemporer   A.      Pengertian Ek...