Jumat, 14 Februari 2025

RAGAM PENELITIAN KUANTITATIF

 MATERI 2- METODE PENELITIAN KUANTITATIF

Oleh:

Eny Latifah,S.E.Sy.,M.Ak


Ragam Penelitian Kuantitatif

 

A.    Ragam Penelitian Kuantitatif

Macam penelitian dapat pula dibedakan dari “bentuk” datanya, dalam arti data berupa data kuantitatif atau data kualitatif. Data kuantitatif diartikan sebagai data yang berupa angka yang dapat diolah dengan matematika atau statistik, sedangkan data kualitatif adalah sebaliknya (yaitu: datanya bukan berupa angka yang dapat diolah dengan matematika atau statistik). Meskipun demikian, kadang dilakukan upaya kuantifikasi terhadap data kualitatif menjadi data kuantitatif. Misal, persepsi dapat diukur dengan membubuhkan angka dari 1 sampai 5.

Penelitian yang datanya berupa data kualitatif disebut penelitian kuantitatif. Dalam penelitian seperti itu, sering dipakai statistik atau pemodelan matematik. Sebaliknya, penelitian yang mengolah data kualitatif disebut sebagai penelitian kualitatif.

Berkaitan dengan macam paradigma (positivisme, rasionalisme, fnomenologi) yang dibahas di bagian berikut, macam penelitian dapat dikombinasikan, misal: penelitian rasionalisme kuantitatif, penelitian rasionalisme kualitatif (misal: penelitian yang mengkait pola kota atau pola desain bangunan).

Ragam Penelitian Kuantitatif dapat dibagi menjadi 7 (Tujuh), yaitu:

1.     Korelasi

Metode Korelasional merupakan salah satu dari macam-macam metode penelitian kuantitatif yang digunakan dalam evaluasi. Terutama untuk mendeteksi sejauh mana variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefesian korelasi. Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti korelasional adalah penelitian dengan tujuan untuk mendeteksi tingkat kaitan variasi-variasi yang ada dalam suatu faktor dengan variasi-variasi dalam faktor yang lain dengan berdasarkan pada koefisien korelasi.

2.     Deskriptif

Metode deskriptif merupakan salah satu macammacam metode penelitian kuantitatif dengan suatu rumusan masalah yang memadu penelitian untuk mengeksplorasi atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas, dan mendalam. Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti deskriptif ini bertujuan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.

3.     Kausal Komparatif

Metode penelitian kausal komparatif merupakan salah satu dari macam-macam metode penelitian kuantitatif. Nama populer dari macam-macam metode penelitian kuantitatif ini adalah ex-post facto. Metode Kausal komperatif digunakan dalam evaluasi untuk mengetahui kemungkinan hubungan sebab-akibat. Proses dari macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti kasual komparatif adalah dengan pengamatan terhadap akibat yang ada dengan mencari faktor-faktor penyebabnya. Melibatkan kegiatan peneliti yang diawali dari mengidentifikasi pengaruh variabel satu terhadap variabel lainnya, kemudian mencari kemungkinan variabel penyebabnya.

4.     Komparatif

Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti yang komparatif berfungsi membandingkan dua perlakuan atau lebih dari suatu variable, atau beberapa variabel sekaligus. Tujuan macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti komparatif ini untuk melihat perbedaan dua atau lebih situasi, peristiwa, kegiatan, atau program. Perbandingan yang dilihat dari bagaimana seluruh unsur dalam komponen penelitian terkait antara satu sama lain. Perhitungan yang digunakan macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti komparatif adalah berupa persamaan dan perbedaan dalam perencanaan, pelaksanaan, serta faktor pendukung hasil. Bagaimana unsur pembentuk hasil penelitian dapat menjadi latar belakang dari hasil penelitian tersebut.

5.     Eksperimen

Metode penelitian eksperimen merupakan salah satu dari macam-macam metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini dilakukan untuk menguji efektif atau tidaknya variabel eksperimen. Penelitian eksperimen biasanya lebih banyak digunakan dalam bidang eksak. Ada dua jenis penelitian eksperimen, semu dan sungguhan. Metode eksperimen semu digunakan dalam evaluasi untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan yang dapat diperoleh data sebenarnya. Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti eksperimen ini biasanya digunakan dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/ atau memanipulasikan variable yang relevan.

Sementara metode eksperimen sungguhan digunakan dalam evaluasi untuk mengkaji kemungkinan saling hubungan sebab-akibat. Ini dilakukan dengan cara mengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen serta membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.

6.     Survei

Metode Survei digunakan dalam evaluasi untuk membuat pencanderaan secara sistematis, faktual, dan akurat terhadap fakta-fakta serta sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti survei digunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan data informasi tentang populasi yang besar.

Biasanya menggunakan sampel yang relatif lebih kecil. Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti survei digunakan untuk memecahkan masalahmasalah isu skala besar yang aktual dengan populasi sangat besar, sehingga diperlukan sampel ukuran besar. Dalam penelitian survei informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner.

7.     Inferensial

Inferensial merupakan salah satu macam-macam metode penelitian kuantitatif yang melakukan analisis hubungan antar variable dengan pengujian hipotesis. Maka, kesimpulan penelitian jauh melampaui sajian data kuantitatif saja. Dalam penelitian inferensial dapat membahas tentang besarnya peluang kesalahan dalam pengambilan kesimpulan.

 

B.    Logika Analisa

Analisis logika adalah jenis evaluasi yang memungkinkan  kita untuk melihat secara kritis teori program dengan menggunakan pengetahuan ilmiah yang tersedia baik bukti ilmiah yang ada maupun pengetahuan ahli.

Analisis logika merupakan jenis analisis yang mempunyai rancangan dengan menjalankan pemecahan ke suatu komponen secara keseluruhan atas dasar prinsip tertentu. Rancangan tersebut sesuai dengan klasifikasi yang dituju berdasarkan komponen-komponen agar leboh mudah untuk dibedakan setiap komponennya sehingga dapat ditemukan dalam memecahkan masalah yaitu salah satunya adalah evaluasi kesalahan.  Analisis logika melibatkan identifikasi kesalahan logika pada sebuah konteks yang dapat dibedakan berdasarkan  kreterianya.

Analisis logika adalah jenis yang mempunyai rancangan dengan menjalankan pemecahan sesuatu ke bagian-bagian yang berisi keseluruhan atas prinsip tertentu, untuk menjelaskan kelompok yang terbentuk sehingga mudah dibedakan.

Analisis logika terbagi menjadi dua (2):

1.     Analisis universal

Yaitu sebuah analisis dari term umum ke term-term khusus yang menjadi bagian penyusunnya.

2.     Analisis dikotomi

Yaitu analisis menurut 2 kelompok yang saling terpisah, yaitu term positif dan term negatif. Atau dapat dikatakan bahwa analisis dikotomi tersebut didasarkan atas logika prinsip ekslusi terti, yaitu prinsip penyisihan jalan tengah.

            Langkah-langkah analisis yaitu:

            Sebelum melakukan sebiah analisis ada langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu:

1)    Mengumpulkan data-data penting

2)    Memeriksa kejelasan dan kelengkapan tentang pengisisan instrument pengumpulan data

3)    Melakukan proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pernyataan yang da dalam instrument pengumpulan data bersadarkan variable yang akan dianalisis

4)    Melakukan tabulasi atau kegiatan pencatatan data kedalam tabel-tabel induk

5)    Melakukan pengujian terhadap kualitas daya dengan menguji validitas dan juga menguji realibilitas instrument  dari pengumpulan data

6)    Menyajikan data dalam bentuk tabel frekuensi atau diagram agar lebih mudah untuk memahami atau menganalisis karakteristik data

7)    Menguji hipotesis, pada langkah ini dilakukan pengujian terhadap hipotesis apakah isinya benar atau tidak.

 

C.     Konsep dasar metode eksperiment.

Metode penelitian eksperimen adalah pendekatan yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan cara memanipulasi satu atau lebih variable independent dan mengamati dampaknya terhadap variabel dependen.

Menurut arboleda, penelitian eksperimen adalah penelitian yang mana para peneliti sengaja melakukan manipulasi terhadap satu atau lebih variabel dengan suatu cara supaya bisa mempengaruhi variable tersebut.

Kerlinger mendefinisikan penelitian eksperimen adalah penelitian yang mana peneliti melakukan manipulasi dan kontrol terhadap satu atau lebih variabel bebas, sekaligus melakukan pengamatan terhadap variabel-variable bebas, sekaligus mengamati variabel lainya yang terkait untuk menemukan variasi karena adanya manipulasi tersebut.

Jadi penelitian eksperimen merupakan penelitian yang diperlukan untuk memahami semua hal yang berkaitan dengan setiap komponen eksperimen dari jenis variabel, hakikat, karakteristik, tujuan, syarat, langkah hinga bentuk design penelitian.

Secara umum tujuan penelitian eksperimen adalah untuk menemukan atau mengetahui pengaruh dari suatu tindakan terhadap kelompok tertentu. Kemudian hasilnya dibandingkan dengan kelompok lain yang mendapat tindakan berbeda.

D.    Prinsip dasar dan jenis –jenis Penelitian Kuantitatif

Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengatasi masalah yang lazim terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan masyarakat luas. Di samping menyelesaikan tantangantantangan yang ada, penelitian juga berfungsi sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan pengetahuan dan konsepkonsep oleh para peneliti. Sejalan dengan hal ini Santoso (2007) mengemukakan untuk memecahkan berbagai permasalahan perlu penalaran (logika). Oleh karena itu peneliti harus melakukan tindakan berdasarkan logika. Masalah dapat dipecahkan apabila terlebih dahulu sudah dirumuskan, sehingga tujuan penelitian terarah untuk menjawab masalah dengan menggunakan Pendekatan yang tepat.

Pendekatan penelitian dapat dibagi atas dua jenis, yakni pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif berfokus pada hasil akhir atau outcome, sedangkan penelitian dengan pendekatan kualitatif fokus pada proses yang mengarah pada hasil. Pemilihan jenis penelitian juga dapat bergantung pada sifat data yang dibutuhkan untuk pengumpulan data. Pendekatan kuantitatif melibatkan pengumpulan data numerik, sedangkan penelitian kualitatif melibatkan data tekstual atau visual. Sangat penting bagi peneliti kuantitatif untuk memahami perbedaan antara pendekatan mereka dan penelitian kualitatif sehingga sangat penting untuk memahami atribut yang melekat pada penelitian kuantitatif.

Sugiyono (2018) menggambarkan atribut-atribut penelitian kuantitatif yang dapat diamati dari berbagai sudut pandang. Perspektif ini mencakup elemen-elemen seperti desain, tujuan, metodologi pengumpulan data, alat penelitian, kumpulan data, ukuran sampel, analisis, interaksi dengan partisipan, proposisi desain, waktu yang diperlukan untuk penyelesaian, dan tingkat kepercayaan pada hasil penelitian.

Adanya desain penelitian yang baik dapat menerjemahkan model ilmiah, dan data atau informasi yang diperlukan dalam penyelesaian masalah penelitian. Pada umumnya penelitian mengandung dua aspek utama yang saling berkaitan, yakni aspel substansi dan metode penelitian. Subtansi penelitian merupakan teori-teori tertentu yang berkaitan dengan fenomena yang diteliti. Aspek yang terkait dengan metodologi penelitian memerlukan proses penelitian yang sistematis, terukur, terkendali, dan cerdas, yang melibatkan penerapan alat analisis untuk analisis data. Mensintesiskan kedua aspek ini mengarah pada identifikasi dua titik fokus utama: konseptualisasi dan operasionalisasi masalah. Aspek-aspek ini disusun dalam urutan sebagai berikut: (1) penetapan konteks penelitian, (2) penentuan tujuan penelitian, (3) perumusan hipotesis, (4) penetapan kerangka kerja penelitian, (5) penentuan populasi dan sampel penelitian, (6) pengumpulan data, dan (7) analisis data.

Dalam hal tujuan, penelitian kuantitatif berusaha untuk merumuskan dan menggunakan model, teori, atau hipotesis matematis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran memegang peran penting dalam penelitian kuantitatif karena proses ini membangun hubungan mendasar antara pengamatan empiris dan representasi matematis dari asosiasi kuantitatif. Selain itu, tujuan utama dari penelitian kuantitatif adalah untuk memastikan hubungan antara variabel dalam populasi tertentu. Jenis penelitian ini menguji teori, dan hasilnya dapat diekstrapolasi menjadi generalisasi yang menawarkan wawasan prediktif yang relevan dengan populasi yang diteliti. Penelitian kuantitatif dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis desain utama: deskriptif dan eksperimental. Penelitian kuantitatif deskriptif melibatkan pengukuran dalam satu kesempatan. Akibatnya, penyelidikan terhadap hubungan antara variabel-variabel hanya terjadi sekali. Di sisi lain, studi eksperimental melibatkan pengukuran variabel sebelum dan sesudah untuk mengeksplorasi hubungan sebab-akibat dari fenomena yang sedang dipelajari. Selanjutnya, karakteristik yang mendefinisikan penelitian kuantitatif akan diuraikan.

Aspek teknik pengumpulan data. Pada penelitian kuantitatif data diperoleh melalui kuisioner yang dikembangkan oleh peneliti, dan atau diadaptasi dari penelitian sebebelumnya. Peneliti mendeskripsikan proses pengumpulan data dan mengidentifikasi variabel yang diukur. Peneliti menegaskan apakah data yang digunakan dalam penelitian berasal dari kuisiner yang dikembangkan berdasarkan definisi konseptual dan definisi operasional yang dilengkapi dengan kisi-kisi pengukuran variabel yang diteliti. Selain kuisioner data dapat diperoleh melalui observasi dan wawancara yang terstruktur. Baik kuisioner, obeservasi dan wawancara terstruktur berdasarkan indikator. Aspek instrumen penelitian. Pada penelitian kuantitatif instrumen penelitian dapat berupa test, angket/kuisioner, wawancara terstruktur. Instrumen ini dapat digunakan apabila sudah distandarkan. Artinya instrumen yang dipergunakan terlebih dahulu diuji validitas dan reliabelitasnya. Artinya instrumen sudah memenuhi standar dan tepat digunakan untuk mengukur obyek penelitian dimanapun dan kapanpun diperguanakan.

Aspek data. Pada penelitian kuantitatif data yang dibutuhkan adalah berbentuk kuantitatif. Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan formula yang sudah ditetapkan. Hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen. Aspek sampel. Pada penelitian kuantitatif pada umumnya menggunakan sampel besar. Sampel tersebut diambil dari populasi dimana sampel harus representatif artinya memenuhi karakteristk populasi. Sampel diambil sedapat mungkin dengan random atau menggunakan formula. Sampel dipastikan dari awal agar pada saat pengumpulan data jumlah sampel sudah memenuhi persyaratan analisis.

Aspek analisis, penelitian kuantitatif menggunakan pola berpikir deduktif. Pola pikir peneliti bertujuan untuk memahami fenomena dengan memanfaatkan konsep-konsep yang luas untuk menjelaskan pengertian-pengertian yang spesifik. Proses berpikir menganut prinsip-prinsip positivisme, menjauhkan diri dari unsur-unsur subjektif. Analisis data mencakup statistik deskriptif dan inferensial. Statistik deskriptif mencakup analisis yang terkait dengan pengumpulan data dan penyajian data melalui tabel dan gambar untuk memberikan wawasan yang berharga. Sebaliknya, analisis statistik inferensial mencakup pemeriksaan data sampel yang diambil dari populasi untuk memprediksi hasil dan membuat kesimpulan untuk diterapkan ke data populasi yang lebih luas. Statistik inferensial merangkum kompilasi metode yang berkaitan dengan analisis segmen data, yang kemudian memungkinkan prediksi dan kesimpulan yang dapat diambil tentang seluruh data populasi. Ada ketidakpastian yang terkait dengan generalisasi yang dibuat melalui inferensi statistik. Hal ini terjadi karena kesimpulan yang diambil berdasarkan data/informasi parsial, artinya berasal dari sebagaian data yang diambil dari populasi sehingga yang didapat hanya peramalan. Aspek hubungan dengan responden. Pada penelitian kuantitatif data yang dibutuhkan diperoleh melalui instrumen. Oleh karena itu hubungan peneliti dengan responden diupayakan dibuat ada jarak berjarak, bahkan kalau boleh tidak ada kontak langsung dengan responden supaya objektif. Pada instrumen telah diberikan petunjuk pengisian kuisioner dengan jelas dan inisial responden juga tidak perlu dicantumkan untuk menjamin kuisioner diisi secara objektif tanpa ada intervensi dari peneliti. Aspek usulan desain. Dalam penelitian kuantitatif, desain penelitian bersifat komprehensif dan akurat, memperhitungkan berbagai faktor. Selain itu, literatur untuk penelitian ini relevan dengan masalah dan variabel yang diteliti. Literatur menggunakan terbaru baik bersumber dari buku 10 tahun terakhir dan jurnal ilmiah nasional dan internasional 5 tahun terakhir. Selain itu, metodologi penelitian memerlukan prosedur yang tepat dan komprehensif. Masalah diidentifikasi dengan tepat dan jelas, disertai dengan hipotesis yang didefinisikan dengan cermat. Semuanya ini dipastikan sudah jelas dan betul sebelum terjun ke lapangan untuk melaksanakan penelitian.

Aspek waktu penyelesaian. Pada penelitian kuantitatif jadwal penelitian sudah ditentukan sejak awal. Teknik pengumpulan data sudah ditentukan dengan kuisioner, populasi dan sampel, bahkan analisis data yang akan diperguanakan juga sudah diketahui. Dengan demikian waktu penyelesaian pennelitian tidak lama, dapat dikatakan dapat 17 diselesaikan sesuai dengan perencanaan apabila tidak ada kendala yang sangat berarti. Pada penelitian dengan pendekatan kuantitatif, aspek kepercayaan terhadap hasil penelitian sangat tergantung pada pengujian validitas dan reliabelitas instrumen sebagai alat memperoleh data. Apabila instrumen yang digunakan benarbenar valid dan reliabel maka pada umumnya tingkat kepercayaan 95%.

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Andra Tersianan. 2018. Metode Penelitian. Yogyakarta: Start Up Arifin, Z. (2017). Kriteria Instrumen dalam Suatu Penelitian. Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics), 2(1), 28-36.

Arikunto, S. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, 2019. Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Hamdi, A. S., & E., B. (2014). Metode penelitian kuantitatif aplikasi dalam pendidikan. Deepublish.

Nugroho, A. S., & Haritanto, W. (2022). Pendekatan Penelitian Kuantitatif Dengan Pendekatan Statistika: (Teori, Implementasi & Praktik dengan SPSS)

Nurmalasari. (2018). Modul Metode Penelitian Disusun Oleh : Nurmalasari,SE,MM Program Studi Manajemen Informatika. Bsi Pontianak

Prajitno, S. B. (2013). Metodologi penelitian kuantitatif. Jurnal. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati.(tersedia di http://komunikasi. uinsgd. ac. id).

Punch, K. F. (2013). Introduction to social research: Quantitative and qualitative approaches. sage.

Rasyid, F. (2015). Metodologi Penelitian Sosial Teori dan Praktik.

Santoso (2007). Fundamental Metodologi Penelelitian Kuantitatif dan Kualitatif.

Simon, M. K., & Goes, J. (2013). Ex post facto research. Retrieved September, 25, 2013.

Sinambela, L dan Sinambela, S. (2021). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Depok. Rajawali Press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH DALAM BISNIS KONTEMPORER

  MATERI- PENGANTAR BISNIS ISLAM Oleh: Eny Latifah, S.E.Sy.,M.Ak Perspektif Ekonomi Syariah dalam Bisnis Kontemporer   A.      Pengertian Ek...