MATERI 3- MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
Oleh:
Eny Latifah,S.E.Sy.,M.Ak
Peran
Manajer Keuangan dan Aktualisasi Syariah
A.
Pengertian
Peran
Teori
peran adalah sebuah sudut pandang dalam sosiologi dan psikologi sosial yang
menganggap sebagian besar aktivitas harian diperankan oleh kategori-kategori
yang ditetapkan secara sosial (misalnya ibu, manajer, guru).
Setiap
peran sosial adalah serangkaian hak, kewajiban, harapan, norma, dan perilaku
seseorang yang harus dihadapi dan dipenuhi. Model ini didasarkan pada
pengamatan bahwa orang-orang bertindak dengan cara yang dapat diprediksikan,
dan bahwa kelakuan seseorang bergantung pada konteksnya, berdasarkan posisi
sosial dan faktor-faktor lain. Teater adalah metafora yang sering digunakan
untuk mendeskripsikan teori peran.
Peran
yaitu kegiatan yang dilakukan seorang ataupun kelompok dalam upaya menjalankan
hak dan kewajibannya. Pelaku..peran dikatakan..telah berperan apabila sudah
melaksanakan..hak dan kewajibannya sesuai.dengan status.sosialnya di
masyarakat.
Peran
yaitu kegiatan yang dilakukan seorang ataupun kelompok dalam upaya menjalankan
hak dan kewajibannya. Pelaku..peran dikatakan..telah berperan apabila sudah
melaksanakan..hak dan kewajibannya sesuai.dengan status.sosialnya di
masyarakat.
Peran
adalah ilmu sosial yang merupakan fungsi ketika seseorang menduduki posisi
dalam struktur sosial, dimana seseorang..dapat..memainkan perannya
saat..menduduki jabatan..tertentu, jadi perannya saat menduduki suatu jabatan
adalah hak dan kewajiban yang harus ia jalankan.
Fungsi
peran adalah mengatur perilaku seseorang dan juga menyebabkan seseorang pada
batas-batas tertentu dapat meramalkan perbuatan-perbuatan orang lain, dengan
demikian, setiap orang yang menjalankan peranan tertentu akan saling
menyesuaikan satu dengan yang lainnya. Kedua, hubungan sosial dalam masyarakat
merupakan hubungan peran sesama individu dalam masyarakat, tentunya peran-peran
tersebut diatur oleh norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Peran lebih
menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri, dan sebagai suatu proses, idealnya
seseorang menduduki status tertentu dalam masyarakat serta menjalankan peran
tersebut secara optimal.
Terdapat
lima aspek penting peran menurut Scott et al dalam (M. Alfi Syahri,2018) yaitu:
a.
Peran memiliki sifat
Impersonal, artinya harapan ditentukan oleh posisi peran itu sendiri.
b.
Peran mempunyai kaitan
dengan perilaku kerja (task behavior), artinya suatu perilaku yang diinginkan
dalam pekerjaan tertentu.
c.
Peran itu adalah role
clarity and role ambiguity, artinya sulit untuk dikendalikan.
d.
Peran itu mampu
menghasilkan beberapa perubahan perilaku utama bila dipelajari dengan cepat.
e.
Peran dan sebuah pekerjaan
itu bukan sesuatu yang dapat disamakan, artinya seseorang yang memiliki
pekerjaan tertentu bisa jadi memainkan perannya lebih dari satu bukan hanya
pekerjaan itu saja contohnya ia yang seorang dokter juga merupakan seorang ayah
peranan tidak hanya menjadi dokter namun juga menjadi ayah.
Peran
terdiri dari tiga komponen, yaitu (Sutarto, 2009):
a.
Konsepsi peran, yaitu
kepercayaan seseorang tentang apa yang dilakukan dengan suatu situasi tertentu.
b.
Harapan peran, yaitu
harapan orang lain terhadap seseorang yang menduduki posisi tertentu mengenai
bagaimana ia seharusnya bertindak.
c.
Pelaksanaan peran, yaitu
perilaku sesungguhnya dari seseorang yang berada pada suatu posisi tertentu.
Kalau
ketiga komponen tersebut berlangsung serasi, maka interaksi sosial akan
terjalin secara berkesinambungan.
Peran
dibagi menjadi tiga yaitu (Soekanto,2001):
a.
Peran aktif, adalah peran
yang diberikan oleh anggota kelompok karena kedudukannya didalam kelompok
sebagai aktifitas kelompok seperti, pengurus, pejabat, dan lain sebagainya.
b.
Peran partisipatif, adalah
peran yang diberikan oleh anggota kelompok kepada kelompoknya dengan memberikan
sumbangsih yang sangat berguna bagi kelompok itu sendiri.
c.
Peran pasif, adalah
sumbangan anggota kelompok yang bersifat pasif, dimana anggota kelompok menahan
diri untuk memberikan kesempatan kepada fungsi-fungsi lain dalam kelompok
sehingga dapat berjalan dengan baik
B.
Pengertian
Manajer
Manajer (George
R. Terry, 2012) adalah seseorang yang melaksanakan aktivitas manajemen atau
pelaku manajemen. Seseorang manajer
mengetahui bahwa dalam rangka usha mencapai sasaran tertentu manusia perlu
memperoleh komunikasi, memerlukan rangsangan, dan memerlukan kepemimpinan serta
kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas secara memuaskan dan yang memberikan
kepuasan.
Menurut
Robert Tanembaum, Manajer adalah seseorang yang mengarahkan orang lain dan
bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut. Millet (1954), Manajer adalah orang
yang memimpin serta melancarkan sebuah kinerja dari orang-orang yang sudah
terorganisir secara formal sebagai sebuah kelompok guna memperoleh suatu tujuan
yang sama. Kimball and Kimball (1951) garis besar serta penyusunana kerangka
organisasi hingga pada pemilihan para pejabat teras di dalamnya.
James A.F Stonner, Manejer adalah seseorang
yang melakukan atau merangkai segala perencanaan, proses pengorganisasian,
pengarahan serta pengawasan usaha-usaha dari para anggota organisasi serta
penggunaan sumbersumber daya organisasi lain guna mencapai tujuan organisasi
yang sudah lama ditetapkan.
Prof. Dr.
H. Arifin Abdurachman, Manejer diartikan dengan orang yang melakukan
kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas, proses (kegiatan di dalam rentetan
maupun urutan-urutan, institut atau orang-orang yang melaksanakan kegiatan atau
suatu proses kegiatan
Manejer
adalah seseorang yang terdiri dari keseluruhan fungsi beserta tugas yang
meliputi sebuah sistem penyusunan perusahaan, pembiayaan, penyediaan seluruh
peralatan di sebuah perusahaan penetapan garis-
Manejer
adalah seseorang yang mempunyai pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang
baik dimana diakui oleh organisasi untuk bisa memimpin, mengelola,
mengendalikan, mengatur dan mengembangkan organisasi dalam rangka untuk
mencapai tujuannya. Kemudian definisi manajer yang lainnya yaitu seseorang yang
bisa mengarahkan orang lain dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan atau
kegiatan.
Menggunakan
istilah manajer untuk mengartikan siapa pun yang bertanggung jawab untuk
melaksanakan keempat aktivitas utama dari manajemen dalam hubungan dengan
waktu. Salah satu cara untuk memahami kompleksitas manajemen adalah memandang
bahwa manejer dapat berada diberbagai tingkat yang berbeda dan dengan perbedaan
cakupan kegiatan organisasi.
Manejer
dapat dibedakan dalam dua kelompok utama, yaitu secara hierarki dan jelas
keterampilan (Jones and George, 2011:53-58). Secara hierarki, seorang manejer dibedakan
menurut tingkat atau peringkat mereka dalam hierarki kekuasaan otoritas
organisasi. Selain berdasarkan hierarki, manejer dikelompokkan berdasarkan
keterampilan . dalam suatu organisasi, terdapat departemen-departemen atau
bagianbagian, seperti departemen produksi, pemasaran dan penjualan, keuangan,
dan akuntansi, yang merupakan sekelompok manejer dan karyawan yang bekerja
bersama karena mereka memiliki keterampilan pengalaman atau menggunakan
pengetahuan , alat, atau teknik yang relative sama dalam melaksanakan tugas
pekerjaannya.
Oleh karena
itu, berdasarkan hal tersebut manajer dikelompokkan lagi kedalam fungsi yang
berbeda-beda berdasarkan keterampilan teknis, keterampilan pemasaran atau
pengalaman yang dimilikinya. Keterampilan dapat dibedakan menjadi tiga macam ,
yaitu: keterampilan konseptual, keterampilan manusiawi, dan keterampilan
teknis.
Pada
suatu organisasi manejer sering dikelompokan menjadi manajer lini pertama,
manajer tingkat menengah, serta manejer puncak , bisanya digambarkan dengan
bentuk piramida, dimana jumlah dari karyawan lebih besar di bagian bawah dari
pada dipuncak.
1)
Manejer lini pertama
(first-line manager) Manejer lini pertama (first-line manager), dikenal dengan
istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkat yang paling rendah
yang bertugas mengawasi dan memimpin karyawan non-manajerial yang ada di dalam
proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervasior), manajer shift,
manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
2)
Manejer tingkat menengah
(middle manager) Manajer tingkat menengah (middle manager) mencakup semua
manajemen yang berada diantara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan
tugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer
menengah yaitu kepala bagian, pemimpin proyek, manejer pabrik.
3)
Manejer puncak (top
manager) Manajer puncak (top manager), dikenal dengan executive officer, yang
bertugas dengan meerencanakan strategi dan kegiatan perusahaan secara umum dan
mengarahkan jalannya perusahaan.
C.
Peran
Manajer Keuangan
Menjadi
manejer yang professional, harus memiliki tiga peran penting yaitu :
1)
Berkomunikasi dengan semua
manager lini secara terus-menerus.
2)
Menghadiri konferensi
untuk mengembangkan jaringan kerja.
3)
Mengawasi apa yang
dilakukan oleh pesaing .
Dengan
peran diatas maka kelanjaran suatu perusahaan akan lebih menguntungkan, dan
dapat berjalan dengan baik sesuai aturan yang telah ditetapkan.
Manejer
merupakan seorang yang mengembang tugas penting dalam sebuah organisasi.
Menurut Mintzberg dalam robbins dan judge ( 2008 ) terdapat sepuluh peran yang
berbeda dan di kelompokan menjadi tiga kategori yaitu:
1.
Peran hubungan antar
pribadi.
Peran hubungan antar pribadi terdiri peran manejer
sebagai tokoh yang harus mampu menjadi contoh yang baik bagi para bawahannya
sehinga para karyawan akan bermotifasi untuk dapat bekerja dengan baik, peran
sebagai pemimpin yang harus mampu mempengaruhi bawahan agar dapat bekerja
sesuai aturan yang telah di tetapkan oleh perusahan, dan peran sebagai
penghubung yang sangat penting untuk mencicpakan hubungan kerja sama dengan
karyawan.
2.
Peran manejer sebagai
penyebar informasi
Menurut Mintzberg yang kedua adalah peran
informasi yang terdiri dari peran sebagai pemantau, penyebar informasi dan juru
bicara organisasi. Peran sebagai pemantau diantaranya pemberian tambahan
penghasilan, pujian dan pemberian hadia, cara lain yaitu dengan memberikan
hukuman yang merupakan jenis pemberian motifasi secaraa negatif kepada karyawan
apabila pekerjaan mereka kurang baik. Sebagai penyebar informasi manejar harus
harus memberikan informasi kepada karyawan dengan jelas, dan dapat
meminimalisir terjadinya kesalapahaman informasi. Manejer juga harus bertangung
jawab menjelaskan kepada pihak luar apabila terjadi sesuatu hal yang menyangkut
perusahan karena manejer juga berperan sebagai juru bicara organisasi.
3.
Peran manejer sebagai
pengambilan kepuasan
Peran manajer yang ketiga yaitu peran manejer
sebagai pengambilan kepusan, terdiri dari peran kewirausahaan, sebagai
penyelesai masalah dan pengalokasi sumberdaya. Manejer harus berani mengambil
resiko terhadap keputusannya merupakan contoh peran sebagai wirausaha. Jika
terjadi konflik atau perselisihan diantara individu dalam perusahan maka peran
manejer sangat dibutuhkan untuk mencari pemecahan masalah, sedangakan sebagai
pengalokasi sumber daya, manejer harus dengan tepat dalam menempatkan karyawan
sesui kemampuan, sebab karyawan akan bersemangat untuk bekerja sesuai dengan
tangung jawabnya bila ditempatkan sesuai dengan keahliannya.
D.
Syarat
dan Ketentuan Menjadi Manajer Keuangan
Definisi
dari manajemen keuangan adalah manajemen dana yang berkaitan dengan
dari mana perusahaan dapat membiayai aktivitas usahanya dan akan dialokasikan
ke mana dana yang telah dimilikinya.
Manajer
akuntansi bertugas memberikan informasi akuntansi yang ditujukan untuk
manajer di setiap divisi ataupun manajemen perusahaan agar lebih siap di dalam
menganalisis, mengelola, mengontrol dan mengambil keputusan bisnis.
Tidak
mudah untuk menjadi manajer keuangan dan akuntansi yang andal di perusahaan.
Dibutuhkan soft skill, mental, pengalaman yang tinggi, dan tentu saja semua itu
ada prosesnya.
Sehingga,
perlu banyak persiapan khususnya bagi Anda yang masih fresh graduate, yang
masih duduk di bangku kuliah, atau yang baru bekerja di perusahaan untuk:
1) Mengetahui
dan menggali tugas seorang manajer akuntansi dan keuangan
2)
Menguasai kemampuan yang
harus dimiliki
3)
Memahami syarat dan cara
menjadi manager keuangan dan akuntansi yang kredibel di masa yang akan datang
Perbedaan
Manajer Keuangan dan Manajer Akuntansi
Baik
manajer akuntansi maupun manajer keuangan memiliki prospek pekerjaan yang
menjanjikan dan tersedia di banyak industri. Hal ini karena kedua posisi ini
berperan penting dalam keuangan perusahaan.
Meskipun
demikian, namun tugas dan tanggung jawab kedua pekerjaan ini relatif berbeda.
Biasanya
seorang manager keuangan sudah memiliki pengalaman akuntansi dan keuangan yang
lebih banyak, sehingga terlibat secara langsung pada pengambilan keputusan
jangka panjang.
Sementara
seorang manajer akuntansi umumnya lebih fokus pada transaksi keuangan
sehari-hari dan pelaporan.
Tugas
Manajer Keuangan dan Akuntansi
Terdapat
tugas yang membutuhkan kerja sama antara kedua posisi ini terutama untuk
membuat laporan keuangan, menawarkan saran untuk meningkatkan keuangan
perusahaan, dan melakukan analisis keuangan.
Namun,
kedua profesi ini juga memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing yang
cukup kontras.
Tugas
manajer keuangan lebih strategis dan berfokus untuk:
1)
Membantu perusahaan
membuat keputusan dalam mengontrol pengeluaran biaya agar menjadi lebih efisien
2)
Meningkatkan nilai
perusahaan sekaligus memimpin karyawan keuangan lainnya.
Sedangkan
tugas dan tanggung jawab manajer akuntansi berfokus pada:
1.
Komputasi dan pencatatan
perhitungan keuangan sehari-hari
2.
Memahami dan mematuhi
peraturan akuntansi
3.
Menyiapkan pajak
4.
Memeriksa catatan keuangan
untuk menghindari kesalahan atau human error
Kemampuan
atau Skill yang Harus Dimiliki Untuk Menjadi Manajer Keuangan dan Akuntansi
Secara
umum, kedua profesi ini memerlukan dua jenis kemampuan utama yaitu Soft Skills
dan Hard Skills yang masing-masing memegang peranan penting dalam perusahaan,
yaitu:
1.
Soft
Skills
Berikut daftar soft skill yang wajib dimiliki oleh
Anda yang ingin menjadi seorang manajer kauangan maupun akuntansi, yakni:
a)
Komunikasi. Seorang manajer keuangan
dan akuntansi memerlukan kemampuan komunikasi yang cerdas dan jelas, baik dalam
aspek kemampuan berbicara, menulis, hingga menjelaskan data dan informasi atau
membuat sebuah rekomendasi.
b)
Koordinasi. Manajer
keuangan dan akuntansi membutuhkan keterampilan koordinasi untuk mengelola dan
mengatur banyak karyawan dan pekerjaan pada saat yang bersamaan.
c)
Kepemimpinan. Manajer
keuangan dan akuntansi bertindak sebagai pemimpin dalam departemen mereka,
berkoordinasi dengan eksekutif untuk membahas tujuan perusahaan, dan membuat
rencana untuk seluruh karyawan di divisi keuangan dan akuntansi untuk memenuhi
tujuan tersebut. Dalam melaksanakan pekerjaan tersebut, maka posisi ini
membutuhkan keterampilan kepemimpinan yang kuat.
d)
Detail. Bertanggung
jawab untuk mengontrol dan memantau keuangan perusahaan, maka profesi ini
memerlukan kemampuan untuk melakukan sebuah pekerjaan dengan detail karena
harus memperhatikan data keuangan dan mengoreksi kesalahan dalam pelaporan
keuangan atau penganggaran dana perusahaan.
2.
Hard
Skills
Sedangkan hard skill yang dibutuhkan adalah
sebagai berikut:
a.
Akuntansi.
Manajer
keuangan dan akuntansi membutuhkan keterampilan ini untuk memahami dan
mendiskusikan laporan keuangan.
b.
Keterampilan
Teknis. Seiring berkembangnya teknologi di bidang keuangan yang
semakin bervariasi, maka manajer keuangan membutuhkan keterampilan teknis dalam
mengoperasikan berbagai teknologi keuangan yang digunakan oleh perusahaan.
c.
Analisis
Data dan Keuangan. Keterampilan kuantitatif dan analitis
memungkinkan manajer keuangan dan akuntansi dalam meninjau data keuangan
perusahaan dan pasar untuk mengidentifikasi risiko dan peluang.
d.
Pelaporan
Keuangan. Manajer keuangan dan akuntansi harus memastikan bahwa laporan
keuangan perusahaan mematuhi peraturan dan undang-undang. Manajer ini juga
membuat, menganalisis, dan menyajikan laporan keuangan agar memudahkan dalam
pengambilan keputusan bisnis oleh perusahaan.
Syarat
dan Cara Menjadi Manajer Keuangan dan Akuntansi
Berikut syarat dan cara menjadi manajer keuangan
dan akuntansi yang hebat di masa depan:
1)
Motivasi Diri Anda Sendiri
Memang bukanlah hal yang mudah untuk memunculkan
motivasi dalam diri sendiri. Karena sebagian besar orang cenderung menyesuaikan
dengan suasana hatinya. Lalu bagaimana cara memotivasi diri? Mulailah dengan
mengatakan dan meyakinkan diri sendiri bahwa Anda bisa menjadi seorang manajer
yang Andal di perusahaan. Langkah awal ini bisa menjadi pemicu alam bawah sadar
Anda untuk memberikan aura positif terhadap keyakinan dan membantu dalam
membentuk komitmen. Sehingga secara tidak langsung, Anda akan mulai melakukan
aktivitas yang mendukung Anda untuk menggapai impian sebagai manajer keuangan
dan akuntansi.
2)
Berorganisasi
Untuk Anda yang ingin menjadi Manajer yang hebat,
tipe gaya kepepimpinan Anda sangat dinilai oleh atasan maupun bawahan Anda. Sehingga,
berorganisasi merupakan solusi yang tepat agar diri Anda siap dalam menghadapi
segala tantangan di masyarakat, dan dengan begitu Anda akan terlatih dengan
sendirinya.
3)
Pendidikan yang
Berkualitas
Pendidikan yang kuat adalah dasar yang bagus untuk
setiap profesi berbasis pengetahuan. Hanya menjadi lulusan atau menjadi MBA
tidak bisa disebut sebagai pendidikan yang baik. Mulailah dengan selalu menantang
diri sendiri untuk kursus profesional di tingkat tersulit. Hal ini akan membawa
pengetahuan Anda ke tingkat yang baru. Dengan mencoba untuk turut serta
mengikuti sebuah kursus profesional yang baru dan menantang, akan memantik
semangat Anda untuk memiliki pendidikan yang baik. Pendidikan yang baik tidak
berarti bahwa belajar di sekolah-sekolah ternama. Pendidikan yang baik selalu
datang dari dalam diri individu. Semangat itu akan mendorong Anda menuju
belajar keterampilan baru, subjek dan teknologi. Kecuali, Anda memiliki
kecenderungan kuat terhadap pembelajaran dan pendidikan, selalu tidak mungkin
untuk menjadi konsultan yang baik. Misalnya, jika Anda seorang akuntan atau
akuntan manajemen, itu akan selalu sangat membantu Anda untuk menjadi konsultan
keuangan yang baik.
4)
Mendalami
Teori Akuntansi Menengah (Intermediate) & Lanjutan (advance)
Apabila sudah memasuki semester 3 sampai semester
7 di perkuliahan, pasti telah merasakan mata kuliah analisis laporan keuangan,
akuntansi keuangan, dan akuntansi keuangan lanjutan. Tidak ada salahnya bagi
Anda yang ingin menjadi manajer yang Andal, untuk mendalami kembali materi ini.
Karena dengan begitu, pengetahuan dan wawasan Anda pun akan semakin baik.
5)
Mengikuti
Pelatihan Keuangan dan Akuntansi
Ini merupakan investasi untuk Anda, karena
semuanya tidak ada yang instan dan butuh proses. Pelatihan keuangan &
akuntansi sangan penting, mengapa? Karena akan menambah pengetahuan dan
mengasah kemampuan. Anda bisa mengikuti pelatihan, seperti Pelatihan Akuntansi
Keuangan, mengikuti Pusat Pengembangan Akuntansi Keuangan (PPAK), mengikuti
ujian Certified Public Accountant (CPA), dan masih banyak lagi.
E.
Aktualisasi
Manajer Keuangan Syariah
Keuangan
syariah adalah jenis kegiatan pembiayaan yang harus sesuai dengan Syariah
(Hukum Islam). Konsep ini juga dapat merujuk padainvestasi yang diperbolehkan
menurut Syariah. Perbedaan utama antara keuangan konvensional dan keuangan
Islam adalah bahwa beberapa praktik dan prinsip yang digunakan dalam keuangan
konvensional dilarang keras di bawah hukum Syariah.
Aktualisasi
manajer keuangan syariah melibatkan beberapa aspek penting. Pertama, Peran
Manajer Keuangan sangat krusial dalam mengelola keuangan syariah. Mereka harus
bekerja sama dengan manajer lainnya untuk mencapai tujuan perusahaan.Dalam
konteks syariah, manajer keuangan harus memahami Etika dalam Manajemen Keuangan
Syariah.Ini meliputi memastikan bahwa kegiatan keuangan sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah, seperti tidak melibatkan riba atau spekulasi.
Dalam
mengaktualisasikan manajer keuangan syariah, juga perlu mempertimbangkan
Tanggung Jawab Sosial. Ini meliputi memastikan bahwa kegiatan keuangan syariah
berdampak positif pada masyarakat dan lingkungan.
F.
Tantangan
Manajer Keuangan pada Era Digital
Manajer
keuangan di era digital menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks.
Berikut adalah beberapa tantangan utama yang mereka hadapi:
1)
Transformasi Digital dalam
Keuangan
Harus memahami dan menerapkan teknologi finansial
(FinTech) seperti blockchain, AI, big data, dan otomatisasi dalam pengelolaan
keuangan. Beradaptasi dengan sistem
akuntansi berbasis cloud untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi.
2)
Keamanan dan Risiko
Siber
Ancaman kejahatan siber seperti pencurian data dan
peretasan sistem keuangan semakin meningkat. Harus memastikan keamanan
transaksi digital dan kepatuhan terhadap regulasi perlindungan data seperti
GDPR. General Data Protection
Regulation (GDPR) adalah undang-undang privasi Eropa yang menjadi berlaku
pada 25 Mei 2018. GDPR menggantikan EU Data Protection Directive, yang juga
dikenal sebagai Directive 95/46/EC, dan ditujukan untuk menyelaraskan
undang-undang perlindungan data di seluruh Uni Eropa (UE) dengan menerapkan satu
undang-undang perlindungan data yang mengikat di seluruh negara anggota.
3)
Volatilitas Pasar dan
Ketidakpastian Ekonomi
Fluktuasi nilai tukar, inflasi, dan krisis global
dapat berdampak pada stabilitas keuangan perusahaan. Harus memiliki strategi manajemen risiko
yang kuat untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi.
4)
Perubahan Regulasi
Keuangan
Peraturan keuangan dan perpajakan sering berubah,
terutama terkait transaksi digital dan kripto. Harus selalu up-to-date dengan
regulasi lokal maupun internasional.
5)
Persaingan dan Inovasi
dalam Dunia Keuangan
Munculnya FinTech dan layanan keuangan digital
menuntut perusahaan untuk berinovasi agar tetap kompetitif. Manajer keuangan harus mampu menyesuaikan
strategi keuangan dengan tren industri.
6)
Pengelolaan Big Data dan
Analisis Keuangan
Harus mengelola dan menganalisis data dalam jumlah
besar untuk pengambilan keputusan yang lebih akurat. Memanfaatkan
AI dan machine learning untuk membuat prediksi keuangan yang lebih baik.
7)
Perubahan Perilaku
Konsumen dan Digitalisasi Pembayaran
Konsumen lebih memilih transaksi digital seperti e-wallet, cryptocurrency,
dan mobile banking . Harus memastikan sistem pembayaran perusahaan aman,
efisien, dan sesuai dengan preferensi pelanggan.
Untuk menghadapi tantangan ini, manajer
keuangan harus terus belajar, mengembangkan keterampilan digital, dan mengadopsi
teknologi terbaru agar tetap relevan dan efektif dalam mengelola keuangan
perusahaan
DAFTAR
PUSTAKA
Abdulsyani.
2007. Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Ahmadi,
Abu, 1982. Sosiologi Pendidikan: Membahas Gejala Pendidikan dalam Konteks
Struktur Sosial Masyarakat. Jakarta: Rajawali Pers.
George
R. Terry. 2012. Asas-Asas Manajemen. Bandung : Alumni.
Lailatus
Sa'adah. (2020). Manajemen Keuangan. Jombang: Universitas KH. A Wahab Hasbullah.
M.
Alfi Syahri. 2018. Peran dan Wewenang Majelis Tuha Peut dalam Membuat Kebijakan
Partai Aceh (Studi Kasus Dewan Pimpinan Partai Aceh), Jurnal Ilmiah Mahasiswa
FISIP Unsyiah, Vol. 3, No. 1.
Mardiasmo.
2018. Otonomi & Manajemen Keuangan Daerah: Edisi Terbaru. Yogyakarta: Andi
Nurhayati,
Sri dan Wasilah. 2015. Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
Ratna
dumilah. 2021. Manajemen Keuangan Teori Dan Praktik. Surabaya: Cipta Media
Nusantara (CMN)
Ria,
Anita. 2020. Analisis Penerapan Aplikasi Keuangan Berbasis Android pada Laporan
Keuangan UMKM Mekarsari. Depok: Universitas Indrprasasti
Soemitra,
Andri. 2010. Bank & Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana
Sarwono.
2002. Psikologi Sosial: Individu dan Teori-teori Psikologi Sosial, Jakarta:
PT Balai Pustaka.
Sutarto.
2009. Dasar-dasar Organisasi. Yogyakarta: UGM Press.
Soekanto,
2001. Sosiologi Sebagai Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Riyan
Nuryadin, dkk., 2015. Teologi untuk Pendidikan Islam. Yogyakarta: K-Media.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar