Selasa, 18 Februari 2025

NILAI-NILAI SYARIAH DALAM BISNIS

 MATERI 3- PENGANTAR BISNIS ISLAM

Oleh:

Eny Latifah,S.E.Sy.,M.Ak

Nilai – nilai Syariah dalam Bisnis

 

A.    Komponen pokok agama Islam

Agama yang paling sempurna adalah Islam, nilai-nilai ajaran yang ada dalam Islam kompleks seperti yang tertulis didalam Al-Qur’an dan di jabarkan pada Al-Hadist serta dilengkapi dalam Ijma’ dan Qiyas.

Sangat penting menanamkan nilai-nilai syariah di dalam menjalankan segala amalan. Baik ibadah makhdoh dan ghoiru makhdoh khususnya bermuamalah (berbisnis). Cerminan bisnis syariah akan terlihat dengan menanamkan nilai-nilai syariah dalam menjalankanya.

Islam adalah rahmatan lil alamin yang memiliki komponen meliputi aqidah (iman), Syariah, dan Akhlaq.  Ada juga konsep dengan istilah lain berkenaan dengan komponen pokok agama Islam yaitu (3I) Iman, Islam, dan Ihsan.

1.     Aqidah atau keimanan

Merupakan keyakinan akan adanya Allah SWT, serta Rasul yang diutus untuk menyampaikan risalah-Nya kepada ummat melalui malaikat yang dituangkan dalam Al-Qur’an, yang mengajarkan tentang berbagai hal terkait dengan kehidupan dunia dan akhirat.

Keyakinan terhadap aqidah akan tergambar melalui diri seorang Muslim melalui:

a.      Tiada kekuatan lain di luar Allah. Keyakinan ini menumbuhkan jiwa merdeka bagi seorang muslim dalam pergaulan hidup, tidak ada manusia yang menjajah manusia lain, termasuk dia sendiri, tidak akan menjajah orang lain;

b.     Keyakinan terhadap Allah menjadikan orang memiliki keberanian berbuat, karena tidak ada baginya yang ditakuti selain melanggar perintah Allah.

c.      Keyakinan tersebut akan membentuk rasa optimis menjalani kehidupan, karena keyakinan

2.     Syariah

Merupakan aturan Allah SWT tentang pelaksanaan penyerahan diri secara total proses ibadah dalam hubugan dengan sesama makhluk.

Secara garis besar syariah meliputi dua hal pokok, yaitu ibadah dalam arti khusus atau ibadah “mahdah” dan ibadah dalam arti umum atau muamalah atau ibadah “ghoiru mahdah”. Ibadah ‘mahdah’ adalah ibadah yang pelaksanaanya dicontohkan oleh Rasulullah SAW, sedangkan ibadah “ghoiru mahdah” adalah ibadah yang tidak dicontohkan sepenuhnya oleh Rasulullah SAW, misalnya ekonomi yang khusus, politik, hokum, hubungan antar manusia, tata Negara, dan lain sebagainya.

Secara etimologis syariah berarti jalan, aturan,ketentuan atau undang-undang Allah SWT. Jadi ada aturan perilaku hidup manusia dalam berhubungan dengan Allah SWT; sesame manusia, dan alam sekitarnya untuk mencapai keridhoan Allah SWT. Yaitu keselamatan dunia dan akhirat.

3.     Akhlak

Akhlak dapat dipahami sebagai perangai, tabiat danadat, ini merupakan system perilaku yang dibuat. Kata akhlakselalu berkonotasi positif, orang baik sering kali disebut orang yang berakhlak, sementara orang yang tidak berbuat baik disebut orang tidak berakhlak.

Akhlak berkaitan dengan pelaksanaan ibadah kepada Allah SWT. Dan bermuamalah denganpenuh ikhlas. Tiga kompenan ajaran Islam, yaitu akidah, syariah dan akhlak merupakan suatu kesatuan yang integral tidak dapat dipisahkan. Ini digambarkan oleh firman AllahSWT. dalam QS. Ibrahim ayat 24-25:

Artinya:

Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat        perumpamaan kalimat yang baik, akarnya teguh dan cabangnya menjulang ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada tiap musim dengan seizing Tuhannya. Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.

Ayat tersebut menganalogikan ajaran Islam sebagai sebuah pohon yang baik, tumbuh subur menjulang dan buahnya sangat lebat. Akidah, syariat dan akhlak diumpamakan sebagai akar, pohon cabang dan buah Akidah adalah akar jika akar baik, pohon itu akan tumbuh subur, dan akan berbuah lebat. Akidah merupakan hal yang pokok yang menopang segenap perilaku muslim. Akidah kuat, maka syariatnyapun akan kuat, dan akhirnya perilaku tindakan-nya, berupa amal soleh akan baik. Inilah akhlak.

Akidah indikatornya “uluhiyah” dan “rububiyah”. Syariah indikatornya ibadah mahdah seperti bersuci, shalat, puasa, zakat, haji dan ghoir mahdah yaitu muamalah dalam system ekonomi, politik, keluarga, harta pusaka, perdata, pidana, pengembangan iptek dsb. Akhlak indikatornya “Al-Hub” dan “Al-khauf’ terhadap Allah SWT., sesame manusia, lingkungan, dan makhluk gaib.

Nah sekarang bagaimana dengan perilaku atau akhlak manusia dalam berekonomian dan berbisnis. Banyak sekali fenomena perilaku tidak terpuji sehingga merugikan masyarakat banyak. Contoh yang masih hangat diketahui bahwa makanan dicampur formalin, minuman diberi zat pewarna tekstil, telur palsu yang diciptakan melalui proses kimia, sampai ked aging babi di campurkan ke  daging sapi, sapi hidup disembelih, jamu dicampur dengan zat kimia berbahaya, menjual ayam yang sudah mati karena sakit, bahan bakar dioplos, dan banyak lagi kejahatan lain seperti penimbuan minyak tanah, dan lain sebagainya.

Ruang lingkup akhlak mencakup hal-hal yang berkaitan dengan hablumminallah serta hablumminannas. Lebih rinci lagi mencakup:

1.     Hubungan manusia dengan Allah, mentauhidkan Allah menghindari syirik, bertaqwa, memohon pertolongan kepada Allah, berdoa dan berdzikir.

2.       Pola hubungan manusia dengan Rasulullah SAW, menegakkan sunnah;

3.       Pola hubungan manusia dengan dirinya sendiri, seperti menjaga kesucian diri, tidak mengumbar hawa nafsu, selalu menyampaikan kebenaran, memberantas kezaliman kebodohan dan sebagainya,

4.       Pola hubungan dengan keluarga, berbakti kepada kedua orang tua, tutur kata yang baik dan sebagainya;

5.       Pola hubungan dengan masyarakat sperti menegakkan keadilan, berbuat ihsan, saling menghormati dan sebagainya’

6.       Pola hubungan manusia dengan alam, seperti menjaga kelestarian, tidak serakah, merusak bumi, menebang hutan dan sebagaianya.

Islam memiliki landasan yang menjadi pedoman hidup, baik di dunia maupun di akhirat. Pedoman tersebut adalah rukun Iman yaitu Iman Kepada Allah; Iman kepada malaikat; Iman kepada kitab Allah; Iman kepada Rasul; Iman kepada Hari Akhir

Relasi rukun iman dan Islam dalam bisnis adalah bilamana muslim yang taat pada ajaran dan kaidah yang ada dalam kitab suci Al-Qur’an dan menggunakan Al-Hadist sebagai pertimbangan dalam menjalankan bisnis, maka perjalanan dan proses apapun yang sedang dijalankan tidak akan pernah sia-sia. Dan pintu keberkahan (keuntungan dan keberuntungan) akan selalu mengiringi perjalanan. Bilaman bisnis mengalami gejolak dan krisis seorang muslim yang taat tidak akan mudah menyerah dan putus asa, karena percaya bahwa aka nada kemudahan setelah kesukaran. Mukjizat Allah pasti ada dan tangan Allah akan selalu terulur bagi hamba-Nya.

Relasi antara rukun iman dengan bisnis adalah ibarat ibadah tanpa niat. Bilamana bisnis dijalankan dengan niat kuat untuk memperoleh kesuksesan maka dalam proses menjalankanya akan datang yang namanya keraguan dan kemalasan. Karena niat menjadi kunci utama dalam menjalankan bisnis. Bisnis apapun akan berjalan dengan baik bila sertai niat beribadah dalam menjalankan kehidupan dan usaha dalam mencari rizqi yang Allah persiapkan untuk kita.

Bentuk relasi bisnis dengan rukun Islam adalah ibarat ibadah tanpa gerakan. Suatu bisnis harus segera dijalankan biar bisa mencapai tujuan yang di inginkan. Bisnis tidak bisa Berjaya bila hanya dalam angan-angan saja. Semua bisnis yang sukses harus di gerakkan dengan cepat dan tepat sesuai visi dan misi yang ingin di raih.

 

B.    Sistem Bisnis Syariah

Mengelola perusahaan tanpa sistem bisnis yang terstruktur dapat menimbulkan masalah operasional bisnis. Tanpa sistem yang efektif, perusahaan akan menjalani kegiatan bisnis dengan cara yang kurang efisien yang rentan terhadap berbagai kesalahan yang merugikan.

Dengan memilih jenis sistem bisnis yang tepat, perusahaan dapat mengoptimalkan produktivitas, mengurangi biaya operasional, serta meningkatkan kualitas layanan.

Selain itu, sistem bisnis dapat membantu perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi dan kebutuhan pasar, sehingga bisnis bisa menjaga daya saing mereka di industri.

Sistem bisnis adalah jaringan strategi, proses, dan prosedur yang dirancang dengan cermat, yang semuanya ditujukan untuk mencapai tujuan bisnis tertentu.

Sistem bisnis adalah sebuah alat yang menggabungkan berbagai fungsi, proses, dan teknologi dalam satu perusahaan. Sistem ini dibuat untuk membantu bisnis mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sistem perusahaan mencakup metode dan prosedur yang digunakan untuk mengelola operasional bisnis sehari-hari. Hal ini meliputi manajemen keuangan, pengelolaan sumber daya manusia, produksi, dan pemasaran.

Perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, konsistensi, dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan pasar dengan menerapkan sistem operasional yang efektif.

Sistem merupakan tulang punggung dari setiap bisnis yang sukses dan dapat ditingkatkan skalanya, tetapi mengapa demikian? Pada intinya, sistem bisnis adalah serangkaian tugas atau prosedur yang saling bergantung yang menguraikan secara tepat cara untuk mencapai tujuan bisnis. Apakah Anda sedang berjuang untuk merekrut karyawan baru atau merencanakan strategi pemasaran internet yang efektif, memiliki sistem bisnis yang solid dapat mengubah operasi bisnis Anda menjadi mesin yang lancar dan efisien.

Pertama-tama mari kita perjelas kesalahpahaman yang umum terjadi. Sistem bisnis dan proses bisnis tidaklah sama. Sementara proses bisnis merujuk pada serangkaian tugas terkait yang mengarah pada tujuan tertentu (seperti prosedur operasi standar), sistem bisnis mencakup proses-proses ini untuk mencapai tujuan bisnis bersama.

Secara ringkas, langkah inti dalam menciptakan sistem bisnis adalah:

1.       Identifikasi aktivitas bisnis Anda

2.       Uraikan setiap aktivitas menjadi langkah-langkah yang terperinci

3.       Carilah cara untuk memperbaiki sistem

4.       Uji sistem dan pantau kinerjanya

5.       Terus mengevaluasi dan memperbaiki sistem

Penskalaan bukan tentang melakukan lebih banyak hal. Ini tentang melakukan lebih banyak hal dengan lebih sedikit. Nantikan informasi lebih lanjut saat kami membahasnya untuk memberi Anda peta jalan guna membangun sistem yang tangguh dan efektif yang merupakan kunci dalam menskalakan bisnis Anda ke tingkat yang lebih tinggi.

Jenis jenis sistem bisnis yang umum digunakan dalam perusahaan dirancang untuk mengelola aspek-aspek spesifik dari operasi bisnis. Berikut adalah beberapa jenis sistem perusahaan yang umum:

1)    Sistem Manajemen Sumber Daya Perusahaan (ERP)

Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) adalah platform terpadu yang mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis seperti keuangan, produksi, sumber daya manusia, dan rantai pasokan, ke dalam satu sistem yang komprehensif.

Jika perusahaan tidak menggunakan sistem yang terintegrasi dengan ERP, perusahaan kerap mengalami kendala mengelola berbagai proses bisnis. Hal tersebut disebabkan karena tidak semua proses menggunakan software yang sama, sehingga dapat menyebabkan human error dan kinerja sistem bisnis yang kurang optimal.

Dengan menggunakan sistem ERP, perusahaan dapat mengelola data secara terpusat. Hal ini bisa memfasilitasi aliran informasi yang optimal serta memastikan koordinasi antar departemen yang lebih baik.

Untuk melihat langsung bagaimana ERP dapat mempercepat kegiatan bisnis, Anda dapat mencoba sistem bisnis ScaleOcean secara gratis. Setelah itu, Anda dapat mempelajari fitur-fiturnya dan menentukan bagaimana software ini dapat memenuhi kebutuhan bisnis Anda.

2)    Sistem Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM)

CRM (Customer Relationship Management) adalah sistem yang fokus pada pengelolaan data customer dan data prospected leads.

Sistem ini dapat membantu pengelolaan data pelanggan, melacak aktivitas penjualan, serta meningkatkan layanan pelanggan. Akibatnya, perusahaan dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan pelanggan mereka dan meningkatkan loyalitas pelanggan.

3)    Sistem Manajemen Rantai Pasokan (SCM)

SCM (Supply Chain Management) adalah sistem yang digunakan untuk mengelola aliran barang, informasi, dan uang dari pemasok ke pelanggan akhir. SCM mencakup perencanaan, pengadaan bahan baku, produksi, logistik, dan pengiriman produk. Dengan sistem SCM yang efektif, perusahaan dapat mengoptimalkan aliran rantai pasokan mereka, mengurangi biaya operasional, serta meningkatkan kecepatan pengiriman.

4)    Sistem Manajemen Keuangan

Sistem manajemen keuangan dirancang untuk mengelola aspek keuangan perusahaan, termasuk akuntansi, penggajian, perencanaan anggaran, dan pelaporan keuangan.

Jenis sistem bisnis ini membantu perusahaan dalam memantau aliran kas, memastikan perusahaan mematuhi regulasi keuangan yang berlaku. Selain itu, sistem ini dapat membantu membuat keputusan finansial yang lebih bijak berdasarkan data yang akurat.

5)    Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (HRM)

HRM (Human Resource Management) adalah sistem yang dirancang untuk mengelola seluruh kegiatan karyawan dalam perusahaan. Kegiatan tersebut meliputi perekrutan, pelatihan, penilaian kinerja, hingga penggajian dan manajemen tunjangan.

Software HRIS Indonesia membantu dalam mengotomatisasi proses HR, meningkatkan efisiensi, dan memastikan bahwa perusahaan taat terhadap peraturan ketenagakerjaan.

Beberapa hal  yang diperhatikan dalam Sistem Bisnis adalah:

1)    Konsep Sistem Bisnis

Saat kita mulai mengeksplorasi konsep sistem bisnis, penting untuk dipahami bahwa sistem bisnis bukan sekadar serangkaian tugas atau proses acak. Sebaliknya, sistem bisnis adalah jaringan strategi, proses, dan prosedur yang dirancang dengan cermat, yang semuanya ditujukan untuk mencapai tujuan bisnis tertentu.

2)    Mendefinisikan Sistem Bisnis

Sistem bisnis, pada intinya, adalah serangkaian tugas atau proses yang saling bergantung yang menguraikan secara tepat cara melakukan sesuatu dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan bisnis. Sistem bisnis seperti peta jalan yang memandu setiap aspek operasi bisnis Anda, mulai dari manajemen strategis dan pemasaran hingga layanan pelanggan dan manajemen arus kas. Sederhananya, jika Anda pernah bertanya-tanya 'bagaimana membangun sistem dalam bisnis', jawabannya terletak pada pembuatan cetak biru yang komprehensif dan terperinci dari operasi bisnis Anda. Cetak biru ini harus mencakup setiap tugas, besar atau kecil, yang perlu diselesaikan untuk mencapai tujuan bisnis Anda.

3)    Komponen Sistem Bisnis: Strategi, Proses, dan Prosedur

Sistem bisnis yang kuat terdiri dari tiga komponen utama: strategi, proses, dan prosedur.

a.      Strategi adalah rencana menyeluruh yang menguraikan sasaran bisnis Anda dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapainya. Misalnya, strategi pemasaran dapat mencakup langkah-langkah untuk menarik calon pelanggan dan mengubah mereka menjadi klien aktual.

b.     Proses adalah langkah-langkah yang terlibat dalam menjalankan strategi ini. Misalnya, proses penjualan dapat melibatkan identifikasi prospek, membuat kontak, menyajikan produk atau layanan Anda, dan menyelesaikan penjualan. Di sisi lain, prosedur adalah instruksi terperinci tentang cara melaksanakan setiap langkah dalam proses.

c.      Prosedur adalah tindakan spesifik yang perlu diambil untuk memastikan keberhasilan penyelesaian setiap tugas.

4)    Bagaimana Sistem Bisnis Berkontribusi pada Keberhasilan Bisnis

Sistem bisnis memegang peranan penting dalam keberhasilan bisnis apa pun. Sistem bisnis menyediakan pendekatan terstruktur untuk menyelesaikan tugas bisnis, memastikan bahwa setiap tugas diselesaikan secara efisien dan efektif. Sistem bisnis yang baik akan memperlancar beban kerja, meningkatkan produktivitas, dan pada akhirnya, mendorong hasil. Sistem bisnis yang baik juga akan mempermudah penerimaan karyawan baru dan memberikan layanan pelanggan yang konsisten, karena setiap prosedur didokumentasikan dengan jelas dan dapat diikuti dengan mudah oleh siapa pun di perusahaan.

Selain itu, memiliki sistem bisnis yang terdefinisi dengan baik akan menjadi aset yang berharga bagi perusahaan Anda. Seperti yang dikatakan Steve Andrews, pakar kami di She Reigns Creative : “Investor cenderung berinvestasi di perusahaan yang memiliki sistem bisnis yang solid. Sistem ini menjamin mereka memiliki basis pelanggan yang berkomitmen, cara yang pasti dalam melakukan sesuatu, dan aliran pendapatan yang dapat diprediksi.”

Di bagian berikutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang manfaat penerapan sistem bisnis dan mengeksplorasi bagaimana sistem tersebut dapat mengubah operasi bisnis Anda menjadi lebih baik. Jadi, jika Anda telah merenungkan tentang 'cara membangun sistem dalam bisnis', tetaplah bersama kami saat kami mengupas konsep penting ini dan memberikan strategi praktis untuk membantu Anda memulai.

5)    Manfaat Penerapan Sistem Bisnis

Saat Anda mempelajari cara membangun sistem dalam bisnis, pahami berbagai manfaat yang menyertai penerapan sistem bisnis yang tangguh. Sistem bisnis yang tangguh dapat mengubah operasi bisnis Anda secara drastis dan mengarahkan perusahaan Anda ke jalur menuju kesuksesan dan pertumbuhan. Berikut ini beberapa keuntungan utama yang dapat Anda harapkan:

6)    Menjadikan Setiap Anggota Tim Menjadi Ahli

Menerapkan sistem bisnis melibatkan pembuatan serangkaian tugas yang saling bergantung atau prosedur terdokumentasi yang menguraikan secara tepat cara melakukan sesuatu di organisasi Anda. Kejelasan dan transparansi ini menjadikan setiap anggota tim ahli dalam tugasnya. Proses bisnis yang terdokumentasi dengan baik dapat diserahkan kepada karyawan baru, dan mereka dapat menerapkannya tanpa pelatihan yang ekstensif. Proses ini tidak hanya menyederhanakan orientasi tetapi juga meningkatkan kualitas layanan pelanggan karena setiap anggota tim tahu persis apa yang harus dilakukan dan kapan melakukannya.

7)    Menghemat Waktu dan Meningkatkan Efisiensi

Sistem bisnis menyederhanakan beban kerja dan meningkatkan produktivitas. Dengan prosedur yang terdokumentasi untuk setiap tugas, tim Anda dapat bekerja lebih efisien, mengurangi waktu yang dihabiskan untuk tugas yang berulang, dan mencegah kesalahan yang dapat terjadi karena kurangnya kejelasan. Ini menghemat waktu berharga yang dapat digunakan untuk fokus pada penyusunan strategi dan pengembangan bisnis Anda.

8)    Memberikan Pengalaman Pelanggan yang Konsisten

Konsistensi adalah kunci dalam berbisnis. Dengan menggunakan sistem bisnis, Anda dapat memberikan pengalaman yang konsisten kepada pelanggan setiap kali mereka berinteraksi dengan bisnis Anda. Konsistensi ini membangun kepercayaan dan membina hubungan jangka panjang dengan klien Anda, yang penting bagi pertumbuhan dan keberhasilan bisnis.

9)    Meningkatkan Operasi dan Kinerja Bisnis

Dengan gambaran yang jelas tentang operasi perusahaan yang disediakan oleh sistem bisnis Anda, Anda dapat dengan mudah mengidentifikasi apa yang berhasil dan apa yang tidak. Kejelasan ini memungkinkan Anda untuk meningkatkan operasi dengan mudah dan menemukan potensi masalah sejak dini sebelum masalah tersebut meluas. Ini adalah pendekatan proaktif terhadap manajemen bisnis yang dapat meningkatkan kinerja bisnis Anda secara signifikan.

10) Menarik Calon Investor

Sistem bisnis yang kuat membangun aset yang berharga. Sistem tersebut menunjukkan bahwa bisnis Anda memiliki model yang dapat diulang untuk menghasilkan nilai, yang merupakan faktor penting untuk keputusan investasi. Hasilnya, sistem tersebut dapat meningkatkan nilai pasar bisnis Anda, menarik investor, dan memfasilitasi strategi keluar yang menguntungkan. Di She Reigns Creative, kami memahami kekuatan transformatif dari sistem bisnis yang efektif. Ini bukan hanya tentang bekerja di bisnis Anda; ini tentang bekerja pada bisnis Anda. Kami di sini untuk membimbing dan mendukung Anda dalam perjalanan ini, membantu Anda membangun sistem yang dapat diskalakan yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik Anda. Mari bekerja sama untuk membuat bisnis Anda berkembang.

11) Langkah-Langkah Membuat Sistem Bisnis yang Kuat

Membangun sistem bisnis yang tangguh mungkin terdengar menakutkan, tetapi dengan pendekatan yang tepat, proses ini dapat berjalan mudah dan menguntungkan. Di She Reigns Creative, kami telah membagi proses ini menjadi lima langkah yang dapat dikelola untuk membantu Anda menciptakan sistem bisnis yang efisien dan dapat diskalakan.

12) Mengidentifikasi Tugas dan Aktivitas Bisnis

Langkah penting pertama dalam proses pembuatan sistem adalah mengidentifikasi aktivitas bisnis Anda. Aktivitas ini adalah tugas dan operasi yang membuat bisnis Anda tetap berjalan setiap hari. Aktivitas ini dapat mencakup layanan pelanggan, pemasaran, penjualan, pengembangan produk, hingga manajemen keuangan, dan banyak lagi. Seperti yang disebutkan dalam posting blog kami tentang cara membangun sistem dalam bisnis Anda , memahami aktivitas inti memungkinkan Anda untuk fokus pada hal yang benar-benar penting dalam bisnis Anda.

13) Memecah Setiap Tugas Menjadi Langkah-Langkah Terperinci

Setelah Anda mengidentifikasi aktivitas bisnis Anda, langkah selanjutnya adalah memecah setiap tugas menjadi langkah-langkah terperinci. Proses pemecahan ini membantu menciptakan peta jalan yang jelas dan ringkas yang dapat diikuti oleh siapa pun di tim Anda.

14) Menerapkan Sistem: Dari Perencanaan hingga Eksekusi

Setelah Anda memiliki rincian terperinci dari setiap tugas, langkah selanjutnya adalah menerapkan sistem bisnis Anda. Proses ini melibatkan pembagian sistem dengan tim Anda dan memastikan setiap orang mengikuti langkah yang sama untuk setiap tugas.

15) Tinjauan dan Pembaruan Sistem Secara Berkala

Sistem bisnis yang baik bersifat dinamis, tidak statis. Ini berarti sistem tersebut harus berkembang seiring dengan bisnis Anda. Tinjau dan perbarui sistem Anda secara berkala untuk memastikannya tetap efektif dan relevan. Seperti yang disarankan dalam panduan kami untuk membuat sistem bisnis , hal ini dapat melibatkan penghapusan langkah-langkah yang berulang atau menggabungkan proses yang lebih efisien.

16)    Memasukkan Pemeriksaan dan Keseimbangan untuk Akuntabilitas

Langkah terakhir dalam menciptakan sistem bisnis yang tangguh adalah dengan menerapkan sistem pengawasan dan keseimbangan untuk akuntabilitas. Ini adalah langkah penting yang memastikan setiap anggota tim bertanggung jawab atas peran mereka dalam sistem, yang mendorong konsistensi dan meningkatkan efisiensi.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda sudah berada di jalur yang tepat untuk memahami cara membangun sistem bisnis yang efektif dan dapat ditingkatkan skalanya. Di She Reigns Creative, kami siap mendukung Anda dalam perjalanan ini, menyediakan perangkat dan keahlian yang Anda butuhkan untuk menciptakan sistem bisnis tangguh yang layak bagi bisnis Anda.

17) Memanfaatkan Otomasi dan Outsourcing dalam Sistem Bisnis

Saat Anda melanjutkan perjalanan Anda dalam mempelajari cara membangun sistem dalam bisnis, pahami potensi dari dua alat yang hebat: otomatisasi dan outsourcing. Ini dapat meningkatkan sistem bisnis Anda secara signifikan, membebaskan waktu dan sumber daya yang berharga untuk kegiatan pertumbuhan yang strategis.

18) Memahami Peran Otomasi dalam Sistem Bisnis

Otomatisasi merupakan pengubah permainan dalam operasi bisnis. Dengan mengotomatisasi tugas-tugas yang berulang dan memakan waktu, Anda dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi kesalahan, dan memungkinkan tim Anda untuk fokus pada aktivitas yang lebih strategis dan bernilai tambah. Bahkan, menurut Smith.ai, otomatisasi bahkan dapat menangani tugas-tugas seperti komunikasi bisnis , pengumpulan data pelanggan, dan survei umpan balik. Pertimbangkan potensi mengotomatiskan aktivitas seperti pemasaran email. Alat seperti MailChimp , Constant Contact , atau Drip dapat mengelola kampanye email Anda, sehingga Anda dapat menghemat waktu yang dapat digunakan untuk hal lain dalam bisnis Anda. Namun, perlu diingat: Tidak semua tugas harus diotomatisasi. Misalnya, pengelolaan media sosial memerlukan sentuhan manusia agar tetap menarik dan relevan.

19) Manfaat Outsourcing Tugas dalam Sistem Bisnis Anda

Outsourcing merupakan strategi lain yang dapat memperlancar operasi bisnis Anda. Dengan mendelegasikan tugas kepada profesional yang dialihdayakan, Anda dapat lebih fokus pada aktivitas strategis yang secara langsung berkontribusi pada pertumbuhan bisnis Anda. Pengalihdayaan dapat mencakup berbagai hal, mulai dari menjawab panggilan telepon hingga menjadwalkan janji temu, menerima pembayaran, dan bahkan memberikan wawasan kinerja. Perusahaan seperti Smith.ai menawarkan berbagai layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda. Selain itu, outsourcing menawarkan cara yang fleksibel untuk mengakses kumpulan profesional berbakat tanpa perlu komitmen penuh waktu. Hal ini dapat sangat bermanfaat jika sumber daya terbatas, seperti yang sering terjadi pada perusahaan rintisan dan usaha kecil.

20) Bagaimana Otomasi dan Outsourcing Dapat Menghemat Waktu untuk Tugas Lain

Baik otomatisasi maupun outsourcing adalah tentang bekerja lebih cerdas, bukan lebih keras. Keduanya memungkinkan Anda mendelegasikan tugas-tugas yang penting tetapi belum tentu merupakan penggunaan waktu terbaik, sehingga membebaskan waktu yang dapat digunakan untuk perencanaan strategis, kreativitas, dan pertumbuhan. Dengan memanfaatkan perangkat ini, Anda tidak hanya membangun sistem bisnis yang tangguh; Anda juga menciptakan model bisnis yang lebih berkelanjutan dan dapat ditingkatkan skalanya. Anda membuka jalan bagi bisnis Anda untuk tumbuh dan berkembang tanpa terbebani oleh tugas operasional harian.

Di She Reigns Creative , kami memahami kekuatan otomatisasi dan alih daya. Kami di sini untuk mendukung Anda dalam memanfaatkan alat-alat ini untuk membawa bisnis Anda ke tingkat yang lebih tinggi. Tujuan menciptakan sistem bisnis adalah untuk membuat hidup Anda lebih mudah, bukan lebih sulit. Semakin banyak Anda dapat mengotomatiskan dan mengalihdayakan, semakin banyak waktu yang Anda miliki untuk fokus mengembangkan bisnis Anda.

 

C.     Nilai-Nilai Syariah dalam Bisnis

Penerapan nilai-nilai syariah yang harus diterapkan dalam berbisnis:

1.     Jika terdapat seseorang yang membutuhkan sesuatu, maka haruslah memberikan laba minimal jika perlu tanpa keuntungan

2.     Jika membeli sebuah barang dari orang miskin, maka diusahakan untuk membeli dengan harga lebih

3.     Apabila seseorang berhutang kepada anda dan belum sanggup untuk membayarnya, maka perpanjanglah waktu. Sekiranya dari waktu yang diberikan mereka masih belum sanggup maka jangan memberatkannya dan sebaiknya dibebaskan

4.     Apabila mempunyai hutang maka diusahakan untuk segera melunasinya secepat mungkin

Praktek dalam berbisnis juga penting sekali mengikuti tauladan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

a.      Bersifat jujur

b.     Senantiasa menolong atau memberi manfaat kepada orang lain

c.      Dilarang menipu

d.     Dilarang berbohong

e.      Jangan menjelekkan bisnis orang lain

f.        Jangan menimbun harta

g.      Tidak memonopoli perdagangan

h.     Menjual barang yang halal

i.        Bisnis harus bersih dari unsur riba (bunga), gharar (ketidakjelasan dalam bertransaksi) dan maysir (judi)

 

D.    Aspek Bisnis Syariah di Indonesia

Ada aspek yang harus diperhatikan dalam menjalankan bisnis syariah di Indonesia yaitu :

1.     Prinsip syariah

Bisnis syariah mengacu pada prinsip-prinsip yang sudah ditetapkan dalam agama islam, hukum islam mengedepankan keadilan, transparansi dan keseimbangan antara keuntungan dan kesejahteraan sosial.

2.     Produk halal

Produk atau jasa yang didistribusikan harus memenuhi standar kehalalan, produk yang dijual tidak mengandung bahan-bahan terlarang dan juga diperoleh dari cara yang halal pula.

3.     Akad yang jelas

Setiap transaksi memerlukan kesepakatan antara penjual dan pembeli yang diikat dalam suatu perjanjian yang disebut dengan akad, dan dalam hal ini tidak boleh adanya unsur paksaan. Dan ijab qabul (serah terima) antara penjual dan juga pembeli sangatlah penting dalam bisnis syariah.

4.     Etika dan moral

Bisnis syariah di Indonesia mengedepankan yang namanya etika dan moral yang baik ketika berdagang.

5.     Peran MUI

Peran MUI dalam bisnis syariah di Indonesia sangatlah penting dalam meningkatkan kesadaran umat muslim tentang pentingnya berbisnis dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah.

 

E.     Prinsip-prinsip Syariah dalam Bisnis

Menurut Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula dalam bukunya syariah marketing (2006: 67-93) setidaknya ada 9 etika yang harus menjadi prinsip-prinsip dasar bagi para pelaku usaha dalam memanajemen bisnisnya, yakni sebagai berikut :

1.     Memiliki kepribadian spiritual (taqwa).

Seorang muslim diperintahkan untuk selalu mengingat Allah, bahkan dalam suasana mereka sedang sibuk beraktivitas. Ia hendaknya sadar penuh dan responsif terhadap prioritas-prioritas yang telah ditentukan oleh Allah. Kesadaran akan Allah ini hendaklah menjadi sebuah kekuatan pemicu (driving force) dalam segala tindakan. Misalnya saja, ia harus menghentikan aktivitas bisnisnya saat datang panggilan shalat, demikian juga dengan kewajiban-kewajiban yang lain. Semua kegiatan bisnis harus selaras dengan moralitas dan nilai utama yang digariskan oleh al-Qur’an. Al-Qur’an menegaskan bahwa setiap tindakan dan transaksi hendaknya ditujukan untuk tujuan hidup yang lebih mulia (QS. At-Taubah [9]: 38, AlRum [30]: 7, An-Nisa’ [4: 47, al-Syura’ [42]: 20). Umat Islam diperintahkan untuk mencari kebahagiaan akhirat dengan cara menggunakan nikmat yang Allah karuniakan kepadanya dengan jalan yang sebaik-baiknya (QS. Al-Qashash [28: 76-77). Kemudian mendahulukan sesuatu yang secara moral bersih daripada sesuatu yang secara moral kotor, walaupun misalnya yang disebut terakhir mendatangkan banyak keuntungan yang lebih besar (QS. Al-Maidah [5]: 103, mendahukukan pekerjaan yang halal dari pada yang haram (QS. Hud [11]: 86), mendahulukan pahala yang besar dan abadi di akhirat ketimbang yang terbatas dan kecil di dunia (QS. AnNisa’ [4]: 77, Al-An’am [6]: 32, Al-A’raf [7]: 169, al-Anfal [8]: 67, Yusuf [12]: 57, dan Al-Ra’d [13]: 26), kegiatan bisnis tidak boleh sampai menghalangi mereka untuk mengingat Allah dan melanggar rambu-rambu perintah-Nya (QS. Al-Nur [24]: 37), dan senantiasa untuk selalu memiliki kesadaran tentang Allah (dzikrullah), meskipun sedang sibuk mengurusi kekayaan dan anak-anaknya (QS. Al-Munafiqun [63]: 9, dan AlTaqhabun [64]: 15)

2.     Berprilaku baik dan simpatik (Shidq)

Berprilaku baik, sopan santun dalam pergaulan adalah fondasi dasar dan inti dari kebaikan tingkah laku. Sifat ini sangat dihargai dengan nilai yang tinggi dan mencakup semua sisi manusia. Sifat ini adalah sifat yang harus dimiliki kaum muslim. Banyak ayat dalam al-Qur’an dan hadis-hadis Rasulullah yang memerintahkan kaum muslim untuk memiliki sifat tersebut, seperti QS. Al-Hijr [15]: 88 yang mengajarkan manusia untuk senantiasa berwajah manis, berprilaku baik dan simpatik, QS. Luqman [31]: 18- 19 yang mengajarkan untuk senantiasa rendah ahti dan bertutur kata yang manis, QS. Al-Imran [3]: 159 dan Al-Anbiya [21]: 107, yang mengatakan bahwa Rasulullah adalah manusia yang sangat pengasih dan murah hati. Bahkan Al-Qur’an juga mengharuskan umatnya untuk berlaku sopan dalam setiap hal, termasuk ketika melakukan transaksi bisnis dengan orang-orang yang bodoh (sufaha’), tetapi harus berbicara dengan ucapan dan ungkapan yang baik (QS. An-Nisa’ [4]: 5 dan 8), serta kaum muslimin diharuskan untuk berlaku manis dan dermawan terhadap orang-orang miskin, dan jika dengan alas an tertentu ia tidak mampu memberikan uang kepada orang-orang yang miskin itu, setidak-tidaknya memperlakukan mereka dengan kata-kata yang baik dan sopan dalam pergaulan (QS. Al-Isra’ [17]: 28).

3.     Berlaku adil dalam berbisnis (Al-Adl)

Islam telah mengharamkan setiap hubungan bisnis yang mengandung kezaliman dan mewajibkan terpenuhinya keadilan yang teraplikasikan dalam setiap pergaulan dagang dan kontrak-kontrak bisnis. Al-Qur’an berkali-kali menyatakan bahwa Allah mencintai orang-orang yang berbuat adil dan membenci orang-orang yang berbuat zalim, (QS. Hud [11]: 18), adil harus terhadap setiap orang termasuk yang tidak seagama denganmu (QS. Asy-Syura’ [42]: 15), dan perintah berbuat adil bagi setiap manusia (QS. An-Nisa’ [4: 28, Al-Maidah [5]: 42, Al-Hujurat [49]: 9, Al-An’am [6]: 152).

4.     Bersikap melayani dan rendah hati (khidmah)

Sikap melayani dan rendah hati merupakan sikap utama dari seorang pebisnis. Tanpa sikap melayani dan rendah hati, yang melekat pada kepribadiannya, dia bukanlah seorang yang berjiwa pebisnis. Rasulullah bersabda bahwa salah satu cirri orang beriman adalah mudah bersahabat dengan orang lain, dan orang lain pun mudah bersahabat dengannya. Al-Qur’an juga memerintahkan dengan sangat ekspresif agar kaum muslim bersifat lembut dan sopan santun manakala berbicara dan melayani pelanggan (QS. Al-Baqarah [2]: 83 dan QS. Al-Isra’ [17]: 53).

5.     Menepati janji dan tidak curang

Menepati janji atau amanah dalam Islam merukan sifat dan sikap utama yang harus dimiliki kaum muslim. Al-Qur’an dan hadis-hadis Rasulullah banyak menyatakan pentingnya menjaga amanah, seperti perintah untuk selalu menjaga amanah Allah, rasul-Nya, dan amanat-amanat lainnya (QS. Al-Anfal [8], Al-Nisa’ [4]: 58, Al-Maidah [5: 92, Al-A’raf [7]: 62, Al-Qalam [68], Hud [11]: 57, dan An-Nahl [16]: 35), pertanggungjawaban amanah di hadapan Allah sangat berat (QS. Al-Ahzab [33]: 72, dan Al-Ma’arij [70]: 32). Lawan dari menjaga amanah adalah curang (tatfif) merupakan sikap yang sangat dibenci Allah. Sikap curang, serakah, dan sikap tidak adil ini – demi memperoleh keuntungan yang lebih besar, bisa muncul dalam menentukan harga, takaran, ukuran, timbangan. Oleh karenanya, Allah berulang-ulang memerintahkan ini untuk memenuhi takaran dan timbangan secara adil (QS. Al-An’am [6]: 152, Al-Syu’ara [26]: 181-182, An-Nahl [16]: 90, dan QS. Al-Isra’ [17]: 35), Allah menurunkan ancaman keras kepada orang-orang yang curang (QS. Al-Muthafiffin [83]: 1-6).

6.     Jujur dan terpercaya (Al-Amanah)

Kejujuran merupakan akhak yang harus menghiasi manajemen bisnis syariah dalam setiap gerak langkahnya. Menurut Muhammad Ibn Ahmad al-Shahih, kejujuran yang hakiki itu terletak pada muamalah mereka. Jika ingin mengetahui sejauh mana tingkat kejujuran seorang sahabat, ajaklah kerja sama dalam bisnis. Di sana akan kelihatan sifat-sifat aslinya, terutama dalam hal kejujuran.

7.     Tidak suka berburuk sangka (Su’uzh-zhann)

Islam sangat melarang pelaku usaha berburuk sangka terhadap pelaku usaha lain, hanya bermotifkan persaingan bisnis (QS. Al-Hujurat [49]: 12, dan Al-Ahzab [33]: 58).

8.     Tidak suka menjelek-jelekkan (Ghibah)

Menjelek-jelekkan (Ghibah) merupakan salah satu penyakit hati yang harus dihindari pelaku usaha. Allah melarang perbuatan tersebut dalam firman-Nya : “Dan janganlah sebagian kamu mengumpat sebagian yang lain” (QS. Al-Hujurat [49]: 12). Sehubungan dengan itu, Nabi Muhammad SAW juga mewanti-wanti umatnya dengan hadis berikut : “Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda, sesungguhnya Allah meridhai tiga hal dan membenci tiga hal. Allah meridhai kalian untuk hanya beribadah kepada-Nya, tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan engkau selalu berpegang teguh kepada tali Allah dan tidak bercerai-berai. Sebaliknya, Allah membenci banyak bicara (ghibah), banyak bertanya (yang tidak bermanfaat), dan menyia-nyiakan harta.” (HR. Muslim).

9.     Tidak melakukan suap (risywah)

Menyuap (risywah) merupakan perbuatan haram dan termasuk dalam kategori makan harta orang lain dengan cara batil. Memberikan sejumlah uang dengan maksud agar dapat memenangkan tender suatu bisnis, atau memberikan sejumlah uang kepada hakim atau penguasa agar dimenangkan suatu perkara atau di ringankan hukuman merupakan tindakan berkategori suap (risywah). Rasulullah SAW bersabda : “Allah melaknat penyuap dan penerima suap dalam hukum.” (HR. Ahmad, Al-Tirmidzi, dan Ibn Hibban), dan pada hadis lain : “Rasulullah SAW melaknat penyuap, penerima suap, dan yang menjadi perantaranya.” (HR. Ahmad dan Hakim).

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Basu Swasta. 2000. Pengantar Bisnis Modern,  Yogyakarta: Liberty.

Bertens. K. 2002.  Pengantar Etika Bisnis. Jakarta: Kanisius_

Berten. 2000.  Pengantar Etika Bisnis, Yogyakarta: Kanisius

Buchari Alma. 1999.  Pengantar Bisnis. Bandung: Alfabeta

Kartajaya, Hermawan dan Muhammad Syakir Sula. 2006. Syariah Marketing, Bandung: Mizan

Latifah, Eny. 2020. Pengantar Bisnis Islam. Jawa Tengah: CV.Sarnu Untung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH DALAM BISNIS KONTEMPORER

  MATERI- PENGANTAR BISNIS ISLAM Oleh: Eny Latifah, S.E.Sy.,M.Ak Perspektif Ekonomi Syariah dalam Bisnis Kontemporer   A.      Pengertian Ek...