MATERI 3- PENGANTAR BISNIS ISLAM
Oleh:
Eny Latifah,S.E.Sy.,M.Ak
Nilai –
nilai Syariah dalam Bisnis
A.
Komponen
pokok agama Islam
Agama
yang paling sempurna adalah Islam, nilai-nilai ajaran yang ada dalam Islam
kompleks seperti yang tertulis didalam Al-Qur’an dan di jabarkan pada Al-Hadist
serta dilengkapi dalam Ijma’ dan Qiyas.
Sangat
penting menanamkan nilai-nilai syariah di dalam menjalankan segala amalan. Baik
ibadah makhdoh dan ghoiru makhdoh khususnya bermuamalah (berbisnis). Cerminan
bisnis syariah akan terlihat dengan menanamkan nilai-nilai syariah dalam
menjalankanya.
Islam
adalah rahmatan lil alamin yang memiliki komponen meliputi aqidah (iman), Syariah,
dan Akhlaq. Ada juga konsep dengan
istilah lain berkenaan dengan komponen pokok agama Islam yaitu (3I) Iman,
Islam, dan Ihsan.
1.
Aqidah atau keimanan
Merupakan keyakinan akan adanya Allah SWT, serta
Rasul yang diutus untuk menyampaikan risalah-Nya kepada ummat melalui malaikat
yang dituangkan dalam Al-Qur’an, yang mengajarkan tentang berbagai hal terkait
dengan kehidupan dunia dan akhirat.
Keyakinan terhadap aqidah akan tergambar melalui
diri seorang Muslim melalui:
a.
Tiada kekuatan lain di
luar Allah. Keyakinan ini menumbuhkan jiwa merdeka bagi seorang muslim dalam
pergaulan hidup, tidak ada manusia yang menjajah manusia lain, termasuk dia
sendiri, tidak akan menjajah orang lain;
b.
Keyakinan terhadap Allah
menjadikan orang memiliki keberanian berbuat, karena tidak ada baginya yang
ditakuti selain melanggar perintah Allah.
c.
Keyakinan tersebut akan
membentuk rasa optimis menjalani kehidupan, karena keyakinan
2.
Syariah
Merupakan aturan Allah SWT tentang pelaksanaan
penyerahan diri secara total proses ibadah dalam hubugan dengan sesama makhluk.
Secara garis besar syariah meliputi dua hal pokok,
yaitu ibadah dalam arti khusus atau ibadah “mahdah”
dan ibadah dalam arti umum atau muamalah atau ibadah “ghoiru mahdah”. Ibadah ‘mahdah’ adalah ibadah yang pelaksanaanya
dicontohkan oleh Rasulullah SAW, sedangkan ibadah “ghoiru mahdah” adalah ibadah yang tidak dicontohkan sepenuhnya oleh
Rasulullah SAW, misalnya ekonomi yang khusus, politik, hokum, hubungan antar
manusia, tata Negara, dan lain sebagainya.
Secara etimologis syariah berarti jalan,
aturan,ketentuan atau undang-undang Allah SWT. Jadi ada aturan perilaku hidup
manusia dalam berhubungan dengan Allah SWT; sesame manusia, dan alam sekitarnya
untuk mencapai keridhoan Allah SWT. Yaitu keselamatan dunia dan akhirat.
3.
Akhlak
Akhlak dapat dipahami sebagai perangai, tabiat
danadat, ini merupakan system perilaku yang dibuat. Kata akhlakselalu
berkonotasi positif, orang baik sering kali disebut orang yang berakhlak,
sementara orang yang tidak berbuat baik disebut orang tidak berakhlak.
Akhlak berkaitan dengan pelaksanaan ibadah kepada
Allah SWT. Dan bermuamalah denganpenuh ikhlas. Tiga kompenan ajaran Islam,
yaitu akidah, syariah dan akhlak merupakan suatu kesatuan yang integral tidak
dapat dipisahkan. Ini digambarkan oleh firman AllahSWT. dalam QS. Ibrahim ayat
24-25:
Artinya:
Tidakkah
kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik, akarnya
teguh dan cabangnya menjulang ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada tiap
musim dengan seizing Tuhannya. Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia
supaya mereka selalu ingat.
Ayat tersebut menganalogikan ajaran Islam sebagai
sebuah pohon yang baik, tumbuh subur menjulang dan buahnya sangat lebat.
Akidah, syariat dan akhlak diumpamakan sebagai akar, pohon cabang dan buah
Akidah adalah akar jika akar baik, pohon itu akan tumbuh subur, dan akan
berbuah lebat. Akidah merupakan hal yang pokok yang menopang segenap perilaku
muslim. Akidah kuat, maka syariatnyapun akan kuat, dan akhirnya perilaku
tindakan-nya, berupa amal soleh akan baik. Inilah akhlak.
Akidah indikatornya “uluhiyah” dan “rububiyah”.
Syariah indikatornya ibadah mahdah seperti bersuci, shalat, puasa, zakat, haji
dan ghoir mahdah yaitu muamalah dalam system ekonomi, politik, keluarga, harta
pusaka, perdata, pidana, pengembangan iptek dsb. Akhlak indikatornya “Al-Hub” dan “Al-khauf’ terhadap Allah SWT., sesame manusia, lingkungan, dan
makhluk gaib.
Nah sekarang bagaimana dengan perilaku atau akhlak
manusia dalam berekonomian dan berbisnis. Banyak sekali fenomena perilaku tidak
terpuji sehingga merugikan masyarakat banyak. Contoh yang masih hangat
diketahui bahwa makanan dicampur formalin, minuman diberi zat pewarna tekstil,
telur palsu yang diciptakan melalui proses kimia, sampai ked aging babi di
campurkan ke daging sapi, sapi hidup
disembelih, jamu dicampur dengan zat kimia berbahaya, menjual ayam yang sudah
mati karena sakit, bahan bakar dioplos, dan banyak lagi kejahatan lain seperti
penimbuan minyak tanah, dan lain sebagainya.
Ruang lingkup akhlak mencakup hal-hal yang
berkaitan dengan hablumminallah serta
hablumminannas. Lebih rinci lagi
mencakup:
1.
Hubungan manusia dengan
Allah, mentauhidkan Allah menghindari syirik, bertaqwa, memohon pertolongan
kepada Allah, berdoa dan berdzikir.
2.
Pola hubungan manusia
dengan Rasulullah SAW, menegakkan sunnah;
3.
Pola hubungan manusia
dengan dirinya sendiri, seperti menjaga kesucian diri, tidak mengumbar hawa
nafsu, selalu menyampaikan kebenaran, memberantas kezaliman kebodohan dan
sebagainya,
4.
Pola hubungan dengan
keluarga, berbakti kepada kedua orang tua, tutur kata yang baik dan sebagainya;
5.
Pola hubungan dengan
masyarakat sperti menegakkan keadilan, berbuat ihsan, saling menghormati dan
sebagainya’
6.
Pola hubungan manusia
dengan alam, seperti menjaga kelestarian, tidak serakah, merusak bumi, menebang
hutan dan sebagaianya.
Islam
memiliki landasan yang menjadi pedoman hidup, baik di dunia maupun di akhirat.
Pedoman tersebut adalah rukun Iman yaitu Iman Kepada Allah; Iman kepada
malaikat; Iman kepada kitab Allah; Iman kepada Rasul; Iman kepada Hari Akhir
Relasi
rukun iman dan Islam dalam bisnis adalah bilamana muslim yang taat pada ajaran
dan kaidah yang ada dalam kitab suci Al-Qur’an dan menggunakan Al-Hadist
sebagai pertimbangan dalam menjalankan bisnis, maka perjalanan dan proses
apapun yang sedang dijalankan tidak akan pernah sia-sia. Dan pintu keberkahan
(keuntungan dan keberuntungan) akan selalu mengiringi perjalanan. Bilaman
bisnis mengalami gejolak dan krisis seorang muslim yang taat tidak akan mudah
menyerah dan putus asa, karena percaya bahwa aka nada kemudahan setelah
kesukaran. Mukjizat Allah pasti ada dan tangan Allah akan selalu terulur bagi
hamba-Nya.
Relasi
antara rukun iman dengan bisnis adalah ibarat ibadah tanpa niat. Bilamana
bisnis dijalankan dengan niat kuat untuk memperoleh kesuksesan maka dalam
proses menjalankanya akan datang yang namanya keraguan dan kemalasan. Karena
niat menjadi kunci utama dalam menjalankan bisnis. Bisnis apapun akan berjalan
dengan baik bila sertai niat beribadah dalam menjalankan kehidupan dan usaha
dalam mencari rizqi yang Allah persiapkan untuk kita.
Bentuk
relasi bisnis dengan rukun Islam adalah ibarat ibadah tanpa gerakan. Suatu
bisnis harus segera dijalankan biar bisa mencapai tujuan yang di inginkan.
Bisnis tidak bisa Berjaya bila hanya dalam angan-angan saja. Semua bisnis yang
sukses harus di gerakkan dengan cepat dan tepat sesuai visi dan misi yang ingin
di raih.
B. Sistem Bisnis Syariah
Mengelola
perusahaan tanpa sistem bisnis yang terstruktur dapat menimbulkan masalah
operasional bisnis. Tanpa sistem yang efektif, perusahaan akan menjalani
kegiatan bisnis dengan cara yang kurang efisien yang rentan terhadap berbagai
kesalahan yang merugikan.
Dengan
memilih jenis sistem bisnis yang tepat, perusahaan dapat mengoptimalkan
produktivitas, mengurangi biaya operasional, serta meningkatkan kualitas
layanan.
Selain
itu, sistem bisnis dapat membantu perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan
teknologi dan kebutuhan pasar, sehingga bisnis bisa menjaga daya saing mereka
di industri.
Sistem
bisnis adalah jaringan strategi, proses, dan prosedur yang dirancang
dengan cermat, yang semuanya ditujukan untuk mencapai tujuan bisnis tertentu.
Sistem
bisnis adalah sebuah alat yang menggabungkan berbagai fungsi, proses, dan
teknologi dalam satu perusahaan. Sistem ini dibuat untuk membantu
bisnis mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sistem
perusahaan mencakup metode dan prosedur yang digunakan untuk mengelola
operasional bisnis sehari-hari. Hal ini meliputi manajemen
keuangan, pengelolaan sumber daya manusia, produksi, dan pemasaran.
Perusahaan
dapat meningkatkan efisiensi, konsistensi, dan kemampuan untuk menyesuaikan
diri dengan perubahan pasar dengan menerapkan sistem operasional yang
efektif.
Sistem
merupakan tulang punggung dari setiap bisnis yang sukses dan dapat ditingkatkan
skalanya, tetapi mengapa demikian? Pada intinya, sistem bisnis adalah
serangkaian tugas atau prosedur yang saling bergantung yang menguraikan secara
tepat cara untuk mencapai tujuan bisnis. Apakah Anda sedang berjuang untuk
merekrut karyawan baru atau merencanakan strategi pemasaran internet yang
efektif, memiliki sistem bisnis yang solid dapat mengubah operasi bisnis Anda
menjadi mesin yang lancar dan efisien.
Pertama-tama
mari kita perjelas kesalahpahaman yang umum terjadi. Sistem bisnis dan proses
bisnis tidaklah sama. Sementara proses bisnis merujuk pada serangkaian tugas
terkait yang mengarah pada tujuan tertentu (seperti prosedur operasi standar),
sistem bisnis mencakup proses-proses ini untuk mencapai tujuan bisnis bersama.
Secara
ringkas, langkah inti dalam menciptakan sistem bisnis adalah:
1. Identifikasi
aktivitas bisnis Anda
2. Uraikan
setiap aktivitas menjadi langkah-langkah yang terperinci
3. Carilah
cara untuk memperbaiki sistem
4. Uji
sistem dan pantau kinerjanya
5. Terus
mengevaluasi dan memperbaiki sistem
Penskalaan
bukan tentang melakukan lebih banyak hal. Ini tentang melakukan lebih banyak
hal dengan lebih sedikit. Nantikan informasi lebih lanjut saat kami membahasnya
untuk memberi Anda peta jalan guna membangun sistem yang tangguh dan efektif
yang merupakan kunci dalam menskalakan bisnis Anda ke tingkat yang lebih
tinggi.
Jenis jenis sistem bisnis yang umum digunakan dalam perusahaan
dirancang untuk mengelola aspek-aspek spesifik dari operasi bisnis. Berikut
adalah beberapa jenis sistem perusahaan yang umum:
1)
Sistem Manajemen Sumber
Daya Perusahaan (ERP)
Sistem ERP (Enterprise Resource
Planning) adalah platform terpadu yang mengintegrasikan berbagai fungsi
bisnis seperti keuangan, produksi, sumber daya manusia, dan rantai
pasokan, ke dalam satu sistem yang komprehensif.
Jika perusahaan tidak menggunakan
sistem yang terintegrasi dengan ERP, perusahaan kerap mengalami kendala
mengelola berbagai proses bisnis. Hal tersebut disebabkan karena tidak
semua proses menggunakan software yang sama, sehingga dapat menyebabkan human
error dan kinerja sistem bisnis yang kurang optimal.
Dengan menggunakan sistem ERP,
perusahaan dapat mengelola data secara terpusat. Hal ini bisa
memfasilitasi aliran informasi yang optimal serta memastikan koordinasi antar departemen yang lebih baik.
Untuk melihat langsung
bagaimana ERP dapat mempercepat kegiatan bisnis, Anda dapat mencoba sistem bisnis ScaleOcean secara
gratis. Setelah itu, Anda dapat mempelajari fitur-fiturnya dan menentukan
bagaimana software ini dapat memenuhi kebutuhan bisnis Anda.
2)
Sistem Manajemen Hubungan
Pelanggan (CRM)
CRM (Customer Relationship Management) adalah
sistem yang fokus pada pengelolaan data customer dan data prospected
leads.
Sistem ini dapat membantu pengelolaan data
pelanggan, melacak aktivitas penjualan, serta meningkatkan layanan pelanggan.
Akibatnya, perusahaan dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan
pelanggan mereka dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
3)
Sistem Manajemen Rantai
Pasokan (SCM)
SCM (Supply Chain Management) adalah sistem yang
digunakan untuk mengelola aliran barang, informasi, dan uang dari pemasok
ke pelanggan akhir. SCM mencakup perencanaan, pengadaan bahan baku, produksi,
logistik, dan pengiriman produk. Dengan sistem SCM yang efektif, perusahaan
dapat mengoptimalkan aliran rantai pasokan mereka, mengurangi biaya
operasional, serta meningkatkan kecepatan pengiriman.
4)
Sistem Manajemen Keuangan
Sistem manajemen keuangan dirancang untuk mengelola
aspek keuangan perusahaan, termasuk akuntansi, penggajian, perencanaan
anggaran, dan pelaporan keuangan.
Jenis sistem bisnis ini membantu perusahaan dalam
memantau aliran kas, memastikan perusahaan mematuhi regulasi keuangan yang
berlaku. Selain itu, sistem ini dapat membantu membuat keputusan
finansial yang lebih bijak berdasarkan data yang akurat.
5)
Sistem Manajemen Sumber
Daya Manusia (HRM)
HRM (Human Resource Management) adalah sistem yang
dirancang untuk mengelola seluruh kegiatan karyawan dalam perusahaan. Kegiatan
tersebut meliputi perekrutan, pelatihan, penilaian kinerja, hingga
penggajian dan manajemen tunjangan.
Software HRIS Indonesia membantu dalam mengotomatisasi
proses HR, meningkatkan efisiensi, dan memastikan bahwa perusahaan
taat terhadap peraturan ketenagakerjaan.
Beberapa
hal yang diperhatikan dalam Sistem
Bisnis adalah:
1)
Konsep Sistem Bisnis
Saat kita mulai mengeksplorasi konsep sistem
bisnis, penting untuk dipahami bahwa sistem bisnis bukan sekadar serangkaian
tugas atau proses acak. Sebaliknya, sistem bisnis adalah jaringan strategi,
proses, dan prosedur yang dirancang dengan cermat, yang semuanya ditujukan
untuk mencapai tujuan bisnis tertentu.
2)
Mendefinisikan Sistem
Bisnis
Sistem bisnis, pada intinya, adalah serangkaian
tugas atau proses yang saling bergantung yang menguraikan secara tepat cara
melakukan sesuatu dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan bisnis. Sistem
bisnis seperti peta jalan yang memandu setiap aspek operasi bisnis Anda, mulai
dari manajemen strategis dan pemasaran hingga layanan pelanggan dan manajemen
arus kas. Sederhananya, jika Anda pernah bertanya-tanya 'bagaimana membangun
sistem dalam bisnis', jawabannya terletak pada pembuatan cetak biru yang
komprehensif dan terperinci dari operasi bisnis Anda. Cetak biru ini harus
mencakup setiap tugas, besar atau kecil, yang perlu diselesaikan untuk mencapai
tujuan bisnis Anda.
3)
Komponen Sistem Bisnis:
Strategi, Proses, dan Prosedur
Sistem bisnis yang kuat terdiri dari tiga komponen
utama: strategi, proses, dan prosedur.
a.
Strategi adalah rencana
menyeluruh yang menguraikan sasaran bisnis Anda dan langkah-langkah yang perlu
diambil untuk mencapainya. Misalnya, strategi pemasaran dapat mencakup
langkah-langkah untuk menarik calon pelanggan dan mengubah mereka menjadi klien
aktual.
b.
Proses adalah
langkah-langkah yang terlibat dalam menjalankan strategi ini. Misalnya, proses
penjualan dapat melibatkan identifikasi prospek, membuat kontak, menyajikan
produk atau layanan Anda, dan menyelesaikan penjualan. Di sisi lain, prosedur
adalah instruksi terperinci tentang cara melaksanakan setiap langkah dalam
proses.
c.
Prosedur adalah tindakan
spesifik yang perlu diambil untuk memastikan keberhasilan penyelesaian setiap
tugas.
4)
Bagaimana Sistem Bisnis
Berkontribusi pada Keberhasilan Bisnis
Sistem bisnis memegang peranan penting dalam
keberhasilan bisnis apa pun. Sistem bisnis menyediakan pendekatan terstruktur
untuk menyelesaikan tugas bisnis, memastikan bahwa setiap tugas diselesaikan
secara efisien dan efektif. Sistem bisnis yang baik akan memperlancar beban kerja,
meningkatkan produktivitas, dan pada akhirnya, mendorong hasil. Sistem bisnis
yang baik juga akan mempermudah penerimaan karyawan baru dan memberikan layanan
pelanggan yang konsisten, karena setiap prosedur didokumentasikan dengan jelas
dan dapat diikuti dengan mudah oleh siapa pun di perusahaan.
Selain itu, memiliki sistem bisnis yang
terdefinisi dengan baik akan menjadi aset yang berharga bagi perusahaan Anda.
Seperti yang dikatakan Steve Andrews, pakar kami di She Reigns Creative : “Investor
cenderung berinvestasi di perusahaan yang memiliki sistem bisnis yang solid.
Sistem ini menjamin mereka memiliki basis pelanggan yang berkomitmen, cara yang
pasti dalam melakukan sesuatu, dan aliran pendapatan yang dapat diprediksi.”
Di bagian berikutnya, kita akan membahas lebih
dalam tentang manfaat penerapan sistem bisnis dan mengeksplorasi bagaimana
sistem tersebut dapat mengubah operasi bisnis Anda menjadi lebih baik. Jadi,
jika Anda telah merenungkan tentang 'cara membangun sistem dalam bisnis',
tetaplah bersama kami saat kami mengupas konsep penting ini dan memberikan
strategi praktis untuk membantu Anda memulai.
5)
Manfaat Penerapan Sistem
Bisnis
Saat Anda mempelajari cara membangun sistem dalam
bisnis, pahami berbagai manfaat yang menyertai penerapan sistem bisnis yang
tangguh. Sistem bisnis yang tangguh dapat mengubah operasi bisnis Anda secara
drastis dan mengarahkan perusahaan Anda ke jalur menuju kesuksesan dan
pertumbuhan. Berikut ini beberapa keuntungan utama yang dapat Anda harapkan:
6)
Menjadikan Setiap Anggota
Tim Menjadi Ahli
Menerapkan sistem bisnis melibatkan pembuatan
serangkaian tugas yang saling bergantung atau prosedur terdokumentasi yang
menguraikan secara tepat cara melakukan sesuatu di organisasi Anda. Kejelasan
dan transparansi ini menjadikan setiap anggota tim ahli dalam tugasnya. Proses
bisnis yang terdokumentasi dengan baik dapat diserahkan kepada karyawan baru,
dan mereka dapat menerapkannya tanpa pelatihan yang ekstensif. Proses ini tidak
hanya menyederhanakan orientasi tetapi juga meningkatkan kualitas layanan
pelanggan karena setiap anggota tim tahu persis apa yang harus dilakukan dan
kapan melakukannya.
7)
Menghemat Waktu dan
Meningkatkan Efisiensi
Sistem bisnis menyederhanakan beban kerja dan
meningkatkan produktivitas. Dengan prosedur yang terdokumentasi untuk setiap
tugas, tim Anda dapat bekerja lebih efisien, mengurangi waktu yang dihabiskan
untuk tugas yang berulang, dan mencegah kesalahan yang dapat terjadi karena
kurangnya kejelasan. Ini menghemat waktu berharga yang dapat digunakan untuk
fokus pada penyusunan strategi dan pengembangan bisnis Anda.
8)
Memberikan Pengalaman
Pelanggan yang Konsisten
Konsistensi adalah kunci dalam berbisnis. Dengan
menggunakan sistem bisnis, Anda dapat memberikan pengalaman yang konsisten kepada
pelanggan setiap kali mereka berinteraksi dengan bisnis Anda. Konsistensi ini
membangun kepercayaan dan membina hubungan jangka panjang dengan klien Anda,
yang penting bagi pertumbuhan dan keberhasilan bisnis.
9)
Meningkatkan Operasi dan
Kinerja Bisnis
Dengan gambaran yang jelas tentang operasi
perusahaan yang disediakan oleh sistem bisnis Anda, Anda dapat dengan mudah
mengidentifikasi apa yang berhasil dan apa yang tidak. Kejelasan ini
memungkinkan Anda untuk meningkatkan operasi dengan mudah dan menemukan potensi
masalah sejak dini sebelum masalah tersebut meluas. Ini adalah pendekatan
proaktif terhadap manajemen bisnis yang dapat meningkatkan kinerja bisnis Anda
secara signifikan.
10)
Menarik Calon Investor
Sistem bisnis yang kuat membangun aset yang berharga.
Sistem tersebut menunjukkan bahwa bisnis Anda memiliki model yang dapat diulang
untuk menghasilkan nilai, yang merupakan faktor penting untuk keputusan
investasi. Hasilnya, sistem tersebut dapat meningkatkan nilai pasar bisnis
Anda, menarik investor, dan memfasilitasi strategi keluar yang menguntungkan. Di
She Reigns Creative, kami memahami kekuatan transformatif dari sistem bisnis
yang efektif. Ini bukan hanya tentang bekerja di bisnis Anda; ini tentang
bekerja pada bisnis Anda. Kami di sini untuk membimbing dan mendukung Anda
dalam perjalanan ini, membantu Anda membangun sistem yang dapat diskalakan yang
disesuaikan dengan kebutuhan spesifik Anda. Mari bekerja sama untuk membuat
bisnis Anda berkembang.
11)
Langkah-Langkah Membuat
Sistem Bisnis yang Kuat
Membangun sistem bisnis yang
tangguh mungkin terdengar menakutkan, tetapi dengan pendekatan yang tepat,
proses ini dapat berjalan mudah dan menguntungkan. Di She Reigns Creative, kami
telah membagi proses ini menjadi lima langkah yang dapat dikelola untuk membantu
Anda menciptakan sistem bisnis yang efisien dan dapat diskalakan.
12)
Mengidentifikasi Tugas dan
Aktivitas Bisnis
Langkah penting pertama dalam
proses pembuatan sistem adalah mengidentifikasi aktivitas bisnis Anda.
Aktivitas ini adalah tugas dan operasi yang membuat bisnis Anda tetap berjalan
setiap hari. Aktivitas ini dapat mencakup layanan pelanggan, pemasaran,
penjualan, pengembangan produk, hingga manajemen keuangan, dan banyak lagi.
Seperti yang disebutkan dalam posting blog kami tentang cara
membangun sistem dalam bisnis Anda , memahami aktivitas inti
memungkinkan Anda untuk fokus pada hal yang benar-benar penting dalam bisnis
Anda.
13)
Memecah Setiap Tugas
Menjadi Langkah-Langkah Terperinci
Setelah Anda mengidentifikasi
aktivitas bisnis Anda, langkah selanjutnya adalah memecah setiap tugas menjadi
langkah-langkah terperinci. Proses pemecahan ini membantu menciptakan peta
jalan yang jelas dan ringkas yang dapat diikuti oleh siapa pun di tim Anda.
14)
Menerapkan Sistem: Dari
Perencanaan hingga Eksekusi
Setelah Anda memiliki rincian
terperinci dari setiap tugas, langkah selanjutnya adalah menerapkan sistem
bisnis Anda. Proses ini melibatkan pembagian sistem dengan tim Anda dan
memastikan setiap orang mengikuti langkah yang sama untuk setiap tugas.
15)
Tinjauan dan Pembaruan
Sistem Secara Berkala
Sistem bisnis yang baik bersifat
dinamis, tidak statis. Ini berarti sistem tersebut harus berkembang seiring
dengan bisnis Anda. Tinjau dan perbarui sistem Anda secara berkala untuk
memastikannya tetap efektif dan relevan. Seperti yang disarankan dalam panduan
kami untuk membuat
sistem bisnis , hal ini dapat melibatkan penghapusan
langkah-langkah yang berulang atau menggabungkan proses yang lebih efisien.
16)
Memasukkan Pemeriksaan dan
Keseimbangan untuk Akuntabilitas
Langkah terakhir dalam
menciptakan sistem bisnis yang tangguh adalah dengan menerapkan sistem
pengawasan dan keseimbangan untuk akuntabilitas. Ini adalah langkah penting
yang memastikan setiap anggota tim bertanggung jawab atas peran mereka dalam
sistem, yang mendorong konsistensi dan meningkatkan efisiensi.
Dengan mengikuti langkah-langkah
ini, Anda sudah berada di jalur yang tepat untuk memahami cara membangun sistem
bisnis yang efektif dan dapat ditingkatkan skalanya. Di She Reigns Creative,
kami siap mendukung Anda dalam perjalanan ini, menyediakan perangkat dan
keahlian yang Anda butuhkan untuk menciptakan sistem bisnis tangguh yang layak
bagi bisnis Anda.
17)
Memanfaatkan Otomasi dan
Outsourcing dalam Sistem Bisnis
Saat Anda melanjutkan perjalanan
Anda dalam mempelajari cara membangun sistem dalam bisnis, pahami potensi dari
dua alat yang hebat: otomatisasi dan outsourcing. Ini dapat meningkatkan sistem
bisnis Anda secara signifikan, membebaskan waktu dan sumber daya yang berharga
untuk kegiatan pertumbuhan yang strategis.
18)
Memahami Peran Otomasi
dalam Sistem Bisnis
Otomatisasi merupakan pengubah
permainan dalam operasi bisnis. Dengan mengotomatisasi tugas-tugas yang
berulang dan memakan waktu, Anda dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi
kesalahan, dan memungkinkan tim Anda untuk fokus pada aktivitas yang lebih
strategis dan bernilai tambah. Bahkan, menurut Smith.ai, otomatisasi bahkan
dapat menangani tugas-tugas seperti komunikasi
bisnis , pengumpulan data pelanggan, dan survei umpan balik. Pertimbangkan
potensi mengotomatiskan aktivitas seperti pemasaran email. Alat seperti MailChimp , Constant Contact ,
atau Drip dapat
mengelola kampanye email Anda, sehingga Anda dapat menghemat waktu yang dapat
digunakan untuk hal lain dalam bisnis Anda. Namun, perlu diingat: Tidak semua
tugas harus diotomatisasi. Misalnya, pengelolaan media sosial memerlukan
sentuhan manusia agar tetap menarik dan relevan.
19)
Manfaat Outsourcing Tugas
dalam Sistem Bisnis Anda
Outsourcing
merupakan strategi lain yang dapat memperlancar operasi bisnis Anda. Dengan
mendelegasikan tugas kepada profesional yang dialihdayakan, Anda dapat lebih
fokus pada aktivitas strategis yang secara langsung berkontribusi pada
pertumbuhan bisnis Anda. Pengalihdayaan dapat mencakup berbagai hal, mulai dari
menjawab panggilan telepon hingga menjadwalkan janji temu, menerima pembayaran,
dan bahkan memberikan wawasan kinerja. Perusahaan seperti Smith.ai menawarkan
berbagai layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda. Selain itu,
outsourcing menawarkan cara yang fleksibel untuk mengakses kumpulan profesional
berbakat tanpa perlu komitmen penuh waktu. Hal ini dapat sangat bermanfaat jika
sumber daya terbatas, seperti yang sering terjadi pada perusahaan rintisan dan
usaha kecil.
20)
Bagaimana Otomasi dan
Outsourcing Dapat Menghemat Waktu untuk Tugas Lain
Baik otomatisasi maupun
outsourcing adalah tentang bekerja lebih cerdas, bukan lebih keras. Keduanya
memungkinkan Anda mendelegasikan tugas-tugas yang penting tetapi belum tentu
merupakan penggunaan waktu terbaik, sehingga membebaskan waktu yang dapat
digunakan untuk perencanaan strategis, kreativitas, dan pertumbuhan. Dengan
memanfaatkan perangkat ini, Anda tidak hanya membangun sistem bisnis yang tangguh;
Anda juga menciptakan model bisnis yang lebih berkelanjutan dan dapat
ditingkatkan skalanya. Anda membuka jalan bagi bisnis Anda untuk tumbuh dan
berkembang tanpa terbebani oleh tugas operasional harian.
Di She Reigns Creative , kami memahami
kekuatan otomatisasi dan alih daya. Kami di sini untuk mendukung Anda dalam
memanfaatkan alat-alat ini untuk membawa bisnis Anda ke tingkat yang lebih
tinggi. Tujuan menciptakan sistem bisnis adalah untuk membuat hidup Anda lebih
mudah, bukan lebih sulit. Semakin banyak Anda dapat mengotomatiskan dan
mengalihdayakan, semakin banyak waktu yang Anda miliki untuk fokus
mengembangkan bisnis Anda.
C. Nilai-Nilai Syariah dalam Bisnis
Penerapan nilai-nilai syariah yang harus
diterapkan dalam berbisnis:
1.
Jika terdapat seseorang
yang membutuhkan sesuatu, maka haruslah memberikan laba minimal jika perlu
tanpa keuntungan
2.
Jika membeli sebuah barang
dari orang miskin, maka diusahakan untuk membeli dengan harga lebih
3.
Apabila seseorang
berhutang kepada anda dan belum sanggup untuk membayarnya, maka perpanjanglah
waktu. Sekiranya dari waktu yang diberikan mereka masih belum sanggup maka
jangan memberatkannya dan sebaiknya dibebaskan
4.
Apabila mempunyai hutang
maka diusahakan untuk segera melunasinya secepat mungkin
Praktek dalam berbisnis juga penting sekali
mengikuti tauladan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
a.
Bersifat jujur
b.
Senantiasa menolong atau
memberi manfaat kepada orang lain
c.
Dilarang menipu
d.
Dilarang berbohong
e.
Jangan menjelekkan bisnis
orang lain
f.
Jangan menimbun harta
g.
Tidak memonopoli
perdagangan
h.
Menjual barang yang halal
i.
Bisnis harus bersih dari
unsur riba (bunga), gharar (ketidakjelasan dalam bertransaksi) dan maysir
(judi)
D. Aspek Bisnis Syariah di Indonesia
Ada aspek
yang harus diperhatikan dalam menjalankan bisnis syariah di Indonesia yaitu :
1.
Prinsip syariah
Bisnis syariah mengacu pada prinsip-prinsip yang
sudah ditetapkan dalam agama islam, hukum islam mengedepankan keadilan,
transparansi dan keseimbangan antara keuntungan dan kesejahteraan sosial.
2.
Produk halal
Produk atau jasa yang didistribusikan harus
memenuhi standar kehalalan, produk yang dijual tidak mengandung bahan-bahan
terlarang dan juga diperoleh dari cara yang halal pula.
3.
Akad yang jelas
Setiap transaksi memerlukan kesepakatan antara
penjual dan pembeli yang diikat dalam suatu perjanjian yang disebut dengan
akad, dan dalam hal ini tidak boleh adanya unsur paksaan. Dan ijab qabul (serah
terima) antara penjual dan juga pembeli sangatlah penting dalam bisnis syariah.
4.
Etika dan moral
Bisnis syariah di Indonesia mengedepankan yang
namanya etika dan moral yang baik ketika berdagang.
5.
Peran MUI
Peran MUI dalam bisnis syariah di Indonesia
sangatlah penting dalam meningkatkan kesadaran umat muslim tentang pentingnya
berbisnis dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah.
E. Prinsip-prinsip Syariah dalam Bisnis
Menurut
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula dalam bukunya syariah marketing
(2006: 67-93) setidaknya ada 9 etika yang harus menjadi prinsip-prinsip dasar
bagi para pelaku usaha dalam memanajemen bisnisnya, yakni sebagai berikut :
1.
Memiliki kepribadian
spiritual (taqwa).
Seorang muslim diperintahkan untuk selalu
mengingat Allah, bahkan dalam suasana mereka sedang sibuk beraktivitas. Ia
hendaknya sadar penuh dan responsif terhadap prioritas-prioritas yang telah
ditentukan oleh Allah. Kesadaran akan Allah ini hendaklah menjadi sebuah
kekuatan pemicu (driving force) dalam segala tindakan. Misalnya saja, ia harus
menghentikan aktivitas bisnisnya saat datang panggilan shalat, demikian juga
dengan kewajiban-kewajiban yang lain. Semua kegiatan bisnis harus selaras
dengan moralitas dan nilai utama yang digariskan oleh al-Qur’an. Al-Qur’an
menegaskan bahwa setiap tindakan dan transaksi hendaknya ditujukan untuk tujuan
hidup yang lebih mulia (QS. At-Taubah [9]: 38, AlRum [30]: 7, An-Nisa’ [4: 47,
al-Syura’ [42]: 20). Umat Islam diperintahkan untuk mencari kebahagiaan akhirat
dengan cara menggunakan nikmat yang Allah karuniakan kepadanya dengan jalan
yang sebaik-baiknya (QS. Al-Qashash [28: 76-77). Kemudian mendahulukan sesuatu
yang secara moral bersih daripada sesuatu yang secara moral kotor, walaupun
misalnya yang disebut terakhir mendatangkan banyak keuntungan yang lebih besar
(QS. Al-Maidah [5]: 103, mendahukukan pekerjaan yang halal dari pada yang haram
(QS. Hud [11]: 86), mendahulukan pahala yang besar dan abadi di akhirat
ketimbang yang terbatas dan kecil di dunia (QS. AnNisa’ [4]: 77, Al-An’am [6]:
32, Al-A’raf [7]: 169, al-Anfal [8]: 67, Yusuf [12]: 57, dan Al-Ra’d [13]: 26),
kegiatan bisnis tidak boleh sampai menghalangi mereka untuk mengingat Allah dan
melanggar rambu-rambu perintah-Nya (QS. Al-Nur [24]: 37), dan senantiasa untuk
selalu memiliki kesadaran tentang Allah (dzikrullah), meskipun sedang sibuk mengurusi
kekayaan dan anak-anaknya (QS. Al-Munafiqun [63]: 9, dan AlTaqhabun [64]: 15)
2.
Berprilaku baik dan
simpatik (Shidq)
Berprilaku baik, sopan santun dalam pergaulan
adalah fondasi dasar dan inti dari kebaikan tingkah laku. Sifat ini sangat
dihargai dengan nilai yang tinggi dan mencakup semua sisi manusia. Sifat ini
adalah sifat yang harus dimiliki kaum muslim. Banyak ayat dalam al-Qur’an dan
hadis-hadis Rasulullah yang memerintahkan kaum muslim untuk memiliki sifat
tersebut, seperti QS. Al-Hijr [15]: 88 yang mengajarkan manusia untuk
senantiasa berwajah manis, berprilaku baik dan simpatik, QS. Luqman [31]: 18-
19 yang mengajarkan untuk senantiasa rendah ahti dan bertutur kata yang manis,
QS. Al-Imran [3]: 159 dan Al-Anbiya [21]: 107, yang mengatakan bahwa Rasulullah
adalah manusia yang sangat pengasih dan murah hati. Bahkan Al-Qur’an juga
mengharuskan umatnya untuk berlaku sopan dalam setiap hal, termasuk ketika
melakukan transaksi bisnis dengan orang-orang yang bodoh (sufaha’), tetapi
harus berbicara dengan ucapan dan ungkapan yang baik (QS. An-Nisa’ [4]: 5 dan
8), serta kaum muslimin diharuskan untuk berlaku manis dan dermawan terhadap
orang-orang miskin, dan jika dengan alas an tertentu ia tidak mampu memberikan
uang kepada orang-orang yang miskin itu, setidak-tidaknya memperlakukan mereka
dengan kata-kata yang baik dan sopan dalam pergaulan (QS. Al-Isra’ [17]: 28).
3.
Berlaku adil dalam
berbisnis (Al-Adl)
Islam telah mengharamkan setiap hubungan bisnis
yang mengandung kezaliman dan mewajibkan terpenuhinya keadilan yang
teraplikasikan dalam setiap pergaulan dagang dan kontrak-kontrak bisnis.
Al-Qur’an berkali-kali menyatakan bahwa Allah mencintai orang-orang yang
berbuat adil dan membenci orang-orang yang berbuat zalim, (QS. Hud [11]: 18),
adil harus terhadap setiap orang termasuk yang tidak seagama denganmu (QS.
Asy-Syura’ [42]: 15), dan perintah berbuat adil bagi setiap manusia (QS.
An-Nisa’ [4: 28, Al-Maidah [5]: 42, Al-Hujurat [49]: 9, Al-An’am [6]: 152).
4.
Bersikap melayani dan
rendah hati (khidmah)
Sikap melayani dan rendah hati merupakan sikap utama
dari seorang pebisnis. Tanpa sikap melayani dan rendah hati, yang melekat pada
kepribadiannya, dia bukanlah seorang yang berjiwa pebisnis. Rasulullah bersabda
bahwa salah satu cirri orang beriman adalah mudah bersahabat dengan orang lain,
dan orang lain pun mudah bersahabat dengannya. Al-Qur’an juga memerintahkan
dengan sangat ekspresif agar kaum muslim bersifat lembut dan sopan santun
manakala berbicara dan melayani pelanggan (QS. Al-Baqarah [2]: 83 dan QS.
Al-Isra’ [17]: 53).
5.
Menepati janji dan tidak
curang
Menepati janji atau amanah dalam Islam merukan
sifat dan sikap utama yang harus dimiliki kaum muslim. Al-Qur’an dan
hadis-hadis Rasulullah banyak menyatakan pentingnya menjaga amanah, seperti
perintah untuk selalu menjaga amanah Allah, rasul-Nya, dan amanat-amanat
lainnya (QS. Al-Anfal [8], Al-Nisa’ [4]: 58, Al-Maidah [5: 92, Al-A’raf [7]:
62, Al-Qalam [68], Hud [11]: 57, dan An-Nahl [16]: 35), pertanggungjawaban
amanah di hadapan Allah sangat berat (QS. Al-Ahzab [33]: 72, dan Al-Ma’arij
[70]: 32). Lawan dari menjaga amanah adalah curang (tatfif) merupakan sikap
yang sangat dibenci Allah. Sikap curang, serakah, dan sikap tidak adil ini –
demi memperoleh keuntungan yang lebih besar, bisa muncul dalam menentukan
harga, takaran, ukuran, timbangan. Oleh karenanya, Allah berulang-ulang
memerintahkan ini untuk memenuhi takaran dan timbangan secara adil (QS.
Al-An’am [6]: 152, Al-Syu’ara [26]: 181-182, An-Nahl [16]: 90, dan QS. Al-Isra’
[17]: 35), Allah menurunkan ancaman keras kepada orang-orang yang curang (QS.
Al-Muthafiffin [83]: 1-6).
6.
Jujur dan terpercaya
(Al-Amanah)
Kejujuran merupakan akhak yang harus menghiasi
manajemen bisnis syariah dalam setiap gerak langkahnya. Menurut Muhammad Ibn
Ahmad al-Shahih, kejujuran yang hakiki itu terletak pada muamalah mereka. Jika
ingin mengetahui sejauh mana tingkat kejujuran seorang sahabat, ajaklah kerja
sama dalam bisnis. Di sana akan kelihatan sifat-sifat aslinya, terutama dalam
hal kejujuran.
7.
Tidak suka berburuk sangka
(Su’uzh-zhann)
Islam sangat melarang pelaku usaha berburuk sangka
terhadap pelaku usaha lain, hanya bermotifkan persaingan bisnis (QS. Al-Hujurat
[49]: 12, dan Al-Ahzab [33]: 58).
8.
Tidak suka
menjelek-jelekkan (Ghibah)
Menjelek-jelekkan (Ghibah) merupakan salah satu
penyakit hati yang harus dihindari pelaku usaha. Allah melarang perbuatan
tersebut dalam firman-Nya : “Dan janganlah sebagian kamu mengumpat sebagian
yang lain” (QS. Al-Hujurat [49]: 12). Sehubungan dengan itu, Nabi Muhammad SAW
juga mewanti-wanti umatnya dengan hadis berikut : “Dari Abu Hurairah r.a,
Rasulullah SAW bersabda, sesungguhnya Allah meridhai tiga hal dan membenci tiga
hal. Allah meridhai kalian untuk hanya beribadah kepada-Nya, tidak
menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan engkau selalu berpegang teguh kepada
tali Allah dan tidak bercerai-berai. Sebaliknya, Allah membenci banyak bicara
(ghibah), banyak bertanya (yang tidak bermanfaat), dan menyia-nyiakan harta.”
(HR. Muslim).
9.
Tidak melakukan suap
(risywah)
Menyuap (risywah) merupakan perbuatan haram dan
termasuk dalam kategori makan harta orang lain dengan cara batil. Memberikan
sejumlah uang dengan maksud agar dapat memenangkan tender suatu bisnis, atau
memberikan sejumlah uang kepada hakim atau penguasa agar dimenangkan suatu
perkara atau di ringankan hukuman merupakan tindakan berkategori suap
(risywah). Rasulullah SAW bersabda : “Allah melaknat penyuap dan penerima suap
dalam hukum.” (HR. Ahmad, Al-Tirmidzi, dan Ibn Hibban), dan pada hadis lain :
“Rasulullah SAW melaknat penyuap, penerima suap, dan yang menjadi perantaranya.”
(HR. Ahmad dan Hakim).
DAFTAR
PUSTAKA
Basu Swasta. 2000. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta:
Liberty.
Bertens. K. 2002. Pengantar
Etika Bisnis. Jakarta: Kanisius_
Berten. 2000. Pengantar
Etika Bisnis, Yogyakarta: Kanisius
Buchari Alma. 1999. Pengantar
Bisnis. Bandung: Alfabeta
Kartajaya, Hermawan dan Muhammad Syakir Sula. 2006.
Syariah Marketing, Bandung: Mizan
Latifah, Eny. 2020. Pengantar Bisnis Islam. Jawa
Tengah: CV.Sarnu Untung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar