Sabtu, 29 Juni 2024

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI SYARIAH

 

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI SYARIAH

 

 

A. PENDAHULUAN

Akuntansi berasal dari kata accounting, yang merupakan ilmu menghitung serta mencatat transaksi yang ada hubungannya dengan keuangan perusahaan. Akuntansi memang penting dilakukan sebagai metode pencatatan transaksi keuangan perusahaan agar nantinya tidak ada penyalahgunaan dana yang dianggarkan.

Begitu pentingnya akuntansi sehingga subjek ini dijadikan mata pembelajaran di sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, hingga perguruan tinggi sekalipun. Hal ini dikarenakan ada banyak materi tentang akuntansi yang harus dipelajari agar nantinya bisa mempraktekkan ilmunya dengan benar.

Salah satu materi akuntansi yang penting untuk dipelajari adalah persamaan dasar akuntansi. Persamaan dasar ini bisa memberikan gambaran besar tentang kekayaan perusahaan, hutang, dan modal perusahaan selama periode akuntansi tertentu. Selain itu, persamaan dasar akuntansi juga digunakan untuk melakukan pembukuan sederhana  perusahaan.

 

B. DEFINISI DAN PRINSIP PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

Persamaan dasar akuntansi adalah perhitungan yang nantinya bisa memproyeksikan kekayaan, hutang, serta modal yang dimiliki perusahaan tersebut. Seperti yang kita ketahui, prinsip umum akuntansi yang kita ketahui adalah adanya keseimbangan (balance) antara sisi pemasukan dengan pengeluaran atau adanya keseimbangan antara harta/liabilitas yang dimiliki oleh perusahaan dengan kewajiban.

 

Adanya keseimbangan angka antara kedua bagian tersebut tentu saja harus dianalisis lebih dalam dengan persamaan dasar akuntansi. Nantinya persamaan dasar akuntansi tersebut digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan mengelola keuangan perusahaan.

Persamaan Dasar Akuntansi sering juga disebut sebagai PDA, dan merupakan suatu konsep dasar yang harus dikenal oleh para ahli ekonomi atau calon akuntan. Semua perusahaan pasti memiliki harta / aset (yang dikenal juga sebagai sarana melancarkan liabilitas), serta kewajiban (beban yang harus dibayar).

 

Prinsip persamaan dasar akuntansi secara matematis menghubungkan antara harta perusahaan dengan hutang serta modal. Bagian harta atau aset perusahaan termasuk dalam bagian Aktiva, sedangkan hutang dan modal masuk dalam bagian Pasiva.

Persamaan dasar akuntansi tentu saja dibuat perhitungannya bukan tanpa alasan. Tentu saja ada berbagai manfaat yang bisa diperoleh oleh pihak akuntan ataupun perusahaan dari tabel persamaan dasar akuntansi ini.

 

Berikut berbagai manfaat yang bisa didapatkan dari tabel persamaan dasar akuntansi :

1.        Dapat Digunakan Sebagai Sumber Catatan

Sumber catatan ini nantinya bisa mempermudah proses pencatatan transaksi keuangan. Persamaan dasar akuntansi memuat informasi mendasar terkait transaksi keuangan yang masuk maupun keluar dari rekening perusahaan sehingga nantinya memudahkan proses pembuatan laporan keuangan.

2.        Acuan Dalam Pemeriksaan Saldo

Sebagai sarana untuk memeriksa besarnya saldo yang masuk maupun keluar dari rekening perusahaan. Berbeda dengan laporan keuangan yang menyediakan laporan terperinci, persamaan dasar akuntansi menyediakan transaksi keuangan secara garis besar.

3.        Alat Untuk Mengoreksi Ketepatan Saldo

Manfaat berikutnya adalah sebagai sarana koreksi ketepatan antara saldo pada sisi aktiva maupun sisi pasiva. Perhitungan saldo pada kedua belah pihak tabel persamaan dasar akuntansi nantinya menyisakan angka yang seimbang jika semua transaksi telah dilaporkan dengan sebaik mungkin.

 

C. KOMPONEN PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

Untuk memahaminya lebih lanjut, mari kita lihat setiap komponen contoh persamaan dasar dasar akuntansi yaitu terbagi atas:

1.         Aset

Aset adalah sumber daya yang dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan untuk digunakan manfaatnya di masa depan. Aset atau aktiva adalah hal-hal yang mendatangkan manfaat bagi perusahaan. contohnya seperti bangunan gedung, kendaraan, tanah, uang kas yang tunai maupun cek kontan. Bagian aktiva nantinya akan bertambah jika aset perusahaan bertambah, dan berkurang jika sebaliknya. Ada nilai penyusutan pada aset yang berupa barang, contohnya peralatan mesin yang pasti akan mengalami kerusakan pada suatu waktu. Selain itu mesin tersebut juga akan mengalami penurunan nilai atau dikenal dengan istilah depresiasi. Beberapa aset bersifat tangible seperti kas dan ada juga yang bersifat intangible bersifat atau tidak berwujud seperti goodwill atau hak cipta. Berikut beberapa contoh akun aset:

a)       Aset Lancar

Disebut aset atau aktiva lancar, sebab kekayaan yang termasuk harta lancar memiliki likuiditas tinggi atau gampangnya ‘mudah dicairkan’. Maksudnya, harta lancar dapat dengan cepat dikonversikan ke dalam mata uang (dicairkan) dalam waktu kurang dari setahun. Jenis transaksi yang termasuk ke dalam harta lancar adalah kekayaan yang berupa kas, piutang, wesel, perlengkapan, surat berharga, serta transaksi yang telah dibayar di muka (paid in advance).

b)       Aset Tetap

Berkebalikan dengan aktiva lancar yang dapat dicairkan dalam waktu kurang dari setahun, aktiva tetap justru merujuk pada kekayaan yang digunakan dalam waktu lebih dari setahun. Biasanya berupa segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan seperti mesin produksi, kendaraan operasional, maupun tanah atau bangunan. Karena berupa aset yang dapat dipakai lebih dari setahun, aset-aset ini (kecuali tanah) mempunyai ‘umur’. ‘Umur’ aset dapat mengalami penurunan (depresiasi). Misalnya, mobil dinas atau alat produksi yang dimiliki perusahaan akan menjadi rusak atau usang setelah digunakan selama beberapa tahun sehingga aset berupa mobil ini sudah tidak dapat menghasilkan keuntungan secara ekonomis lagi untuk perusahaan. Nah, keadaan itulah yang dapat disebut sebagai depresiasi aset.

c)        Aset Tidak Berwujud

Aset tak berwujud tidak memiliki subtansi fisik seperti halnya peralatan maupun kekayaan, namun menjadi salah satu aset jangka panjang yang penting bagi suatu organisasi atau perusahaan. Aset tak berwujud memiliki kriterianya sendiri. Kriteria aset tak berwujud Aset tak berwujud seperti namanya tidak memiliki substansi fisik atau tidak memiliki wujud fisik. Namun aset tersebut tetap dapat memberikan laba atau keuntungan bagi perusahaan.Contonya adalah Goodwill, Hak Cipta, Paten.

 

2.          Kewajiban atau Liabilitas

Komponen persamaan dasar akuntansi kedua adalah kewajiban atau biasa disebut dengan istilah liabilitas, yaitu sejumlah dana yang perusahaan pinjam dari pihak lain (kreditur) dan harus dilunasi sesuai waktu yang sudah disepakati. Bentuk kewajiban yang umum adalah utang. Hutang merupakan kebalikan dari piutang, dan ini harus dicatat pada laporan keuangan. Ketika sebuah perusahaan membeli barang atau jasa dari perusahaan lain secara kredit, utang dicatat untuk menunjukkan bahwa perusahaan berjanji untuk membayar di kemudian hari. Berikut beberapa contoh dari akun kewajiban yang paling umum. Utang Jangka Pendek: Utang Dagang, Utang Bank, Utang Gaji, Utang Pajak. Utang Jangka Panjang: Utang Obligasi

3.           Ekuitas atau modal

Ekuitas adalah bagian dari aset perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham atau pihak ketiga, dan masuk ke dalam rumus persamaan dasar akuntansi. Pemilik dapat meningkatkan bagian kepemilikan mereka dengan menginvestasikan dana kepada perusahaan atau mengurangi ekuitas dengan menarik dana perusahaan (prive). Demikian pula, pendapatan meningkatkan sisi ekuitas sementara biaya-biaya menurunkan ekuitas. Beberapa akun ekuitas umum seperti: Modal Pemilik, Penarikan Pemilik (prive). Laba Ditahan, Saham Biasa, Modal Disetor. Biasanya akun ekuitas merupakan bagian dari aset yang dipegang oleh third party (pihak ketiga), seperti pemilik saham atau stakeholders dimana kepemilikan tersebut bisa bertambah dan berkurang sesuai dengan kondisi real-nya.

 

D. PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI SYARIAH

Persamaan dasar akuntansi adalah suatu persamaan untuk menggambarkan seluruh nilai harta/aktiva yang dimiliki oleh suatu unit usaha dan asal usul/sumber harta tersebut.

Aset (assets) adalah sumber daya yang dimiliki perusahaan. Hak atas aset biasanya dibagi menjadi dua jenis pemilik yaitu : (1). Hak Kreditor, mencerminkan utang perusahaan dan disebut kewajiban (liabilities). (2). Hak Pemilik, disebut ekuitas pemilik (owner’s equity)

Pada umumnya persamaan dasar akuntansi memiliki rumus:

Aktiva = Liabilitas + Ekuitas

Harta (Aktiva) = Hutang + Modal (Pasiva)

Net Income = Pendapatan – Biaya.

BEP = Biaya Tetap / Harga Jual – Biaya Variabel per Unit.

Rasio Kas = Kas / Kewajiban Lancar.

Rasio Hutang terhadap Ekuitas = Total Kewajiban / Total Ekuitas.

Dimana:

- Aktiva adalah harta yang dimiliki perusahaan yang merupakan sumber ekonomi.

Contoh : kas, piutang, gedung, dan lan-lain

- Liabilitas adalah kewajiban yang menjadi beban perusahaan. Contoh : utang atas pembelian kredit, utang kepada pemasok

- Ekuitas adalah = hak atau klaim pemilik atas aktiva perusahaan.

Contoh : setoran modal oleh pemilik.

- Net income atau laba bersih adalah laba yang dihitung dari mengurangi laba kotor dengan seluruh biaya operasi. Biaya operasi dalam hal ini termasuk biaya penjualan atau biaya pemasaran dan biaya administrasi.

- Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa dan dikenal dengan sebutan berbeda seperti penjualan, imbalan, bunga, dividen, royalti dan lain-lain.

- Biaya adalah nilai moneter atau jumlah uang yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa. Beban yang dikeluarkan mencakup persediaan, bahan baku, tenaga kerja, produk, peralatan, layanan, dan lainnya.

- Break even point adalah posisi dimana perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian. BEP atau titik impas sangat penting bagi manajemen untuk mengambil keputusan untuk menarik produk atau mengembangkan produk, atau untuk menutup anak perusahaan yang tidak menguntungkan

Berikut analisis transaksi yang dapat mempengaruhi aktiva, liabilitas dan ekuitas.

1)       Transaksi yang mempengaruhi Aktiva

a.         Pembelian aktiva secara tunai

Contoh = suatu perusahaan produsen makanan membeli sebuah kendaraan dengan harga Rp300.000.000,- secara tunai.

Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu kas perusahaan berkurang sebesar Rp300.000.000,- dan kendaraan bertambah senilai Rp300.000.000,-

b.        Pembelian aktiva secara kredit

Contoh = suatu perusahaan jasa percetakan membeli mesin cetak seharga Rp70.000.000, secara kredit.

Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu peralatan bertambah senilai Rp70.000.000,- dan liabilitas bertambah senilai Rp70.000.000,-.

c.         Penjualan aktiva secara tunai

Contoh = suatu perusahaan makanan menjual kendaraannya seharga Rp150.000.000,- secara tunai.

Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu kas perusahaan bertambah sebesar Rp150.000.000,- dan kendaraan perusahaan berkurang senilai Rp150.000.000,-.

d.        Penjualan aktiva secara kredit

Contoh = suatu perusahaan minuman menjual kendaraan seharga Rp200.000.000,- secara kredit.

Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu kendaraan berkurang senilai Rp200.000.000,- dan piutang perusahaan bertambah sebesar Rp200.000.000,-

2)       Transaksi yang memperngaruhi Liabilitas

a)       Pembelian aktiva secara kredit

Contoh = suatu perusahaan membeli sebuah mesin secara kredit seharga Rp250.000.000,-

Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi liabilitas yaitu utang perusahaan bertambah sebesar Rp250.000.000,- dan peralatan bertambah sebesar Rp250.000.000,-.

b)       Pembayaran utang

Contoh = suatu perusahaan membayar utang sebesar Rp10.000.000,-

Analisis = transaksi tersebut mempengaruhi liabilitas yaitu Utang perusahaan berkurang sebesar Rp10.000.000,- dan kas berkurang sebesar Rp10.000.000,-.

3)       Transaksi yang memperngaruhi Ekuitas

a.         Penambahan investasi pemilik

Contoh = Tuan Ahmad melakukan penyetoran uang sebesar Rp100.000.000,- ke kas perusahaan sebagai tambahan modal.

Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi ekuitas yaitu modal perusahaan bertambah sebesar Rp100.000.000,- dan kas perusahaan bertambah sebsesar Rp100.000.000,-.

b.        Pengurangan investasi pemilik

Contoh = Tuan Anwar melakukan penarikan uang perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar Rp20.000.000,-

Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi ekuitas yaitu modal perusahaan berkurang sebesar Rp20.000.000,- dan kas berkurang sebesar Rp20.000.000,-.

 

E. AKUN DAN SALDO NORMAL

Akun atau perkiraan adalah suatu media untuk mengklasifikasikan dan mencatat penambahan dan pengurangan dari setiap unsur-unsur laporan keuangan. Bentuk akun atau perkiraan yang paling sederhana adalah akun atau perkiraan bentuk “T”, di mana sisi kiri adalah debet dan sisi kanan adalah kredit. Dasar pencatatan untuk mendebet dan mengkredit adalah persamaan akuntansi dengan tambahan biaya dan pendapatan. Bentuk perkiraan “T”.  Aturan Pencatatan yaitu ada 2 (Dua) Pendebetan dan Pengkreditan

Saldo normal tiap-tiap akun atau perkiraan sebagai berikut:

IMG_256

 

F. CONTOH PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI SYARIAH

 

Contoh 1:

Pada tanggal 1 Januari 2020, perusahaan yang bergerak bidang servis sepeda motor dengan nama Servis Sepeda Motor Mentereng melakukan beberapa transaksi sebagai berikut:

 

1.        Investasi untuk modal pertama pada perusahaan Servis Sepeda Motor Mentereng berupa uang tunai sebesar Rp10.000.000 dan Peralatan kantor sebesar Rp500.000.

 

2.        Membayar sewa atas ruangan usaha bengkel sebesar Rp600.000 untuk 1 bulan.

 

3.        Membeli perlengkapan bengkel secara kredit seharga Rp400.000 dan peralatan bengkel seharga Rp1.000.000.

 

4.        Memperoleh pendapatan atas jasa yang telah diberikan selama 1 minggu sebesar Rp 1.600.000.

 

5.        Membayar tagihan listrik dan air untuk bulan Januari 2020 sebesar Rp200.000.

6.        Mendapatkan jasa servis langganan sebesar Rp750.000.

 

7.        Membayar sebagian hutang atas pembelian perlengkapan sebesar Rp250.000. Menerima pelunasan piutang atas transaksi seorang konsumen sebesar Rp500.000.

 

8.        Pemilik mengambil uang tunai untuk digunakan secara pribadi sebesar Rp100.000.

 

9.        Dibayar gaji karyawan bengkel untuk bulan Januari 2020 sebesar Rp3.000.000

 

10.    Membayar rekening telepon sebesar Rp75.000.

 

11.    Pada akhir bulan Januari 2020 perlengkapan yang masih ada bernilai Rp250.000 dan peralatan bengkel disusutkan sebesar Rp50.000.

 

12.    Mendapatkan jasa servis sebesar Rp1.500.000

 

Berdasarkan data transaksi dalam persamaan akuntansi di atas, maka dapat disusun persamaan dasar akuntansi pada tabel sebagai berikut:

 

IMG_256

 

Contoh 2:

Pada tanggal 1 Januari 2021, perusahaan ASISTA mengumpulkan berbagai bukti transaksi untuk pembuatan laporan keuangan sebagai berikut :

 

1)       Investasi awal berupa uang modal secara kontan milik perusahaan A sendiri sebesar Rp 10.500.000. Selain itu ada juga investasi lain yang berupa peralatan kantor sebesar Rp 1.000.000.

2)       Pengeluaran pada awal bulan untuk membayar biaya sewa gedung selama 1 bulan, yaitu sebesar Rp 1.100.000.

3)       Membeli perlengkapan dengan cara kredit seharga Rp 900.000 dan peralatan seharga Rp 1.500.000.

4)       Mendapatkan pendapatan jasa sebesar Rp 2.100.000.

5)       Membayar tagihan listrik untuk 1 bulan kedepan sebesar Rp 250.000.

6)       Pemilik perusahaan A mengeluarkan dana Rp 200.000 untuk pengeluaran pribadi.

7)       Mendapatkan pendapatan sebesar Rp 1.250.000.

8)       Adanya pembayaran air sebesar Rp 70.000.

9)       Pembayaran gaji karyawan sebesar Rp 2.500.000.

10)   Mendapatkan penghasilan Rp 3.000.000.

11)   Membayar rekening telepon sebesar Rp 100.000.

12)   Mendapatkan penghasilan sebesar Rp 2.750.000.

13)   Pengeluaran pribadi perusahaan A sebesar Rp 150.000.

 

Dari adanya data seperti di atas, nantinya bisa dirumuskan tabel persamaan dasar akuntansi yang nantinya bisa menghasilkan hasil seimbang. Berikut ini tabel persamaan dasar akuntansi yang bisa Anda susun:

 

IMG_256

Contoh 3:

Pada tanggal 1 Desember 2003, Ny. Fira mendirikan sebuah salon kecantikan yang diberi nama Salon "Paras". Berikut ini adalah transaksi yang terjadi pada salon tersebut.

1.         Pada tanggal 1 Desember, Ny. Fira menyerahkan uang tunai sebesar Rp 20.000.000,- sebagai setoran modalnya.

2.         Tanggal 1 Desember, Ny. Fira membeli peralatan salon seperti kursi, alat pengering rambut, dan alat keriting rambut seharga Rp 10.000.000,- secara tunai.

3.         Tanggal 5 Desember, Ny. Fira membeli perlengkapan salon berupa bahan pembersih kulit, bahan make-up, bahan pewarna rambut, shampo, dsb, seharga Rp 4.000.000,- secara kredit.

4.         Dalam waktu 2 minggu salon "Paras" telah mendapat langganan cukup banyak. Sebagai promosi mereka diberi kelonggaran membayar dalam waktu beberapa minggu. Jumlah tagihan kepada para pelanggan hingga tanggal 15 Desember berjumlah                   Rp 1.500.000,-

5.         Tanggal 20 Desember, dibayar utang atas pembelian perlengkapan salon tanggal 5 Desember  sebesar Rp 2.000.000,-

6.         Tanggal 21 Desember, Ny. Fira menyewa sebuah rumah untuk tempat usahanya. Pada hari itu dibayar sewa rumah  bulan Desember sebesar Rp 300.000,-

7.         Perusahaan membayar gaji para pegawai salon bulan Desember sebesar Rp 450.000,-

8.         Pada akhir Desember, diterima pembayaran dari para pelanggan yang telah menerima jasa salon kecantikan hingga tanggal 15 Desember sebesar Rp 700.000,-.

9.         Selama 2 minggu terakhir bulan Desember, salon "Paras" telah memberikan jasanya kepada sejumlah pelanggan yang seluruhnya bernilai Rp 3.800.000,-. Pada hari ini dikirimkan tagihan kepada para pelanggan tersebut.

10.    Pada   akhir   bulan Desember dibayar biaya listrik dan air, masing-masing sebesar Rp 250.000,- dan Rp 150.000,-

11.    Persediaan perlengkapan salon yang masih tersisa pada tanggal 31 Desember berjumlah Rp 3.000.000,-

12.    Pada tanggal 31 Desember, Ny. Fira mengambil uang untuk keperluan pribadi sebesar Rp 600.000,-

Persamaan dasar akuntansi dari transaksi Salon "Paras" :

                                                                                                                 (dalam Rp 000,-)

 


AKTIVA                                                                 =  UTANG  +  MODAL

 

         Kas    +   Piutang   +   Perleng-   +  Peraltn.  =   Utang    +   Modal

                              Dagang        kapan

 


1)    +20.000                                                                                     =                      +  20.000

2)     -10.000                                                             +  10.000

 

Sd     10.000                                                                +  10.000        =                           20.000

3)                                                 +     4.000                                      =  + 4.000

 

Sd     10.000                                 +     4.000               +  10.000        =     4.000        +   20.000

4)                       +     1.500                                                                =                      +     1.500

 


Sd     10.000       +     1.500          +     4.000                +  10.000        =     4.000        +   21.500

5)     -  2.000                                                                                      =   - 2.000

 


Sd       8.000    +     1.500             +     4.000               +  10.000        =     2.000        +   21.500

6)     -     300                                                                                      =                      -        300

 


Sd       7.700       +     1.500          +     4.000               +  10.000         =     2.000        +   21.200

7)     -     450                                                                                      =                      -        450

 


Sd       7.250       +     1.500          +     4.000             +  10.000        =     2.000        +   20.750

8)     +    700     -        700   

 


Sd       7.950     +       800              +     4.000              +  10.000        =     2.000        +   20.750

9)                        +    3.800                                                                =                      +     3.800

 


Sd       7.950     +    4.600             +     4.000              +  10.000        =     2.000        +   24.550

10)    -    400                                                                                      =                      -        400

 


Sd       7.550     +    4.600             +     4.000              +  10.000        =     2.000        +   21.150

11)                                              -     1.000                                       =                      -     1.000

 


Sd       7.550     +    4.600             +     3.000              +  10.000        =     2.000        +   23.150

12)    -    600                                                                                      =                      -        600

 


Sd       6.950     +    4.600           +     3.000             +  10.000      =     2.000      +   22.550

 

 

 

 


Contoh 4:

 

Pada tanggal 1 Januari 2022, perusahaan C melakukan pengumpulan bukti transaksi untuk kepentingan pembuatan laporan keuangan.

 

Bukti transaksi tersebut diantaranya:

 

1.        Investasi awal yang menjadi uang modal dan dibayarkan secara kontan dari perusahaan C sebesar Rp 10.500.000. Di sisi lain, terdapat investasi dalam bentuk peralatan kantor sebesar Rp 1.000.000.

2.        Pengeluaran untuk kepentingan pembayaran sewa gedung selama satu bulan dengan harga sebesar Rp 1.100.000.

3.        Melakukan pembelian untuk perlengkapan dengan kredit seharga Rp 900.000 serta peralatan dengan harga Rp 1.500.000.

4.        Mendapatkan pemasukan untuk pendapatan jasa sebesar Rp 2.000.000.

5.        Melakukan pembayaran untuk tagihan listrik selama satu bulan ke depan sebesar Rp 250.000.

6.        Pemilik perusahan C membutuhkan pembayaran dengan mengeluarkan dana perusahaan untuk kepentingan pribadi sebesar Rp 200.000.

7.        Pendapatan masuk sebesar Rp 1.250.000.

8.        Membayar tagihan air sebesar Rp 70.000.

9.        Membayar gaji karyawan sebesar Rp 2.500.000.

10.    Penghasilan masuk sebesar Rp 3.000.000.

11.    Membayar kebutuhan untuk rekening telepon sebesar Rp 100.000.

12.    Penghasilan masuk sebesar Rp 2.750.000.

13.    Perusahaan C membutuhkan pengeluaran untuk kepentingan pribadi sebesar Rp 150.000.

14.    Dari data yang diberikan di atas, kamu dapat membuat tabel persamaan dasar akuntansi.

 

 

IMG_256

 

 

Contoh 5:

 

Pada tanggal 1 Januari 2017, Krisna mendirikan sebuah usaha pencucian mobil yang diberi nama “CLEAN”. Berikut ini transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Januari 2017 :

 

1)       1 Januari 2017 Krisna menyetor uang sebesar Rp30.000.000 yang digunakan sebagai modal awal CLEAN

2)       2 Januari 2017 Krisna menyewa sebuah gedung seharga Rp3.000.000 selama 1 tahun untuk menjalankan usahanya

3)       9 Januari 2017 Krisna membeli peralatan cuci mobil dalam satu paket seharga Rp17.000.000 secara kredit.

4)       11 Januari 2017 Untuk menjalankan kegiatan usahanya, Krisna membelii beberapa perlengkapan pencucian mobil seharga Rp1.500.000

5)       15 Januari 2017 Cuci Mobil Clean memperoleh pendapatan atas pencucian mobil sebesar Rp700.000

6)       19 Januari 2017 Membayar sebagian utang atas pembelian peralatan Rp3.000.000

7)       21 Januari 2017 Cuci Mobil Clean memperoleh pendapatan usaha sebesar Rp1.000.000

8)       23 Januari 2017 Dibayar biaya listri dan air sebesar Rp800.000

9)       25 Januari 2017 Guna mengembangkan usahanya, Krisna meminjam uang dibank sebesar Rp10.000.000

10)  27 Januari 2017 Membayar gaji 2 orang karyawan sebesar Rp1.400.000

11)  29 Januari 2017 Cuci Mobil Clean memperoleh pendapatan sebesar Rp2.000.000. Pendapaan tersebut dibayar tunai Rp1.500.000 dan sisanya dibayar kemudian

12)  30 Januari 2017 Krisna mengambil uang perusahaan sebesar Rp500.000 untuk keperluan pribadi.

 

Berdasarkan data tersebut, buatalah persamaan dasar akuntansi cuci mobil CLEAN pada bulan januari 2017.

 

IMG_256

 

Contoh 6:

 

Diketahui seorang pengusaha muda bernama bayu mendirikan sebuah usaha persewaan alat pesta “Bayu Biru” pada tanggal 1 juli 2017. Perusahaan tersebut memiliki posisi keuangan sebagai berikut :

 

Kas                  Rp4.000.000

Perlengkapan    Rp1.000.000

Peralatan           Rp7.000.000

Utang Usaha     Rp2.000.000

Modal               Rp10.000.000

 

Transaksi yang terjadi selama bulan juli 2017 di Bayu Biru adalah sebagai berikut.

 

2 Juli      Membayar sewa gedung Rp1.500.000 untuk enam bulan

5 Juli       Menerima pendapatan jasa Rp450.000

10 Juli     Membayar utang Rp500.000

12 Juli    Membeli peralatan secara kredit sebesar Rp2.200.000

15 Juli    Membeli perlengkapan Rp800.000

17 Juli    Membayar beban listrik Rp200.000

18 Juli    Membayar Beban telepon Rp300.000

19 Juli    Membayar beban air Rp200.000

21 Juli    Menerima pendapatan jasa Rp1.500.000

26 Juli    Perlengkapan yang tersisa sebesar Rp500.000

29 Juli    Menerima Pendapatan jasa Rp800.000

 

Berdasarkan data diatas, susunlah persamaan akuntansi “Bayu Biru” pada bulan juli 2017

 

Persamaan Dasar Akuntansi Bayu Biru

 

IMG_256

 

 

 

 

Contoh 7:

1.        Ahmad mendirikan bengel yang diberi nama ‘’Sido Makmur’’ dengan menyetor  uang awal sebesar Rp. 800.000 . dan perlengkapan bengkel sebesar Rp. 200.000

2.        Ahmad membeli perlengkapan bengkel secara tunai seharga Rp. 100.000.

3.        Membeli peralatan bengkel secara kredit sebesar Rp. 200.000

4.        Membeli perlengkapan bengkel sebesar Rp.300.000. baru dibayar Rp. 100.000. sisanya dibayar seminggu lagi.

5.        Mendapatkan pinjaman uang Rp. 500.000 dari bank Mandiri

6.        Ahmad menerima pendapatan dari pelanggan atas jasa bengkel sebesar Rp. 200.000

7.        Ahmad membayar sewa tempat sebesar Rp. 150.000

8.        Membayar gaji karyawan bengkel sebesar Rp. 50.000

9.        Diterima pendapatan atas jasa bengkel sebesar Rp. 100.000

10.    Membayar utang pada transaksi c sebesar Rp 100.000

11.    Membayar angsuran pinjaman bank sebesar Rp. 200.000

Diminta :

 

Buatlah persamaan dasar akuntansi dari transaksi- transaksi diatas. ?

 

IMG_256

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH DALAM BISNIS KONTEMPORER

  MATERI- PENGANTAR BISNIS ISLAM Oleh: Eny Latifah, S.E.Sy.,M.Ak Perspektif Ekonomi Syariah dalam Bisnis Kontemporer   A.      Pengertian Ek...