Kamis, 10 Maret 2022

SUMBER DAYA INSANI ISLAMI

 

SUMBER DAYA INSANI ISLAMI

 

Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan di samping faktor yang lain seperti modal. Oleh karena itu, SDM harus baik untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi organisasi, sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan yang dikenal dengan manajemen sumber daya manusia (MSDM).

Manajemen sumber daya manusia yang sering juga disebut dengan manajemen personalia oleh para penulis didefinisikan secara berbeda. Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai tujuan organisasi, dan masyarakat.

A.   SUMBERDAYA MANUSIA DALAM ISLAM

Islam memberikan perhatian dan pendangan yang sangat mendalam terhadap pengembangan sumberdaya manusia. Bukan karena manusia adalah kholifah di bumi, namun juga kepada nilai-nilai, sikap, dan perilaku manusia itu sendiri.

Islam memandang bahwa pada dasarnya manusia itu mulia jika ia mampu memahami fitrah dengan baik. Namun banyak ilmuan Barat yang beranggapan bahwa nenek moyang manusia berasal dari hewan. Refleksi atas pernyataan itu adalah bilaman manusia yang tidak mampu menjaga fitrahnya maka dia tidaklah berbeda dengan hewan.

Al-Quran telah menegaskan bahwa manusia adalah makhluk yang bertanggungjawab, yang diciptakan dengan sifat-sifat ketuhanan. (QS.An-Nahl ayat 4). Filsafat Manusia mengatakan “Manusia itu makhluk yang tahu dan mau”. Artinya: kemauannya mengandaikan pengetahuan.  Yaitu tentang segala faktor yang perlu dipertimbangkan-agar-rencana-rencananya-dapat-terlaksana (F. Magnis-Suseno).

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan salah satu fungsi manajemen dan dapat didefinisikan sebagai fungsi manajemen yang berhubungan dengan rekrutmen, penempatan, pelatihan, dan pengembangan para anggota organisasi. Jelaslah bahwa SDM sangat erat hubungannya dengan organisasi.

Agama Islam sendiri sudah menjelaskan bahwa “manusia diciptakan ke dunia sebagai sosok pemimpin”, sehingga manusia sebagai SDM yang ada di bumi memiliki peran penting dalam segala bentuk aktifitas yang melibatkan sebagian atau sekelompok orang demi mewujudan (niat)/goals dan segala kebutuhan yang ingin dicapaianya.

Manajer adalah sosok penting dalam suatu organisasi yang mana berasal dari adanya sumber daya manusia yang kreatif dalam wujud manusia yang berperan sebagai pimpinan dari suatu instansi/lembaga/organisasi/bentuk perkumpulan lain yang telah membuat perencanaan, melakukan pengawasan, dan pengendalian dalam mewujudkan tujuan dengan kinerja yang efektif dan efesien.

Peran dan fungsi sumber daya manusia memang bisa dikatakan “mutlak” atau wajib/utama dalam mendirikan, mengerakkan, mengkoordinir, memimpin, dan mengontrol segala kegiatan organisasi demi terwujudnya mimpi. Islam sendiri” khalifah” adalah sumber daya manusia yang khusus di ciptakan Allah SWT untuk menjadi pemimpin di bumi. Amanat yang diberikan Tuhan kepada manusia sangatlah berat, karena segala sesuatu yang diamatkan kepadanya nanti akan dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT.

Menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah, seorang pemimpin harus memiliki ketrampilan (Leadership Skill). Berikut adalah ketrampilan yang harus dimiliki seorang pemimpin:

a)    Conseptual Skills :

Kemampuan mengkoordinasikan dan mengin-tegrasikan kegitan serta kepentingan organisasi. Melihat organisasi secara keseluruhan, ketergantungan antar bagian, melihat masa depan, dan bagaimana lingkungan mempengaruhi organisasi.contoh ketrampilan ini adalah kemampuan memecahkan masalah, membuat keputusan denga ceapat dan tepat, membuat rencana (jadwal/program/skedul) dan lain-lain.

b)   Human Skills :

Ketrampilan manusia adalah kemampuan memahami orang lain, bekerjasama dengan orang lain, mendorong serta memotivasi orang lain, baik secara individual maupun kelompok. Contoh ketrampilan ini adalah memimpin rapat, mengkondusifkan bawahan yang tegang/stress dalam pekerjaan, dan lain-lain.

c)    Tehnical Skills :

Kemampuan tehnik adalah Kemampuan menggunakan alat-alat, prosedur, dan tehni suatu bidang yang khusus dan mampu memahami serta melakukan kegiatan operasional.contoh ketrampilan ini adalah mampu memberikan cara pembuatan produk, memelihara mesin, penjualan produk, dan lain-lain.

Langkah-langkah Manajemen Sumber Daya Manusia.

Proses atau langkah dari manajemen sumber daya manusia meliputi tujuh (7) langkah dasar, yaitu: Perencanaan sumber daya manusia, Rekrutmen, Seleksi, Orientasi atau sosialisasi, Pelatihan dan pengembangan, Penilaian kinerja, dan Promosi, pemindahan dan pemisahan

a.    Perencanaan sumber daya manusia

Dalam proses perencanaan sumber daya manusia terdapat empat(4) langkah pokok yang harus dilakukan, yaitu:

1. Perencanaan untuk kebutuhan masa depan

2. Perencanaan untuk keseimbangan masa depan

3. Perencanaan untuk pengadaan dan seleksi atau untuk pemberhentian sementara

4. Perencanaan untuk mengembangkan pegawai.

Untuk menyelesaikan langkah-langkah ini, manajer sumber daya manusia harus mempertimbangkan dua (2) faktor, yaitu:

1). Rencana strategi dasar organisasi, beserta tujuan yang terinci, dan sasaran serta taktik untuk membuat organisasi itu menjadi suatu realitas, yang akan menetukan kebutuhan personalia dari organisasi.

2). Perubahan potensial pada lingkungan luar dari organisasi yang bersangkutan. Hal tersebut dapat berarti perubahan pada pasar, ketersediaan dana atau tenaga kerja.

b. Rekrutmen

Rekrutmen dimaksudkan untuk menyediakan sekelompok calon yang cukup besar sehingga organisasi dapat menyeleksi karyawan yang memenuhi syarat sesuai dengan kebutuhan. Rekrutmen terbagi menjadi dua (2), yaitu pertama, rekrutmen khusus dan kedua, rekrutmen umum. Rekrutmen umum biasanya dilakukan terhadap pegawai operasional. Hal ini dapat dilakukan apabila organisasi membutuhkan sekelompok pekerja dari jenis tertentu. Contoh: juru ketik, tenaga penjual. Sedangkan rekrurmen khusus terutama digunakan untuk eksekutif tingkat atas atau spesialis. Hal ini terjadi kalau organisasi membututuhkan seorang individu jenis khusus.

c.  Seleksi

Jika kualifikasi manajer yang dibutuhkan telah ditentukan, seleksi (pemilihan) manajer adalah salah satu langkah yang paling menentukan dalam proses pengelolaan. Kita mendefinisikan seleksi sebagai pemilihan di atara calon, baik dari dalam dan luar organisasi, yang paling sesuai dengan jabatan yang ada sekarang dan masa depan.

Pada umumnya proses seleksi terdiri dari serangkaian langkah berikut:

1.   Pengisian formulir-formulir

Pada fase ini, calon diminta untuk melengkapi formulir lamaran.  Hal yang harus dilengkapi dalam fase ini adalah mengisi formulir dengan data pendidikan, pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman.

2.   Tes psikologi

Dalam fase ini ada empat tes yang harus dilakukan jika seseorang ingin mendapatkan pekerjaan disuatu perusahaan yang besar (berkualitas), tes tersebut adalah:

a.    Tes Intelegensia

Hal ini digunakan untuk mengukur daya ingat, kecapakan berfikir, dan kemampuan melihat hubungan antara situasi dan masalah yang rumit.

b.   Tes kecakapan (Proficiency) dan bakat (appttitude)

Hal ini diperlukan untuk menemukan ketrampilan dari calon pegawai dan memungkinkan mempelajari ketrampilan yang baru dan inovatif.

c.    Tes Kejujuran (Vocational)

Tes ini dirancang untuk menunjukkan bidang yang paling cocok bagi pelamar.

d.   Tes Kepribadian (Personality)

Tes ini dirancanag untuk mengungkapkan sifat-sifat pribadi pelamar dan caranya mempengaruhi orang lain, sehingga memberikan ukuran kemungkinan untuk menjadi pemimpin.

1.   Wawancara

Fase wawancara adalah fase yang sering digunakan oleh para penerima lamaran, hal ini bertujuan ingin mendapatkan data yang sesuai, apakah pelamar itu jujur, beretitut baik dan bertanggungjawab. Terkadang pewancara sering merasa dibohongi dengan penampilan fisik dan mengacuhkan keahlian yang terpendam. Halini menjadi sesi kelemahan dari fase wawancara. Untuk mengatasi hal tersebut ada beberapa tehnik dalam mewancarai, yaitu pewancara harus dilatih untuk mengetahui apakah yang dicari. Kedua, pewancara harus dipersiapkan untuk mengajukan pertanyaan yang benar. Ketiga, melalui wawancara ganda dengan menggunakan beberapa pewawancara yang berbeda.

2.   Pemeriksaan latar belakang dan referensi

Hal ini dimaksudkan agar calon pegawai menunjuk beberapa orang, baik pegawai perusahaan maupun luar perusahaan yang dapat memberika keterangan tentang diri pelamar, baik tentang pribadinya, pengalaman, dan lain-lain.

3.   Pemeriksaan kesehatan

Calon pegawai dirasa lolos dari serangkaian seleksi dan tahap akhir adalah cek kesehatan. Hal ini digunakan untuk mengetahui sejauhmana tingkat optimal secara fisik dan mental yang dimiliki calon pegawai.

d.   Orientasi atau sosialisasi

Dalam orientasi atau sosialisasi memiliki tiga (3) jenis informasi, yaitu:

1. Informasi umum tentang pekerja rutin sehari-hari.

2. Tinjauan tentang sejarah,tujuan, operasi, dan produk atau jassa organisasi, serta bagaimana sumabangan kerja pegawai terhadap kebutuhan organisasi.

3. Penyajian terinci, mungkin lewat brosur, mengenai kebijakan organisasi, aturan kerja, dan tunjangan untuk pegawai

e. Pelatihan dan pengembangan

adalah program yang diarahkan guna memelihara dan memperbaiki kinerja pekerjaan yang sekarang. Adapun program pelatihan meliputi empat (4) prosedur, yaitu penilaian kinerja, analisis persyaratan pekerjaan, analisis organisasi dan survey pegawai.

f.Penilaian kinerja

Penilaian kinerja bisa dilihat dari prestasi. Penilaian prestasi adalah salah satu tugas manajer yang paling penting, namun juga merupakan hal yang diakui oleh kebanyakan manjer sebagai sesuatu yang sulit ditangani secara memadai.

g. Promosi, pemindahan dan pemisahan

Promosi adalah memberi kekuasaan dan tanggungjawab yang lebih besar kepada karyawan daripada kekuasaan dan tanggungjawab sebelumnya. Dengan kata lain, promosi merupakan kenaikan jabatan dari yang lebih rendah ke jabtan yang lebih tinggi. Lawan dari promosi adalah “Demosi” yaitu memberi kekuasaan dan tanggungjawab yang lebih kecil kepada karyawan daripada kekuasaan dan tanggungjawab sebelumnya.

Dasar promosi adalah (1) senioritas karyawan, yaitu sudah berapa lama seorang karyawan bekerja pada perusahaan tersebut. (2) penilaian kecakapan karyawan, yang dapat ilihat pada table penilaian karyawan.

Manfaat dari adanya promosi adalah: (a). mendorong motivasi karyawan, (b) meningkatkan semangat kerja karyawan, (c) meningkatkan moral dan efesiensi kerja karyawan, dan (d) mewujudkan orang yang tepat pada jabatan yang tepat.

Pemindahan (transfer) adalah memindahkan karyawan dari satu jabatan ke jabatan yang lain dalam satu tingkatan organisasi secara horizontal tanpa adanya peningkatan tanggungjawab, kekuasan maupun gaji.

Dasar transfer adalah (1) atas hasil penilaian kecakapan, (2) senioritas, (3) analisis jabatan.

Tujuan transfer karyawan atas kehendak:

Atasan .

1)  Mewujudkan penempatan karyawan pada jabatan yang tepat agar ia mendapatkan kepuasan kerja an dapat memberikan prestasi semaksimal mungkin, karena karyawan tersebut dianggap kurang cakap dalam memangku jabatan yang semula.

2)  Menghilangkan rasa bosan karyawan pada jabatan yang semula.

3)  Menjamin kepercayaan karyawan bahwa mereka tidak akan diberhentikan karena kurang cakap dalam jabatan semula. Hal ini berhubungan erat dengan keinginan perusahaan untuk sedapat mungkin menstabilkan karyawan-

Karyawan yang bersangkutan

1) Yang bersangkutan merasa tidak dapat bekerjasama dengan karyawan lainnya.

2) Lingkungan kerja yang semula kurang sesuai dengan fisiknya

3) Atas dasar keinginan sendiri.

Pemisahan (Separasi) adalah memisahkan karyawan dari perusahaan, termasuk di dalamnya pemberhentian/pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pensiunan.

Pemberhentian karyawan dapat berasal dari pihak:

1.       Karyawan

Karyawan mengundurkan diri atas kehendaknya sendiri, dengan alas an yang umumnya dikemukakan adalah tidak cukupnya motivasi atau fasilitas yang diberikan kepadanya.

2.       Perusahaan

Dengan alasan antara lain:

a.       Mendesak, misal krisis ekonomi

b.       Karyawan sudah tidak bermanfaat bagi perusahaan, baik dari sudut pandang materiil dan moril, misal: karyawan tidak jujur, sering absen, sakit-sakitan dan lain-lain.

3.       Karyawan dan perusahaan

Berakhirnya masa hubungan kerja (bilamana menggunakan system kontrak) yang mana telah ditetapkan dalam perjanjian kerja antara perusahaan dan karyawan.

B.   POTENSI DASAR MANUSIA

Potensi yang dimiliki manusia adalah:

1.       Potensi jasmani

Adalah potensi manusia dilihat dari fisik dimana berpotensial untuk dikembangkan dibandingkan dengan makhluk lainnya.

2.       Potensi Rohani

Adalah sebuah potensi yang dimiliki manusia yang terdapat keistimewaan dari pada makhluk lainnya, karena selain dimensi fisik manusia memiliki dimensi rohani yaitu roh.

Potensi rohani manusia berkenan dengan:

a.       Fitrah

Fitrah manusia adalah kejadian sejak semula atau bawaan sejak lahirnya.

Dari segi Bahasa fitrah berasal dari kata al-fathr yang berarti belahan, penciptaan, atau kejadian.

b.       Ruh

Kata Ruh (Roh) dalam Al-Qur’an tidak banyak berulang, tetapi penggunaanya macam-macam. Kata Ruh ini menunjukkan pemberian hidup oleh Allah kepada Manusia.

c.       Qalb

Hati dalam Bahasa arab disebut qalb yang memiliki arti perasaan (hati/emosi) dan intelektual pada manusia.

d.       Nafs

Kata nafs ada dalam bentuk jama dan mufrad. Ia menunjukkan bahwa manusia sebagai makhluk hidup yang asalanya satu, berkembangbiak, bekerja dan merasa.

e.       Akal

Manusia dibedakan dengan makhluk lainnya karena manusia dikarunia akal dan kehendak. Dengan akal manusia mampu membedakan mana perbuatan yang pantas untuk dilakukan, dan mana yang harus dijauhi dan tidak dilakukan.

C.   KERJA KERAS DAN KOMITMEN KESUKSESAN

Kegiatan bisnis membutuhkan kerja keras dan komitmen. Dua kunci utama itu yang nantinya akan membawa pada kesuksesan. Ummat Islam yang bermalasan selamanya akan tertinggal dengan muslim lain yang memiliki tekad kuat, kerja keras dan mau berkomitmen atas apa yang sedang dikerjakan sekarang demi mengapai apa yang ingin diperolehnya di masa yang akan datang.

D.  MOTIVASI KERJA DAN PRODUKTIVITAS KERJA

Umat manusia dituntut menyeimbangkan  kehidupan di dunia dan di akhirat. Islam melarang umatnya menyia-yiakan waktu dengan dibuat untuk malas-malasan. Manusia harus mampu memotivasi dirinya dalam berusaha dan bekerja dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Ketabahan dan tauladan Rasulullah telah kita ketahui. Dimasa sesulit apapun beliau tidak putus asa dan selalu semangat bekerja. Dengan demikian dia akan mampu bisa menciptakan etos kerja yang bagus.

Setelah etos kerja di dapatkan, manusia akan memiliki tingkat produktivitas kerja yang tinggi, dan nantinya tingkat utility akan meningkat pula. Dan bila hal itu tercipta maka tujuan hidup yang ingin meraih kesuksesan akan bisa terwujud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH DALAM BISNIS KONTEMPORER

  MATERI- PENGANTAR BISNIS ISLAM Oleh: Eny Latifah, S.E.Sy.,M.Ak Perspektif Ekonomi Syariah dalam Bisnis Kontemporer   A.      Pengertian Ek...