SUMBER
DAYA INSANI ISLAMI
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat
penting dalam suatu perusahaan di samping faktor yang lain seperti modal. Oleh
karena itu, SDM harus baik untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi
organisasi, sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan yang dikenal dengan
manajemen sumber daya manusia (MSDM).
Manajemen sumber daya manusia yang sering juga disebut dengan manajemen
personalia oleh para penulis didefinisikan secara berbeda. Manajemen personalia
adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan pemberian kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan, dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai
tujuan organisasi, dan masyarakat.
A. SUMBERDAYA
MANUSIA DALAM ISLAM
Islam memberikan perhatian dan pendangan yang
sangat mendalam terhadap pengembangan sumberdaya manusia. Bukan karena manusia
adalah kholifah di bumi, namun juga kepada nilai-nilai, sikap, dan perilaku
manusia itu sendiri.
Islam memandang bahwa pada dasarnya manusia itu
mulia jika ia mampu memahami fitrah dengan baik. Namun banyak ilmuan Barat yang
beranggapan bahwa nenek moyang manusia berasal dari hewan. Refleksi atas
pernyataan itu adalah bilaman manusia yang tidak mampu menjaga fitrahnya maka
dia tidaklah berbeda dengan hewan.
Al-Quran telah menegaskan bahwa manusia adalah
makhluk yang bertanggungjawab, yang diciptakan dengan sifat-sifat ketuhanan.
(QS.An-Nahl ayat 4). Filsafat Manusia mengatakan “Manusia itu makhluk yang tahu
dan mau”. Artinya: kemauannya mengandaikan pengetahuan. Yaitu tentang segala faktor yang perlu
dipertimbangkan-agar-rencana-rencananya-dapat-terlaksana (F. Magnis-Suseno).
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan
salah satu fungsi manajemen dan dapat didefinisikan sebagai fungsi manajemen
yang berhubungan dengan rekrutmen, penempatan, pelatihan, dan pengembangan para
anggota organisasi. Jelaslah bahwa SDM sangat erat hubungannya dengan
organisasi.
Agama Islam sendiri sudah menjelaskan bahwa “manusia
diciptakan ke dunia sebagai sosok pemimpin”, sehingga manusia sebagai SDM yang
ada di bumi memiliki peran penting dalam segala bentuk aktifitas yang
melibatkan sebagian atau sekelompok orang demi mewujudan (niat)/goals dan
segala kebutuhan yang ingin dicapaianya.
Manajer adalah sosok penting dalam suatu organisasi
yang mana berasal dari adanya sumber daya manusia yang kreatif dalam wujud
manusia yang berperan sebagai pimpinan dari suatu
instansi/lembaga/organisasi/bentuk perkumpulan lain yang telah membuat
perencanaan, melakukan pengawasan, dan pengendalian dalam mewujudkan tujuan
dengan kinerja yang efektif dan efesien.
Peran dan fungsi sumber daya manusia memang bisa
dikatakan “mutlak” atau wajib/utama dalam mendirikan, mengerakkan,
mengkoordinir, memimpin, dan mengontrol segala kegiatan organisasi demi
terwujudnya mimpi. Islam sendiri” khalifah” adalah sumber daya manusia yang
khusus di ciptakan Allah SWT untuk menjadi pemimpin di bumi. Amanat yang
diberikan Tuhan kepada manusia sangatlah berat, karena segala sesuatu yang
diamatkan kepadanya nanti akan dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT.
Menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah, seorang
pemimpin harus memiliki ketrampilan (Leadership Skill). Berikut adalah
ketrampilan yang harus dimiliki seorang pemimpin:
a)
Conseptual Skills :
Kemampuan mengkoordinasikan dan mengin-tegrasikan
kegitan serta kepentingan organisasi. Melihat organisasi secara keseluruhan,
ketergantungan antar bagian, melihat masa depan, dan bagaimana lingkungan
mempengaruhi organisasi.contoh ketrampilan ini adalah kemampuan memecahkan
masalah, membuat keputusan denga ceapat dan tepat, membuat rencana
(jadwal/program/skedul) dan lain-lain.
b)
Human Skills :
Ketrampilan manusia adalah kemampuan memahami orang
lain, bekerjasama dengan orang lain, mendorong serta memotivasi orang lain,
baik secara individual maupun kelompok. Contoh ketrampilan ini adalah memimpin
rapat, mengkondusifkan bawahan yang tegang/stress dalam pekerjaan, dan
lain-lain.
c)
Tehnical Skills :
Kemampuan tehnik adalah Kemampuan menggunakan
alat-alat, prosedur, dan tehni suatu bidang yang khusus dan mampu memahami
serta melakukan kegiatan operasional.contoh ketrampilan ini adalah mampu
memberikan cara pembuatan produk, memelihara mesin, penjualan produk, dan
lain-lain.
Langkah-langkah Manajemen Sumber Daya Manusia.
Proses atau langkah dari manajemen sumber daya
manusia meliputi tujuh (7) langkah dasar, yaitu: Perencanaan sumber daya
manusia, Rekrutmen, Seleksi, Orientasi atau sosialisasi, Pelatihan dan
pengembangan, Penilaian kinerja, dan Promosi, pemindahan dan pemisahan
a.
Perencanaan
sumber daya manusia
Dalam proses perencanaan sumber daya manusia
terdapat empat(4) langkah pokok yang harus dilakukan, yaitu:
1. Perencanaan untuk kebutuhan masa depan
2. Perencanaan untuk keseimbangan masa depan
3. Perencanaan untuk pengadaan dan seleksi atau
untuk pemberhentian sementara
4. Perencanaan
untuk mengembangkan pegawai.
Untuk menyelesaikan langkah-langkah ini, manajer
sumber daya manusia harus mempertimbangkan dua (2) faktor, yaitu:
1). Rencana strategi dasar organisasi, beserta
tujuan yang terinci, dan sasaran serta taktik untuk membuat organisasi itu
menjadi suatu realitas, yang akan menetukan kebutuhan personalia dari
organisasi.
2). Perubahan potensial pada lingkungan luar dari
organisasi yang bersangkutan. Hal tersebut dapat berarti perubahan pada pasar,
ketersediaan dana atau tenaga kerja.
b. Rekrutmen
Rekrutmen dimaksudkan untuk menyediakan sekelompok
calon yang cukup besar sehingga organisasi dapat menyeleksi karyawan yang
memenuhi syarat sesuai dengan kebutuhan. Rekrutmen terbagi menjadi dua (2),
yaitu pertama, rekrutmen khusus dan kedua, rekrutmen umum. Rekrutmen umum
biasanya dilakukan terhadap pegawai operasional. Hal ini dapat dilakukan
apabila organisasi membutuhkan sekelompok pekerja dari jenis tertentu. Contoh:
juru ketik, tenaga penjual. Sedangkan rekrurmen khusus terutama digunakan untuk
eksekutif tingkat atas atau spesialis. Hal ini terjadi kalau organisasi
membututuhkan seorang individu jenis khusus.
c. Seleksi
Jika kualifikasi manajer yang dibutuhkan telah
ditentukan, seleksi (pemilihan) manajer adalah salah satu langkah yang paling
menentukan dalam proses pengelolaan. Kita mendefinisikan seleksi sebagai
pemilihan di atara calon, baik dari dalam dan luar organisasi, yang paling
sesuai dengan jabatan yang ada sekarang dan masa depan.
Pada
umumnya proses seleksi terdiri dari serangkaian langkah berikut:
1. Pengisian
formulir-formulir
Pada fase ini, calon diminta untuk melengkapi
formulir lamaran. Hal yang harus
dilengkapi dalam fase ini adalah mengisi formulir dengan data pendidikan,
pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman.
2. Tes
psikologi
Dalam fase ini ada empat tes yang harus dilakukan
jika seseorang ingin mendapatkan pekerjaan disuatu perusahaan yang besar
(berkualitas), tes tersebut adalah:
a.
Tes
Intelegensia
Hal ini digunakan untuk mengukur daya ingat,
kecapakan berfikir, dan kemampuan melihat hubungan antara situasi dan masalah
yang rumit.
b.
Tes
kecakapan (Proficiency) dan bakat (appttitude)
Hal ini diperlukan untuk menemukan ketrampilan dari
calon pegawai dan memungkinkan mempelajari ketrampilan yang baru dan inovatif.
c.
Tes
Kejujuran (Vocational)
Tes ini dirancang untuk menunjukkan bidang yang
paling cocok bagi pelamar.
d.
Tes
Kepribadian (Personality)
Tes ini dirancanag untuk mengungkapkan sifat-sifat
pribadi pelamar dan caranya mempengaruhi orang lain, sehingga memberikan ukuran
kemungkinan untuk menjadi pemimpin.
1.
Wawancara
Fase wawancara adalah fase yang sering digunakan
oleh para penerima lamaran, hal ini bertujuan ingin mendapatkan data yang
sesuai, apakah pelamar itu jujur, beretitut baik dan bertanggungjawab.
Terkadang pewancara sering merasa dibohongi dengan penampilan fisik dan
mengacuhkan keahlian yang terpendam. Halini menjadi sesi kelemahan dari fase
wawancara. Untuk mengatasi hal tersebut ada beberapa tehnik dalam mewancarai,
yaitu pewancara harus dilatih untuk mengetahui apakah yang dicari. Kedua,
pewancara harus dipersiapkan untuk mengajukan pertanyaan yang benar. Ketiga,
melalui wawancara ganda dengan menggunakan beberapa pewawancara yang berbeda.
2.
Pemeriksaan
latar belakang dan referensi
Hal ini dimaksudkan agar calon pegawai menunjuk
beberapa orang, baik pegawai perusahaan maupun luar perusahaan yang dapat
memberika keterangan tentang diri pelamar, baik tentang pribadinya, pengalaman,
dan lain-lain.
3.
Pemeriksaan
kesehatan
Calon pegawai dirasa lolos dari serangkaian seleksi
dan tahap akhir adalah cek kesehatan. Hal ini digunakan untuk mengetahui
sejauhmana tingkat optimal secara fisik dan mental yang dimiliki calon pegawai.
d.
Orientasi
atau sosialisasi
Dalam
orientasi atau sosialisasi memiliki tiga (3) jenis informasi, yaitu:
1. Informasi umum tentang pekerja rutin
sehari-hari.
2. Tinjauan tentang sejarah,tujuan, operasi, dan
produk atau jassa organisasi, serta bagaimana sumabangan kerja pegawai terhadap
kebutuhan organisasi.
3. Penyajian terinci, mungkin lewat brosur,
mengenai kebijakan organisasi, aturan kerja, dan tunjangan untuk pegawai
e. Pelatihan dan pengembangan
adalah program yang diarahkan guna memelihara dan
memperbaiki kinerja pekerjaan yang sekarang. Adapun program pelatihan meliputi
empat (4) prosedur, yaitu penilaian kinerja, analisis persyaratan pekerjaan,
analisis organisasi dan survey pegawai.
f.Penilaian kinerja
Penilaian kinerja bisa dilihat dari prestasi.
Penilaian prestasi adalah salah satu tugas manajer yang paling penting, namun
juga merupakan hal yang diakui oleh kebanyakan manjer sebagai sesuatu yang
sulit ditangani secara memadai.
g. Promosi,
pemindahan dan pemisahan
Promosi adalah memberi kekuasaan dan tanggungjawab
yang lebih besar kepada karyawan daripada kekuasaan dan tanggungjawab
sebelumnya. Dengan kata lain, promosi merupakan kenaikan jabatan dari yang
lebih rendah ke jabtan yang lebih tinggi. Lawan dari promosi adalah “Demosi”
yaitu memberi kekuasaan dan tanggungjawab yang lebih kecil kepada karyawan
daripada kekuasaan dan tanggungjawab sebelumnya.
Dasar promosi adalah (1) senioritas karyawan, yaitu
sudah berapa lama seorang karyawan bekerja pada perusahaan tersebut. (2)
penilaian kecakapan karyawan, yang dapat ilihat pada table penilaian karyawan.
Manfaat dari adanya promosi adalah: (a). mendorong
motivasi karyawan, (b) meningkatkan semangat kerja karyawan, (c) meningkatkan
moral dan efesiensi kerja karyawan, dan (d) mewujudkan orang yang tepat pada
jabatan yang tepat.
Pemindahan (transfer) adalah memindahkan karyawan
dari satu jabatan ke jabatan yang lain dalam satu tingkatan organisasi secara
horizontal tanpa adanya peningkatan tanggungjawab, kekuasan maupun gaji.
Dasar transfer adalah (1) atas hasil penilaian
kecakapan, (2) senioritas, (3) analisis jabatan.
Tujuan
transfer karyawan atas kehendak:
Atasan .
1) Mewujudkan penempatan karyawan pada jabatan
yang tepat agar ia mendapatkan kepuasan kerja an dapat memberikan prestasi
semaksimal mungkin, karena karyawan tersebut dianggap kurang cakap dalam
memangku jabatan yang semula.
2) Menghilangkan rasa bosan karyawan pada jabatan
yang semula.
3) Menjamin kepercayaan karyawan bahwa mereka
tidak akan diberhentikan karena kurang cakap dalam jabatan semula. Hal ini
berhubungan erat dengan keinginan perusahaan untuk sedapat mungkin menstabilkan
karyawan-
Karyawan
yang bersangkutan
1) Yang bersangkutan merasa tidak
dapat bekerjasama dengan karyawan lainnya.
2) Lingkungan kerja yang semula
kurang sesuai dengan fisiknya
3) Atas dasar keinginan sendiri.
Pemisahan
(Separasi) adalah memisahkan karyawan dari perusahaan, termasuk di dalamnya
pemberhentian/pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pensiunan.
Pemberhentian
karyawan dapat berasal dari pihak:
1. Karyawan
Karyawan mengundurkan diri atas kehendaknya
sendiri, dengan alas an yang umumnya dikemukakan adalah tidak cukupnya motivasi
atau fasilitas yang diberikan kepadanya.
2. Perusahaan
Dengan
alasan antara lain:
a. Mendesak,
misal krisis ekonomi
b. Karyawan sudah tidak bermanfaat bagi
perusahaan, baik dari sudut pandang materiil dan moril, misal: karyawan tidak
jujur, sering absen, sakit-sakitan dan lain-lain.
3. Karyawan
dan perusahaan
Berakhirnya masa hubungan kerja (bilamana
menggunakan system kontrak) yang mana telah ditetapkan dalam perjanjian kerja
antara perusahaan dan karyawan.
B. POTENSI
DASAR MANUSIA
Potensi yang dimiliki manusia adalah:
1. Potensi
jasmani
Adalah potensi manusia dilihat dari fisik dimana
berpotensial untuk dikembangkan dibandingkan dengan makhluk lainnya.
2. Potensi
Rohani
Adalah sebuah potensi yang dimiliki manusia yang
terdapat keistimewaan dari pada makhluk lainnya, karena selain dimensi fisik
manusia memiliki dimensi rohani yaitu roh.
Potensi rohani manusia berkenan dengan:
a. Fitrah
Fitrah manusia adalah kejadian sejak semula atau
bawaan sejak lahirnya.
Dari segi Bahasa fitrah berasal dari kata al-fathr
yang berarti belahan, penciptaan, atau kejadian.
b. Ruh
Kata Ruh (Roh) dalam Al-Qur’an tidak banyak
berulang, tetapi penggunaanya macam-macam. Kata Ruh ini menunjukkan pemberian
hidup oleh Allah kepada Manusia.
c. Qalb
Hati dalam Bahasa arab disebut qalb yang memiliki
arti perasaan (hati/emosi) dan intelektual pada manusia.
d. Nafs
Kata nafs ada dalam bentuk jama dan mufrad. Ia
menunjukkan bahwa manusia sebagai makhluk hidup yang asalanya satu,
berkembangbiak, bekerja dan merasa.
e. Akal
Manusia dibedakan dengan makhluk lainnya karena
manusia dikarunia akal dan kehendak. Dengan akal manusia mampu membedakan mana
perbuatan yang pantas untuk dilakukan, dan mana yang harus dijauhi dan tidak
dilakukan.
C. KERJA
KERAS DAN KOMITMEN KESUKSESAN
Kegiatan bisnis membutuhkan kerja keras dan
komitmen. Dua kunci utama itu yang nantinya akan membawa pada kesuksesan. Ummat
Islam yang bermalasan selamanya akan tertinggal dengan muslim lain yang
memiliki tekad kuat, kerja keras dan mau berkomitmen atas apa yang sedang
dikerjakan sekarang demi mengapai apa yang ingin diperolehnya di masa yang akan
datang.
D. MOTIVASI
KERJA DAN PRODUKTIVITAS KERJA
Umat manusia dituntut menyeimbangkan kehidupan di dunia dan di akhirat. Islam
melarang umatnya menyia-yiakan waktu dengan dibuat untuk malas-malasan. Manusia
harus mampu memotivasi dirinya dalam berusaha dan bekerja dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Ketabahan dan tauladan Rasulullah telah kita ketahui.
Dimasa sesulit apapun beliau tidak putus asa dan selalu semangat bekerja.
Dengan demikian dia akan mampu bisa menciptakan etos kerja yang bagus.
Setelah etos kerja di dapatkan, manusia akan
memiliki tingkat produktivitas kerja yang tinggi, dan nantinya tingkat utility
akan meningkat pula. Dan bila hal itu tercipta maka tujuan hidup yang ingin
meraih kesuksesan akan bisa terwujud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar