Kamis, 10 Maret 2022

KETELADANAN NABI DALAM BERBISNIS

 

KETELADANAN NABI DALAM BERBISNIS

 

Nabi adalah sosok inspiratif baik di kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, bernegara. Beliau menjadi idola pimpinan dari segala bidang. Baik bidang politik, bisnis, dan lain-lain.

Nabi memberikan contoh dalam berbisnis sangat perlu memiliki kesabaran, tekad kuat, kecerdasan, dan amanah di dalam menjalankanya. Kesabaran dan tekad akan menjadi senjata kita bila bisnis mengalami kegagalan, kecerdasan akan sangat berperan dalam pengelolaan dan penentuan kebijakan akan masa depan bisnis yang dijalankan. Sedangkan amanah menjadi perisai kita dalam mendalami karakteristik patner dengan beraneka ragam serangan yang terkadang membuat kita terlena dan menyepelekan amanah yang menjadi titipan kita dalam berbisnis.

A.   NABI PENGIKUT KAFILAH BISNIS

Sejak kecil nabi Muhammad telah belajar Bisnis. Beliau sering ikut pamannya Abu Tholib berdagang dari Syiria, Makkah sampai Madinah. Disetiap perjalanan bisnis Nabi selalu mendapat pengalaman dan ilmu baru tentang dunia bisnis. Bersama pamanya beliau selalu selalu dalam pergaulan para kafilah bisnis.

Sebuah peristiwa yang menguji kejujuran Nabi. Di sela makan malam, paman memberikan perintah kepada Nabi untuk menjaga barang dagangannya karena sang paman harus makan malam bersama dengan para kafilah bisnis yang lain. Detik demi detik berlalu, acara makan malam itu selesai dan paman abu tholib menghampiri Nabi dan memeriksa, apakah ada barang yang hilang. Dan kejujuran Nabi saat itu telah terbukti. Bahwa barang dagangannya tetap utuh tidak berkurang jumlahnya sedikipun.

Kejujuran Nabi menghantarkan beliau menjadi saudagar yang sukses. Suritauladan beliau dalam berbisnis semoga dicontoh generasi milenial sekarang. Sebah bisnis yang dijalankan dengan kejujuran dan kesabaran akan dapat menghantarkan kepada kesuksesan baik di dunia dan akhirat kelak.

B.   KEGIATAN BISNIS NABI

Awal mula bisnis Nabi dimulai dengan modal pinjaman, karena Nabi tidak memiliki modal sepeserpun. Karena Nabi dijuluki Al-Amin beliau mendapatkan pinjaman modal. Langsung Rasulullah mulai berdagang ke Yaman.

Selama bisnis awalnya, dari Yaman sampai Bahrain Rasulullah dipertemukan dengan siti Khadijah dan diberikan amanat untuk menjualkan barangnya. Dan setelah bisnis itu berkembang, Nabi Muhammad memutuskan untuk menikah, dan Beliau menikah dengan siti Khadijah dan mengembangkan terus bisnisnya.

Ada 3 kegiatan bisnis setelah beliau menikah:

1. Perjalanan bisnis ke Yaman

2. Perjalanan bisnis ke Najd

3. Perjalanan bisnis ke Najran

Dan pasar-pasar yang sudah pernah dijelajahi bisnis oleh Rasulullah adalah pasar dumatul jandal (di Hejaz), Mushaqqar (di Bahrain), Suhar (di Oman), Daba (di Oman pinggir laut), San’a (di Yaman), Hijr (di Yamamah) dan lain-lain.

C.   KONSEP BISNIS NABI

Konsep bisnis yang dijalankan Rasulullah adalah:

1. Konsep value driven

Konsep ini sangat berkaitan dengan menjaga loyalitas, mempertahankan dan membuat pelanggan nyaman, dan mampu menarik pelanggan. Pelanggan adalah asset value continous. Kenapa demikian? Apa yang menjadi impian kita ketika berbisnis adalah apa yang kita ciptakan bisa dipakai oleh calon pemakai barang. Dan bila kita telah memiliki pelanggan, maka tidak ada kegelisahan dan keresahan akan barang yang kita ciptakan tidak terpakai di pasaran karena kita memiliki pelanggan yang loyal (setia).

2. Relationship marketing

Konsep yang berusaha menjalin hubungan erat antara pedagang, produsen, dan para pelanggan. Menjalin kerjasama dengan pebisnis lain menjadi semangat bagi kita karena disana ada kompetisi yang adil, hal ini memberikan kita lebih meningkatkan daya kreatifitas dalam berbisnis. Jangan menjadikan pesaing adalah musuh akan tetapi jadikan pantner dalam fastabihul khoirot.

3. Customer share marketing

Konsep yang memanfaatkan pelanggan sebagai mitra dagang yang saling menguntungkan.

Konsep ini terbagi menjadi 6 yaitu: konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran cepat, dan konsep pemasaran social.

4. Prophetic value of business and management.

Konsep yang tercermin dari sifat-sifat Rasulullah dalam berbisnis, seperti”

Shiddiq (jujur/benar), al-amin(amanah), fathonah (cerdas), Tabligh (komunikatif), syaja’ah(berani).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH DALAM BISNIS KONTEMPORER

  MATERI- PENGANTAR BISNIS ISLAM Oleh: Eny Latifah, S.E.Sy.,M.Ak Perspektif Ekonomi Syariah dalam Bisnis Kontemporer   A.      Pengertian Ek...