PEMASARAN
SYARIAH
Untuk menuju Pemasaran Syari'ah, perusahaan
menggunakan berbagai macam strategi dan taktik dalam merebut hati pelanggan
atau konsumen. Adapun strategi dan taktik persaingan yang dimaksud adalah persaingan
harga, mutu, merek, saluran distribusi, desain dan fitur.
Praktek pemasaran memang tidak bisa menoreh
nilai-nilai syariah secara langsung. Karena hal itu butuh proses dan ketaatan
diri dalam menjalankanya. Pemasaran menjadi cara yang menempel dalam diri
setiap insan dalam memperoleh barang dan jasa yang di inginkan.
A. PENGERTIAN
PEMASARAN
Pengertian pemasaran (Kotler dan Keller) adalah
fungsi organisasi dan satu set proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan
menyampaikan nilai kepada pelanggan dan untuk membangun hubungan pelanggan yang
memberikan keuntungan bagi organisasi dan pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap organisasi.
Kotler dan Armstrong (2006) menyatakan bahwa
pemasaran merupakan proses dimana perusahaan menciptakan nilai untuk pelanggan
dan membangun hubungan pelanggan yang kuat untuk mengambil nilai dari pelanggan
saat dating kembali.
Menurut Fuad, Christine. H, Nurlela, Sugiarto dan
Paulus (2006,p124), manajemen pemasaran adalah suatu analisis, perencanaan,
implementasi dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang bermanfaat dengan
pembeli untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Philip Kotler yang dikutip Kasmir dan
Jakftar (2012, p47), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan
mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak
lain.
Menurut Stanton yang dikutip Umar (2005,p67),
pemasaran meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan
usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan dan
mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli
yang aktual maupun yang potensial.
Berdasar pendapat tersebut maka bisa dimaknai
pemasaran merupakan proses perencanaan konsep, harga, promosi, dan
pendistribusian barang atau jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan individu
dan tujuan organisasi.
B. PASAR
DAN PEMASARAN SYARIAH
Pasar syariah adalah pasar dimana pelanggannya
selain memiliki motif rasional juga memiliki motif emosional. Yaitu berbisnis
tidak hanya ingin mendapatkan keuntungan saja akan tetapi ada ketertarikan
terhadap nilai-nilai syariah.
Sedangkan yang dimaksud pemasaran syariah adalah
strategi bisnis yang memayungi seluruh aktivitas dalam sebuah perusahaan,
meliputi seluruh proses, menciptakan, menawarkan, pertukaran, nilai dari suatu
produsen yang sesuai dengan ajaran Islam.
Pemasaran syariah adalah pemasaran spiritual,
dimana pesaing bukanlah musuh, namun mitra yang harus dijalin hubungan baik dan
kemitraannya.pemasaran spiritual disebut juga dengan pemasaran langit, yang
berarti pemasaran yang memperhatikan pengawasan penguasa tertinggi (Allah).
Pemasaran syariah akan mampu menciptakan bisnsi
syariah yang baik. Dimana yang dinamakan bisnis syariah adalah bisnis yang
dijalankan berlandaskan syariah menganut keyakinan dan bersikap yang simpatik
kepda semua relasi, bahkan terhadap pesaing, berlaku lemah , lembut, sopan. Dan
bila perlu bermitra dengan lawan.
Pasar dan pemasaran syariah memiliki peran atas
terciptanya barang dan motif ekonomi agar bisa ada. Pasar adalah obyek dengan
strategi yang di terapkan dalam pemasaran sehingga apa yang di inginkan akan
bisa di sediakan tetapi dengan adanya alat pembayaran yang syah.
C. KARAKTERISTIK
PEMASARAN SYARIAH
Kertajaya (2006) karakteristik pemasaran syariah
terdiri dari beberapa unsur. yaitu:
1. Ketuhanan
(Rabbaniyah)
Yaitu satu keyakinan yang bulat, bahwa semua gerak gerik manusia selalu berada dibawah
pengawasan Allah SWT. Dimana kita berada disana Allah akan ada bersama kita.
2. Etis (Akhlaqiah)
Yaitu semua perilaku berjalan diatas norma etika
yang berlaku umum. Akhlak menjadi standar baik dan tidaknya diri kita, bila
akhlak kita baik maka diri kita akan dinilai baik.
3. Realistis
(Al-Waqiiyyah)
Yaitu sesuai dengan kenyataan, jangan mengada-ngada
apalagi yang menjurus kepada kebohongan.
4. Humanistis
(Al-Insaniyah)
Yaitu berperikemanusiaan, hormat menghormati
sesama. Sebagai insan yang memiliki hati kita akan bersikap sosialis dan
solidaritas kepada sesama dalam keadaan yang bagaimana dan ditempat serta kapan
kita akan di tolong dan kapan akan menolong.
D. PARADIGMA
PEMASARAN SYARIAH
Terdapat tiga paradigm pemasaran syariah menurut
kertajaya dan Sula(2008), yaitu:
1. Strategi pemasaran syariah (shariah Marketing
strategy) yaitu untuk memenangkan mind share
2. Taktik pemasaran syariah (shariah Marketing
Tactic) untuk memenangkan market share,
3. Nilai pemasaran syariah (shariah Marketing
Value) untuk memenangkan heart share .
Selain tiga padigma pemasaran syariah diatas, ada
lagi hal yang menjadi paradigma pemasaran syariah, yaitu: citra pemasaran
syariah, dimana spiritual merupakan stategi yang paling jitu dan unggul dimana
mampu memayungi berbagai macam strategi lainya.
E. KONSUMERISME
Perusahaan harus mampu mengetahui perilaku
pelanggan, karena setiap hari berinteaksi dengan pelanggan, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Presiden Kennedy tahun 1962 merumuskan kongres
amerika tentang hak konsumen:
1. Hak
untuk selamat
2. Hak
untuk memperoleh informasi
3. Hak
untuk memilih
4. Hak
untuk di dengar dari segala keluhan
Doktrin tersebut oleh Yayasan Lembaga Konsumen
Indonesia (YLKI) dijadikan sebagai landasan kerja yang dinamakan sebagai Panca
Hak Konsumen yaitu:
1. Hak
atas keamanan dan keselamatan
2. Hak
atas informasi
3. Hak
untuk memilih
4. Hak
untuk di dengar
5. Hak
untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik.
F. PRINSIP THE CUSTOMER IS KING
Dibawah ini dikemukakan 11 pernyataan yang harus
dipelajari oleh penjual:
1. Pembeli adalah orang penting dalam dunia usaha
2. Pembeli tidak tergantung pada kita, justru
kita tergantung padanya
3. Pembeli bukan pengganggu terhadap pekerjaan
kita tetapi sebaliknya sebagai tujuan usaha
4. Pembeli berbuat kepada kita sebagai
menyenangkan
5. Pembeli adalah sebagian dari usaha kita dan
kegiatan kita
6. Pembeli bukanlah sebuah benda yang beku,
tetapi ia adalah seorang manusia berdarah daging perasaan dan emosinya, seperti
kita sendiri
7. Pembeli bukanlah lawan berdebat, tetai
kawan-kawan yang bersahabat
8. Pembeli seseorang yang membawa kebutuhan
kepada kita, dan ini adalah pekerjaan kita untuk memenuhinya
9. Pembeli adalah seseorang yang harus dilayani
dan dimengerti dengan penuh perhatian yang dapat kita berikan kepadanya
10. Pembeli adalah orang yang memungkinkan membuat
keuntungan bagi pendapatan kita
11. Pembeli adalah jiwa penghidup bagi dunia
usaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar