SISTEM
INFORMASI DAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI
Di era digital ini Sistem Informasi Tehnologi
menjadi hal yang nomer satu dalam peran bisnis. Karena dengan system yang tepat
dan cepat akan menjadikan bisnis yang kita jalankan semakin cepat mendapatkan
laba dan mempercepat perkembangan pangsa pasar.
Pangsa pasar disajikan dalam online (digital), hal
ini menjadikan bisnis berjalan dengan kecepatan yang cepat dan lebih efetif dan
efesien. Semakin canggih tehnologi yang kita terapkan semakin cepat pula bisnis
kita berjalan. Akan tetapi kecanggihan Tehnologi terkadang tidak diimbangi
dengan ketrampilan dan etika yang bijaksana. Terkadang banyak penyalahgunaan
dari para aparat yang tidak mengharapkanya.
Disinilah peran SDM yang bijak, Skill yang memadai
yang mampu membuat system yang baik dan diharapkan mampu menunjang
bisnis-bisnis yang ada.
A. PENGERTIAN
SISTEM INFORMASI
Menurut Gordon B. Davis Sistem Informasi Manajemen
adalah sistem manusia atau mesin yang menyediakan informasi untuk mendukung
operasional manajemen dan fungsi pengambilan keputusan suatu organisasi.
James O’Brien: kombinasi setiap unit yang dikelola
oleh pengguna (manusia, jaringan komputer, perangkat keras dan lunak, dan
lainnya) yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi tentang
organisasi.
Barry E. Cushing: sumber daya modal dan manusia
pada organisasi yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan mengolah data
sehingga menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen
dalam aktivitas perencanaan dan pengendalian.
McLeod dan Schell: sistem berbasis komputer yang
mampu menyediakan informasi bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan serupa.
Sistem informasi adalah system untuk mengubah data
menjadi informasi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.
Manajemen informasi adalah operasi internal untuk
mengukur sumber daya informasi perusahaan untuk mendukung kinerja dan hasil
bisnis.
Dari definisi informasi secara umum turut
mempengaruhi para tokoh-tokoh Islam dalam memberikan artikulasi tentang
informasi Islam, di antara definisi informasi Islam adalah sebagai berikut:
1. Informasi Islam adalah Penjelasan tentang
sesuatu objek, yang sesuai dengan pola pikir manusia.
2.
Informasi Islam adalah sesuatu yang dapat membekali manusia, dengan penjelasan
yang benar dan membantu terbentuknya opini.
3.
Informasi Islam adalah transformasi nilai- nilai Islam serta menjelaskan
sesuatu yang bertujuan mencerdaskan dan mencerahkan manusia, dan dalam proses
penyampaikan informasi tesebut sesuai dengan kadar pemikiran masa.
4. Informasi
Islam adalah membekali manusia dengan nilai-nilai Islami berdasarkan al-Qur’an
dan sunnah dan membantu bagi pembentukkan opini publik, serta bertujuan pada
aktualisasi pengamalan ibadah dan muamalat.
5. Informasi Islam adalah informasi atau
penjelasan yang bersumber dari Allah dan bertujuan untuk Allah, Artinya
informsi yang bersumber dari Alllah mempunyai dua demensi kewahyuan dan dimensi
realitas kehidupan manusia.
Dari
berbagai bentuk definisi di atas, dapat diartikan bahwa sistem informasi adalah
sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu
komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi
dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi
alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu
informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain,
fleksibel, efektif dan efisien. Maka, sistem informasi dalam Islam dapat
diartikan sebagai tata hubungan antara satu komponen dengan komponen yang lain,
saling berkaitan dan ketergantungan dalam mewujudkan satu kesatuan atau kondisi
nyata, yaitu mewujudkan kondisi kebijakan dan strategi informasi yang islami
secara publik dan domistik.
Dalam
perspektif Islam ada tiga sumber informasi yang selalu digunakan atau
dimanfaatkan oleh manusia, di antaranya Pertama, Wahyu (al Qur’an dan
al-Hadits) atau lazim disebut sebagai Foundamental of Information. Inilah salah
satu karakter khusus tentang kajian informasi dalam Islam; Kedua, Manusia.
Manusia sebagai sumber informasi terbagai pada dua aspek. Aspek pertama adalah
ide atau gagasan. Ide dan gagasan dari manusia dapat diolah menjadi informasi.
Aspek kedua adalah pendapat atau opini juga dapat di olah menjadi informasi,
yang menghasilkan scientific information; Ketiga, peristiwa atau realitas yang
mensejarah. Peristiwa adalah kejadian yang telah diceritakan atau diberitakan
dalam kehidupan sosial, dan hal tersebut dapat diolah atau diproduksi menjadi
informasi. Ketiga sumber tersebut tersusun dalam satu sistem yang saling
terkait dalam membentuk dan menghasilkan suatu informasi.
Sedangkan
kompononen dalam sistem informasi Islam adalah, Islam dan Informasi, Umat Islam
(sebagai pengguna, dan pengelola Informasi), Media Massa (sebagai alat/media),
Produksi Informasi (sebagai hasil), dan Lembaga penyebaran informasi – Lembaga
keagamaan, pustaka, tokoh masyarakat dan keluarga – (sebagai sarana) dan
Tujuan. Komponen atau unsur-unsur tersebut senantiasa bergerak, kontinyu dan
selalu dinamis dalam menciptakan suatu kondisi nyata sesuai dengan yang
diharapkan.
Perkembangan
selanjutnya yang turut mempengaruhi sistem informasi di atas adalah salah satu
unsurnya yang sangat urgen yakni pers itu sendiri. Di mana pers sebagai lembaga
kemasyarakatan – subsistem dari sistem kemasyarakatan – akan mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh masyarakat. – subsistem lainnya – Oleh karena itu, dalam
perjalanan sejarah Islam peranan pers Islam sangat menentukan terhadap proses
pencapaian tujuan yang diharapkan.
Istilah
pers Islam diambil dari dua kata, yakni pers dan Islam. Pers secara umum,
sering diartikan sebagai proses meliput, mengolah, dan menyebarluaskan
berita/peristiwa (news) atau opini/pandangan (views) kepada masyarakat luas.
Istilah pers berasal dari Belanda, yang dalam bahasa Inggris berarti press.
Secara harfiah pers berarti cetak dan secara maknawiah berarti penyiaran secara
tercetak atau publikasi secara tercetak (printed publications). Dalam
perkembangannya, pers mempunyai dua pengertian, yakni pers dalam pengertian
sempit dan pers dalam pengertian luas. Pers dalam pengertian sempit hanya
terbatas pada media massa cetak, seperti surat kabar, majalah, tabloid, dan
bulletin kantor berita. Sedangkan pers dalam pengertian luas meliputi segala
penerbitan, bahkan termasuk media massa elektronik, radio siaran, dan televisi
siaran.
Emha Ainun
Nadjib menyatakan, pers Islam adalah sebuah teknologi dan sosialisasi informasi
(dalam kegiatan penerbitan tulisan) yang mengabdikan diri kepada nilai agama
Islam bagaimana dan ke mana semestinya manusia, masyarakat, kebudayaan, dan
peradaban mengarahkan dirinya. Senada hal itu A. Muis menyatakan, pers Islam
adalah menyebarkan (menyampaikan) informasi kepada pendengar, pemirsa, atau
pembaca tentang perintah dan larangan Allah SWT.
Sistem
informasi yang berlaku di suatu tempat bangsa biasanya seirama dengan
kebudayaan bangsa itu sendiri, cara suatu bangsa berkomunikasi mencerminkan
sistem budaya bangsa itu sendiri. Sebaliknya norma-norma dan budaya bangsa
biasanya mempengaruhi perilaku komunikasi warganya. Masyarakat informasi, kata
Kennichi Kohyama, ditandai dengan munculnya revolusi informasi dan fenomena
informasi lainnya. Sistem informasi dalam Islam menjadi suatu yang menarik
untuk dikaji, dalam kajian keislaman hal ini merupakan sesuatu yang baru,
karena terdapatnya persentuhan antara ilmu-ilmu Islam dengan ilmu-ilmu sosial,
yang pada akhirnya akan mempengaruhi terhadap hubungan antar komponen dalam
Islam sendiri.
Dalam
kaitannya dengan Islam, istilah sistem Informasi mungkin akan lebih mengarah
kepada pembicaraan pers Islam. Pers Islam dalam pertumbuhan dan perkembangannya
dapat dilihat dalam dua bentuk, yaitu pers Islam yang menampilkan Islam sebagai
rubrik, dan pers Islam yang menonjolkan Islam sebagai nafas, semangat, dan
komitmen. Pers Islam yang menampilkan Islam sebagai rubrik, biasanya
dimaksudkan sebagai sarana dakwah. Karena pers Islam yang seperti ini biasanya
diterbitkan oleh lembaga-lembaga Islam, seperti ormas, yayasan, dan lembaga
pendidikan Islam. Sedangkan pers Islam yang menampilkan Islam sebagai nafas,
semangat, dan komitmen dikelola oleh orang-orang yang memiliki kepedulian dan
komitmen terhadap kepentingan Islam.
Jalaluddin
Rahmad sebagaimana yang dikemukakan di atas, cirikhas pers Islam itu dapat
dilihat dari perannya, antara lain:
i. Muaddib
(Pendidik)
Salah satu fungsi media massa adalah mendidik.
Jutaan orang dapat dicapai secara serentak dan simultas melalui fungsi media
massa. Sebagai jurnalis Islam, ia harus memahami Islam lebih baik dari
rata-rata konsumen informasinya. Ia memikul tugas mulia untuk mendidik
saudara-saudaranya dalam Islam dan mengajak yang berada di luar Islam.
ii. Musaddid
(Pelurus)
Banyak media massa yang memberikan disinformasi
tentang dunia Islam, baik nasional maupun internasional. Pers Islam seharusnya
meluruskan informasi ini. Ayat al Qur’an mengingatkan “Hai orang-orang yang
beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah
dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa
mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
(Q.S. al Hujurat: 6)
iii. Mujaddid
(Pembaharu)
Pers Islam adalah – seharusnya – event guard dalam
penyebaran faham pembaharuan. Artinya
ia harus penerjemah dari gagasan-gagasan kontemporer bagi kaum muslimin yang
awam. Ia harus menjadi penafsir. Apapu yang terjadi, pembaharuan ternyata lebih
mudah disebarkan lewat bantuan pers ketimbang para kiyai di madrasah atau
pesantren.
iv. Muwahhid
(Pemersatu)
Seorang jurnalis Islam adalah juru bicara bagi umat
Islam. Ia berjuang untuk Islam, bukan untuk kelompok-kelompok tertentu. Ia
harus menjadi jembatan yang mempersatukan antara satu kelompok dengan kelompok
Islam lain. Karena itu, informasi yang memecah umat Islam harus dihindari dalam
pers Islam.
v. Mujahid
(Pejuang)
Peran terakhir – sebetulnya peran yang menyimpulkan
sepuruh peran di atas – adalah pers Islam sebagai mujahid. Ia adalah pejuang
yang berusaha keras untuk membentuk opini public yang mendorong perkembangan
Islam, menghidupkan citra Islam yang positif, menggairahkan pengamalan Islam di
tengah-tengah masyarakat, dan menghidupkan semangat umat untuk memperjuangkan
Islam.
B. FUNGSI
SISTEM INFORMASI
Sebuah sistem informasi manajemen dirancang agar
memiliki fungsi-fungsi yang dapat menunjang kinerja sebuah organisasi,
institut, atau perusahaan. Secara lebih detail, SIM memiliki fungsi untuk:
Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi manajer dalam pengambilan
keputusan; Untuk meningkatkan kinerja; Membantu dalam penjadwalan pekerjaan
sehari-hari dan merumuskan strategi bisnis perusahaan; Untuk menganalisis
masalah manajemen; Untuk memutuskan produk dan pasar perusahaan dalam 10 tahun
mendatang; Untuk merumuskan strategi; Membantu proses pengawasan, perencanaan,
pengarahan, dan pendelegasian setiap tugas atau pekerjaan kepada setiap anggota
tim/karyawan melalui perantaraan sistem koordinasi dan komando; Menyajikan
informasi secara lebih akurat, tepat waktu, efektif, dan efisien; Meningkatkan
produktivitas dengan biaya yang lebih kecil; serta Meningkatkan kualitas sumber
daya manusia yang lebih baik, terkoordinasi, dan sistematis.
Berdasarkan fungsinya, terdapat beberapa jenis
sistem informasi manajemen yang biasa digunakan dalam sebuah
perusahaan/organisasi, yaitu: Sistem informasi personalia; Sistem informasi
akuntansi; Sistem informasi distribusi; Sistem informasi analisis kredit;
Sistem informasi pembelian; Sistem informasi pemasaran; Sistem informasi
teknik; Sistem informasi penelitian dan pengembangan (litbang) dan lain-lain.
C. TEHNOLOGI
BISNIS DI ERA DIGITAL
Electronic Information Technologi (EIT) adalah
aplikasi system informasi berdasarkan tehnologi komunikasi, yang menggunakan
network perlengkapan rumah tangga untuk menyampaikan informasi dengan alat
elektronik.
Sebuah sistem dikatakan baik jika bisa berjalan
sesuai dengan rancangan awalnya serta memberikan hasil seperti yang diinginkan.
Untuk mengukur keberhasilan sistem informasi manajemen, perlu ditetapkan lebih
dahulu tujuan dibuatnya SIM tersebut yang pada umumnya adalah untuk:
1. Menjadi sebuah proses pelaksanaan pengumpulan
data yang akan dipergunakan untuk menyediakan seluruh informasi yang dibutuhkan
untuk menjadi bahan pertimbangan dan mendukung pengambilan keputusan oleh
pimpinan lembaga/perusahaan;
2. membentuk informasi yang akan dipergunakan
dalam seluruh aktivitas perencanaan, evaluasi, pengendalian, juga ketika
melakukan perbaikan sebagai hasil evaluasi yang sudah dilakukan;
3. menjadi dasar dalam memperhitungkan seluruh
hal yang berpengaruh terhadap lembaga/perusahaan, mulai dari produk atau jasa
yang ditawarkan hingga hal-hal lain yang ingin dicapai oleh pihak manajemen.
Sebuah sistem informasi manajemen dibangun dari
beberapa komponen yang saling berkaitan dan saling memengaruhi. Perancangan
sebuah SIM melibatkan konsep-konsep dasar berikut ini.
1. Konsep
Informasi
Sistem informasi manajemen dibuat untuk
menghasilkan informasi yang berasal dari kumpulan data mentah, kemudian diolah
dan diproses sehingga menjadi berguna. Informasi yang berguna adalah informasi
yang relevan, akurat, tepat waktu, bisa dibandingkan, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Konsep
Manusia
Dalam sebuah SIM, manusia adalah pihak yang
merancang, membangun, mengoperasikan, menggunakan, sekaligus mendapatkan
manfaat dari informasi yang dihasilkan. Untuk itu, dibutuhkan sumber daya
manusia dengan beragam keahlian yang akan bekerja sama.
3. Konsep
Sistem
Sistem informasi manajemen adalah sistem besar yang
merupakan gabungan beberapa subsistem yang berbeda tugasnya, tetapi
terintegrasi dan saling terhubung. Subsistem dalam SIM terdiri dari subsistem
yang bertugas mengumpulkan, mengolah, dan menyempurnakan data hingga
menghasilkan informasi.
4. Konsep
Organisasi Manajemen
Agar bisa berjalan dan mencapai tujuannya, setiap
perusahaan atau organisasi membentuk organisasi manajemen yang berfungsi untuk
merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengendalikan operasional
perusahaan. Untuk tugas-tugas itulah sistem informasi manajemen dibuat.
5. Konsep
Pengambilan Keputusan
Dalam sebuah organisasi/perusahaan, setiap keputusan
harus diambil dengan menggunakan dasar yang jelas sebagai bahan pertimbangan.
Dasar pengambilan keputusan tersebut adalah informasi yang dihasilkan oleh
sistem informasi manajemen.
Contoh Sistem Informasi Manajemen
Dalam
dunia bisnis, hampir setiap perusahaan-perusahaan berskala menengah hingga
besar pasti memiliki sistem informasi manajemen. Bahkan, terkadang sebuah
perusahaan besar memiliki beberapa SIM yang digunakan untuk tujuan berbeda
seperti beberapa contoh di bawah ini.
1. Enterprise Resource Planning (ERP)
Elemen-elemen perusahaan seperti
SDM, akuntansi dan keuangan, serta pemasaran merupakan sumber daya yang
penting. Untuk mengoordinasikannya dengan baik, proses pengawasan dan
pengelolaannya dilakukan dengan bantuan SIM yang disebut sistem enterprise
resource planning (ERP).
2. Supply Chain Management (SCM)
Sistem ini biasanya diaplikasikan
oleh perusahaan yang memproduksi barang. Sistem SCM adalah alat bantu untuk
mendapatkan informasi yang lengkap dan terintegrasi mengenai suplai bahan baku,
seperti data pemasok hingga informasi tentang proses perjalanan produk dari
perusahaan sampai ke konsumen.
3. Transaction Processing System (TPS)
Setiap transaksi adalah penting
karena merupakan bagian dari data yang digunakan untuk menghasilkan informasi
tentang kesehatan perusahaan dari sisi finansial. Oleh karena itu, setiap
transaksi besar maupun kecil harus tercatat dan diproses melalui sistem TPS
secara rutin.
4. Office Automation System (OAS)
Sistem informasi manajemen yang satu
ini sangat mengandalkan integrasi server-server hardware dan jaringan komputer
internal perusahaan untuk membantu agar seluruh sistem informasi yang dimiliki
berjalan dengan lancar. Sistem ini biasanya dimiliki perusahaan kecil hingga
korporasi besar.
5. Knowledge Work System (KWS)
Untuk berkembang dan mampu bersaing,
sebuah perusahaan atau institusi harus terbuka dan aktif mencari
pengetahuan-pengetahuan baru di bidang yang berkaitan dengan aktivitasnya.
Sistem KWS digunakan untuk mengintegrasikan pengetahuan tersebut sehingga dapat
diterapkan oleh para ahli.
6. Decision Support System (DSS)
Sistem informasi manajemen ini
digunakan oleh para pimpinan di level manajemen untuk membantu dan mempermudah
pengambilan keputusan. Di lembaga sekolah adalah, sistem ini diaplikasikan
dalam bentuk link elektronik untuk mengetahui dan menganalisis jumlah siswa
baru setiap tahun.
7. Artificial Intelligent (AI) dan Expert System (ES)
Kedua sistem ini menggunakan tenaga
ahli yang telah terprogram melalui sistem yang terkomputerisasi. Dengan
kecerdasan buatan ini, perusahaan atau lembaga bisa membuat analisis dan
mencari solusi atas permasalahan yang terjadi.
8. Executive Support System (ESS)
Interaksi antara pejabat eksekutif
dengan lingkungan organisasi atau perusahaan juga merupakan bagian penting yang
akan berdampak pada kemajuan perusahaan. Untuk itu, perusahaan perlu memiliki
sistem ESS yang memberikan grafik dan informasi penunjang lain yang dibutuhkan.
D. MANFAAT
TEHNOLOGI DALAM PENGELOLAAN INFORMASI
Boone &Kuntz memberikan definisi mengenai
computer bahwa computer adalah mesin elektronik yang menerima data dan
menggolongkannya secara matematis untuk mengatasi masalah serta menghasilkan
informasi.
Di era digital ini keberadaan tehnologi menjadi
utama kebutuhannya dalam menunjang kecepatan informasi yang diperlukan
masyarakat.
Sebagai elemen penting dalam mengelola informasi
yang sangat dinanti oleh para pengguna elektronik demi mendapatkan aktualisasi
berita tehnologi terkadang memberikan efek yang tidak menguntungkan bagi
penggunanya.
Sistem informasi manajemen selama bertahun-tahun
terbukti sangat membantu perusahaan/organisasi dalam mencapai target dan
tujuannya secara efektif dan efisien.
Berikut ini beberapa manfaat yang diberikan SIM
bagi perusahaan.
a)
Meningkatkan
efisiensi operasional perusahaan/organisasi.
b)
Membantu
para manajer untuk menganalisis masalah dan mengambil keputusan secara lebih
cepat, baik, dan akurat.
c)
Membantu
perusahaan mengefisienkan anggaran dengan low-cost leadership.
d)
Mempermudah
akses informasi oleh siapa saja yang membutuhkannya secara tepat waktu dan
akurat.
e)
Mengelola
berbagai transaksi dengan cepat dan mudah serta menghasilkan informasi yang
dapat digunakan untuk meningkatkan keuntungan.
f)
Meningkatkan
efektivitas proses perencanaan.
Berfungsi atau tidaknya sebuah sistem informasi
manajemen tergantung pada beberapa hal, yaitu sumber daya manusia, perangkat
keras dan lunak, juga kapasitas listrik. Tanpa itu semua, sebaik apa pun SIM
yang dibuat tidak akan memberikan manfaat besar untuk lembaga/perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar