Kamis, 10 Maret 2022

SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

 

SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

 

Di era digital ini Sistem Informasi Tehnologi menjadi hal yang nomer satu dalam peran bisnis. Karena dengan system yang tepat dan cepat akan menjadikan bisnis yang kita jalankan semakin cepat mendapatkan laba dan mempercepat perkembangan pangsa pasar.

Pangsa pasar disajikan dalam online (digital), hal ini menjadikan bisnis berjalan dengan kecepatan yang cepat dan lebih efetif dan efesien. Semakin canggih tehnologi yang kita terapkan semakin cepat pula bisnis kita berjalan. Akan tetapi kecanggihan Tehnologi terkadang tidak diimbangi dengan ketrampilan dan etika yang bijaksana. Terkadang banyak penyalahgunaan dari para aparat yang tidak mengharapkanya.

Disinilah peran SDM yang bijak, Skill yang memadai yang mampu membuat system yang baik dan diharapkan mampu menunjang bisnis-bisnis yang ada.

A.   PENGERTIAN SISTEM INFORMASI

Menurut Gordon B. Davis Sistem Informasi Manajemen adalah sistem manusia atau mesin yang menyediakan informasi untuk mendukung operasional manajemen dan fungsi pengambilan keputusan suatu organisasi.

James O’Brien: kombinasi setiap unit yang dikelola oleh pengguna (manusia, jaringan komputer, perangkat keras dan lunak, dan lainnya) yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi tentang organisasi.

Barry E. Cushing: sumber daya modal dan manusia pada organisasi yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan mengolah data sehingga menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen dalam aktivitas perencanaan dan pengendalian.

McLeod dan Schell: sistem berbasis komputer yang mampu menyediakan informasi bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan serupa.

Sistem informasi adalah system untuk mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.

Manajemen informasi adalah operasi internal untuk mengukur sumber daya informasi perusahaan untuk mendukung kinerja dan hasil bisnis.

Dari definisi informasi secara umum turut mempengaruhi para tokoh-tokoh Islam dalam memberikan artikulasi tentang informasi Islam, di antara definisi informasi Islam adalah sebagai berikut:

1.  Informasi Islam adalah Penjelasan tentang sesuatu objek, yang sesuai dengan pola pikir manusia.

2. Informasi Islam adalah sesuatu yang dapat membekali manusia, dengan penjelasan yang benar dan membantu terbentuknya opini.

3. Informasi Islam adalah transformasi nilai- nilai Islam serta menjelaskan sesuatu yang bertujuan mencerdaskan dan mencerahkan manusia, dan dalam proses penyampaikan informasi tesebut sesuai dengan kadar pemikiran masa.

4. Informasi Islam adalah membekali manusia dengan nilai-nilai Islami berdasarkan al-Qur’an dan sunnah dan membantu bagi pembentukkan opini publik, serta bertujuan pada aktualisasi pengamalan ibadah dan muamalat.

5.   Informasi Islam adalah informasi atau penjelasan yang bersumber dari Allah dan bertujuan untuk Allah, Artinya informsi yang bersumber dari Alllah mempunyai dua demensi kewahyuan dan dimensi realitas kehidupan manusia.

Dari berbagai bentuk definisi di atas, dapat diartikan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien. Maka, sistem informasi dalam Islam dapat diartikan sebagai tata hubungan antara satu komponen dengan komponen yang lain, saling berkaitan dan ketergantungan dalam mewujudkan satu kesatuan atau kondisi nyata, yaitu mewujudkan kondisi kebijakan dan strategi informasi yang islami secara publik dan domistik.

Dalam perspektif Islam ada tiga sumber informasi yang selalu digunakan atau dimanfaatkan oleh manusia, di antaranya Pertama, Wahyu (al Qur’an dan al-Hadits) atau lazim disebut sebagai Foundamental of Information. Inilah salah satu karakter khusus tentang kajian informasi dalam Islam; Kedua, Manusia. Manusia sebagai sumber informasi terbagai pada dua aspek. Aspek pertama adalah ide atau gagasan. Ide dan gagasan dari manusia dapat diolah menjadi informasi. Aspek kedua adalah pendapat atau opini juga dapat di olah menjadi informasi, yang menghasilkan scientific information; Ketiga, peristiwa atau realitas yang mensejarah. Peristiwa adalah kejadian yang telah diceritakan atau diberitakan dalam kehidupan sosial, dan hal tersebut dapat diolah atau diproduksi menjadi informasi. Ketiga sumber tersebut tersusun dalam satu sistem yang saling terkait dalam membentuk dan menghasilkan suatu informasi.

Sedangkan kompononen dalam sistem informasi Islam adalah, Islam dan Informasi, Umat Islam (sebagai pengguna, dan pengelola Informasi), Media Massa (sebagai alat/media), Produksi Informasi (sebagai hasil), dan Lembaga penyebaran informasi – Lembaga keagamaan, pustaka, tokoh masyarakat dan keluarga – (sebagai sarana) dan Tujuan. Komponen atau unsur-unsur tersebut senantiasa bergerak, kontinyu dan selalu dinamis dalam menciptakan suatu kondisi nyata sesuai dengan yang diharapkan.

Perkembangan selanjutnya yang turut mempengaruhi sistem informasi di atas adalah salah satu unsurnya yang sangat urgen yakni pers itu sendiri. Di mana pers sebagai lembaga kemasyarakatan – subsistem dari sistem kemasyarakatan – akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh masyarakat. – subsistem lainnya – Oleh karena itu, dalam perjalanan sejarah Islam peranan pers Islam sangat menentukan terhadap proses pencapaian tujuan yang diharapkan.

Istilah pers Islam diambil dari dua kata, yakni pers dan Islam. Pers secara umum, sering diartikan sebagai proses meliput, mengolah, dan menyebarluaskan berita/peristiwa (news) atau opini/pandangan (views) kepada masyarakat luas. Istilah pers berasal dari Belanda, yang dalam bahasa Inggris berarti press. Secara harfiah pers berarti cetak dan secara maknawiah berarti penyiaran secara tercetak atau publikasi secara tercetak (printed publications). Dalam perkembangannya, pers mempunyai dua pengertian, yakni pers dalam pengertian sempit dan pers dalam pengertian luas. Pers dalam pengertian sempit hanya terbatas pada media massa cetak, seperti surat kabar, majalah, tabloid, dan bulletin kantor berita. Sedangkan pers dalam pengertian luas meliputi segala penerbitan, bahkan termasuk media massa elektronik, radio siaran, dan televisi siaran.

Emha Ainun Nadjib menyatakan, pers Islam adalah sebuah teknologi dan sosialisasi informasi (dalam kegiatan penerbitan tulisan) yang mengabdikan diri kepada nilai agama Islam bagaimana dan ke mana semestinya manusia, masyarakat, kebudayaan, dan peradaban mengarahkan dirinya. Senada hal itu A. Muis menyatakan, pers Islam adalah menyebarkan (menyampaikan) informasi kepada pendengar, pemirsa, atau pembaca tentang perintah dan larangan Allah SWT.

Sistem informasi yang berlaku di suatu tempat bangsa biasanya seirama dengan kebudayaan bangsa itu sendiri, cara suatu bangsa berkomunikasi mencerminkan sistem budaya bangsa itu sendiri. Sebaliknya norma-norma dan budaya bangsa biasanya mempengaruhi perilaku komunikasi warganya. Masyarakat informasi, kata Kennichi Kohyama, ditandai dengan munculnya revolusi informasi dan fenomena informasi lainnya. Sistem informasi dalam Islam menjadi suatu yang menarik untuk dikaji, dalam kajian keislaman hal ini merupakan sesuatu yang baru, karena terdapatnya persentuhan antara ilmu-ilmu Islam dengan ilmu-ilmu sosial, yang pada akhirnya akan mempengaruhi terhadap hubungan antar komponen dalam Islam sendiri.

Dalam kaitannya dengan Islam, istilah sistem Informasi mungkin akan lebih mengarah kepada pembicaraan pers Islam. Pers Islam dalam pertumbuhan dan perkembangannya dapat dilihat dalam dua bentuk, yaitu pers Islam yang menampilkan Islam sebagai rubrik, dan pers Islam yang menonjolkan Islam sebagai nafas, semangat, dan komitmen. Pers Islam yang menampilkan Islam sebagai rubrik, biasanya dimaksudkan sebagai sarana dakwah. Karena pers Islam yang seperti ini biasanya diterbitkan oleh lembaga-lembaga Islam, seperti ormas, yayasan, dan lembaga pendidikan Islam. Sedangkan pers Islam yang menampilkan Islam sebagai nafas, semangat, dan komitmen dikelola oleh orang-orang yang memiliki kepedulian dan komitmen terhadap kepentingan Islam.

Jalaluddin Rahmad sebagaimana yang dikemukakan di atas, cirikhas pers Islam itu dapat dilihat dari perannya, antara lain:

i.   Muaddib (Pendidik)

Salah satu fungsi media massa adalah mendidik. Jutaan orang dapat dicapai secara serentak dan simultas melalui fungsi media massa. Sebagai jurnalis Islam, ia harus memahami Islam lebih baik dari rata-rata konsumen informasinya. Ia memikul tugas mulia untuk mendidik saudara-saudaranya dalam Islam dan mengajak yang berada di luar Islam.

ii.  Musaddid (Pelurus)

Banyak media massa yang memberikan disinformasi tentang dunia Islam, baik nasional maupun internasional. Pers Islam seharusnya meluruskan informasi ini. Ayat al Qur’an mengingatkan “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (Q.S. al Hujurat: 6)

iii. Mujaddid (Pembaharu)

Pers Islam adalah – seharusnya – event guard dalam penyebaran faham    pembaharuan. Artinya ia harus penerjemah dari gagasan-gagasan kontemporer bagi kaum muslimin yang awam. Ia harus menjadi penafsir. Apapu yang terjadi, pembaharuan ternyata lebih mudah disebarkan lewat bantuan pers ketimbang para kiyai di madrasah atau pesantren.

iv. Muwahhid (Pemersatu)

Seorang jurnalis Islam adalah juru bicara bagi umat Islam. Ia berjuang untuk Islam, bukan untuk kelompok-kelompok tertentu. Ia harus menjadi jembatan yang mempersatukan antara satu kelompok dengan kelompok Islam lain. Karena itu, informasi yang memecah umat Islam harus dihindari dalam pers Islam.

v.  Mujahid (Pejuang)

Peran terakhir – sebetulnya peran yang menyimpulkan sepuruh peran di atas – adalah pers Islam sebagai mujahid. Ia adalah pejuang yang berusaha keras untuk membentuk opini public yang mendorong perkembangan Islam, menghidupkan citra Islam yang positif, menggairahkan pengamalan Islam di tengah-tengah masyarakat, dan menghidupkan semangat umat untuk memperjuangkan Islam.

B.   FUNGSI SISTEM INFORMASI

Sebuah sistem informasi manajemen dirancang agar memiliki fungsi-fungsi yang dapat menunjang kinerja sebuah organisasi, institut, atau perusahaan. Secara lebih detail, SIM memiliki fungsi untuk: Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi manajer dalam pengambilan keputusan; Untuk meningkatkan kinerja; Membantu dalam penjadwalan pekerjaan sehari-hari dan merumuskan strategi bisnis perusahaan; Untuk menganalisis masalah manajemen; Untuk memutuskan produk dan pasar perusahaan dalam 10 tahun mendatang; Untuk merumuskan strategi; Membantu proses pengawasan, perencanaan, pengarahan, dan pendelegasian setiap tugas atau pekerjaan kepada setiap anggota tim/karyawan melalui perantaraan sistem koordinasi dan komando; Menyajikan informasi secara lebih akurat, tepat waktu, efektif, dan efisien; Meningkatkan produktivitas dengan biaya yang lebih kecil; serta Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang lebih baik, terkoordinasi, dan sistematis.

Berdasarkan fungsinya, terdapat beberapa jenis sistem informasi manajemen yang biasa digunakan dalam sebuah perusahaan/organisasi, yaitu: Sistem informasi personalia; Sistem informasi akuntansi; Sistem informasi distribusi; Sistem informasi analisis kredit; Sistem informasi pembelian; Sistem informasi pemasaran; Sistem informasi teknik; Sistem informasi penelitian dan pengembangan (litbang) dan lain-lain.

C.   TEHNOLOGI BISNIS DI ERA DIGITAL

Electronic Information Technologi (EIT) adalah aplikasi system informasi berdasarkan tehnologi komunikasi, yang menggunakan network perlengkapan rumah tangga untuk menyampaikan informasi dengan alat elektronik.

Sebuah sistem dikatakan baik jika bisa berjalan sesuai dengan rancangan awalnya serta memberikan hasil seperti yang diinginkan. Untuk mengukur keberhasilan sistem informasi manajemen, perlu ditetapkan lebih dahulu tujuan dibuatnya SIM tersebut yang pada umumnya adalah untuk:

1.   Menjadi sebuah proses pelaksanaan pengumpulan data yang akan dipergunakan untuk menyediakan seluruh informasi yang dibutuhkan untuk menjadi bahan pertimbangan dan mendukung pengambilan keputusan oleh pimpinan lembaga/perusahaan;

2.   membentuk informasi yang akan dipergunakan dalam seluruh aktivitas perencanaan, evaluasi, pengendalian, juga ketika melakukan perbaikan sebagai hasil evaluasi yang sudah dilakukan;

3.   menjadi dasar dalam memperhitungkan seluruh hal yang berpengaruh terhadap lembaga/perusahaan, mulai dari produk atau jasa yang ditawarkan hingga hal-hal lain yang ingin dicapai oleh pihak manajemen.

Sebuah sistem informasi manajemen dibangun dari beberapa komponen yang saling berkaitan dan saling memengaruhi. Perancangan sebuah SIM melibatkan konsep-konsep dasar berikut ini.

1. Konsep Informasi

Sistem informasi manajemen dibuat untuk menghasilkan informasi yang berasal dari kumpulan data mentah, kemudian diolah dan diproses sehingga menjadi berguna. Informasi yang berguna adalah informasi yang relevan, akurat, tepat waktu, bisa dibandingkan, dan dapat dipertanggungjawabkan.

2. Konsep Manusia

Dalam sebuah SIM, manusia adalah pihak yang merancang, membangun, mengoperasikan, menggunakan, sekaligus mendapatkan manfaat dari informasi yang dihasilkan. Untuk itu, dibutuhkan sumber daya manusia dengan beragam keahlian yang akan bekerja sama.

3. Konsep Sistem

Sistem informasi manajemen adalah sistem besar yang merupakan gabungan beberapa subsistem yang berbeda tugasnya, tetapi terintegrasi dan saling terhubung. Subsistem dalam SIM terdiri dari subsistem yang bertugas mengumpulkan, mengolah, dan menyempurnakan data hingga menghasilkan informasi.

4. Konsep Organisasi Manajemen

Agar bisa berjalan dan mencapai tujuannya, setiap perusahaan atau organisasi membentuk organisasi manajemen yang berfungsi untuk merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengendalikan operasional perusahaan. Untuk tugas-tugas itulah sistem informasi manajemen dibuat.

5. Konsep Pengambilan Keputusan

Dalam sebuah organisasi/perusahaan, setiap keputusan harus diambil dengan menggunakan dasar yang jelas sebagai bahan pertimbangan. Dasar pengambilan keputusan tersebut adalah informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi manajemen.

Contoh Sistem Informasi Manajemen

          Dalam dunia bisnis, hampir setiap perusahaan-perusahaan berskala menengah hingga besar pasti memiliki sistem informasi manajemen. Bahkan, terkadang sebuah perusahaan besar memiliki beberapa SIM yang digunakan untuk tujuan berbeda seperti beberapa contoh di bawah ini.

1. Enterprise Resource Planning (ERP)

            Elemen-elemen perusahaan seperti SDM, akuntansi dan keuangan, serta pemasaran merupakan sumber daya yang penting. Untuk mengoordinasikannya dengan baik, proses pengawasan dan pengelolaannya dilakukan dengan bantuan SIM yang disebut sistem enterprise resource planning (ERP).

2. Supply Chain Management (SCM)

            Sistem ini biasanya diaplikasikan oleh perusahaan yang memproduksi barang. Sistem SCM adalah alat bantu untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan terintegrasi mengenai suplai bahan baku, seperti data pemasok hingga informasi tentang proses perjalanan produk dari perusahaan sampai ke konsumen.

3. Transaction Processing System (TPS)

            Setiap transaksi adalah penting karena merupakan bagian dari data yang digunakan untuk menghasilkan informasi tentang kesehatan perusahaan dari sisi finansial. Oleh karena itu, setiap transaksi besar maupun kecil harus tercatat dan diproses melalui sistem TPS secara rutin.

4. Office Automation System (OAS)

            Sistem informasi manajemen yang satu ini sangat mengandalkan integrasi server-server hardware dan jaringan komputer internal perusahaan untuk membantu agar seluruh sistem informasi yang dimiliki berjalan dengan lancar. Sistem ini biasanya dimiliki perusahaan kecil hingga korporasi besar.

5. Knowledge Work System (KWS)

            Untuk berkembang dan mampu bersaing, sebuah perusahaan atau institusi harus terbuka dan aktif mencari pengetahuan-pengetahuan baru di bidang yang berkaitan dengan aktivitasnya. Sistem KWS digunakan untuk mengintegrasikan pengetahuan tersebut sehingga dapat diterapkan oleh para ahli.

6. Decision Support System (DSS)

            Sistem informasi manajemen ini digunakan oleh para pimpinan di level manajemen untuk membantu dan mempermudah pengambilan keputusan. Di lembaga sekolah adalah, sistem ini diaplikasikan dalam bentuk link elektronik untuk mengetahui dan menganalisis jumlah siswa baru setiap tahun.

7. Artificial Intelligent (AI) dan Expert System (ES)

            Kedua sistem ini menggunakan tenaga ahli yang telah terprogram melalui sistem yang terkomputerisasi. Dengan kecerdasan buatan ini, perusahaan atau lembaga bisa membuat analisis dan mencari solusi atas permasalahan yang terjadi.

8. Executive Support System (ESS)

            Interaksi antara pejabat eksekutif dengan lingkungan organisasi atau perusahaan juga merupakan bagian penting yang akan berdampak pada kemajuan perusahaan. Untuk itu, perusahaan perlu memiliki sistem ESS yang memberikan grafik dan informasi penunjang lain yang dibutuhkan.

D.  MANFAAT TEHNOLOGI DALAM PENGELOLAAN INFORMASI

Boone &Kuntz memberikan definisi mengenai computer bahwa computer adalah mesin elektronik yang menerima data dan menggolongkannya secara matematis untuk mengatasi masalah serta menghasilkan informasi.

Di era digital ini keberadaan tehnologi menjadi utama kebutuhannya dalam menunjang kecepatan informasi yang diperlukan masyarakat.

Sebagai elemen penting dalam mengelola informasi yang sangat dinanti oleh para pengguna elektronik demi mendapatkan aktualisasi berita tehnologi terkadang memberikan efek yang tidak menguntungkan bagi penggunanya.

Sistem informasi manajemen selama bertahun-tahun terbukti sangat membantu perusahaan/organisasi dalam mencapai target dan tujuannya secara efektif dan efisien.

Berikut ini beberapa manfaat yang diberikan SIM bagi perusahaan.

a)    Meningkatkan efisiensi operasional perusahaan/organisasi.

b)   Membantu para manajer untuk menganalisis masalah dan mengambil keputusan secara lebih cepat, baik, dan akurat.

c)    Membantu perusahaan mengefisienkan anggaran dengan low-cost leadership.

d)   Mempermudah akses informasi oleh siapa saja yang membutuhkannya secara tepat waktu dan akurat.

e)    Mengelola berbagai transaksi dengan cepat dan mudah serta menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan keuntungan.

f)     Meningkatkan efektivitas proses perencanaan.

Berfungsi atau tidaknya sebuah sistem informasi manajemen tergantung pada beberapa hal, yaitu sumber daya manusia, perangkat keras dan lunak, juga kapasitas listrik. Tanpa itu semua, sebaik apa pun SIM yang dibuat tidak akan memberikan manfaat besar untuk lembaga/perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH DALAM BISNIS KONTEMPORER

  MATERI- PENGANTAR BISNIS ISLAM Oleh: Eny Latifah, S.E.Sy.,M.Ak Perspektif Ekonomi Syariah dalam Bisnis Kontemporer   A.      Pengertian Ek...