Kamis, 10 Maret 2022

PROFESIONALISME DALAM BISNIS

 

PROFESIONALISME DALAM BISNIS

 

Profesionalitas tinggi dalam bisnis menjadi harapan semua orang, karena keberadaanya akan mencipkan kinerja yang disiplin, taat dan lebih efektif dan efesien atas segala visi dan misi yang sebelumnya direncanakan dengan harapan akan mampu mencapai Goal yang diharapkan.

Sebagai insan dengan peradaban seharusnya menjaga profesionalitas baik di segala bidang apalagi bisnis. Karena didalam bisnis terdapat aspek-aspek yang saling berkaitan. Bilamana ada yang tidak professional makan perjalanan akan mengalami gangguan, sehingga hambatan dalam mencapai Goal akan mengalami kendala dan tidak bisa sesuai dengan rencana semula.

A.   KARAKTERISTIK PENGUSAHA

Menurut Boone & Kurtz (2002) mengemukakan karakter pengusaha yang ingin sukses harus memiliki karakter sebagai berikut:

1.  Visi

Seorang pengusaha pasti memiliki impian ingin menjadi sukses. Maka dari itu penting sekali menentukan visi terlebih dahulu sebelum menjalankan usaha. Sebagai pengusaha selain penting memperhatikan keuntungan yang ingin di dapatkan harus juga memperhatikan lingkungan dan tingkat religiusan baik untuk diri sendiri atau kolega kerja. Meski kita dituntut dengan profesionalitas tetapi apabila hal atau kerjaan kita tidak sesuai dengan syariah Islam hendaknya hal itu harus difikirkan matang-matang dalam menjalankannya atau lebih tepatnya ditinggalkan saja untuk menghindari sesuatu yang terlarang. Andai kita melakukan pekerjaan yang tidak halal meski kita mendapatkan keuntungan yang besar tetapi hal itu tidak mambawa keberkahan bagi kehidupan kita.

2.  Tingkat Energy Tinggi

Menjalankan usaha selain membutuhkan modal secara materiil dibutuhkan juga energi. Energi ini bisa dinamakan sebagai modal kesehatan kita yang harus selalu kita optimalkan agar kita bisa menjalankan program kerja yang telah kita rencakan sebelumnya. Kesehatan utama di wujudkan dengan adanya energi tinggi untuk jasmani kita dalam memperagakan kegiatan dalam melangkah menuju tujuan atau kesuksesan.

3.  Keinginan Untuk Berhasil

Dalam bisnis sudah pasti ada 3 keadaan yang mungkin akan kita hadapi. Pertama, keadaan dimana kita menginginkan Keberhasilan di dalam menjalan bisnis tersebut. Kedua, suatu keinginan yang kita harapkan sebelumnya belum tentu bisa kita wujudkan karena bisnis kita mengalami kegagalan. Hal itu berarti apa yang kita inginkan tidak berhasil (gagal). Dan keadaan yang Ketiga adalah dimana usaha yang kita lakukan tidak mengalami kerugian tetapi juga kita tidak mendapatkan keuntungan. Hal ini menandakan bisnis kita balik modal (impas).

4.  Rasa Percaya Diri Dan Optimis

Setiap pebisnis harus memiliki tingkat percaya diri dan jiwa optimis yang tinggi. Percaya diri diperlukan dalam bisnis karena pekerjaan bisnis pasti akan melibatkan berbagai macam karakter sifat kolega/rekan/patner dan bahkan pesaing, disitu kita harus percaya bahwa diri kita mampu menjalankan amanah dan mampu bersikap jujur serta tanggungjawab. Begitu juga dengan sifat optimis dalam mengoperasionalkan program yang telah kita rancang sebelumnya akan berhasil kita jalankan.

5.  Toleransi Terhadap Kegagalan

Dunia bisnis harus siap dengan segala konsekuensi terpahit yang nantinya bisa saja akan kita alami sebagai pebisnis. Kegagalan dalam bisnis itu bisa saja kita alami dan hal itu harus kita toleransi. Sama halnya kehidupan bisnispun ada yang namanya ujian. Bilamana bisnis kita mengalami kegagalan berarti kita sedang di uji. Apakah kita mampu sabar dan mampu bangkit kembali dan memulai berbisnis kembali atau tidak. Bagai pebisnis harus memiliki sifat sabar dan ulet (pantang menyerah) agar apa yang kita inginkan bisa kita dapatkan. Apabila kamu tidak mampu untu sabar dan tangguh makan kegagalanlah yang akan kalian dapatkan.

6.  Kreativitas

Kreativitas adalah kemampuan seseorang dalam memperlakukan sesuatu bisa lebih menarik, inovatif, dan bisa mengolah segala sesuatu yang awalnya tidak memiliki daya manfaat menjadi sesuatu yang bernilai.

7.  Toleransi Terhadap Ketidakpastian

Dalam keadaan ini pebisnis harus merancang Forcasting (ramalan) di dalam anggaran dana dan kegiatan yang telah di planning sebelumnya. Karena dalam bisnis ketidakpastian itu pasti akan terjadi sesuai dengan gejolak dunia bisnis yang bisa berubah-rubah atmosfernya. Terkadang bisnis ramai dan terkadang sepi bahkan bisa pailit.

8.  Pengendalian Internal Yang Baik

Pengendalian Internal adalah salah satu langkah yang harus dilakukan seseorang dalam menjalankan bisnis. Sangat penting pebisnis memiliki pengendalian Internal dalam menjalankan usahanya untuk mempersiapkan diri menghadapi ketidakpastian keadaan perekonomian yang akan berdampak kepada kegagalan bisnisnya nanti.

B.   KARAKTERISTIK PEBISNIS SYARIAH

Bisnis Selalu dikaitkan dengan ketidakpastian, keadaan itu nantinya akan mendorong pebisnis bisa keluar pada etika pebisnis sejati yang selalu memiliki jiwa pantang menyerah dan selalu berfikir kreatif dan inovatif atas segala situasi yang dihadapi. Bila pebisnis keluar pada etika bisnis yang sejati dia mampu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kesuksesan. Dalam Islam sendiri kita di ajarkan lakukanlah pekerjaan dan makanlah segala sesuatu yang halal dan thoyyibah (baik). Berikut adalah karakteristik syariah dalam berbisnis:

1.  tidak memberi hadiah / komisi dalam lobi bisnis (uang,wanita,dan lain-lain)

Dalam bisnis syariah diharamkan memberikan suap kepada kolega/relasi/patner yang akan membantu dia menjalankan bisnis demi mendapatkan keuntungan maksimal. Kejujuran dan amanah sangat penting adanya di dunia bisnis ini karena suap tidak akan terjadi bila jiwa kita jujur dan amanah.

2.  tidak makan riba

riba’ dalam ajaran Islam jelas diharamkan. Bilamana bisnis yang kita jalankan mengandung riba maka kehidupan kita tidak akan berkah meski bergelimpangan dengan harta. Penting sekali tidak makan riba’ karena bila lakukan itu kita akan mendapatkan penyesalan di kemudian hari.

3.  tidak wanprestasi

wanprestasi adalah bentuk keingkaran dalam suatu kerjasama yang dilakukan dua orang atau lebih. Bentuk ingkar dalam bisnis ini kelak akan membuat kita menuju kepada kehancuran, makanya penting sekali kita tidak wanprestasi atas kesepakatan yang telah kita sepakati sebelumnya.

4.  tidak menipu

Menjalankan bisnis sebaiknya kita tidak menipu siapapun itu dan kapanpun itu, karena dampak dari menipu nanti akan kembali kepada kita dikemudian hari. Dalam bisnis syariah kita harus mampu meladani sifat nabi yang jujur dan amanah dalam bisnis. Karena bisnis yang dijalankan dengan jujur dan amanah kelak akan menghantarkan kita kepada Fallah (kesejahteraan dunia dan akhirat).

5.  tidak suap

Bila menjalankan bisnis harus bisa menjauhkan diri ketidakbenaran dalam bersikap diantaranya dengan tidak melakukan suap. Dari pada kita melakukan suap lebih baik uang itu kita shadaqohkan saja, karena shodaqoh akan menjaga diri kita dari marabahaya dan akan membawa keberkahan kepada hidup kita.

6.  tidak korupsi

Karakter ini mampu menjaga harta kita dari bara api kelak ketika kita di hisab amal perbuatan kita. Harta yang kita dapat dari korupsi itu tidak akan berkah. Maka dari itu hindari korupsi di segala pekerjaan yang sudah di amanahkan kepada kita.

7.  tidak dzalim

Berbuat baiklah dan jauhkanlah dirimu dari kedzaliman karena bila kita berbuat dzalim berarti kita secara tidak langsung merugikan diri kita sendiri.

8.  input proses output bebas dari barang dan jasa haram

Segala apa yang kita lakukan atau yang kita konsumsi hendaknya harus kita perhatikan. Jauhi sesuatu yang sekiranya itu bersifat haram.

C.   CARA BERBISNIS SECARA ISLAMI

Berbisnis adalah salah satu bentuk ihktiar manusia dalam mengelola dan memanfaatkan segala karunia ilahi dalam bentuk akal. Manusia tercipta dengan modal akal dalam dirinya. Akal ini harus dikelola dan dikembangkan dalam mengsikapi segala bentuk usaha dengan disertai doa kepadanya. Manusia memang tidak yang menentukan rezeqi yang akan dia peroleh, akan tetapi harus ikhtiar dan berdoa dalam manggapai rezeqi yang telah Allah persiapkan untuknya.

Sebuah kebutuhan yang memiliki sifat yang tiada batasnya akan mampu dihambat dengan adanya alat kebutuhan. Dari situlah akal berperan dalam mengelola bagaimana alat pemuas kebutuhan akan mampu memberikan pelayanan kebutuhan dalam masa yang tidak terhingga. Salah satu ikhtiar itu bisa dinamakan dengan menjalankan bisnis dengan berpegang teguh dengan prinsip dan nilai-nilai Islam agar mendatangkan keberkahan baik dalam rezeqi ataupun bagi kehidupan sehari-hari. Berikut adalah cara berbisnis secara Islami:

1.  bangun motivasi dan bulatan tekad

figur motivator bagi kita ummat Nabi adalah baginda nabi Muhammad sendiri. beliau adalah pebisnis yang memiliki motivasi kuat dan tekad yang bulat. Beliau berani menjalankan bisnis tanpa modal sepeserpun, beliau hanya mengandalkan modal skill dan kejujuran beliau. Dengan modal pinjaman beliau menitih karir sebagai pebisnis. Karena kejujuran beliau siti Khadijah memberikan amanah kepada baginda nabi menjadi manager dalam bisnisnya. Bisnis yang dikelola Nabi makin hari makin ramai berkat tekad beliau yang kuat dalam berbisnis.

Membangun motivasi dalam menjalankan bisnis itu sangatlah penting, karena akan menjadi kekuatan bagi kita dalam menjalankan. Tidak hanya motivasi tekad yang bulat dan pantang menyerah juga sangat diperlukan dalam menjalankan bisnis. Karena dengan tekad bulat kita akan selalu siap bangkt bilamana bisnis kita mengalami kegagalan.

2.  perkuat tawakal kepada Allah

menjalankan bisnis pasti kita akan menjumpai hambatan dan tantangan yang berasail baik dari internal maupun ekstrenal. Pihak internal adalah semangat kita yang sering kembang kempis dan sering mengalami ketidakpercayaan bilamana bisnis kita mengalami kegagalan, kita sering dilanda putus asa dan menyerah atas rintangan itu. Pihak eksternal adalah pihak yang ada disekitar kita seperti pesaing, politik, gejolak keuangan negara, krisis, inflasi dan PHK. Semua itu akan menjadi penghambat dalam menjalankan bisnis. Segala cobaan dan ujian akan selalu datang kepada para pebisnis. Disanalah kita harus kuat dan pasrah atas segala ujian. Dengan berhasil melalui tantangan kita tidak akan pernah takut bilamana kita gagal. Yang terpenting kita mampu bangkit kembali.

3.  berbisnis sesuai gambaran ideal yang anda miliki

sudut pandang seseorang pastilah berbeda, maka gambaran berbisnis akan disesuaikan dengan gambar ideal yang dimiliki masing-masing individu. Setelah perencanaan itu dibuat dan proses telah berjalan dengan baik pastilah kita akan sampai dengan tujuan yang menjadi prioritas utama dengan imbalan keuntungan tentunya.

4.  pilih bisnis yang dapat dikuasai dengan cepat

pemilihan bisnis lebih efektif bila yang difahami, agar lebih cepat dijalankan dan meraih keberhasilan.

5.  tentukan diferensial produk

dalam bisnis sangat penting mendiferensialkan yang akan kita pasarkan, dengan demikian jelas dan tepat sasaran.

6.  pilih fokus dan bekerjalah secara focus

konsentrasi dalam bisnis sangatlah penting agar visi dan misi kita akan cepat tercipta.

7.  carilah patner bisnis yang baik

patner bisnis yang tepat akan memberikan irama bisnis kita menjadi lebih menarik dan efektif.

8.  perkuat kesabaran, ketaqwaan, dan tawakal.

Menjadi benisnis hendaknya sabar bilama terjadi naik dan merosotnya bisnis yang dijalankan. Berkali kali gagal jangan pantang menyerah.

9.  Berbuat baiklah dan tinggalkan maksiat

Jangan mengingkari sesame kolega dalam bisnis, baiklah dengan sesame maka bisnis akan lancer.

 

D.  PRINSIP PROFESIONAL DALAM BISNIS ISLAM

Dalam Islam kita diajarkan untuk selalu disiplin dalam menghargai waktu. Disiplin adalah kunci seseorang sukses dalam menjalankan usaha. Prinsip disiplin akan menghantarkan kita kepada profesionalitas atas segala amanah dan tanggungjawab yang datang kepada kita.

Adapun manfaat dari penerapan prinsip professional dalam berbisnis Islami adalah:

1.  Menjadi insan yang taat kepada Tuhan

Bagi seorang pebisnis bersikap profesionalitas sudah menjadi kewajiban yang harus dijalankan. Seperti halnya kita ummat haruslah taat kepada Tuhan. Segala yang kita jalankan dengan professional akan mendatangkan kecintaan Tuhan kepada kita karena kita telah taat atas segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.

2.  Menjadi pribadi yang baik kepada sesama.

Seorang pebisnis ditumtut memiliki pribadi yang baik sepada semua orang agar lebih mempermudah menjalin kerjasama dan memperbanyak kolega bisnis sehingga pangsa pasar akan lebih cepat berkembang. Bila pangsa pasar banyak akan semakin menarik lapangan pekerjaan dan akan membantu kepada sesame agar mendapatkan penghasilan.

3.  Memperoleh Kebahagian dunia dan akhirat

Agama telah mengajarkan, ketika kita amanah dan sangat professional dengan apa yang kita kerjakan maka kita akan menciptakan kebahagiaan dunia, dan setelah dunia kita raih maka kita akan dengan mudah meraih kebahagiaan akhirat.

4.  Mampu mewujudkan kesejahteraan bagi sesama.

Dengan professional kita akan mampu menciptakan kesejahteraan bagi sesama karena kita telah berjalan sesuai dengan aturan yang ada. Bila kita tidak professional kita akan mengalami kehancuran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH DALAM BISNIS KONTEMPORER

  MATERI- PENGANTAR BISNIS ISLAM Oleh: Eny Latifah, S.E.Sy.,M.Ak Perspektif Ekonomi Syariah dalam Bisnis Kontemporer   A.      Pengertian Ek...