MANAJEMEN
OPERASI DAN PRODUKSI
Kata manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno menege-ment yang berarti seni
melaksanakan dan mengatur. Manajemen berasal dari kata bahasa Inggris
management dengan kata asal to manage yang secara umum berarti mengelola.
Menurut Luther Gullick manajemen adalah suatu ilmu (science). Menurut Parker
Follet (1868-1933) manajemen diartikan seni yang di dalam pengerjaan dan
pelaksanaanya (menyelesaikannya) melalui orang lain. Ricky W. Griffin
mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumberdaya untuk mencapai sasaran (goals)
secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai
dengan perencanaan, sementara efesien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan
secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Dari pengertian manejemen
sebagaimana diatas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses
tertentu yang terdiri atas perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan
mencapai tujuan-tujuan tertentu dengan menggunakan SDM dan SDA yang ada.
Manajemen operasi adalah proses pengaturan
operasional suatu perusahaan dalam menjalankan visi dan misi yang menjadi
target. Proses manajerial ini sangat penting sebagai penentu apakah produk yang
sudah kita rencanakan akan bisa diproduksi dengan baik dan benar sesuai dengan
program kerja yang sebelumnya telah dibuat.
Selain menajemen operasional proses selanjutkan
dalam pengadaan barang perlu adanya manajemen produksi. Manajemen produksi
adalah proses pengaturan bagaimana barang yang akan kita produksi benar-benar
sesuai keinginan pasar, bentuk dan rasanya apakah sesuai dengan lidah dari
calon konsumen nantinya. Sebelum proses operasional dan produksi perlu adanya
observasi pasar dengan menggadakan uji dan tes kepada calon konsumen. Hal ini
akan meminimalisir tingkat kegagalan dalam proses produksi. Bila barang yang
akan kita produksi sangat diminati oleh masyarakat, maka dengan lancer proses
produksi akan berjalan.
A. MANAJEMEN
OPERASI DAN PRODUKSI
Kegiatan perencanaan operasi dan produksi adalah:
1. Perencanaan
kapasitas
Proses operasional dan produksi harus bisa
menentukan kapasitas dari barang yang akan diproduksi. Kapasitas ini sesuai
dengan jumlah yang dibutuhkan oleh pangsa pasar. Bila masyarakat memiliki
antusias tinggi atas produk ini maka perusahaan bisa memproduksi dengan
kapasitas banyak. Dan sebaliknya bila minat masyarakat rendah maka harus
diertimbangkan kembali proses dalam memproduksi barang tersebut.
2. Perencanaan
lokasi
Sebuah perusahaan yang ingin menjalankan bisnis
penting sekali memperhatikan letak dari produksi dan pelaksanaan bisnisnya.
Lokasi yang strategis dalam memasarkan produknya dan letak yang sepi dan tidak
mengganggu lingkungan masyarakat bilamana memproduksi barang. Penentuan lokasi
sangat penting agar tidak terjadi penolakkan masyarakat atas keberadaan usaha.
3. Perencanaan
tata ruang
Penentuan atas perencanaan tata ruang menjadi tolak
ukur dari daya pikat calon konsumen, tata ruangan yang akan dijadikan harus
memiliki estetika dan eksotik dengan tujuan pelanggan akan lebih nyaman dan
suka atas tata ruang yang disedikan. Hal itu dilakukan agar pelanggan akan
loyal atas usaha kita karena suka dengan tata ruangan.
4. Perencanaan
kualitas
Bagi para konsumen selain kemasan luar yang menjadi
daya tarik adalah kualitas, baik rasa dan aromanya. Semakin produk memiliki
rasa dan aroma yang enak akan mampu meningkatkan penjualan dan akan dengan
mudah menyingkirkan pesaing-pesaing yang ada.
5. Perencanaan
metode
Sebuah usaha harus memakai metode atau cara dalam
proses manajemenya, baik produksina, pemasarannya dan strategi lainya. Metode
yang digunakan harus tepat agar bisa mencapai tujuan yang diharapkan.
B. SKEDUL
DAN PENGENDALIAN OPERASI
Manager harus mengembangkan jadwal atau agenda
untuk mendapatkan dan menggunakan sumber daya baik penjadwalan barang maupun
penjadwalan operasi jasa.
Pengendalian operasi adalah proses memonitor
kinerja produksi dengan cara membandingkan hasil dengan rencana.
Beberapa langkah tindak lanjut:
a. Lima
langkah pengendalian operasi:
1. Perencanaan
2. Rute
3. Penjadwalan
4. Pengiriman
perintah
5. Tindaklanjut
b. Produktivitas dan kualitas
c. Mengelola kualitas
d. Alat-alat mengelola kualitas
e. Sertifikat ISO (International Standart
Organizations)
ISO 9000 adalah program yang memberi sertifikat
bahwa pabrik, laboratorium, atau kantor telah memenuhi standar manajemen mutu
ISO.
ISO 14000 yaitu program sertifikat yang
memperhatiakan fakta bahwa pabrik, laboratorium, atau kantor tersebut telah
memperbaiki kinerja lingkungan.
C. STRATEGI MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS
1. Menanamkan
modal dalam inovasi dan tehnologi
2. Menerapkan
prospek jangka panjang
3. Menekanan
mutu kerja
4. Memperbaiki
sector jasa
a. Keandalan
(reability)
b. Jaminan
(assurance)
c. Cepat
tanggap (responsiviness)
d. Empaty
e. Berwujud
(Tagibles)
D. BENCHMARKING ( PENETAPAN
TOLAK UKUR)
Adalah proses perusahaan menjalankan
praktek-praktek terbaik perusahaan lain untuk memperbaiki produknya sendiri.
Ada tahap
dalam penetapan tolak ukur :
1. Internal Benchmarking
Perusahaan dapat melakukan penelusuran kinerja
selama jangka waktu tertentu untuk mengevaluasi kemajuanya dan menetapkan
tujuan perbaikan dimasa depan.
2. Eksternal Benchmarking
Perusahaan melakukan proses tinjauan kritis
mengenal pesaing, untuk menetapkan barang dan jasa yang terbaik.
3. Reengineering Benchmarking (perekayasaan
ulang)
Adalah dasar pemikiran kembali dari perancanagan
ulang secara radikal dari proses bisnis untuk mencapai perbaikan ukuran
kinerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar