TEORI PASAR
A. PENGGOLONGAN
PASAR
Pengertian Penggolongan Pasar Persaingan Menurut
Strukturnya
Penggolongan pasar berdasarkan strukturnya memiliki
pengertian, yaitu penggolongan produsen pada beberapa bentuk pasar berdasarkan
banyaknya produsen, jenis produk yang dihasilkan, mudah tidaknya keluar atau
masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri.
Berdasarkan strukturnya pasar dibedakan menjadi pasar
persaingan sempurna, pasar monopoli, pasar oligopoli, dan persaingan
monopolistik
1.
Pasar persaingan sempurna
a.
Ciri-ciri pasar persaingan
sempurna
1)
Barang yang
diperjualbelikan di pasar persaingan sempurna bersifat homogen atau sama.
2)
Jumlah penjual di pasar
persaingan sempurna sangat banyak, banyak disini berarti bahwa produsen
penghasil barang tersebut jumlahnya tidak terbatas.
3)
Jumlah pembeli sangat
banyak
4)
Penjual dan pembeli tidak
bisa mempengaruhi harga, mereka hanyalah penerima harga (price taker)
5)
Ada kebebasan bagi
penjual untuk keluar masuk pasar
6)
Penjual dan pembeli
mempunyai informasi yang sempurna tentang pasar. Penjual akan memiliki
pengetahuan yang lengkap mengenai harga, jumlah, dan kualitas barang yang ada
di pasar
7)
Harga yang berlaku di
pasar, murni hasil interaksi antara permintaan dan penawaran (mekanisme pasar)
tanpa campur tangan pemerintah atau pihak manapun
b.
Kebaikan dan Kelemahan
Pasar Persaingan Sempurna
Kebaikannya antara lain
sebagai berikut.
1)
Pembeli sangat mengetahui
harga pasar sehingga sangat kecil terjadi kerugian atau kekecewaan.
2)
Konsumen merasa
sejahtera, karena bebas memasuki pasar.
3)
Terdapat persaingan
murni, karena barang yang diperjualbelikan homogen
4)
Harga cenderung stabil
karena keadaan pasar dapat diketahui sebelumnya
5)
Mudah memilih atau
menentukan barang yang diperjualbelikan
6)
Barang yang diproduksi
dapat diperoleh dengan ongkos yang serendah-rendahnya
Adapun kelemahannya
antara lain sebagai berikut
1)
Hanya terdapat satu atau
dua industri/pasar yang mendekati persaingan sempurna, sedang sektor yang lain
banyak ketidaksempurnaan
2)
Terdapat faktor eksternal
yang tidak diperhitungkan dalam posisi kesejahteraan optimum konsumen
3)
Tidak ada barang
subtitusi karena bersifat homogen
c.
Laba maksimum dalam pasar
persaingan sempurna
Untuk produsen
perseorangan, harga pasar merupakan indikator atau pedoman dalam melakukan
produksinya. Naik turunnya harga akan sangat mempengaruhi produksi perusahaan
secara perseorangan. Untuk, menghindari risiko kerugian karena adanya perubahan
harga tersebut, seorang pengusaha harus selalu dapat menghitung titik pulang
pokoknya (Break Even Point-BEP) dalam
kondisi apapun. Titik pulang pokok adalah keadaan ketika total penerimaan sama
dengan total biaya yang dikeluarkan.
Untuk mengetahui titik
pulang pokok dan laba maksimum suatu perusahaan, kita harus mengetahui terlebih
dahulu total biaya dan total penerimaan yang diperoleh perusahaan tersebut.
1)
Penerimaan total (Total Revenue)
Penerimaan total (Total Revenue-TR) didefinisikan sebagai
pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan produk. Secara matematis,
penerimaan total dapat ditulis sebagai berikut
TR= PXQ
2)
Penerimaan rata-rata (Average Revenue)
Penerimaan rata-rata (Average revenue-AR) didefinisikan
sebagai penerimaan total per unit yang diproduksi. Untuk pasar persaingan
sempurna, karena harga tetap, maka penerimaan rata-rata sama dengan kurva
permintaan. Secara matematis, penerimaan rata-rata dapat ditulis sebagai
berikut:
Q
3)
Penerimaan marginal (Marginal Revenue)
Penerimaan marginal (marginal revenue-MR) didefinisikan
sebagai tambahan penerimaan yang diperoleh sebagai hasil dari penjualan satu
unit produk lagi. Karena harga tetap, maka penerimaan marginal pun konstan
sesuai dengan tingkat harga. Oleh karena itu, kurva penerimaan marginal sama
dengan kurva penerimaan rata-rata, dan sama juga dengan kurva permintaan.
Secara matematis, biaya marginal dapat ditulis sebagai berikut:
MR = TRn – TRn-1
4)
Biaya marginal (Marginal Cost)
Biaya marginal (Marginal Cost – MC) didefinisikan
sebagai tambahan biaya yang harus dikeluarkan sebagai akibat dari memproduksi
satu unit tambahan. Secara matematis, biaya marginal dapat ditulis sebagai berikut:
MC = TCn – TCn-1
5)
Biaya total rata-rata (Average Total Cost)
Biaya total rata-rata (Average Total Cost- ATC) didefinisikan
sebagai biaya total yang harus dikeluarkan untuk setiap unit produksi. Secara
matematis, biaya total rata-rata dapat ditulis sebagai berikut
Q
Contoh perhitungan laba
(rugi) pada pasar persaingan sempurna
Q |
P |
TR (PXQ) |
TC |
ATC (TC/Q) |
MR (TRn-TRn-1) |
MC (TCn-TCn-1) |
Laba (Rugi) |
0 |
13 |
0 |
10 |
- |
- |
- |
-10 |
1 |
13 |
13 |
15 |
15,00 |
13 |
5 |
-2 |
2 |
13 |
26 |
22 |
11,00 |
13 |
7 |
4 |
3 |
13 |
39 |
31 |
10,33 |
13 |
9 |
8 |
4 |
13 |
52 |
44 |
11,00 |
13 |
13 |
8 |
5 |
13 |
65 |
61 |
12,20 |
13 |
17 |
4 |
6)
Keuntungan maksimum
Ada syarat dalam
membentuk kurva keuntungan maksimum pada PPS (Pasar Persaingan Sempurna
a)
Kurva AR=MR sejajar
dengan sumbu 0Q.
b)
Kurva AC (Average Cost)
selalu berada dibawah kurva AR dan MR.
c)
Kurva keseimbangan dengan
keuntungan maksimum
Ket
a)
Harga terbentuk pada saat
kurva MC memotong kurva MR, yaitu setinggi 0P1
b)
Besarnya penerimaan total
(TR) = 0P1AQ1
c)
Besarnya biaya total (TC)
= 0P2BQ1
d)
Keuntungan maksimum
sebesar P1P2AB
7)
Kerugian minimum
Ada 3 syarat untuk
membentuk kurva kerugian minimum pada PPS
a)
Kurva AR=MR sejajar dengan sumbu 0Q
b)
Kurva AC berada diatas
kurva AR dan MR atau kurva AR dan MR berada di titik terbawah kurva AC
c)
Kurva MC selalu memotong
kurva AC minimum
d)
Sebelum memotong AC,
kurva MC memotong kurva MR dan saat itulah menunjukkan produksi mengalami
kerugian minimum.
2.
Pasar monopoli
a.
Ciri-ciri pasar monopoli
adalah sebagai berikut:
1)
Hanya ada satu penjual
atau produsen
2)
Ada banyak pembeli atau
konsumen
3)
Penjual atau produsen
memiliki kekuatan penuh dalam menentukan harga, mereka bukan price taker, namun seebagai price maker (penentu harga). Perusahaan
monopoli bisa menentukan sendiri harga produk yang diproduksinya
4)
Ada hambatan yang besar
bagi produsen baru yang akan memasuki pasar. Hambatan-hambatan tersebut antara
lain, penetapan harga yang rendah oleh perusahaan monopoli akan membuat
perusahaan baru tidak berani memasuki pasar karena akan rugi jika ia tidak bisa
menetapkan harga dibawah harga perusahaan monopoli yang sudah ada, biasanya
perusahaan monopoli mempunyai hak paten, hak cipta, dan hak eksklusif
5)
Monopoli di Indonesia biasanya
dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), hal ini biasaya sudah diatur
dalam udang-undang. Untuk perusahaan swasta, monopoli merupakan praktik usaha
yang tidak sehat sehingga seringkali dilarang oleh pemerintah.
b.
Kebaikan dan kelemahan
pasar monopoli
Kebaikan pasar monopoli
antara lain sebagai berikut.
1)
Industri-industri yang
berkembang banyak yang bersifat monopoli
2)
Mendorong untuk adanya
inovasi baru agar tetap terjaga monopolinya.
3)
Tidak akan mungkin timbul
perusahaan-perusahaan yang kecil sehingga perusahaan monopoli akan semakin
besar.
Sementara itu, kelemahan
pasar monopoli sebagai berikut
1)
Timbul ketidakadilan
karena keuntungan banyak dinikmati oleh produsen
2)
Tidak efisiensinya biaya
produksi, karena perusahaan monopoli tidak memanfaatkan secara penuh
penghematan ongkos produksi atau sering disebut timbulnya pemborosan.
3)
Konsumen merasa berat
karena harus membeli barang dengan harga sangat tinggi oleh perusahaan
monopoli.
4)
Adanya unsur eksploitasi
terhadap konsumen dan pemilik faktor-faktor produksi.
c.
Laba maksimum pada pasar
monopoli
Kurva laba maksimum pada
pasar monopoli
Kurva diatas menunjukkan
bagaimana seorang manager dalam menentukan output optimal. Kurva MR memotong
kurva MC pada tingkat output Q1, yang sekaligus menunjukkan tingkat output
optimal. Harga maksimum yang masih dapat diterima oleh konsumen untuk output Q1
adalah P1. Jadi kombinasi harga dan output yang memaksimumkan
laba bagi monopoli adalah Q1 dan P1. Besar laba yang
diperoleh monopoli ditunjukkan oleh (P1 – P2 )Q1
3.
Pasar oligopoli
a.
Ciri-ciri pasar oligopoli
adalah sebagai berikut.
1)
Barang yang
diperjualbelikan bersifat homogen terdiferensiasi, barangnya sama tetapi
berbeda. Masing- masing mempunyai ciri khas dan kelebihan yang sangat mudah
dibedakan
2)
Hanya ada beberapa penjual
atau produsen, jumlah produsen dalam pasar oligopoli umumnya lebih dari dua dan
kurang dari sepuluh, jika dua biasanya orang menyebut dengan pasar duopoli
3)
Ada banyak pembeli atau
konsumen. Masyarakat secara luas mengkonsumsi barang tersebut sehingga
pembelinya sangat banyak
4)
Penjual mempunyai
kekuatan untuk mempengaruhi harga, masing-masing produsen memiliki kekuatan
untuk menentukan berapa harga jual dari produk yang diproduksi. Karena hanya
ada beberapa penjual, harga yang ditetapkan satu produsen akan sangat
mempengaruhi produsen lainnya.
5)
Ada hambatan bagi
produsen baru untuk memasuki pasar. Pasar yang ada biasanya sudah dikuasai
produsen yang sudah ada sebelumnya
b.
Kebaikan dan kelemahan
pasar oligopoli
Kebaikan pasar oligopoli antara lain sebagai
berikut
1)
Industri-industri
oligopoli bisa mengadakan inovasi dan penerapan teknologi baru yang paling
pesat
2)
Terdorong untuk berlomba
penemuan proses produksi baru dan penurunan ongkos produksi
3)
Lebih mampu menyediakan
dana untuk pengembangan dan penelitian
Adapun kelemahannya
antara lain sebagai berikut
1)
Kemungkinan adanya
keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati produsen
2)
Tidak efisiensi produksi
karena setiap produsen tidak beroperasi pada biaya rata-rata yang minimum
3)
Kemungkinan adanya eksploitasi
konsumen maupun buruh
4)
Terdapat kenaikan harga
(inflasi) yang merugikan masyarakat secara makro
4.
Pasar monopolistik
a)
Ciri-ciri pasar
persaingan monopolistik adalah sebagai berikut.
1)
Barang yang
diperjualbelikan bersifat homogen terdiferensiasi, artinya barang-barang
dipasar ini sama, tetapi berbeda. Hal yang membedakan bisa jadi kualitas,
harga, kemasan, pelayanan, dan iklan.
2)
Terdapat banyak penjual
atau produsen
3)
Ada banyak pembeli atau
konsumen
4)
Penjual bisa sedikit
mempengaruhi harga, khususnya bagi produsen yang barangnya sudah dipercaya
masyarakat
5)
Ada sedikit hambatan bagi
produsen yang ingin memasuki pasar. Hambatan disini berupa sulitnya membangun
kepercayaan masyarakat akan produk yang baru, membutuhkan biaya besar untuk
promosi agar bisa dikenal masyarakat, dan membutuhkan inovasi agar bisa
bersaing dengan produk yang sudah ada sebelumnya.
6)
Terdapat persaingan yang
ketat antar masing-masing produsen melalui iklan dan promosi
b)
Kebaikan dan kelemahan
pasar monopolistik
Kebaikan pasar
monopolistik antara lain sebagai berikut
1)
Banyak produsen di pasar
memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik
baginya
2)
Kebebasan kluar masuk
bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam
menghasilkan produknya
3)
Diferensiasi produk
mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya,
dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya
4)
Pasar ini relatif mudah
dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia
dalam pasar monopolistik
Kelemahan pasar
monopolistik
1)
Memiliki tingkat
persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun pelayanan.
Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan
cepat keluar dari pasar
2)
Dibutuhkan modal yang
cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar
didalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi
3)
Pasar ini mendorong
produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi
yang berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen.
B. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pengertian
Pasar pada Umumnya
Setelah
perhatikan gambar di atas, berarti kita mendapat gambaran tentang keadaan pasar
dalam kehidupan sehari-hari. Agar lebih
mengerti tentang pengertian pasar, kita dapat memperhatikan pasar yang ada di
sekitar tempat tinggal kita. Pasar
secara sederhana merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli
untuk melakukan transaksi jual-beli barang dan jasa. Adapun pasar menurut
kajian Ilmu Ekonomi memiliki pengertian; pasar adalah suatu tempat atau proses
interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu
barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan
(harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan. Jadi setiap proses yang
mempertemukan antara pembeli dan penjual, maka akan membentuk harga yang
disepakati antara pembeli dan penjual.
Pasar
Sempurna adalah apabila semua pihak di pasar tersebut mengetahui
seluruh keadaan pasar yaitu : harga-harga yang berlaku, jumlah-jumlah
yang ditawarkan.
Pasar
Persaingan Sempurna terjadi apabila jumlah pembeli
lebih banyak dan jumlah penjual juga lebih banyak, yang semuanya menawarkan
barang yang sifatnya sama atau homogen. Misalnya barang jenis
tertentu contoh ikan lele, karena jumlah penjual banyak dimana
masing-masing menawarkan sebagian kecil saja dari suplai total, maka tidak ada
penjual atau pembeli yang seorang diri mempengaruhi harga, bila jumlah penjual dan
pembeli yang bertemu di pasar banyak dan terdapat koordinasi yang baik diantara
mereka, untuk satu macam barang akan terjadi satu harga. Yaitu harga pasar.
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat pasar
dalam bentuk fisik seperti pasar barang (barang konsumsi). Secara sederhana
pasar dapat dikelompokkan menjadi:
1.
Menurut segi
fisiknya, pasar dapat dibedakan menjadi beberapa macam, di antaranya:
a.
pasar
tradisional
b.
pasar raya
c.
pasar abstrak
d.
pasar konkrit
e.
toko swalayan
f. toko serba ada
2.
Berdasarkan jenis barang yang
dijual, pasar dibedakan menjadi beberapa macam di antaranya:
a.pasar ikan
b.pasar sayuran
c.pasar buah-buahan
d.pasar barang elektronik
e.pasar barang perhiasan
f.
pasar bahan
bangunan
g.bursa efek dan saham.
Aktivitas usaha yang dilakukan di pasar pada dasarnya akan melibatkan dua subyek pokok, yaitu produsen dan konsumen. Kedua subyek tersebut masing-masing mempunyai peranan yang sangat besar terhadap pembentukan harga barang di pasar.
Struktur Pasar
Struktur Pasar
memiliki pengertian penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar
berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya
perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri
dan peranan iklan dalam kegiatan industri. Analisa ekonomi membedakan struktur pasar menjadi 4 jenis
yaitu : Pasar Persaingan Sempurna, Pasar Monopoli, Persaingan Monopolistis,
dan Pasar Oligopoli:
Pasar
Persaingan Sempurna
Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling
ideal karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin
terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal)
efisiensinya. Perekonomian merupakan pasar persaingan sempuma. Akan tetapi
dalam prakteknya tidaklah mudah untuk menentukan jenis industri yang struktur
organisasinya digolongkan kepada persaingan sempurna yang murni, yaitu yang
ciri-cirinya sepenuhnya bersamaan dengan dalam teori. Yang
ada adalah yang mendekati ciri-cirinya, yaitu struktur pasar dari berbagai
kegiatan disektor pertanian. Namun demikian, walaupun pasar persaingan sempurna
yang murni tidak wujud di dalam praktek.
Pasar
persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau industri
dimana terdapat banyak penjual dan pembeli. Dan setiap penjual ataupun pembeli
tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna
1)
Setiap perusahaan adalah “pengambil
harga”
Artinya
suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau merubah
harga pasar. Adapun perusahaan di dalam pasar tidak akan menimbulkan perubahan
ke atas harga pasar yang berlaku. Harga barang di
pasar ditentukan oleh interaksi diantara keseluruhan produsen dan keseluruhan
pembeli.
2)
Setiap
perusahaan mudah keluar atau masuk
3)
Artinya
sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industri
tersebut, langkah ini dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin melakukan
kegiatan di industri tersebut. Produsen tersebut dapat dengan mudah
melakukan kegiatan tersebut.
1)
Setiap
perusahaan menghasilkan barang yang sama
2)
Artinya bahwa
barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan.
Pembeli tidak dapat membedakan yang mana dihasilkan oleh produsen A atau B.
3)
Banyak perusahaan dalam pasar
4)
Artinya karena jumlah perusahan
sangat banyak dan relatif kecil jika dibandingkan dengan jumlah produksi dalam
industri tersebut. Menyebabkan kenaikan atau penurunan harga, sedikitpun tidak
mempengaruhi harga yang berlaku dalam pasar tersebut.
5)
Pembeli mempunyai pengetahuan yang
sempurna tentang keadaan di pasar
6)
Artinya bahwa pembeli mengetahui
tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut.
Sehingga produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lain lebih
tinggi dan pada yang berlaku di pasar.
Beberapa kelemahan / keburukan persaingan sempurna yaitu
:
a)
Persaingan sempurna tidak mendorong
inovasi
b)
Persaingan
sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial
c)
Membatasi pilihan konsumen
d)
Biaya produksi dalam persaingan
sempurna mungkin lebih tinggi
e)
Distribusi pendapatan tidak selalu
merata
Permintaan
Dan Hasil Jualan
Dalam
menganalisis usaha sesuatu perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan, dua hal
harus diperhatikan :
a)
Biaya produksi yang dikeluarkan
perusahaan
b) Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu
Sifat
biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah bersamaan, walau dalam
struktur pasar manapun ia digolongkan. Sesuatu perusahaan itu berada dalam
pasar persaingan sempurna, atau monopoli, atau oligopoli, atau persaingan
monopolistis. Sifat dan hasil penjualan adalah berbeda di antara pasar
persaingan sempurna dengan struktur pasar lainnya. Perbedaan ini disebabkan
karena ditinjau dari sudut seorang produsen, bentuk permintaan yang dihadapi
oleh seorang produsen di pasar persaingan sempurna berbeda sifatnya dengan yang
dihadapi seorang produsen di pasar lainnya.
Permintaan Pasar Dan Perusahaan
Setiap
perusahaan adalah pengambil harga, yaitu sesuatu perusahaan tidak
mempunyai kekuasaan untuk menentukan harga. Interaksi seluruh produsen dan
seluruh pembeli di pasar yang akan menentukan harga pasar, dan seorang produsen
hanya "menerima" saja harga yang sudah ditentukan tersebut. Ini
berarti berapa banyakpun barang yang diproduksikan dan dijual oleh produsen, ia
adak akan dapat mengubah harga yang ditentukan di pasar, karena jumlah yang
diproduksikan itu hanya sebagian kecil saja dari jumlah yang diperjual belikan
di pasar.
C. PASAR MONOPOLI
Struktur pasar persaingan monopoli dapat didefinisikan sebagai struktur
pasar atau industri dimana terdapat hanya seorang penjual saja.
Monopoli “murni” tidak begitu
banyak. Yang memang sering kali terjadi adalah “monopoli sebagian”, yaitu satu
perusahaan menguasai sebagian besar (tetapi tidak seluruh) suplai suatu
barang/jasa. ini terjadi misalnya bila di samping satu perusahaan yang besar
masih ada beberapa perusahaan kecil yang rnenghasilkan harang yang sarna, atau
monopoli terbatas pada suatu daerah tertentu saja. Suatu perusahaan yang
menguasai sebagian besar pasaran sehingga dengan menaikkan atau menurunkan
harga jualnya sendiri dapat mempengaruhi harga pasar dikatakan mempunyai
kedudukan monopoli.
Sering kali di samping satu
perusahaan yang besar masih ada sejumlah perusahaan lain yang sejenis tetapi
lebih kecil. Kalau perusahaan yang besar itu menaikkan (atau menurunkan) harga
jualnya, perusahaan-perusahaan yang lain terpaksa akan harus ikut. Situasi ini
disebut price leadership.
Monopoli belum tentu berarti
perusahaan raksasa. Sebab monopoli mungkin terbata hana pada atu daerah, hahkan
pada satu pasar saja. Misalnya kalau biaya transport suatu harang relatif
tinggi dihandingkan dengan nilai barangnya maka pasaran barang tsb. terbatas
dan dengan mudah dapat terjadi bahwa suatu perusahaan mendapat kedudukan
monopoli di daerah itu.
Ciri-Ciri Pasar Monopoli
1)
Pasar monopoli
adalah industri satu perusahaan
2)
Artinya bahwa
barang-barang atau jasa yang dihasilkan tidak dapat dibeli dari tempat lain.
3)
Para pembeli
tidak punya pilihan lain, kalau mereka menginginkan barang tersebut, maka
mereka harus membeli dari perusahaan tersebut, maka mereka harus membeli dari
perusahaan tersebut. Para pembeli tidak dapat berbuat suatu apapun di dalam
menentukan syrata jual beli.
4)
Tidak mempunyai
barang pengganti yang “mirip”
5)
Artinya barang
yang dihasilkan perusahaan tidak dapat digantikan oleh barang lain yang ada
dalam perekonomian, begitu pula dengan kegunaannya.
6)
Menguasai penentuan harga
7)
Artinya karena perusahaan monopoli
merupakan satu-satunya penjual didalam pasar, maka penentuan harga dapat
dikuasai.
8)
Mempromosikan penjualan secara iklan
kurang diperlukan artinya karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya
perusahaan di dalam industri, ia tidak perlu melakukan promosi penjualan secara
iklan.
Penetapan
Harga Pasar Monopoli
Monopoli
bisa terjadi karena perusahaan–perusahaan lain menganggap tidak menguntungkan
untuk masuk pasar, atau memang terhalang (dihalang– halangi) masuk pasar.
Halangan masuk pasar disebut dengan istilah Barriers
to Entery.
Halangan
masuk pasar dibedakan atas dua jenis, yaitu :
1. Alasan teknis (technical barriers to entery)
Ditinjau dari
segi teknis, memang ada perusahaan yang bersifat memasuki suatu pasar tetapi
terhambat secara teknis. Biasanya produksi untuk barang yang bersangkutan
mencirikan biaya marjinal yang semakin menurun, dan level output yang
memberikan biaya minimum sangat besar sekali. Debgan demikian teknologi
produksi yang efisien adalah yang berskala besar saja, sedang yang beroperasi
dengan skala kecil sangat tidak efektif. Modal yang dibutuhkan untuk
menghasilkan jenis produksi ini biasanya sangat besar.
2. Karena alasan hukum atau undang –
undang (legal barriers to entery)
Kebanyakan
monopoli murni tercipta karena alasan hukum atau undang – undang, bukan karena
alasan teknis atau ekonomis. Banyak monopoli yang diizinkan (dilindungi) dengan
paten.
Menciptakan Halangan Masuk Pasar
Secara umum halangan masuk pasar bisa dibedakan antara
halangan yang bersifat eksternal dan internal. Ada pula contoh di atas yaitu
halangan teknis dan hukum termasuk halangan yang sifatnya eksternal. Dan
ada pula halangan yang diciptakan pemonopoli itu sendiri, misalnya dengan
menciptakan produk – produk atau teknik – teknik yang rumit dan menyusahkan.
Teknik ini tidak sampai bocor pada perusahaan pesaing.
Prilaku
Produsen Monopolis
Produsen
atau penjual yang mempunyai kedudukan monopol’ menguasai (seluruh/sebagian
hesar) suplai suatu barang, dan oleh karena itu dapat menentukan sendiri harga
jualnya. Maka apa yang akan dilakukan oleh produsen monopolis itu? Dan hagairnana
itu berbeda dengan situasi dalarn pasar dengan persaingan murni?
Perbedaan
pokok antara monopoli dan persaingan murni adalah dalam hal permintaan yang
dihadapi. Dalam persaingan murni produsen/penjual tidak bisa menentukan sendiri
harga pasar. karena masing-masing produsen/penjual terlalu kecil dibandingkan
dengan seluruh suplai di pasaran. Maka semua harus ‘menerima’ harga pasar yang
berlaku (maka disebut “price taker’), dan hanya bisa menyesuaikan jumlah
produksinya dengan harga pasar yang berlaku, sambil mencoba menekan biaya
produksinya. Tetapi berapapun yang ditawarkan oleh produsen/penjual individual
akan dapat terjual pada harga pasar yang berlaku. Dengan kata teknis: P = MR
yang bila digambarkan dalam grafik berupa garis horisontal.
Lain
halnya apabila hanya ada satu produsen/penjual yang menguaai seluruh (atau
sebagian besar dan) suplai barang tertentu (yang tak ada penggantinya yang
baik!). Dalam hal ini produsen/penjual yang satu itu harus melayani seluruh
permintaan pasar. Karena ia penjual tunggal. maka dia sendirilah yang dapat
menentukan berapa yang akan diproduksinya dan berapa harga jualnya. Monopolis
mempunyai kedudukan kuat di pasaran. justru karena ia tidak hanya dapat
menyesuaikan din dengan harga pasar yang berlaku. tetapi ikut menentukan
sendiri harga pasar itu yaitu dengan menentukan harga jualnya sendiri dan atau
jumlah outputnya sendiri. Oleh karena itu ia disebut “price setter” atau “price
maker”.
Laba Monopoli
Kerap
kali dikatakan: seorang monopolis tentu akan menetapkan harga setinggi mungkin,
agar mendapat laba yang sebesar-besarnya. Benarkah pandangan itu?
Harga
setinggi-tingginya itu memang suatu kemungkinan. Tetapi harga tinggi belum
tentu berarti laba besar Padahal yang penting adalah selisih antara TR dan TC.
Sang produsen harus membandingkan penerimaanya (hasil penjualan, jadi TR dan
MR) dengan biaya produksi (TC dan MC). Sebab pedoman MC = MR juga berlaku untuk
monopolis!
Bentuk
kurve-kurve biaya produksi (TC, MC, AC) untuk produsen monopolis pada dasarnya
sama saja dengan kurve-kurve biaya produsen lainnya. Tetapi dalam hal
penerimaafl (TR dan MR) ada perbedaan yang penting dibandingkan dengan situasi
persaingan murni.
Seorang
monopolis seorang diri menguasai seluruh suplai suatu barang. Berarti juga
seorang din harus melayani seluruh demand. Jadi yang dihadapinya adalah kurve
permintaan pasar. Dan kurve permintaan pasar itu turun ke kanan bawah. Artinya
pada harga tinggi, jumlah yang mau dibeli oleh masyarakat (= jumlah yang bisa
dijual oleh produsen ybs.) hanya sedikit. Memang, monopolis menguasai supply.
Tetapi ia tidak menguasai demand dan dia berhak menetapkan sendiri harga
jualnya, namun apabila harga jual yang ditetapkan terlalu tinggi akibatnya
barang yang terjual sedikit, kalau dia mau menjual lebih banyak maka dia harus
menurunkan harga jualnya.
Laba ini selalu positif sepanjang harga pasar lebih besar dari biaya total rata – rata (average total cost, ATC). Karena dalam pasar monopoli tidak ada perusahaan yang keluar atau masuk pasar, maka laba monopoli ini bisa diperoleh tidak hanya dalam jangka pendek, tapi juga dalam jangka panjang. Laba monopoli yang diterima dalam jangka panjang ini oleh beberapa pakar ekonomi disebut juga dengan sewa monopoli (monopoly rents). Yaitu jumlah pengembalian terhadap faktor yang memungkinkan adanya monopoli tersebut.
Posisi Keseimbangan
Karena produsen monopoli adalah satu-satunya produsen di
pasar, maka kurve permintaannya juga kurve permintaan pasar. Kurve permintaan
pasar turun dari kiri atas ke kanan
bawah berarti produsen bisa mempengaruhi harga pasar dengan jalan
menaik-turunkan produksinya.
Perbedaan monopoli dibanding persaingan sempurna antara
lain :
a)
bisa menentukan
outputnya
b)
bisa menentukan
harga jual
c) ekuilibrium perusahaan = ekuilibrium pasar
Dalam pasar persaingan sempurna kita bisa berbicara
tentang kurva penawaran pasar, akan tetapi dalam pasar monopoli hal ini tidak
relevan didiskusikan. Mengapa? Karena dalam pasar monopoli
hanya ada satu perusahaan saja dalam pasar. Dan kurva penawaran pasar monopoli
hanya merupakan sebuah titik. Pada saat mana MR = MC. Jika kurva permintaan
berubah, maka kurva MR otomatis berubah, dan kurva penawaran pasar. Yaitu
output yang memberikan laba maksimum (saat MR = MC), yang merupakan suatu
titik, diketahui bagaimanapun, menghubungkan titik keseimbangan pada
kurva–kurva permintaan tidak memberikan pengertian apa–apa secara ekonomi.
Dengan ringkas, perusahaan monopoli mempunyai kurva penawaran yang tidak jelas
pembatasannya.
Batas – Batas Diskriminasi Harga
Dengan dipisah–pisahkannya pasar dan dilakukannya praktek diskriminasi harga, maka barang – barang yang sejenis dapat dengan harga yang berbeda. Hal ini hanya bisa terjadi jika para pembeli terhalang, atau dihalang – halangi untuk pindah dari pasar yang mahal harganya ke pasar yang murah harganya.
Monopoli dan Kesejahteraan
Masyarakat
- Keuntungan
monopoli ada kemungkinan tetap bisa dinikmati produsen monopoli dalam
jangka panjang. Keuntungan monopoli biasanya lebih dari normal, sehingga
menimbulkan ketidak adilan, karena berbeda dengan keuntungan perusahaan
lain. Bila ada monopoli yang hanya menerima keuntungan normal berarti
tidak ada kasus ketidakadilan, tetapi hal ini biasanya hanya kebetulan.
- Volume
produksi lebih kecil dari volume output yang optimum. Berarti monopoli
tidak efisien dan bagi masayarakat ada pemborosan.
- Ada unsur eksploitasi terhadap :
-
konsumen,
dengan ditetapkannya harga jual (=P) diatas ongkos produksi dari unit terakhir
outputnya (=MC)
-
pemilik
faktor-faktor produksi yang digunakan (buruh diupah lebih rendah dari pada
sumbangannya dalam bentuk output).
Cara mengatasi
Efek Negatif Monopoli
a.
Mencegah
timbulnya monopoli itu sendiri dengan UU
b.
Pemerintah
mendirikan perusahaan tandingan
c.
Membuka
"kran impor"
d.
Membuat
ketentuan khusus terhadap operasi perusahaan monopoli sehingga P = MC'
Kasus Decreasing Cost
Kasus decreasing cost
yaitu kasus dimana luas pasar terbatas sehingga untuk memenuhi permintaan yang
ada di pasar perusahaan monopoli hanya beroperasi pada bagian kurve dimana AC
menurun (decreasing cost). Dari kasus ini bila produsen dibiarkan akan memilih
memproduksi sebesar Q1 harga P1. Bila pemerintah menghendaki P = MC maka
perusahaan rugi; untuk mengatasi ini maka :
a. Mengubah
peraturan tersebut dan mewajibkan perusahaan beroperasi pada P = AC (Posisi L),
atau
b. Tetap
mewajibkan perusahaan untuk beroperasi pada P = MC (posisi B) tetapi harus
mensubsidi
Monopoli Tidak
Selalu Buruk
a.
Sejarah
menunjukkan justru perusahaan monopolilah yang menunjukkan suatu dinamika untuk
berkembang lebih besar karena keuntungan monopoli bisa digunakan untuk
tujuan-tujuan penelitian dan pengembangan yang kemudian diikuti dengan
inovasi-inovasi dalam tehnologi.
b.
Dalam kasus
decreasing cost dimana luas pasar terbatas, dan faktor "economics of scale" besar, tidaklah
mungkin diharapkan adanya suatu bentuk industri persaingan sempurna yang
efisien. Kalau bentuk pasar persaingan sempurna yang dijalankan berarti akan
ada perusahaan-perusahaan gurem yang bekerjanya pada AC yang jauh dari posisi
minimumnya.
Pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara dua jenis pasar yang extreme atau dapat didefinisikan :
Persaingan monopolistis terdapat bila dalam suatu pasar ada banyak produsen,
tetapi ada unsur-unsur deferensiasi produk (perbedaan merek, bungkus, dsb)
diantara produk-produk yang dihasilkan oleh masing-masing produsen.
Ciri-Ciri Pasar Monopolistis
a.
Terdapat banyak
perusahaan di dalam pasar maka pasar persaingan monopolistis mempunyai ukuran
yang relatif sama, keadaan ini menyebabkan produksi sesuatu perusahaan adalah sedikit
kalau dibandingkan dengan keseluruhan produksi perusahaan-perusahaan dalam
pasar tersebut.
b.
Barang
produksinya bersifat berbeda corak
Produksi
perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolis berbeda coraknya,
sehingga secara fisik mudah dibedakan di antara produksi sesuatu perusahaan
dengan produksi perusahaan lainnya. Perbedaan di sini antara lain bentuk fisik
barang, pembungkusannya, bentuk jasa perusahaan setelah penjualan dan perbedaan
dalam cara membayar barang yang dibeli.
c.
Perusahaan mempunyai
sedikit kekuatan dalam menentukan dan mempengaruhi harga.
Perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis dapat
mempengaruhi harga, dan ini bersumber dari sifat produksi yang dihasilkannya,
yaitu yang bersifat berbeda corak. Perbedaan ini menyebabkan para pembeli
bersifat memilih, yaitu lebih menyukai produksi sesuatu perusahaan menaikkan
harga barangnya, ia masih dapat menarik pembeli walaupun jumlah pembelinya
tidak sebanyak seperti sebelum kenaikan harga.
d.
Pemasukan
kedalam industri relatif mudah.
Perusahaan yang
akan masuk dan menjalankan usaha di dalam pasar persaingan monopolistis tidak
akan banyak mengalami kesukaran, hambatan yang dihadapi tidaklah seberat
seperti di dalam oligopoli dan monopoli.
Keseimbangan
Monopolistis
1)
Kurve
permintaan menurun
2)
Posisi
keseimbangan bila MR = MC
3)
Karena bebas
memperoleh keuntungan, maka dalam jangka panjang kurve permintaaqn D
bersinggung dengan kurve Average Cost
(AC).
a) Equilibrium perusahaan dalam
jangka pendek dengan keuntungan lebih (excess
profit)
b) Equilibrium dalam jangka panjang. Karena masuknya perusahaan-perusahaan baru : (a) Kurve permintaan perusahaan menurun dari D ke D' dan (b) Kurve AC dan MC menaik ke AC' dan MC'.
Monopolisitis dan Kesejahteraan
Masyarakat
1.
Ketidak
efisienan produksi karena produsen tidak beroperasi pada AC minimum. Yang
berarti pemborosan sumber ekonomi masyarakat.
2.
Konsumen
membayar harga produk > MC untuk menghasilkan produk tersebut; sebaliknya
input dibayar MC
Cara mengatasi
efek negatif tersebut al:
1. Mengurangi
jumlah produsen sehingga kurve permintaan bergeser ke atas dari D ke D', yaitu
pada posisi kurve permintaan tersebut memotong AC pada titik minimumnya.
2. Memerintahkan
produsen beerproduksi Q* pada saat MC = AC = D' = P
Alternatif pemecahan : Melalui peraturan pemerintah.
Memberi subsidi.
D. PASAR
OLIGOPOLI
Pasar Oligopoli adalah suatu pasar dimana terdapat beberapa produsen
yang menghasilkan barang-barang yang saling bersaingan. Ini merupakan sifat
utama dari pasar oligopoli.
Oligopoli, yaitu keadaan dimana hanya ada beberapa (misal: antara 2 - 10)
perusahaan yang menguasai pasar baik secara independen (sendiri-sendiri) maupun
secara diam-diam bekerjasama.
Suatu bentuk khusus dan persaingan
monopolistik adalah oligopoli dan duopoli. ciri khas bentuk pasar OLIGOPOLI
adalah bahwa produksi didominasi oleh “hanya sedikit” perusahaan. Misalnya
hanya tiga atau empat perusahaan raksasa menguasai schagian besar (70-90%) dan
pasaran.
Dalam Duopoli hanya ada dua perusahaan yang menguasai seluruh suplai barang
tertentu.
Bila jumlah perusahaan/produsen
dalam suatu cabang usaha hanya sedikit, mi henarti bahwa masing-masing
menguasai pangsa (bagian) pasar yang. cukup besar, sehingga tindakan atau
kebijakan perusahaan yang satu mempunyal pengaruh terhadap yang lain-lain, dan
sangat mungkin menimbulkan reaksi dan saingannya. Saling pengaruh-mempengaruhi
antarperusahaan mi merupakan ciri khas oligopo!i. dan mi sangat mempersu!it
analisis teori. Misalnya besarnya MR produsen yang satu tidak tiapat
dipastikan, karena juga tergantung dan keputusan saingannya.
Timbulnya bentuk pasar oligopoli
disebabkan oleh karena proses produksi menuntut dipergunakannya teknologi
modern yang mendorong ke arah produksi secara hesar-besaran. Mungkin juga
merupakan akibat merger dimana sejumlah perusahaan yang kecil digabung menjadi
satu perusahaan raksasa.
Barang yang dihasilkan atau dijual mungkin sama (untuk bahan mentah seperti haja, timah, minyak), mungkin juga didiferensiasikan, seperti halnya produksi barang konsumsi misalnya mobil, sepeda motor, sabun, rokok. kosmetika, dll. Bila produk diditerensiasikan, biasanya disertai usaha promosi secana besar-besaran pula. Untuk menghindari perang harga, perusahaan-perusahaan oligopolis sering kali mengadakan Untuk menghindari perang harga, perusahaan-perusahaan oligopolis sering kali mengadakan persekongkolan/kesepakatan untuk menaikkan harga bersama-sama. Persekongkolan seperti itu banyak dilarang di banyak negara dengan undang-undang. Di Indonesia masalah persekongkolan sering dipersoalkan, karena kekuasaan besar ada ditangan para manajer perusahaan oligopolis, yang pada akhirnya bisa mempengaruhi kemakmuran rakyat karena harga barang dibuat permainan.
Ciri-Ciri Pasar Oligopoli
a.
Jumlah
perusahaan sangat sedikit
Pasar oligopoli
hanya terdiri dari kelompok kecil perusahaan. Biasanya struktur dari perusahaan
oligopoli adalah terdapat beberapa perusahaan raksasa yang mengusai sebagian
besar pasar oligopoli dan disamping itu terdapat pula beberapa perusahaan
kecil. Pasar oligopoli di sini mempunyai sifat yang khusus yaitu saling
mempengaruhi satu sama lain.
b.
Barang yang
diproduksikan adalah barang “standart” atau barang berbeda corak.
Dalam pasar
oligopoli di sini menghasilkan barang standart pasar yang bersifat seperti
dijumpai dalam industri penghasil bahan mentah seperti industri baja dan
aluminium / industri bahan baku seperti industri semn dan bahan bangunan
c.
Kekuatan
menentukan harga adakalanya lemah dan ada kalanya sangat tangguh.
Kekuatan
menentukan harga menjadi lebih terbatas, bila suatu perusahaan menurunkan
harga, dalam waktu singkat akan menarik pembeli. Tetapi bila perusahaan dalam
pasar oligopoli bekerja sama dalam menentukan harga, maka harga dapat
distabilkan pada tingkat yang mereka kehendaki.
d.
Hambatan untuk
masuk ke industri cukup tangguh.
Terdapat
hambtaan yang cukup kuat yang menghalangi perusahaan yang baru untuk memasuki
pasar oligopoli antara lain :
o
Hak paten
o
Modal yang
terlalu besar
o
Perusahaan
o
Pada umumnya
perusahaan oligopoli perlu promosi
secara iklan. Iklan secara terus menerus sangat diperlukan oleh perusahaan
oligopoli yang menghasilkan barang yang berbeda corak. Kegiatan promosi secara
iklan yang sangat aktif tersebut adalah untuk dua (2) tujuan antara lain :
menarik pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama
Macam Oligopoli
1.Oligopoli dengan diferensiasi produk
Setiap perusahaan dengan merek-merek khusus tersendiri.
Semakin besar tingkat diferensiasi produk yang ada semakin tidak tergantung
kurva permintaannya dengan perusahaan lain, sehingga kurve permintaan
perusahaan bisa digambarkan secara mandiri posisinya (antara D1 dan D2).
2.Oligopoli tanpa deferensiasi produk
Setiap perusahaan tidak memberi merek khusus. Dengan demikian kurve permintaan seorang produsen tidak
bisa ditentukan / tidak bisa dianalisa.
Output dan Harga dalam Oligopoli
a.
Dalam kasus
deferensiasi yang cukup kuat, produsen akan berhati-hati dan menganggap kurve
permintaan paling rendah (D1), sehingga ia bisa menentukan posisi optimum pada
tingkat output Q* dan harga P*
b.
Kurve
permintaan perusahaan dimisalkan berapa persen (%) tertentu (misal 30%) dari
kurve permintaan pasar.
c.
Kasus Kinked
Demand (kurve permintaan yang patah). Asumsi yang digunakan bila produsen
menurunkan harga akan diikuti produsen lain, bila harga dinaikkan tidak diikuti
perusahaan lain. Hal ini berarti perilaku produsen dipengaruhi produsen lain,
yang menimbulkan implikasi sbb:
1)
Tendensi bagi
para produsen oligopoli untuk bekerjasama di bidang penentuan harga.
2)
Tendesi bagi
para produsen untuk bersaing tidak dalam bentuk persaingan harga, tetapi dalam
bentuk persaingan lain (misal mutu).
Oligopoli dan
Kesejahteraan Masyarakat
Efek negatif oligopoli al:
a.
Kemungkinan
adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati oleh para
produsen oligopoli dalam jangka panjang.
b.
Kemungkinan
adanya ketidak efisienan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada
AC minimum.
c.
Kemungkinan
adanya "eksploitasi" terhadap konsumen maupun buruh (karena P >
MC); seperti kasus monopoli.
d. Ketegaran harga (terutama ke bawah) sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang kronis; dan ini merugikan masyarakat secara makro.
Kebaikan Oligopoli
Karena keuntungan yang besar maka dapat menciptakan inovasi
yang sangat berguna, bahkan lebih baik dari monopoli.
Cara mengatasi efek negatif dari pemerintah al :
a.
Menekan
hambatan perusahaan yang mau masuk
b.
Diadakan UU
melarang kerjasama antara perusahaan oligopoli baik secara diam-diam/terbuka.
c.
Merubah
struktur pasar oligopolitis dengan menentukan batas maksimum dari ukuran suatu
badan usaha dan melarang diadakannya penggabungan (merger) antara perusahaan
yang ada.
E.
PASAR MONOPSONI
a. Pengertian
Pasar monopsoni adalah pasar yang
dikuasai satu pembeli, apabila perusahaan itu bukan sebagai penjual tetapi
sebagai pembeli tunggal. Contoh : pabrik susu Nestle.
b. Ciri-ciri pasar monopsoni
1)
Hanya ada satu pembeli
2)
Pembeli bukan konsumen tapi pedagang/produsen
3)
Barang yang dijual merupakan bahan mentah
4)
Harga sangat ditentukan pembeli
c. Kebaikan dan keburukan pasar
monopsoni
Kebaikan
1)
Kualitas produk lebih terpelihara
2)
Penjual akan hemat dalam biaya
produksi
Keburukan
1)
Pembeli bisa seenaknya menekan
penjual
2)
Produk yang tidak sesuai keinginan
pembeli tidak akan dibeli dan bisa terbuang
d. Contoh Pasar Monopsoni
Contoh Produk
pabrik susu Nestle.
Contoh yang ada di Indonesia seperti
PT. Kereta Api Indonesia yang merupakan satu-satunya pembeli alat-alat kereta
api.
F.
PASAR OLIGOPSONI
a. Pengertian
Pasar oligopsoni adalah kondisi
pasar dimana terdapat beberapa pembeli, masing-masing pembeli memiliki peranan
cukup besar untuk mempengaruhi harga. Atau dikatakan pasar yang dikuasai oleh
beberapa pembeli.
b. Ciri-ciri pasar oligopsoni
1)
Terdapat beberapa pembeli
2)
Pembeli bukan konsumen tapi
pedagang/produsen
3)
Barang yang dijual merupakan bahan
mentah
4)
Harga cenderung stabil
c. Kebaikan dan keburukan pasar
oligopsoni
Kebaikan :
1)
Penjual lebih beruntung karena bisa
pindah ke pembeli lain
2)
Pembeli tidak bisa seenaknya menekan
penjual
Keburukan :
1)
Bisa berkembang menjadi pasar
monopsoni bila antar pembeli bekerja sama
2)
Kualitas barang kurang terpelihara
d. Contoh Pasar Oligopsoni
Ada beberapa contoh Pasar
Oligopsoni, diantaranya sebagai berikut:
a) Telkom
b) Indosat
c) Mobile-8
d) Eexcelcomindo adalah beberapa
perusahaan pembeli infrastruktus telekomunikasi seluler
e) Para pemeras susu disuatu desa
yang hanya terdapat beberapa pembeli. Karena sedikitnya jumlah pembeli,
sehingga harga dapat dikendalikan oleh si pembeli.
f) Pasar tembakau
g) Cengkeh
h) Pabik rokok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar