Rabu, 09 Maret 2022

TEORI PASAR

 

TEORI PASAR

 

A.   PENGGOLONGAN PASAR

Pengertian Penggolongan Pasar Persaingan Menurut Strukturnya

Penggolongan pasar berdasarkan strukturnya memiliki pengertian, yaitu penggolongan produsen pada beberapa bentuk pasar berdasarkan banyaknya produsen, jenis produk yang dihasilkan, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri.

Berdasarkan strukturnya pasar dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, pasar oligopoli, dan persaingan monopolistik

1.    Pasar persaingan sempurna

a.    Ciri-ciri pasar persaingan sempurna

1)    Barang yang diperjualbelikan di pasar persaingan sempurna bersifat homogen atau sama.

2)    Jumlah penjual di pasar persaingan sempurna sangat banyak, banyak disini berarti bahwa produsen penghasil barang tersebut jumlahnya tidak terbatas.

3)    Jumlah pembeli sangat banyak

4)    Penjual dan pembeli tidak bisa mempengaruhi harga, mereka hanyalah penerima harga (price taker)

5)    Ada kebebasan bagi penjual untuk keluar masuk pasar

6)    Penjual dan pembeli mempunyai informasi yang sempurna tentang pasar. Penjual akan memiliki pengetahuan yang lengkap mengenai harga, jumlah, dan kualitas barang yang ada di pasar

7)    Harga yang berlaku di pasar, murni hasil interaksi antara permintaan dan penawaran (mekanisme pasar) tanpa campur tangan pemerintah atau pihak manapun

b.    Kebaikan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna

Kebaikannya antara lain sebagai berikut.

1)    Pembeli sangat mengetahui harga pasar sehingga sangat kecil terjadi kerugian atau kekecewaan.

2)    Konsumen merasa sejahtera, karena bebas memasuki pasar.

3)    Terdapat persaingan murni, karena barang yang diperjualbelikan homogen

4)    Harga cenderung stabil karena keadaan pasar dapat diketahui sebelumnya

5)    Mudah memilih atau menentukan barang yang diperjualbelikan

6)    Barang yang diproduksi dapat diperoleh dengan ongkos yang serendah-rendahnya

Adapun kelemahannya antara lain sebagai berikut

1)    Hanya terdapat satu atau dua industri/pasar yang mendekati persaingan sempurna, sedang sektor yang lain banyak ketidaksempurnaan

2)    Terdapat faktor eksternal yang tidak diperhitungkan dalam posisi kesejahteraan optimum konsumen

3)    Tidak ada barang subtitusi karena bersifat homogen

c.    Laba maksimum dalam pasar persaingan sempurna

Untuk produsen perseorangan, harga pasar merupakan indikator atau pedoman dalam melakukan produksinya. Naik turunnya harga akan sangat mempengaruhi produksi perusahaan secara perseorangan. Untuk, menghindari risiko kerugian karena adanya perubahan harga tersebut, seorang pengusaha harus selalu dapat menghitung titik pulang pokoknya (Break Even Point-BEP) dalam kondisi apapun. Titik pulang pokok adalah keadaan ketika total penerimaan sama dengan total biaya yang dikeluarkan.

Untuk mengetahui titik pulang pokok dan laba maksimum suatu perusahaan, kita harus mengetahui terlebih dahulu total biaya dan total penerimaan yang diperoleh perusahaan tersebut.

1)    Penerimaan total (Total Revenue)

Penerimaan total (Total Revenue-TR) didefinisikan sebagai pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan produk. Secara matematis, penerimaan total dapat ditulis sebagai berikut

TR= PXQ

2)    Penerimaan rata-rata (Average Revenue)

Penerimaan rata-rata (Average revenue-AR) didefinisikan sebagai penerimaan total per unit yang diproduksi. Untuk pasar persaingan sempurna, karena harga tetap, maka penerimaan rata-rata sama dengan kurva permintaan. Secara matematis, penerimaan rata-rata dapat ditulis sebagai berikut:

AR = TR= P

           Q

3)    Penerimaan marginal (Marginal Revenue)

Penerimaan marginal (marginal revenue-MR) didefinisikan sebagai tambahan penerimaan yang diperoleh sebagai hasil dari penjualan satu unit produk lagi. Karena harga tetap, maka penerimaan marginal pun konstan sesuai dengan tingkat harga. Oleh karena itu, kurva penerimaan marginal sama dengan kurva penerimaan rata-rata, dan sama juga dengan kurva permintaan. Secara matematis, biaya marginal dapat ditulis sebagai berikut:

MR = TRn – TRn-1

4)    Biaya marginal (Marginal Cost)

Biaya marginal (Marginal Cost – MC) didefinisikan sebagai tambahan biaya yang harus dikeluarkan sebagai akibat dari memproduksi satu unit tambahan. Secara matematis, biaya marginal dapat ditulis sebagai berikut:

MC = TCn – TCn-1

5)    Biaya total rata-rata (Average Total Cost)

Biaya total rata-rata (Average Total Cost- ATC) didefinisikan sebagai biaya total yang harus dikeluarkan untuk setiap unit produksi. Secara matematis, biaya total rata-rata dapat ditulis sebagai berikut

ATC = TC

             Q

 

Contoh perhitungan laba (rugi) pada pasar persaingan sempurna

Q

P

TR

(PXQ)

TC

ATC

(TC/Q)

MR

(TRn-TRn-1)

MC

(TCn-TCn-1)

Laba

(Rugi)

0

13

0

10

-

-

-

-10

1

13

13

15

15,00

13

5

-2

2

13

26

22

11,00

13

7

4

3

13

39

31

10,33

13

9

8

4

13

52

44

11,00

13

13

8

5

13

65

61

12,20

13

17

4

6)    Keuntungan maksimum

Ada syarat dalam membentuk kurva keuntungan maksimum pada PPS (Pasar Persaingan Sempurna

a)    Kurva AR=MR sejajar dengan sumbu 0Q.

b)    Kurva AC (Average Cost) selalu berada dibawah kurva AR dan MR.

c)    Kurva MC selalu memotong kurva AC minimum (pada titik kurva AC yang terendah) karena pada saat itulah proses produksi terjadi efisiensi

 

Kurva keseimbangan dengan keuntungan maksimum

Ket

a)    Harga terbentuk pada saat kurva MC memotong kurva MR, yaitu setinggi 0P1

b)    Besarnya penerimaan total (TR) = 0P1AQ1

c)    Besarnya biaya total (TC) = 0P2BQ1

d)    Keuntungan maksimum sebesar P1P2AB

7)    Kerugian minimum

Ada 3 syarat untuk membentuk kurva kerugian minimum pada PPS

a)     Kurva AR=MR sejajar dengan sumbu 0Q

b)    Kurva AC berada diatas kurva AR dan MR atau kurva AR dan MR berada di titik terbawah kurva AC

c)    Kurva MC selalu memotong kurva AC minimum

d)    Sebelum memotong AC, kurva MC memotong kurva MR dan saat itulah menunjukkan produksi mengalami kerugian minimum.

2.    Pasar monopoli

a.    Ciri-ciri pasar monopoli adalah sebagai berikut:

1)    Hanya ada satu penjual atau produsen

2)    Ada banyak pembeli atau konsumen

3)    Penjual atau produsen memiliki kekuatan penuh dalam menentukan harga, mereka bukan price taker, namun seebagai price maker (penentu harga). Perusahaan monopoli bisa menentukan sendiri harga produk yang diproduksinya

4)    Ada hambatan yang besar bagi produsen baru yang akan memasuki pasar. Hambatan-hambatan tersebut antara lain, penetapan harga yang rendah oleh perusahaan monopoli akan membuat perusahaan baru tidak berani memasuki pasar karena akan rugi jika ia tidak bisa menetapkan harga dibawah harga perusahaan monopoli yang sudah ada, biasanya perusahaan monopoli mempunyai hak paten, hak cipta, dan hak eksklusif

5)    Monopoli di Indonesia biasanya dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), hal ini biasaya sudah diatur dalam udang-undang. Untuk perusahaan swasta, monopoli merupakan praktik usaha yang tidak sehat sehingga seringkali dilarang oleh pemerintah.

b.    Kebaikan dan kelemahan pasar monopoli

Kebaikan pasar monopoli antara lain sebagai berikut.

1)    Industri-industri yang berkembang banyak yang bersifat monopoli

2)    Mendorong untuk adanya inovasi baru agar tetap terjaga monopolinya.

3)    Tidak akan mungkin timbul perusahaan-perusahaan yang kecil sehingga perusahaan monopoli akan semakin besar.

Sementara itu, kelemahan pasar monopoli sebagai berikut

1)    Timbul ketidakadilan karena keuntungan banyak dinikmati oleh produsen

2)    Tidak efisiensinya biaya produksi, karena perusahaan monopoli tidak memanfaatkan secara penuh penghematan ongkos produksi atau sering disebut timbulnya pemborosan.

3)    Konsumen merasa berat karena harus membeli barang dengan harga sangat tinggi oleh perusahaan monopoli.

4)    Adanya unsur eksploitasi terhadap konsumen dan pemilik faktor-faktor produksi.

c.    Laba maksimum pada pasar monopoli

Kurva laba maksimum pada pasar monopoli

Kurva diatas menunjukkan bagaimana seorang manager dalam menentukan output optimal. Kurva MR memotong kurva MC pada tingkat output Q1, yang sekaligus menunjukkan tingkat output optimal. Harga maksimum yang masih dapat diterima oleh konsumen untuk output Q1 adalah P1. Jadi kombinasi harga dan output yang memaksimumkan laba bagi monopoli adalah Q1 dan P1. Besar laba yang diperoleh monopoli ditunjukkan oleh (P1 – P2 )Q1

3.    Pasar oligopoli

a.    Ciri-ciri pasar oligopoli adalah sebagai berikut.

1)    Barang yang diperjualbelikan bersifat homogen terdiferensiasi, barangnya sama tetapi berbeda. Masing- masing mempunyai ciri khas dan kelebihan yang sangat mudah dibedakan

2)    Hanya ada beberapa penjual atau produsen, jumlah produsen dalam pasar oligopoli umumnya lebih dari dua dan kurang dari sepuluh, jika dua biasanya orang menyebut dengan pasar duopoli

3)    Ada banyak pembeli atau konsumen. Masyarakat secara luas mengkonsumsi barang tersebut sehingga pembelinya sangat banyak

4)    Penjual mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi harga, masing-masing produsen memiliki kekuatan untuk menentukan berapa harga jual dari produk yang diproduksi. Karena hanya ada beberapa penjual, harga yang ditetapkan satu produsen akan sangat mempengaruhi produsen lainnya.

5)    Ada hambatan bagi produsen baru untuk memasuki pasar. Pasar yang ada biasanya sudah dikuasai produsen yang sudah ada sebelumnya

b.    Kebaikan dan kelemahan pasar oligopoli

  Kebaikan pasar oligopoli antara lain sebagai berikut

1)    Industri-industri oligopoli bisa mengadakan inovasi dan penerapan teknologi baru yang paling pesat

2)    Terdorong untuk berlomba penemuan proses produksi baru dan penurunan ongkos produksi

3)    Lebih mampu menyediakan dana untuk pengembangan dan penelitian

Adapun kelemahannya antara lain sebagai berikut

1)    Kemungkinan adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati produsen

2)    Tidak efisiensi produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada biaya rata-rata yang minimum

3)    Kemungkinan adanya eksploitasi konsumen maupun buruh

4)    Terdapat kenaikan harga (inflasi) yang merugikan masyarakat secara makro

4.    Pasar monopolistik

a)    Ciri-ciri pasar persaingan monopolistik adalah sebagai berikut.

1)    Barang yang diperjualbelikan bersifat homogen terdiferensiasi, artinya barang-barang dipasar ini sama, tetapi berbeda. Hal yang membedakan bisa jadi kualitas, harga, kemasan, pelayanan, dan iklan.

2)    Terdapat banyak penjual atau produsen

3)    Ada banyak pembeli atau konsumen

4)    Penjual bisa sedikit mempengaruhi harga, khususnya bagi produsen yang barangnya sudah dipercaya masyarakat

5)    Ada sedikit hambatan bagi produsen yang ingin memasuki pasar. Hambatan disini berupa sulitnya membangun kepercayaan masyarakat akan produk yang baru, membutuhkan biaya besar untuk promosi agar bisa dikenal masyarakat, dan membutuhkan inovasi agar bisa bersaing dengan produk yang sudah ada sebelumnya.

6)    Terdapat persaingan yang ketat antar masing-masing produsen melalui iklan dan promosi

b)    Kebaikan dan kelemahan pasar monopolistik

Kebaikan pasar monopolistik antara lain sebagai berikut

1)    Banyak produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya

2)    Kebebasan kluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya

3)    Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya

4)    Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik

Kelemahan pasar monopolistik

1)    Memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar

2)    Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar didalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi

3)    Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen.

 

B.   PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

Pengertian Pasar pada Umumnya

Setelah perhatikan gambar di atas, berarti kita mendapat gambaran tentang keadaan pasar dalam kehidupan sehari-hari. Agar lebih mengerti tentang pengertian pasar, kita dapat memperhatikan pasar yang ada di sekitar tempat tinggal kita. Pasar  secara sederhana merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual-beli barang dan jasa. Adapun pasar menurut kajian Ilmu Ekonomi memiliki pengertian; pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan. Jadi setiap proses yang mempertemukan antara pembeli dan penjual, maka akan membentuk harga yang disepakati antara pembeli dan penjual.

Pasar Sempurna adalah apabila semua pihak di pasar tersebut mengetahui seluruh  keadaan pasar yaitu : harga-harga yang berlaku, jumlah-jumlah yang ditawarkan.

Pasar  Persaingan Sempurna terjadi apabila jumlah pembeli lebih banyak dan jumlah penjual juga lebih banyak, yang semuanya menawarkan barang yang sifatnya sama  atau homogen. Misalnya barang jenis tertentu  contoh ikan lele, karena jumlah penjual banyak dimana masing-masing menawarkan sebagian kecil saja dari suplai total, maka tidak ada penjual atau pembeli yang seorang diri mempengaruhi harga, bila jumlah penjual dan pembeli yang bertemu di pasar banyak dan terdapat koordinasi yang baik diantara mereka, untuk satu macam barang akan terjadi satu harga. Yaitu harga pasar.

Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat pasar dalam bentuk fisik seperti pasar barang (barang konsumsi). Secara sederhana pasar dapat dikelompokkan menjadi:

1.        Menurut segi fisiknya, pasar dapat dibedakan menjadi beberapa macam, di antaranya:

a.    pasar tradisional

b.    pasar raya

c.    pasar abstrak

d.    pasar konkrit

e.    toko swalayan

f.     toko serba ada

2.        Berdasarkan jenis barang yang dijual, pasar dibedakan menjadi beberapa macam di antaranya:

a.pasar ikan

b.pasar sayuran

c.pasar buah-buahan

d.pasar barang elektronik

e.pasar barang perhiasan

f. pasar bahan bangunan

g.bursa efek dan saham.

Aktivitas usaha yang dilakukan di pasar pada dasarnya akan melibatkan dua subyek pokok, yaitu produsen dan konsumen. Kedua subyek tersebut masing-masing mempunyai peranan yang sangat besar terhadap pembentukan harga barang di pasar.

Struktur Pasar

Struktur Pasar memiliki pengertian penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri. Analisa ekonomi membedakan struktur pasar menjadi 4 jenis yaitu : Pasar Persaingan Sempurna, Pasar Monopoli, Persaingan Monopolistis, dan  Pasar Oligopoli:

Pasar Persaingan Sempurna

Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal) efisiensinya. Perekonomian merupakan pasar persaingan sempuma. Akan tetapi dalam prakteknya tidaklah mudah untuk menentukan jenis industri yang struktur organisasinya digolongkan kepada persaingan sempurna yang murni, yaitu yang ciri-cirinya sepenuhnya bersamaan dengan dalam teori. Yang ada adalah yang mendekati ciri-cirinya, yaitu struktur pasar dari berbagai kegiatan disektor pertanian. Namun demikian, walaupun pasar persaingan sempurna yang murni tidak wujud di dalam praktek.

Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli. Dan setiap penjual ataupun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.

 

Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna

1)    Setiap perusahaan adalah “pengambil harga”

Artinya suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau merubah harga pasar. Adapun perusahaan di dalam pasar tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi diantara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli.

 

2)    Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk

3)    Artinya sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industri tersebut, langkah ini dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut. Produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan tersebut.

1)    Setiap perusahaan menghasilkan barang yang sama

2)    Artinya bahwa barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Pembeli tidak dapat membedakan yang mana dihasilkan oleh produsen A atau B.

3)    Banyak perusahaan dalam pasar

4)    Artinya karena jumlah perusahan sangat banyak dan relatif kecil jika dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut. Menyebabkan kenaikan atau penurunan harga, sedikitpun tidak mempengaruhi harga yang berlaku dalam pasar tersebut.

5)    Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang keadaan di pasar

6)    Artinya bahwa pembeli mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Sehingga produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lain lebih tinggi dan pada yang berlaku di pasar.

Beberapa kelemahan / keburukan persaingan sempurna yaitu :

a)         Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi

b)         Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial

c)         Membatasi pilihan konsumen

d)         Biaya produksi dalam persaingan sempurna mungkin lebih tinggi

e)         Distribusi pendapatan tidak selalu merata

Permintaan Dan Hasil Jualan

Dalam menganalisis usaha sesuatu perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan, dua hal harus diperhatikan :

a)         Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan

b)         Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu

Sifat biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah bersamaan, walau dalam struktur pasar manapun ia digolongkan. Sesuatu perusahaan itu berada dalam pasar persaingan sempurna, atau monopoli, atau oligopoli, atau persaingan monopolistis. Sifat dan hasil penjualan adalah berbeda di antara pasar persaingan sempurna dengan struktur pasar lainnya. Perbedaan ini disebabkan karena ditinjau dari sudut seorang produsen, bentuk permintaan yang dihadapi oleh seorang produsen di pasar persaingan sempurna berbeda sifatnya dengan yang dihadapi seorang produsen di pasar lainnya.

Permintaan Pasar Dan Perusahaan

Setiap perusahaan adalah pengambil harga, yaitu sesuatu perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk menentukan harga. Interaksi seluruh produsen dan seluruh pembeli di pasar yang akan menentukan harga pasar, dan seorang produsen hanya "menerima" saja harga yang sudah ditentukan tersebut. Ini berarti berapa banyakpun barang yang diproduksikan dan dijual oleh produsen, ia adak akan dapat mengubah harga yang ditentukan di pasar, karena jumlah yang diproduksikan itu hanya sebagian kecil saja dari jumlah yang diperjual belikan di pasar.

 

C.     PASAR MONOPOLI

Struktur pasar persaingan monopoli dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau industri dimana terdapat hanya seorang penjual saja.

Monopoli “murni” tidak begitu banyak. Yang memang sering kali terjadi adalah “monopoli sebagian”, yaitu satu perusahaan menguasai sebagian besar (tetapi tidak seluruh) suplai suatu barang/jasa. ini terjadi misalnya bila di samping satu perusahaan yang besar masih ada beberapa perusahaan kecil yang rnenghasilkan harang yang sarna, atau monopoli terbatas pada suatu daerah tertentu saja. Suatu perusahaan yang menguasai sebagian besar pasaran sehingga dengan menaikkan atau menurunkan harga jualnya sendiri dapat mempengaruhi harga pasar dikatakan mempunyai kedudukan monopoli.

Sering kali di samping satu perusahaan yang besar masih ada sejumlah perusahaan lain yang sejenis tetapi lebih kecil. Kalau perusahaan yang besar itu menaikkan (atau menurunkan) harga jualnya, perusahaan-perusahaan yang lain terpaksa akan harus ikut. Situasi ini disebut price leadership.

Monopoli belum tentu berarti perusahaan raksasa. Sebab monopoli mungkin terbata hana pada atu daerah, hahkan pada satu pasar saja. Misalnya kalau biaya transport suatu harang relatif tinggi dihandingkan dengan nilai barangnya maka pasaran barang tsb. terbatas dan dengan mudah dapat terjadi bahwa suatu perusahaan mendapat kedudukan monopoli di daerah itu.

 

Ciri-Ciri Pasar Monopoli

1)    Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan

2)    Artinya bahwa barang-barang atau jasa yang dihasilkan tidak dapat dibeli dari tempat lain.

3)    Para pembeli tidak punya pilihan lain, kalau mereka menginginkan barang tersebut, maka mereka harus membeli dari perusahaan tersebut, maka mereka harus membeli dari perusahaan tersebut. Para pembeli tidak dapat berbuat suatu apapun di dalam menentukan syrata jual beli.

4)    Tidak mempunyai barang pengganti yang “mirip”

5)    Artinya barang yang dihasilkan perusahaan tidak dapat digantikan oleh barang lain yang ada dalam perekonomian, begitu pula dengan kegunaannya.

6)    Menguasai penentuan harga

7)    Artinya karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual didalam pasar, maka penentuan harga dapat dikuasai.

8)    Mempromosikan penjualan secara iklan kurang diperlukan artinya karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya perusahaan di dalam industri, ia tidak perlu melakukan promosi penjualan secara iklan.

Penetapan Harga Pasar Monopoli

Monopoli bisa terjadi karena perusahaan–perusahaan lain menganggap tidak menguntungkan untuk masuk pasar, atau memang terhalang (dihalang– halangi) masuk pasar. Halangan masuk pasar disebut dengan istilah Barriers to Entery.

Halangan masuk pasar dibedakan atas dua jenis, yaitu :

 

1.    Alasan teknis (technical barriers to entery)

Ditinjau dari segi teknis, memang ada perusahaan yang bersifat memasuki suatu pasar tetapi terhambat secara teknis. Biasanya produksi untuk barang yang bersangkutan mencirikan biaya marjinal yang semakin menurun, dan level output yang memberikan biaya minimum sangat besar sekali. Debgan demikian teknologi produksi yang efisien adalah yang berskala besar saja, sedang yang beroperasi dengan skala kecil sangat tidak efektif. Modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan jenis produksi ini biasanya sangat besar.

2.    Karena alasan hukum atau undang – undang (legal barriers to entery)

Kebanyakan monopoli murni tercipta karena alasan hukum atau undang – undang, bukan karena alasan teknis atau ekonomis. Banyak monopoli yang diizinkan (dilindungi) dengan paten.

 

Menciptakan Halangan Masuk Pasar

Secara umum halangan masuk pasar bisa dibedakan antara halangan yang bersifat eksternal dan internal. Ada pula contoh di atas yaitu halangan teknis dan hukum termasuk halangan yang sifatnya eksternal. Dan ada pula halangan yang diciptakan pemonopoli itu sendiri, misalnya dengan menciptakan produk – produk atau teknik – teknik yang rumit dan menyusahkan. Teknik ini tidak sampai bocor pada perusahaan pesaing.

 

Prilaku Produsen Monopolis

Produsen atau penjual yang mempunyai kedudukan monopol’ menguasai (seluruh/sebagian hesar) suplai suatu barang, dan oleh karena itu dapat menentukan sendiri harga jualnya. Maka apa yang akan dilakukan oleh produsen monopolis itu? Dan hagairnana itu berbeda dengan situasi dalarn pasar dengan persaingan murni?

Perbedaan pokok antara monopoli dan persaingan murni adalah dalam hal permintaan yang dihadapi. Dalam persaingan murni produsen/penjual tidak bisa menentukan sendiri harga pasar. karena masing-masing produsen/penjual terlalu kecil dibandingkan dengan seluruh suplai di pasaran. Maka semua harus ‘menerima’ harga pasar yang berlaku (maka disebut “price taker’), dan hanya bisa menyesuaikan jumlah produksinya dengan harga pasar yang berlaku, sambil mencoba menekan biaya produksinya. Tetapi berapapun yang ditawarkan oleh produsen/penjual individual akan dapat terjual pada harga pasar yang berlaku. Dengan kata teknis: P = MR yang bila digambarkan dalam grafik berupa garis horisontal.

Lain halnya apabila hanya ada satu produsen/penjual yang menguaai seluruh (atau sebagian besar dan) suplai barang tertentu (yang tak ada penggantinya yang baik!). Dalam hal ini produsen/penjual yang satu itu harus melayani seluruh permintaan pasar. Karena ia penjual tunggal. maka dia sendirilah yang dapat menentukan berapa yang akan diproduksinya dan berapa harga jualnya. Monopolis mempunyai kedudukan kuat di pasaran. justru karena ia tidak hanya dapat menyesuaikan din dengan harga pasar yang berlaku. tetapi ikut menentukan sendiri harga pasar itu yaitu dengan menentukan harga jualnya sendiri dan atau jumlah outputnya sendiri. Oleh karena itu ia disebut “price setter” atau “price maker”.

Laba Monopoli

Kerap kali dikatakan: seorang monopolis tentu akan menetapkan harga setinggi mungkin, agar mendapat laba yang sebesar-besarnya. Benarkah pandangan itu?

Harga setinggi-tingginya itu memang suatu kemungkinan. Tetapi harga tinggi belum tentu berarti laba besar Padahal yang penting adalah selisih antara TR dan TC. Sang produsen harus membandingkan penerimaanya (hasil penjualan, jadi TR dan MR) dengan biaya produksi (TC dan MC). Sebab pedoman MC = MR juga berlaku untuk monopolis!

Bentuk kurve-kurve biaya produksi (TC, MC, AC) untuk produsen monopolis pada dasarnya sama saja dengan kurve-kurve biaya produsen lainnya. Tetapi dalam hal penerimaafl (TR dan MR) ada perbedaan yang penting dibandingkan dengan situasi persaingan murni.

Seorang monopolis seorang diri menguasai seluruh suplai suatu barang. Berarti juga seorang din harus melayani seluruh demand. Jadi yang dihadapinya adalah kurve permintaan pasar. Dan kurve permintaan pasar itu turun ke kanan bawah. Artinya pada harga tinggi, jumlah yang mau dibeli oleh masyarakat (= jumlah yang bisa dijual oleh produsen ybs.) hanya sedikit. Memang, monopolis menguasai supply. Tetapi ia tidak menguasai demand dan dia berhak menetapkan sendiri harga jualnya, namun apabila harga jual yang ditetapkan terlalu tinggi akibatnya barang yang terjual sedikit, kalau dia mau menjual lebih banyak maka dia harus menurunkan harga jualnya.

Laba ini selalu positif sepanjang harga pasar lebih besar dari biaya total rata – rata (average total cost, ATC). Karena dalam pasar monopoli tidak ada perusahaan yang keluar atau masuk pasar, maka laba monopoli ini bisa diperoleh tidak hanya dalam jangka pendek, tapi juga dalam jangka panjang. Laba monopoli yang diterima dalam jangka panjang ini oleh beberapa pakar ekonomi disebut juga dengan sewa monopoli (monopoly rents). Yaitu jumlah pengembalian terhadap faktor yang memungkinkan adanya monopoli tersebut.

Posisi Keseimbangan

Karena produsen monopoli adalah satu-satunya produsen di pasar, maka kurve permintaannya juga kurve permintaan pasar. Kurve permintaan pasar turun  dari kiri atas ke kanan bawah berarti produsen bisa mempengaruhi harga pasar dengan jalan menaik-turunkan produksinya.

Perbedaan monopoli dibanding persaingan sempurna antara lain :

a)    bisa menentukan outputnya

b)    bisa menentukan harga jual

c)    ekuilibrium perusahaan = ekuilibrium pasar

Dalam pasar persaingan sempurna kita bisa berbicara tentang kurva penawaran pasar, akan tetapi dalam pasar monopoli hal ini tidak relevan didiskusikan. Mengapa? Karena dalam pasar monopoli hanya ada satu perusahaan saja dalam pasar. Dan kurva penawaran pasar monopoli hanya merupakan sebuah titik. Pada saat mana MR = MC. Jika kurva permintaan berubah, maka kurva MR otomatis berubah, dan kurva penawaran pasar. Yaitu output yang memberikan laba maksimum (saat MR = MC), yang merupakan suatu titik, diketahui bagaimanapun, menghubungkan titik keseimbangan pada kurva–kurva permintaan tidak memberikan pengertian apa–apa secara ekonomi. Dengan ringkas, perusahaan monopoli mempunyai kurva penawaran yang tidak jelas pembatasannya.

 

Batas – Batas Diskriminasi Harga

Dengan dipisah–pisahkannya pasar dan dilakukannya praktek diskriminasi harga, maka barang – barang yang sejenis dapat dengan harga yang berbeda. Hal ini hanya bisa terjadi jika para pembeli terhalang, atau dihalang – halangi untuk pindah dari pasar yang mahal harganya ke pasar yang murah harganya.

Monopoli dan Kesejahteraan Masyarakat

  1. Keuntungan monopoli ada kemungkinan tetap bisa dinikmati produsen monopoli dalam jangka panjang. Keuntungan monopoli biasanya lebih dari normal, sehingga menimbulkan ketidak adilan, karena berbeda dengan keuntungan perusahaan lain. Bila ada monopoli yang hanya menerima keuntungan normal berarti tidak ada kasus ketidakadilan, tetapi hal ini biasanya hanya kebetulan.
  2. Volume produksi lebih kecil dari volume output yang optimum. Berarti monopoli tidak efisien dan bagi masayarakat ada pemborosan.
  3. Ada unsur eksploitasi terhadap :

-          konsumen, dengan ditetapkannya harga jual (=P) diatas ongkos produksi dari unit terakhir outputnya (=MC)

-          pemilik faktor-faktor produksi yang digunakan (buruh diupah lebih rendah dari pada sumbangannya dalam bentuk output).

 

Cara mengatasi Efek Negatif Monopoli

a.    Mencegah timbulnya monopoli itu sendiri dengan UU

b.    Pemerintah mendirikan perusahaan tandingan

c.    Membuka "kran impor"

d.    Membuat ketentuan khusus terhadap operasi perusahaan monopoli sehingga P = MC'

 

Kasus Decreasing Cost

Kasus decreasing cost yaitu kasus dimana luas pasar terbatas sehingga untuk memenuhi permintaan yang ada di pasar perusahaan monopoli hanya beroperasi pada bagian kurve dimana AC menurun (decreasing cost). Dari kasus ini bila produsen dibiarkan akan memilih memproduksi sebesar Q1 harga P1. Bila pemerintah menghendaki P = MC maka perusahaan rugi; untuk mengatasi ini maka :

a.    Mengubah peraturan tersebut dan mewajibkan perusahaan beroperasi pada P = AC (Posisi L), atau

b.    Tetap mewajibkan perusahaan untuk beroperasi pada P = MC (posisi B) tetapi harus mensubsidi

 

Monopoli Tidak Selalu Buruk

a.    Sejarah menunjukkan justru perusahaan monopolilah yang menunjukkan suatu dinamika untuk berkembang lebih besar karena keuntungan monopoli bisa digunakan untuk tujuan-tujuan penelitian dan pengembangan yang kemudian diikuti dengan inovasi-inovasi dalam tehnologi.

b.    Dalam kasus decreasing cost dimana luas pasar terbatas, dan faktor "economics of scale" besar, tidaklah mungkin diharapkan adanya suatu bentuk industri persaingan sempurna yang efisien. Kalau bentuk pasar persaingan sempurna yang dijalankan berarti akan ada perusahaan-perusahaan gurem yang bekerjanya pada AC yang jauh dari posisi minimumnya.

Pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara dua jenis pasar yang extreme atau dapat didefinisikan : Persaingan monopolistis terdapat bila dalam suatu pasar ada banyak produsen, tetapi ada unsur-unsur deferensiasi produk (perbedaan merek, bungkus, dsb) diantara produk-produk yang dihasilkan oleh masing-masing produsen.

Ciri-Ciri Pasar Monopolistis

a.    Terdapat banyak perusahaan di dalam pasar maka pasar persaingan monopolistis mempunyai ukuran yang relatif sama, keadaan ini menyebabkan produksi sesuatu perusahaan adalah sedikit kalau dibandingkan dengan keseluruhan produksi perusahaan-perusahaan dalam pasar tersebut.

b.    Barang produksinya bersifat berbeda corak

Produksi perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolis berbeda coraknya, sehingga secara fisik mudah dibedakan di antara produksi sesuatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya. Perbedaan di sini antara lain bentuk fisik barang, pembungkusannya, bentuk jasa perusahaan setelah penjualan dan perbedaan dalam cara membayar barang yang dibeli.

c.    Perusahaan mempunyai sedikit kekuatan dalam menentukan dan mempengaruhi harga.

Perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis dapat mempengaruhi harga, dan ini bersumber dari sifat produksi yang dihasilkannya, yaitu yang bersifat berbeda corak. Perbedaan ini menyebabkan para pembeli bersifat memilih, yaitu lebih menyukai produksi sesuatu perusahaan menaikkan harga barangnya, ia masih dapat menarik pembeli walaupun jumlah pembelinya tidak sebanyak seperti sebelum kenaikan harga.

d.    Pemasukan kedalam industri relatif mudah.

Perusahaan yang akan masuk dan menjalankan usaha di dalam pasar persaingan monopolistis tidak akan banyak mengalami kesukaran, hambatan yang dihadapi tidaklah seberat seperti di dalam oligopoli dan monopoli.

 

Keseimbangan Monopolistis

1)    Kurve permintaan menurun

2)    Posisi keseimbangan bila MR = MC

3)    Karena bebas memperoleh keuntungan, maka dalam jangka panjang kurve permintaaqn D bersinggung dengan kurve Average Cost (AC).

a)    Equilibrium perusahaan dalam jangka pendek dengan keuntungan lebih (excess profit)

b)    Equilibrium dalam jangka panjang. Karena masuknya perusahaan-perusahaan baru : (a) Kurve permintaan perusahaan menurun dari D ke D' dan (b) Kurve AC dan MC menaik ke AC' dan MC'.

Monopolisitis dan Kesejahteraan Masyarakat

1.      Ketidak efisienan produksi karena produsen tidak beroperasi pada AC minimum. Yang berarti pemborosan sumber ekonomi masyarakat.

2.      Konsumen membayar harga produk > MC untuk menghasilkan produk tersebut; sebaliknya input dibayar MC

Cara mengatasi efek negatif tersebut al:

1.   Mengurangi jumlah produsen sehingga kurve permintaan bergeser ke atas dari D ke D', yaitu pada posisi kurve permintaan tersebut memotong AC pada titik minimumnya.

2.  Memerintahkan produsen beerproduksi Q* pada saat MC = AC = D' = P

Alternatif pemecahan : Melalui peraturan pemerintah. Memberi subsidi.


D.   PASAR OLIGOPOLI

Pasar Oligopoli adalah suatu pasar dimana terdapat beberapa produsen yang menghasilkan barang-barang yang saling bersaingan. Ini merupakan sifat utama dari pasar oligopoli.

Oligopoli, yaitu keadaan dimana hanya ada beberapa (misal: antara 2 - 10) perusahaan yang menguasai pasar baik secara independen (sendiri-sendiri) maupun secara diam-diam bekerjasama.

Suatu bentuk khusus dan persaingan monopolistik adalah oligopoli dan duopoli. ciri khas bentuk pasar OLIGOPOLI adalah bahwa produksi didominasi oleh “hanya sedikit” perusahaan. Misalnya hanya tiga atau empat perusahaan raksasa menguasai schagian besar (70-90%) dan pasaran.

Dalam Duopoli hanya ada dua perusahaan yang menguasai seluruh suplai barang tertentu.

Bila jumlah perusahaan/produsen dalam suatu cabang usaha hanya sedikit, mi henarti bahwa masing-masing menguasai pangsa (bagian) pasar yang. cukup besar, sehingga tindakan atau kebijakan perusahaan yang satu mempunyal pengaruh terhadap yang lain-lain, dan sangat mungkin menimbulkan reaksi dan saingannya. Saling pengaruh-mempengaruhi antarperusahaan mi merupakan ciri khas oligopo!i. dan mi sangat mempersu!it analisis teori. Misalnya besarnya MR produsen yang satu tidak tiapat dipastikan, karena juga tergantung dan keputusan saingannya.

Timbulnya bentuk pasar oligopoli disebabkan oleh karena proses produksi menuntut dipergunakannya teknologi modern yang mendorong ke arah produksi secara hesar-besaran. Mungkin juga merupakan akibat merger dimana sejumlah perusahaan yang kecil digabung menjadi satu perusahaan raksasa.

Barang yang dihasilkan atau dijual mungkin sama (untuk bahan mentah seperti haja, timah, minyak), mungkin juga didiferensiasikan, seperti halnya produksi barang konsumsi misalnya mobil, sepeda motor, sabun, rokok. kosmetika, dll. Bila produk diditerensiasikan, biasanya disertai usaha promosi secana besar-besaran pula. Untuk menghindari perang harga, perusahaan-perusahaan oligopolis sering kali mengadakan Untuk menghindari perang harga, perusahaan-perusahaan oligopolis sering kali mengadakan persekongkolan/kesepakatan untuk menaikkan harga bersama-sama. Persekongkolan seperti itu banyak dilarang di banyak negara dengan undang-undang. Di Indonesia masalah persekongkolan sering dipersoalkan, karena kekuasaan besar ada ditangan para manajer perusahaan oligopolis, yang pada akhirnya bisa mempengaruhi kemakmuran rakyat karena harga barang dibuat permainan. 

Ciri-Ciri Pasar Oligopoli

a.    Jumlah perusahaan sangat sedikit

Pasar oligopoli hanya terdiri dari kelompok kecil perusahaan. Biasanya struktur dari perusahaan oligopoli adalah terdapat beberapa perusahaan raksasa yang mengusai sebagian besar pasar oligopoli dan disamping itu terdapat pula beberapa perusahaan kecil. Pasar oligopoli di sini mempunyai sifat yang khusus yaitu saling mempengaruhi satu sama lain.

b.    Barang yang diproduksikan adalah barang “standart” atau barang berbeda corak.

Dalam pasar oligopoli di sini menghasilkan barang standart pasar yang bersifat seperti dijumpai dalam industri penghasil bahan mentah seperti industri baja dan aluminium / industri bahan baku seperti industri semn dan bahan bangunan

c.    Kekuatan menentukan harga adakalanya lemah dan ada kalanya sangat tangguh.

Kekuatan menentukan harga menjadi lebih terbatas, bila suatu perusahaan menurunkan harga, dalam waktu singkat akan menarik pembeli. Tetapi bila perusahaan dalam pasar oligopoli bekerja sama dalam menentukan harga, maka harga dapat distabilkan pada tingkat yang mereka kehendaki.

d.    Hambatan untuk masuk ke industri cukup tangguh.

Terdapat hambtaan yang cukup kuat yang menghalangi perusahaan yang baru untuk memasuki pasar oligopoli antara lain :

o   Hak paten

o   Modal yang terlalu besar

o   Perusahaan

o   Pada umumnya perusahaan oligopoli perlu  promosi secara iklan. Iklan secara terus menerus sangat diperlukan oleh perusahaan oligopoli yang menghasilkan barang yang berbeda corak. Kegiatan promosi secara iklan yang sangat aktif tersebut adalah untuk dua (2) tujuan antara lain : menarik pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama

 

Macam Oligopoli

1.Oligopoli dengan diferensiasi produk

Setiap perusahaan dengan merek-merek khusus tersendiri. Semakin besar tingkat diferensiasi produk yang ada semakin tidak tergantung kurva permintaannya dengan perusahaan lain, sehingga kurve permintaan perusahaan bisa digambarkan secara mandiri posisinya (antara D1 dan D2).

2.Oligopoli tanpa deferensiasi produk

Setiap perusahaan tidak memberi merek khusus. Dengan demikian kurve permintaan seorang produsen tidak bisa ditentukan / tidak bisa dianalisa.

 

Output dan Harga dalam Oligopoli

a.    Dalam kasus deferensiasi yang cukup kuat, produsen akan berhati-hati dan menganggap kurve permintaan paling rendah (D1), sehingga ia bisa menentukan posisi optimum pada tingkat output Q* dan harga P*

b.    Kurve permintaan perusahaan dimisalkan berapa persen (%) tertentu (misal 30%) dari kurve permintaan pasar.

c.    Kasus Kinked Demand (kurve permintaan yang patah). Asumsi yang digunakan bila produsen menurunkan harga akan diikuti produsen lain, bila harga dinaikkan tidak diikuti perusahaan lain. Hal ini berarti perilaku produsen dipengaruhi produsen lain, yang menimbulkan implikasi sbb:

1)    Tendensi bagi para produsen oligopoli untuk bekerjasama di bidang penentuan harga.

2)    Tendesi bagi para produsen untuk bersaing tidak dalam bentuk persaingan harga, tetapi dalam bentuk persaingan lain (misal mutu).

 

Oligopoli dan Kesejahteraan Masyarakat

Efek negatif oligopoli al:

a.    Kemungkinan adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam jangka panjang.

b.    Kemungkinan adanya ketidak efisienan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada AC minimum.

c.    Kemungkinan adanya "eksploitasi" terhadap konsumen maupun buruh (karena P > MC); seperti kasus monopoli.

d.    Ketegaran harga (terutama ke bawah) sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang kronis; dan ini merugikan masyarakat secara makro.

Kebaikan Oligopoli

Karena keuntungan yang besar maka dapat menciptakan inovasi yang sangat berguna, bahkan lebih baik dari monopoli.

Cara mengatasi efek negatif dari pemerintah al :

a.    Menekan hambatan perusahaan yang mau masuk

b.    Diadakan UU melarang kerjasama antara perusahaan oligopoli baik secara diam-diam/terbuka.

c.    Merubah struktur pasar oligopolitis dengan menentukan batas maksimum dari ukuran suatu badan usaha dan melarang diadakannya penggabungan (merger) antara perusahaan yang ada.

 

E. PASAR MONOPSONI

a. Pengertian

Pasar monopsoni adalah pasar yang dikuasai satu pembeli, apabila perusahaan itu bukan sebagai penjual tetapi sebagai pembeli tunggal. Contoh : pabrik susu Nestle.

b. Ciri-ciri pasar monopsoni

1)     Hanya ada satu pembeli

2)     Pembeli bukan konsumen tapi pedagang/produsen

3)     Barang yang dijual merupakan bahan mentah

4)     Harga sangat ditentukan pembeli

c. Kebaikan dan keburukan pasar monopsoni

    Kebaikan

1)    Kualitas produk lebih terpelihara

2)    Penjual akan hemat dalam biaya produksi

    Keburukan

1)    Pembeli bisa seenaknya menekan penjual

2)    Produk yang tidak sesuai keinginan pembeli tidak akan dibeli dan bisa terbuang

d. Contoh Pasar Monopsoni

    Contoh Produk

pabrik susu Nestle.

Contoh yang ada di Indonesia seperti PT. Kereta Api Indonesia yang merupakan satu-satunya pembeli alat-alat kereta api.


F. PASAR OLIGOPSONI

a. Pengertian

Pasar oligopsoni adalah kondisi pasar dimana terdapat beberapa pembeli, masing-masing pembeli memiliki peranan cukup besar untuk mempengaruhi harga. Atau dikatakan pasar yang dikuasai oleh beberapa pembeli.

b. Ciri-ciri pasar oligopsoni

1)    Terdapat beberapa pembeli

2)    Pembeli bukan konsumen tapi pedagang/produsen

3)    Barang yang dijual merupakan bahan mentah

4)    Harga cenderung stabil

c. Kebaikan dan keburukan pasar oligopsoni

    Kebaikan :

1)    Penjual lebih beruntung karena bisa pindah ke pembeli lain

2)    Pembeli tidak bisa seenaknya menekan penjual

   Keburukan :

1)    Bisa berkembang menjadi pasar monopsoni bila antar pembeli bekerja sama

2)    Kualitas barang kurang terpelihara

d. Contoh Pasar Oligopsoni

Ada beberapa contoh Pasar Oligopsoni, diantaranya sebagai berikut:

a) Telkom

b) Indosat

c) Mobile-8

d) Eexcelcomindo adalah beberapa perusahaan pembeli infrastruktus telekomunikasi seluler

e) Para pemeras susu disuatu desa yang hanya terdapat beberapa pembeli. Karena sedikitnya jumlah pembeli, sehingga harga dapat dikendalikan oleh si pembeli.

f) Pasar tembakau

g) Cengkeh

h) Pabik rokok


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH DALAM BISNIS KONTEMPORER

  MATERI- PENGANTAR BISNIS ISLAM Oleh: Eny Latifah, S.E.Sy.,M.Ak Perspektif Ekonomi Syariah dalam Bisnis Kontemporer   A.      Pengertian Ek...