PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI SYARIAH
A. PENDAHULUAN
Akuntansi berasal
dari kata accounting, yang merupakan ilmu menghitung serta mencatat transaksi
yang ada hubungannya dengan keuangan perusahaan. Akuntansi memang penting
dilakukan sebagai metode pencatatan transaksi keuangan perusahaan agar nantinya
tidak ada penyalahgunaan dana yang dianggarkan.
Begitu pentingnya
akuntansi sehingga subjek ini dijadikan mata pembelajaran di sekolah menengah
atas, sekolah menengah kejuruan, hingga perguruan tinggi sekalipun. Hal ini
dikarenakan ada banyak materi tentang akuntansi yang harus dipelajari agar
nantinya bisa mempraktekkan ilmunya dengan benar.
Salah satu materi
akuntansi yang penting untuk dipelajari adalah persamaan dasar akuntansi.
Persamaan dasar ini bisa memberikan gambaran besar tentang kekayaan perusahaan,
hutang, dan modal perusahaan selama periode akuntansi tertentu. Selain itu,
persamaan dasar akuntansi juga digunakan untuk melakukan pembukuan
sederhana perusahaan.
B. DEFINISI DAN
PRINSIP PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
Persamaan dasar akuntansi adalah perhitungan yang nantinya bisa
memproyeksikan kekayaan, hutang, serta modal yang dimiliki perusahaan tersebut.
Seperti yang kita ketahui, prinsip umum akuntansi yang kita ketahui adalah
adanya keseimbangan (balance) antara sisi pemasukan dengan pengeluaran atau
adanya keseimbangan antara harta/liabilitas yang dimiliki oleh perusahaan
dengan kewajiban.
Adanya keseimbangan angka antara kedua bagian tersebut tentu saja
harus dianalisis lebih dalam dengan persamaan dasar akuntansi. Nantinya
persamaan dasar akuntansi tersebut digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan
mengelola keuangan perusahaan.
Persamaan Dasar Akuntansi sering juga disebut sebagai PDA, dan
merupakan suatu konsep dasar yang harus dikenal oleh para ahli ekonomi atau
calon akuntan. Semua perusahaan pasti memiliki harta / aset (yang dikenal juga
sebagai sarana melancarkan liabilitas), serta kewajiban (beban yang harus
dibayar).
Prinsip persamaan dasar akuntansi secara matematis menghubungkan
antara harta perusahaan dengan hutang serta modal. Bagian harta atau aset
perusahaan termasuk dalam bagian Aktiva, sedangkan hutang dan modal masuk dalam
bagian Pasiva.
Persamaan dasar akuntansi tentu saja dibuat perhitungannya bukan tanpa
alasan. Tentu saja ada berbagai manfaat yang bisa diperoleh oleh pihak akuntan
ataupun perusahaan dari tabel persamaan dasar akuntansi ini.
Berikut berbagai manfaat yang bisa didapatkan dari tabel persamaan
dasar akuntansi :
1.
Dapat Digunakan Sebagai Sumber Catatan
Sumber catatan ini nantinya bisa
mempermudah proses pencatatan transaksi keuangan. Persamaan dasar akuntansi
memuat informasi mendasar terkait transaksi keuangan yang masuk maupun keluar
dari rekening perusahaan sehingga nantinya memudahkan proses pembuatan laporan
keuangan.
2.
Acuan Dalam Pemeriksaan Saldo
Sebagai sarana untuk memeriksa besarnya
saldo yang masuk maupun keluar dari rekening perusahaan. Berbeda dengan laporan
keuangan yang menyediakan laporan terperinci, persamaan dasar akuntansi
menyediakan transaksi keuangan secara garis besar.
3.
Alat Untuk Mengoreksi Ketepatan Saldo
Manfaat berikutnya
adalah sebagai sarana koreksi ketepatan antara saldo pada sisi aktiva maupun
sisi pasiva. Perhitungan saldo pada kedua belah pihak tabel persamaan dasar
akuntansi nantinya menyisakan angka yang seimbang jika semua transaksi telah
dilaporkan dengan sebaik mungkin.
C. KOMPONEN PERSAMAAN
DASAR AKUNTANSI
Untuk memahaminya lebih lanjut, mari kita lihat setiap komponen contoh
persamaan dasar dasar akuntansi yaitu terbagi atas:
1.
Aset
Aset
adalah sumber daya yang dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan untuk digunakan
manfaatnya di masa depan. Aset atau aktiva adalah hal-hal yang mendatangkan
manfaat bagi perusahaan. contohnya seperti bangunan gedung, kendaraan, tanah,
uang kas yang tunai maupun cek kontan. Bagian aktiva nantinya akan bertambah
jika aset perusahaan bertambah, dan berkurang jika sebaliknya. Ada nilai
penyusutan pada aset yang berupa barang, contohnya peralatan mesin yang pasti
akan mengalami kerusakan pada suatu waktu. Selain itu mesin tersebut juga akan
mengalami penurunan nilai atau dikenal dengan istilah depresiasi. Beberapa aset
bersifat tangible seperti kas dan ada juga yang bersifat intangible bersifat
atau tidak berwujud seperti goodwill atau hak cipta. Berikut beberapa contoh
akun aset:
a) Aset Lancar
Disebut
aset atau aktiva lancar, sebab kekayaan yang termasuk harta lancar memiliki
likuiditas tinggi atau gampangnya ‘mudah dicairkan’. Maksudnya, harta lancar
dapat dengan cepat dikonversikan ke dalam mata uang (dicairkan) dalam waktu
kurang dari setahun. Jenis transaksi yang termasuk ke dalam harta lancar adalah
kekayaan yang berupa kas, piutang, wesel, perlengkapan, surat berharga, serta
transaksi yang telah dibayar di muka (paid in advance).
b) Aset Tetap
Berkebalikan
dengan aktiva lancar yang dapat dicairkan dalam waktu kurang dari setahun, aktiva
tetap justru merujuk pada kekayaan yang digunakan dalam waktu lebih dari
setahun. Biasanya berupa segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan
operasional perusahaan seperti mesin produksi, kendaraan operasional, maupun
tanah atau bangunan. Karena berupa aset yang dapat dipakai lebih dari setahun,
aset-aset ini (kecuali tanah) mempunyai ‘umur’. ‘Umur’ aset dapat mengalami
penurunan (depresiasi). Misalnya, mobil dinas atau alat produksi yang dimiliki
perusahaan akan menjadi rusak atau usang setelah digunakan selama beberapa
tahun sehingga aset berupa mobil ini sudah tidak dapat menghasilkan keuntungan
secara ekonomis lagi untuk perusahaan. Nah, keadaan itulah yang dapat disebut
sebagai depresiasi aset.
c)
Aset Tidak Berwujud
Aset tak berwujud tidak memiliki subtansi fisik seperti
halnya peralatan maupun kekayaan, namun menjadi salah satu aset jangka panjang
yang penting bagi suatu organisasi atau perusahaan. Aset tak berwujud memiliki
kriterianya sendiri. Kriteria aset tak berwujud Aset tak berwujud seperti namanya
tidak memiliki substansi fisik atau tidak memiliki wujud fisik. Namun aset
tersebut tetap dapat memberikan laba atau keuntungan bagi perusahaan.Contonya adalah Goodwill, Hak Cipta,
Paten.
2.
Kewajiban atau Liabilitas
Komponen persamaan
dasar akuntansi kedua adalah kewajiban atau biasa disebut dengan istilah
liabilitas, yaitu sejumlah dana yang perusahaan pinjam dari pihak lain
(kreditur) dan harus dilunasi sesuai waktu yang sudah disepakati. Bentuk
kewajiban yang umum adalah utang. Hutang merupakan kebalikan dari piutang, dan
ini harus dicatat pada laporan keuangan. Ketika sebuah perusahaan membeli
barang atau jasa dari perusahaan lain secara kredit, utang dicatat untuk
menunjukkan bahwa perusahaan berjanji untuk membayar di kemudian hari. Berikut
beberapa contoh dari akun kewajiban yang paling umum. Utang Jangka Pendek:
Utang Dagang, Utang Bank, Utang Gaji, Utang Pajak. Utang Jangka Panjang: Utang
Obligasi
3.
Ekuitas atau modal
Ekuitas adalah
bagian dari aset perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham atau pihak
ketiga, dan masuk ke dalam rumus persamaan dasar akuntansi. Pemilik dapat
meningkatkan bagian kepemilikan mereka dengan menginvestasikan dana kepada
perusahaan atau mengurangi ekuitas dengan menarik dana perusahaan (prive).
Demikian pula, pendapatan meningkatkan sisi ekuitas sementara biaya-biaya
menurunkan ekuitas. Beberapa akun ekuitas umum seperti: Modal Pemilik,
Penarikan Pemilik (prive). Laba Ditahan, Saham Biasa, Modal Disetor. Biasanya
akun ekuitas merupakan bagian dari aset yang dipegang oleh third party (pihak
ketiga), seperti pemilik saham atau stakeholders dimana kepemilikan tersebut
bisa bertambah dan berkurang sesuai dengan kondisi real-nya.
D. PERSAMAAN DASAR
AKUNTANSI SYARIAH
Persamaan dasar
akuntansi adalah suatu persamaan untuk menggambarkan seluruh nilai harta/aktiva
yang dimiliki oleh suatu unit usaha dan asal usul/sumber harta tersebut.
Aset (assets)
adalah sumber daya yang dimiliki perusahaan. Hak atas aset biasanya dibagi
menjadi dua jenis pemilik yaitu : (1). Hak Kreditor, mencerminkan utang
perusahaan dan disebut kewajiban (liabilities). (2). Hak Pemilik, disebut
ekuitas pemilik (owner’s equity)
Pada umumnya persamaan dasar akuntansi memiliki rumus:
Aktiva =
Liabilitas + Ekuitas
Harta (Aktiva) = Hutang + Modal (Pasiva)
Net Income = Pendapatan – Biaya.
BEP = Biaya Tetap / Harga Jual – Biaya Variabel
per Unit.
Rasio Kas = Kas / Kewajiban Lancar.
Rasio Hutang terhadap Ekuitas = Total Kewajiban
/ Total Ekuitas.
Dimana:
- Aktiva adalah harta yang dimiliki
perusahaan yang merupakan sumber ekonomi.
Contoh : kas, piutang, gedung, dan
lan-lain
- Liabilitas adalah kewajiban yang menjadi
beban perusahaan. Contoh : utang atas pembelian kredit, utang kepada pemasok
- Ekuitas adalah = hak atau klaim pemilik
atas aktiva perusahaan.
Contoh : setoran modal oleh pemilik.
- Net income atau laba
bersih adalah laba yang dihitung dari mengurangi laba kotor dengan seluruh
biaya operasi. Biaya operasi dalam hal ini termasuk biaya penjualan atau biaya
pemasaran dan biaya administrasi.
- Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas
entitas yang biasa dan dikenal dengan sebutan berbeda seperti penjualan,
imbalan, bunga, dividen, royalti dan lain-lain.
- Biaya adalah nilai moneter atau jumlah uang yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa. Beban yang dikeluarkan
mencakup persediaan, bahan baku, tenaga kerja, produk, peralatan, layanan, dan
lainnya.
- Break even point adalah posisi dimana perusahaan tidak memperoleh
laba dan tidak menderita kerugian. BEP atau titik impas sangat penting bagi
manajemen untuk mengambil keputusan untuk menarik produk atau mengembangkan
produk, atau untuk menutup anak perusahaan yang tidak menguntungkan
Berikut analisis transaksi yang dapat
mempengaruhi aktiva, liabilitas dan ekuitas.
1) Transaksi yang
mempengaruhi Aktiva
a.
Pembelian aktiva secara tunai
Contoh = suatu
perusahaan produsen makanan membeli sebuah kendaraan dengan harga
Rp300.000.000,- secara tunai.
Analisis =
transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu kas perusahaan berkurang
sebesar Rp300.000.000,- dan kendaraan bertambah senilai Rp300.000.000,-
b.
Pembelian aktiva secara kredit
Contoh = suatu
perusahaan jasa percetakan membeli mesin cetak seharga Rp70.000.000, secara
kredit.
Analisis =
transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu peralatan bertambah senilai
Rp70.000.000,- dan liabilitas bertambah senilai Rp70.000.000,-.
c.
Penjualan aktiva secara tunai
Contoh = suatu
perusahaan makanan menjual kendaraannya seharga Rp150.000.000,- secara tunai.
Analisis =
transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu kas perusahaan bertambah
sebesar Rp150.000.000,- dan kendaraan perusahaan berkurang senilai
Rp150.000.000,-.
d.
Penjualan aktiva secara kredit
Contoh = suatu
perusahaan minuman menjual kendaraan seharga Rp200.000.000,- secara kredit.
Analisis =
transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu kendaraan berkurang senilai
Rp200.000.000,- dan piutang perusahaan bertambah sebesar Rp200.000.000,-
2) Transaksi yang
memperngaruhi Liabilitas
a) Pembelian aktiva
secara kredit
Contoh = suatu
perusahaan membeli sebuah mesin secara kredit seharga Rp250.000.000,-
Analisis =
transaksi tersebut akan mempengaruhi liabilitas yaitu utang perusahaan
bertambah sebesar Rp250.000.000,- dan peralatan bertambah sebesar
Rp250.000.000,-.
b) Pembayaran utang
Contoh = suatu
perusahaan membayar utang sebesar Rp10.000.000,-
Analisis =
transaksi tersebut mempengaruhi liabilitas yaitu Utang perusahaan berkurang
sebesar Rp10.000.000,- dan kas berkurang sebesar Rp10.000.000,-.
3) Transaksi yang memperngaruhi
Ekuitas
a.
Penambahan investasi pemilik
Contoh = Tuan
Ahmad melakukan penyetoran uang sebesar Rp100.000.000,- ke kas perusahaan
sebagai tambahan modal.
Analisis =
transaksi tersebut akan mempengaruhi ekuitas yaitu modal perusahaan bertambah
sebesar Rp100.000.000,- dan kas perusahaan bertambah sebsesar Rp100.000.000,-.
b.
Pengurangan investasi pemilik
Contoh = Tuan
Anwar melakukan penarikan uang perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar
Rp20.000.000,-
Analisis =
transaksi tersebut akan mempengaruhi ekuitas yaitu modal perusahaan berkurang
sebesar Rp20.000.000,- dan kas berkurang sebesar Rp20.000.000,-.
E. AKUN DAN SALDO
NORMAL
Akun atau perkiraan adalah suatu media
untuk mengklasifikasikan dan mencatat penambahan dan pengurangan dari setiap
unsur-unsur laporan keuangan. Bentuk akun atau perkiraan yang paling sederhana
adalah akun atau perkiraan bentuk “T”, di mana sisi kiri adalah debet dan sisi
kanan adalah kredit. Dasar pencatatan untuk mendebet dan mengkredit adalah
persamaan akuntansi dengan tambahan biaya dan pendapatan. Bentuk perkiraan
“T”. Aturan Pencatatan yaitu ada 2 (Dua)
Pendebetan dan Pengkreditan
Saldo normal tiap-tiap akun atau perkiraan
sebagai berikut:
F. CONTOH PERSAMAAN
DASAR AKUNTANSI SYARIAH
Contoh 1:
Pada tanggal 1 Januari 2020, perusahaan yang bergerak bidang servis
sepeda motor dengan nama Servis Sepeda Motor Mentereng melakukan beberapa
transaksi sebagai berikut:
1.
Investasi
untuk modal pertama pada perusahaan Servis Sepeda Motor Mentereng berupa uang
tunai sebesar Rp10.000.000 dan Peralatan kantor sebesar Rp500.000.
2.
Membayar
sewa atas ruangan usaha bengkel sebesar Rp600.000 untuk 1 bulan.
3.
Membeli
perlengkapan bengkel secara kredit seharga Rp400.000 dan peralatan bengkel
seharga Rp1.000.000.
4.
Memperoleh
pendapatan atas jasa yang telah diberikan selama 1 minggu sebesar Rp 1.600.000.
5.
Membayar
tagihan listrik dan air untuk bulan Januari 2020 sebesar Rp200.000.
6.
Mendapatkan
jasa servis langganan sebesar Rp750.000.
7.
Membayar
sebagian hutang atas pembelian perlengkapan sebesar Rp250.000. Menerima
pelunasan piutang atas transaksi seorang konsumen sebesar Rp500.000.
8.
Pemilik
mengambil uang tunai untuk digunakan secara pribadi sebesar Rp100.000.
9.
Dibayar gaji
karyawan bengkel untuk bulan Januari 2020 sebesar Rp3.000.000
10.
Membayar rekening
telepon sebesar Rp75.000.
11.
Pada akhir
bulan Januari 2020 perlengkapan yang masih ada bernilai Rp250.000 dan peralatan
bengkel disusutkan sebesar Rp50.000.
12.
Mendapatkan
jasa servis sebesar Rp1.500.000
Berdasarkan data transaksi dalam persamaan akuntansi di atas, maka
dapat disusun persamaan dasar akuntansi pada tabel sebagai berikut:
Contoh 2:
Pada tanggal 1 Januari 2021, perusahaan ASISTA mengumpulkan berbagai
bukti transaksi untuk pembuatan laporan keuangan sebagai berikut :
1) Investasi awal berupa uang modal secara kontan
milik perusahaan A sendiri sebesar Rp 10.500.000. Selain itu ada juga investasi
lain yang berupa peralatan kantor sebesar Rp 1.000.000.
2) Pengeluaran pada awal bulan untuk membayar
biaya sewa gedung selama 1 bulan, yaitu sebesar Rp 1.100.000.
3) Membeli perlengkapan dengan cara kredit seharga
Rp 900.000 dan peralatan seharga Rp 1.500.000.
4) Mendapatkan pendapatan jasa sebesar Rp
2.100.000.
5) Membayar tagihan listrik untuk 1 bulan kedepan
sebesar Rp 250.000.
6) Pemilik perusahaan A mengeluarkan dana Rp
200.000 untuk pengeluaran pribadi.
7) Mendapatkan pendapatan sebesar Rp 1.250.000.
8) Adanya pembayaran air sebesar Rp 70.000.
9) Pembayaran gaji karyawan sebesar Rp 2.500.000.
10) Mendapatkan penghasilan Rp 3.000.000.
11) Membayar rekening telepon sebesar Rp 100.000.
12) Mendapatkan penghasilan sebesar Rp 2.750.000.
13) Pengeluaran pribadi perusahaan A sebesar Rp
150.000.
Dari adanya data seperti di atas, nantinya bisa dirumuskan tabel
persamaan dasar akuntansi yang nantinya bisa menghasilkan hasil seimbang. Berikut
ini tabel persamaan dasar akuntansi yang bisa Anda susun:
Contoh 3:
Pada tanggal 1 Desember 2003,
Ny. Fira mendirikan sebuah salon kecantikan yang diberi nama Salon
"Paras". Berikut ini adalah transaksi yang terjadi pada salon
tersebut.
1.
Pada tanggal 1 Desember, Ny. Fira menyerahkan
uang tunai sebesar Rp 20.000.000,- sebagai setoran modalnya.
2.
Tanggal 1 Desember, Ny. Fira membeli peralatan
salon seperti kursi, alat pengering rambut, dan alat keriting rambut seharga Rp
10.000.000,- secara tunai.
3.
Tanggal 5 Desember, Ny. Fira membeli perlengkapan
salon berupa bahan pembersih kulit, bahan make-up, bahan pewarna rambut,
shampo, dsb, seharga Rp 4.000.000,- secara kredit.
4.
Dalam waktu 2 minggu salon "Paras"
telah mendapat langganan cukup banyak. Sebagai promosi mereka diberi
kelonggaran membayar dalam waktu beberapa minggu. Jumlah tagihan kepada para
pelanggan hingga tanggal 15 Desember berjumlah Rp 1.500.000,-
5.
Tanggal 20 Desember, dibayar utang atas pembelian
perlengkapan salon tanggal 5 Desember
sebesar Rp 2.000.000,-
6.
Tanggal 21 Desember, Ny. Fira menyewa sebuah
rumah untuk tempat usahanya. Pada hari itu dibayar sewa rumah bulan Desember sebesar Rp 300.000,-
7.
Perusahaan membayar gaji para pegawai salon bulan
Desember sebesar Rp 450.000,-
8.
Pada akhir Desember, diterima pembayaran dari
para pelanggan yang telah menerima jasa salon kecantikan hingga tanggal 15
Desember sebesar Rp 700.000,-.
9.
Selama 2 minggu terakhir bulan Desember, salon
"Paras" telah memberikan jasanya kepada sejumlah pelanggan yang
seluruhnya bernilai Rp 3.800.000,-. Pada hari ini dikirimkan tagihan kepada
para pelanggan tersebut.
10. Pada akhir
bulan Desember dibayar biaya listrik dan air, masing-masing sebesar Rp
250.000,- dan Rp 150.000,-
11. Persediaan
perlengkapan salon yang masih tersisa pada tanggal 31 Desember berjumlah Rp
3.000.000,-
12. Pada
tanggal 31 Desember, Ny. Fira mengambil uang untuk keperluan pribadi sebesar Rp
600.000,-
Persamaan dasar akuntansi dari
transaksi Salon "Paras" :
(dalam
Rp 000,-)
AKTIVA =
UTANG + MODAL
Kas
+ Piutang +
Perleng- + Peraltn.
= Utang +
Modal
Dagang kapan
1) +20.000 = +
20.000
2) -10.000 + 10.000
Sd 10.000 + 10.000 = 20.000
3) +
4.000 = + 4.000
Sd 10.000 +
4.000 + 10.000 = 4.000 + 20.000
4) +
1.500 = + 1.500
Sd 10.000 +
1.500 +
4.000 + 10.000 = 4.000 + 21.500
5) - 2.000 = - 2.000
Sd 8.000
+ 1.500 + 4.000 + 10.000 = 2.000 + 21.500
6) -
300 = - 300
Sd 7.700 +
1.500 +
4.000 + 10.000
= 2.000 + 21.200
7) -
450 = - 450
Sd 7.250 +
1.500 + 4.000 + 10.000 = 2.000 + 20.750
8) +
700 - 700
Sd 7.950
+ 800 + 4.000 +
10.000 = 2.000 + 20.750
9) + 3.800 = + 3.800
Sd 7.950
+ 4.600 + 4.000 + 10.000 = 2.000 + 24.550
10) -
400 = - 400
Sd 7.550
+ 4.600 + 4.000 + 10.000 = 2.000 + 21.150
11) -
1.000 = - 1.000
Sd 7.550
+ 4.600 + 3.000 + 10.000 = 2.000 + 23.150
12) -
600 = - 600
Sd 6.950
+ 4.600 + 3.000 + 10.000 = 2.000 + 22.550
Contoh 4:
Pada tanggal 1 Januari 2022, perusahaan C melakukan pengumpulan bukti
transaksi untuk kepentingan pembuatan laporan keuangan.
Bukti transaksi tersebut diantaranya:
1.
Investasi
awal yang menjadi uang modal dan dibayarkan secara kontan dari perusahaan C
sebesar Rp 10.500.000. Di sisi lain, terdapat investasi dalam bentuk peralatan
kantor sebesar Rp 1.000.000.
2.
Pengeluaran
untuk kepentingan pembayaran sewa gedung selama satu bulan dengan harga sebesar
Rp 1.100.000.
3.
Melakukan
pembelian untuk perlengkapan dengan kredit seharga Rp 900.000 serta peralatan dengan
harga Rp 1.500.000.
4.
Mendapatkan
pemasukan untuk pendapatan jasa sebesar Rp 2.000.000.
5.
Melakukan
pembayaran untuk tagihan listrik selama satu bulan ke depan sebesar Rp 250.000.
6.
Pemilik
perusahan C membutuhkan pembayaran dengan mengeluarkan dana perusahaan untuk
kepentingan pribadi sebesar Rp 200.000.
7.
Pendapatan
masuk sebesar Rp 1.250.000.
8.
Membayar
tagihan air sebesar Rp 70.000.
9.
Membayar
gaji karyawan sebesar Rp 2.500.000.
10.
Penghasilan
masuk sebesar Rp 3.000.000.
11.
Membayar
kebutuhan untuk rekening telepon sebesar Rp 100.000.
12.
Penghasilan
masuk sebesar Rp 2.750.000.
13.
Perusahaan C
membutuhkan pengeluaran untuk kepentingan pribadi sebesar Rp 150.000.
14.
Dari data
yang diberikan di atas, kamu dapat membuat tabel persamaan dasar akuntansi.
Contoh 5:
Pada tanggal 1 Januari 2017, Krisna mendirikan sebuah usaha pencucian
mobil yang diberi nama “CLEAN”. Berikut ini transaksi-transaksi yang terjadi
selama bulan Januari 2017 :
1) 1 Januari 2017 Krisna menyetor uang sebesar
Rp30.000.000 yang digunakan sebagai modal awal CLEAN
2) 2 Januari 2017 Krisna menyewa sebuah gedung
seharga Rp3.000.000 selama 1 tahun untuk menjalankan usahanya
3) 9 Januari 2017 Krisna membeli peralatan cuci
mobil dalam satu paket seharga Rp17.000.000 secara kredit.
4) 11 Januari 2017 Untuk menjalankan kegiatan
usahanya, Krisna membelii beberapa perlengkapan pencucian mobil seharga
Rp1.500.000
5) 15 Januari 2017 Cuci Mobil Clean memperoleh
pendapatan atas pencucian mobil sebesar Rp700.000
6) 19 Januari 2017 Membayar sebagian utang atas
pembelian peralatan Rp3.000.000
7) 21 Januari 2017 Cuci Mobil Clean memperoleh
pendapatan usaha sebesar Rp1.000.000
8) 23 Januari 2017 Dibayar biaya listri dan air
sebesar Rp800.000
9) 25 Januari 2017 Guna mengembangkan usahanya,
Krisna meminjam uang dibank sebesar Rp10.000.000
10) 27 Januari 2017 Membayar gaji 2 orang karyawan
sebesar Rp1.400.000
11) 29 Januari 2017 Cuci Mobil Clean memperoleh
pendapatan sebesar Rp2.000.000. Pendapaan tersebut dibayar tunai Rp1.500.000
dan sisanya dibayar kemudian
12) 30 Januari 2017 Krisna mengambil uang perusahaan
sebesar Rp500.000 untuk keperluan pribadi.
Berdasarkan data tersebut, buatalah persamaan dasar akuntansi cuci
mobil CLEAN pada bulan januari 2017.
Contoh 6:
Diketahui seorang pengusaha muda bernama bayu mendirikan sebuah usaha
persewaan alat pesta “Bayu Biru” pada tanggal 1 juli 2017. Perusahaan tersebut
memiliki posisi keuangan sebagai berikut :
Kas Rp4.000.000
Perlengkapan Rp1.000.000
Peralatan Rp7.000.000
Utang Usaha Rp2.000.000
Modal Rp10.000.000
Transaksi yang terjadi selama bulan juli 2017 di Bayu Biru adalah
sebagai berikut.
2 Juli Membayar sewa gedung
Rp1.500.000 untuk enam bulan
5 Juli Menerima pendapatan
jasa Rp450.000
10 Juli Membayar utang
Rp500.000
12 Juli Membeli peralatan
secara kredit sebesar Rp2.200.000
15 Juli Membeli perlengkapan
Rp800.000
17 Juli Membayar beban listrik
Rp200.000
18 Juli Membayar Beban telepon
Rp300.000
19 Juli Membayar beban air
Rp200.000
21 Juli Menerima pendapatan
jasa Rp1.500.000
26 Juli Perlengkapan yang
tersisa sebesar Rp500.000
29 Juli Menerima Pendapatan
jasa Rp800.000
Berdasarkan data diatas, susunlah persamaan akuntansi “Bayu Biru” pada
bulan juli 2017
Persamaan Dasar Akuntansi Bayu Biru
Contoh 7:
1.
Ahmad
mendirikan bengel yang diberi nama ‘’Sido Makmur’’ dengan menyetor uang awal sebesar Rp. 800.000 . dan
perlengkapan bengkel sebesar Rp. 200.000
2.
Ahmad
membeli perlengkapan bengkel secara tunai seharga Rp. 100.000.
3.
Membeli
peralatan bengkel secara kredit sebesar Rp. 200.000
4.
Membeli
perlengkapan bengkel sebesar Rp.300.000. baru dibayar Rp. 100.000. sisanya
dibayar seminggu lagi.
5.
Mendapatkan
pinjaman uang Rp. 500.000 dari bank Mandiri
6.
Ahmad
menerima pendapatan dari pelanggan atas jasa bengkel sebesar Rp. 200.000
7.
Ahmad
membayar sewa tempat sebesar Rp. 150.000
8.
Membayar
gaji karyawan bengkel sebesar Rp. 50.000
9.
Diterima
pendapatan atas jasa bengkel sebesar Rp. 100.000
10. Membayar utang pada transaksi c sebesar Rp
100.000
11. Membayar angsuran pinjaman bank sebesar Rp.
200.000
Diminta :
Buatlah persamaan dasar akuntansi dari transaksi- transaksi diatas. ?